KOMPAStekno

KOMPAStekno


Smartfren Siapkan Dua Android "Quad-Core"

Posted: 06 Jun 2013 01:26 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Smartfren tampak semakin serius bermain di pasaran smartphone. Hal tersebut terbukti dengan rencana operator CDMA tersebut meluncurkan dua ponsel pintar Android yang telah menggunakan prosesor quad-core.

Dua perangkat yang sedang disiapkan oleh Smartfren untuk meramaikan pasaran smartphone Indonesia adalah Andromax U Limited dan Andromax V.

Andromax U Limited merupakan seri penerus dari seri perangkat populer Andromax U. Keduanya memang menggunakan desain yang sama. Andromax U Limited tetap akan hadir dengan bentang layar 4,5 inci berjenis IPS. Namun, ada beberapa spesifikasi hardware yang ditingkatkan oleh Smartfren, yaitu pada bagian prosesor dan juga RAM.

"Prosesor Andromax U Limited akan ditingkatkan menjadi quad-core. Sedangkan RAM yang tadinya hanya 768MB, akan kami tingkatkan menjadi 1GB," ujar Retno Kristiani, GM Smartphone Smartfren, saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com di Palmerah, Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Selain itu, sistem operasi bawaan dari perangkat yang akan memulai debutnya di ajang pameran gadget Indonesia Cellular Show 2013, minggu depan, ini juga telah ditingkatkan ke Android 4.1 Jelly Bean. Sebelumnya, Andromax U menggunakan Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Lebih lanjut, Retno menjelaskan, Andromax U Limited ini akan menggantikan produk Andromax U yang telah beradar di pasaran selama ini. Artinya, untuk ke depannya, hanya akan ada Andromax U dengan spesifikasi baru ini di pasaran Indonesia.

Selain Andromax U Limited, Smartfren mulai mengaplikasikan prosesor quad-core di perangkat yang dinamakan Andromax V. Smartfren sendiri menggunakan nama V di produk yang satu ini karena ia dipersenjatai dengan layar berukuran 5 inci.

Andromax V sendiri sebenarnya dibuat berdasarkan produk ZTE N986. Secara sepintas, perangkat yang satu ini memiliki bentuk yang sama dengan Google Nexus 4 buatan LG.

Prosesor yang digunakan adalah Mediatek MT6589 berkecepatan 1,2GHz yang dikombinasikan dengan RAM 1GB.

Sayangnya, pihak Smartfren masih belum mau membeberkan harga dari kedua perangkat tersebut. Informasi mendetail mengenai kedua perangkat ini dikatakan akan diumumkan pada Selasa, 11 Juni 2013..

"Pre Order" Ludes, HTC One Dijual Langsung 8 Juni

Posted: 06 Jun 2013 09:13 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - HTC resmi meluncurkan seri One di Indonesia pada akhir April 2013. Pemesanan awalnya dibuka mulai 31 Mei dan sudah ditutup pada 5 Juni 2013.

Bagaimanakah dengan reaksi konsumen di Indonesia terhadap masa penjualan perdana produk tersebut?

Menurut Budi Janto, Country Manager Indonesia, perangkat ini sangat diminati di Indonesia. Ini terlihat dari cepat habisnya stok HTC One yang dialokasikan untuk masa pre-order.

Bahkan, di sebuah toko online yang mereka percaya untuk pre-order ini, HTC One ludes dipesan hanya dalam hitungan jam saja.

"Kami terpaksa harus membatasi jumlah produk selama pre-order, kalau tidak, bisa saja pas hari penjualan perdana produk ini, sudah tidak ada produk yang bisa dijual," ungkap Budi kepada KompasTekno di Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Penjualan perdana HTC One akan diadakan di Mal Taman Anggrek pada Sabtu, 8 Juni. HTC One sendiri dijual dengan harga Rp 7,5 juta, tetapi di hari tersebut akan mendapatkan harga spesial sebesar Rp 7 juta apabila menggunakan kartu kredit dari bank tertentu.

Menanggapi keterlambatan masuknya HTC One ke Indonesia, Budi mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya masalah suplai komponen. Karena menggunakan teknologi baru, kamera Ultrapixel sulit untuk didapatkan.

Selain itu, banyak pihak manufaktur yang gagal memenuhi jadwal produksi. Banyak pihak pabrik yang mengakui bahwa produk tersebut sulit untuk dirakit.

One merupakan senjata andalan terbaru HTC di pasaran smartphone Android global. Perangkat ini memiliki desain yang menarik dan juga spesifikasi yang tinggi.

Perangkat ini memiliki layar berukuran 4,7 inci yang mendukung resolusi Full HD 1080p, prosesor Qualcomm Snapdragon 600 quad-core 1,7GHz, dan RAM 2GB.

Produk tersebut juga hadir dengan kamera Ultrapixel 4 megapiksel. Walaupun kamera tersebut memiliki besaran sensor yang kecil, HTC mengklaim hasil jepretan dari kamera ini tidak kalah, bahkan lebih hebat, dari produk smartphone merek lainnya.

Menghalau Ancaman Penyakit dengan Bioinformatika

Posted: 06 Jun 2013 03:16 AM PDT


Penulis: Arli Aditya Parikesit*

KOMPAS.com - Ancaman penyakit, baik menular dan tidak menular, terjadi secara masif. Sebut saja, infeksi virus menular seperti H5N1 dan HIV/AIDS, dan juga penyakit kanker, adalah ancaman kesehatan utama bagi kemanusiaan.

Ilmu kedokteran sedang berusaha keras untuk menangani semua ancaman tersebut, dan bioinformatika menjadi salah satu instrumen mereka. Apakah yang dapat dilakukan bioinformatika?

Proyek Genom Manusia dan Riset Biomedis

Pada awalnya, proyek genom manusia diharapkan dapat banyak membantu dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan. Namun, setelah proyek ini selesai, ternyata masih ada banyak hal yang harus dilakukan. Informasi genetik an sich ternyata tidaklah cukup untuk membantu riset biomedis. Diperlukan pengolahan data tingkat lanjut untuk itu.

Pasca proyek genom manusia, maka riset berbasis proteomik, epigenetik, dan transkriptomik semakin dikembangkan untuk berpacu dengan berbagai ancaman kesehatan.

Proteomik adalah salah satu kajian yang berkembang bersamaan dengan berjalannya proyek genom manusia. Walaupun manusia hanya memiliki sekitar 30.000 gen, namun terdapat jutaan protein yang eksis pada sel manusia. Oleh karena itu, bioinformatika digunakan untuk melakukan optimasi dan penapisan terhadap protein, yang dapat menjadi target bagi agen terapetik atau propilaksis.

Di sisi lain, walau pengembangannya sudah sejak lama, Epigenetik dan Transkriptomik dikaji secara ekstensif, di saat proyek genom dirampungkan.

Epigenetik adalah kajian terhadap perubahan fenotipe, di mana perubahan genotipe tidak terjadi. Salah satu contoh adalah Histone marks. Sementara itu, Transkriptomik adalah kajian terhadap transkriptome atau RNA. Salah satu contoh kajian ini adalah non coding RNA.

Baik proteomik, epigenetika, dan transkriptomik adalah kajian utama yang digunakan untuk riset biomedis yang semakin banyak tantangan, karena gaya hidup modern juga berpengaruh pada progresi penyakit.

Teknik-Teknik Bioinformatika

Bioinformatika dapat digunakan untuk membantu praktisi klinis dalam menghadapi masalah kesehatan secara langsung. Salah satunya, adalah dengan desain vaksin dan Obat dengan tools bioinformatika. Metode yang digunakan adalah molecular modeling, yang bermanfaat untuk mengamati interaksi protein-ligand secara in silico.

Diharapkan, hasil penapisan lebih lanjut terhadap data interaksi, akan menghasilkan kandidat obat dan vaksin yang dapat diteliti lebih lanjut secara in vitro dan in vivo.

Di sisi lain, ada beberapa pendekatan, yang dikembangkan dalam rangka menyempurnakan ilmu bioinformatika itu sendiri.

Proyek 'Penyakit Peradaban', untuk melawan 'aging process' atau proses penuaan sudah cukup lama berjalan. Dalam proyek ini, digunakan teknologi termutakhir, seperti deep sequencing dan Chip-Seq, dalam rangka menbongkar sandi dari gen-gen yang terlibat pada proses penuaan.

Sementara itu, sebuah kajian baru, Metagenomic, telah lahir. Ia adalah teknik penapisan terhadap patogen jenis baru, dari sampel biologis tertentu. Metagenomic memungkinkan penapisan sampel dalam skala besar, misalnya yang berasal dari lingkungan, atau pasien di rumah sakit.

Apakah Bioinformatika adalah 'Holy Grail'?

Memang, perkembangan Bioinformatika telah melahirkan banyak sub-kajian yang relevan, seperti Epigenetik, Transkriptomik, dan Metagenomik. Namun, Bioinformatika tidak dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan secara instan. Ia seyogyanya menjadi instrumen pendukung bagi ilmu-ilmu kesehatan, seperti kedokteran, farmasi, dan keperawatan.

Bioinformatika bukanlah 'Holy Grail', yang memberikan jaminan hidup abadi. Namun ia adalah upaya manusia yang fana untuk life expectancy yang lebih baik.

*Tentang Penulis: Dr.rer.nat Arli Aditya Parikesit adalah alumni program Phd Bioinformatika dari Universitas Leipzig, Jerman; Peneliti di Departemen Kimia UI; Managing Editor Netsains.net; dan mantan Koordinator Media/Publikasi PCI NU Jerman. Ia bisa dihubungi melalui akun @arli_par di twitter, https://www.facebook.com/arli.parikesit di facebook, dan www.gplus.to/arli di google+.

EMC Bantu Lepas Beban Komputasi Korporasi ke Awan

Posted: 06 Jun 2013 03:13 AM PDT

KOMPAS.com - Solusi SAP banyak digunakan oleh korporasi besar, namun pemanfaatannya juga kerap jadi beban komputasi besar. EMC ingin membantu melepas beban itu.

Seperti disampaikan dalam keterangan pers-nya, EMC mengumumkan solusi dan layanan yang bisa membantu korporasi memindahkan beban solusi SAP mereka ke infrastruktur komputasi awan private.

Hal ini dikatakan bisa membantu organisasi besar dalam hal perancangan, perencanaan dan pelaksanaan cloud computing yang bersifat privat (berada di lokasi yang dikendalikan oleh perusahaan).

Pada saat yang sama EMC juga mengumumkan kerjasama dengan SAP dan VMWare guna membantu pengguna layanan mereka pindah ke aplikasi SAP yang dijalankan pada lingkungan virtualisasi berbasis x86.

EMC membungkus semua itu dalam solusi yang diberi label EMC Proven. Misalnya, EMC Proven untuk Private Cloud Computing, akan memaparkan hal-hal seperti apa saja komponen utama dalam sebuah virtual stack dalam lingkungan virtual yang menjalankan solusi SAP.

Ada juga EMC Proven untuk Automated Disaster Recovery (pemulihan bencana otomatis). Hal ini mencakup cara memperluas infrastruktur private cloud untuk keperluan disaster recovery hingga melakukan pengujian tanpa mengganggu kinerja.

"Hal ini merupakan salah satu pencapaian kami dalam menyederhanakan manajemen TI sehingga dapat diterapkan di berbagai layanan bisnis dan manajemen serta dapat membantu menekan beban biaya dan lebih mudah untuk dikelola," kata Adi Rusli,  Country Manager EMC Indonesia.

No comments:

Post a Comment