KOMPAStekno

KOMPAStekno


Intel: Masa Depan Ada di "Bahasa Tubuh"

Posted: 05 Jun 2013 12:04 PM PDT

TAIPEI, KOMPAS.com - Impian tentang komputer yang bisa dikendalikan lewat berbagai macam "bahasa tubuh" seperti gerakan tangan, suara, pengenalan wajah, bahkan suhu badan sudah ada sejak lama. Tak lama lagi, boleh jadi hal tersebut bakal segera terwujud dan menjadi bagian dari keseharian pengguna komputer.

Itulah yang hendak diwujudkan oleh Intel melalui konsep "Perceptual Computing" yang diusungnya, di mana komputer menggunakan berbagai macam sensor untuk mendeteksi input dari pengguna, dalam bentuk "bahasa tubuh" seperti tersebut di atas.

"Tujuan kami adalah menjadikan ini hal yang umum," ujar Direktur Solusi dan Produk Perceptual Computing Intel Anil Nanduri dalam sesi demonstrasi hari Rabu (5/6/2013), di sela-sela gelaran Computex 2013 di Taipei. Dia mencontohkan teknologi WiFi yang terasa asing bagi konsumen pada tahun 2003, tetapi berubah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komputer mobile saat ini.

Perceptual Computing mendeteksi wajah, suara, gerakan tangan (hingga ke tiap jari secara individual) dan jarak tubuh pengguna, lalu mengubahnya menjadi berbagai jenis input yang bisa ditentukan oleh software yang dipakai.

Perangkatnya sendiri sudah terwujud antara lain dalam bentuk kamera 3D-depth sensing Creative SenZ3D yang juga diperkenalkan oleh Intel pada Computex tahun ini. Kamera tersebut mampu mendeteksi jarak pengguna mulai 3-36 inci serta memiliki cakupan pandangan selebar 85 derajat.

Teknologi perceptual computing bisa diaplikasikan ke dalam game. Intel sendiri telah bekerja sama dengan produsen game Portal 2 untuk yang sepenuhnya bisa dikontrol memakai gerakan tangan. Dalam sesi demo yang bertempat di Hotel Grand Hyatt itu, Nanduri juga menunjukkan sejumlah software dan game yang bisa dikontrol lewat suara, termasuk dari jenis augmented reality. 

Di luar game, perceptual computing juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain. "Bayangkan, karena teknologi ini mampu mendeteksi gerakan tiap jari pengguna, Anda bisa memakainya untuk mengontrol tangan robot dengan mudah, misalnya pada daerah yang terkena bencana," jelas Nanduri.

Salah satu elemen kunci dalam teknologi perceptual computing adalah kamera yang mampu mendeteksi kedalaman ruang (3D-depth sensing) sehingga bisa membeda-bedakan bentuk wajah, subyek foreground dan latar belakang, atau jarak tangan dari layar. Walhasil, perangkat Creative SenZ3D pun bisa menghasilkan berbagai macam input hanya dari variasi gerakan tubuh dan jarak saja.

Saat sudah bisa diaplikasikan secara massal nanti, teknologi ini diharapkan bakal mempermudah pengguna dalam berinteraksi dengan komputer. Intel menekankan tiga sifat yang diasosiasikan dengan perceptual computing, yaitu "natural", "intuitive", dan "immersive".

"Natural berarti alami, seperti cara kita bergerak atau berbicara saat ingin sesuatu. Intuitif berarti mudah digunakan, tak perlu user manual. Sedangkan immersif berarti menghanyutkan, memburamkan batas antara dunia nyata dan dunia maya," ujar Nanduri.

Dukungan ekosistem

Perceptual computing sendiri sebenarnya telah diperkenalkan Intel tahun lalu dalam acara Intel Developer Forum. Semenjak itu, menurut Nanduri, Software Developer Kit (SDK) Perceptual Computing telah diunduh sebanyak lebih dari 11.000 kali.

Untuk mendorong pengembangan Perceptual Computing, Intel juga menyediakan dana 100 juta dollar AS untuk mendanai proyek-proyek yang terkait dengan teknologi ini, di samping menyelenggarakan lomba berhadiah 1 juta dollar AS untuk aplikasi Perceptual Computing terbaik.

"Kami juga meyediakan toko aplikasi IntelAppUp Center sebagai sumber aplikasi-aplikasi perceptual computing," lanjut Nanduri.

Langah berikutnya yang dilakukan dalam rangka menciptakan ekosistem besar bagi developer adalah menerapkan teknologi perceptual computing di komputer-komputer notebook dan tablet. Rencananya, hal ini sudah akan mulai terwujud pada paruh kedua 2014.

Pengguna 3G di Indonesia Paling "Meledak"

Posted: 05 Jun 2013 11:56 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengguna jaringan 3G dan 4G di Asia Tenggara akan "meledak" pada tahun 2016 mendatang. Menurut Bernhard Siagian, Country Manager Qualcomm Indonesia, mengutip Wireless Intelligence, akan ada peningkatan sekitar 226 persen di wilayah ini.

Pada tahun 2011 tercatat sudah ada 800 juta pengguna 3G dan 4G, maka diprediksi bakal ada 2,7 miliar pengguna 3G dan 4G pada tahun 2016 di wilayah Asia Tenggara.

Negara mana yang akan menyumbang peningkatan tertinggi? Menurut Bernhard, Indonesia akan menjadi negara dengan peningkatan tertinggi. "Peningkatan terbesar akan berasal dari Republik Indonesia," ujar Bernhard dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Selain itu, pengapalan perangkat smartphone di negara-negara berkembang, seperti di India, Amerika Latin, dan Indonesia, diprediksi akan menyentuh angka yang sangat besar di tahun 2016. Diprediksi, jumlah perangkat yang dikirim akan lebih dari 800 juta unit.

Lebih lanjut, Bernhard mengungkapkan, terdapat 46,2 juta perangkat berbasis jaringan 2G di Indonesia pada 2012. Sedangkan baru ada 6,7 juta perangkat 3G pada akhir tahun 2012. Kedua hal ini seperti ingin memperlihatkan masih besarnya potensi 3G di pasar Indonesia.

"Hal tersebut memperlihatkan potensi pasar yang tidak sedikit, peningkatan akan sangat besar. Ini tentunya bisa menjadi peluang bagi para operator," kata Bernhard.

Snapdragon 800 Jadi "Otak" Televisi Pintar

Posted: 05 Jun 2013 10:34 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk prosesor buatan Qualcomm, Snapdragon, selama ini lebih banyak menghiasi perangkat mobile, seperti perangkat tablet dan smartphone. Namun, untuk ke depannya, prosesor buatan mereka akan hadir di berbagai perangkat lain, seperti televisi pintar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Adrian Fu, Senior Manager Public Relations Qualcomm wilayah Southeast Asia & Pacific, dalam acara temu media di Jakarta, Rabu (5/6/013). Menurutnya, prosesor mobile pertama buatan Qualcomm yang bisa digunakan di perangkat selain smartphone adalah Snapdragon 800.

Produk ini merupakan seri prosesor mobile teratas yang dimiliki oleh Qualcomm saat ini. Ia mampu mendukung pengambilan, pemutaran, atau menampilkan video dengan resolusi 4K. Oleh karena itu, tidak heran apabila ia menjadi pilihan baru dapur pacu untuk perangkat Smart TV.

"Nantinya prosesor Qualcomm tidak hanya untuk smarpthone saja, tetapi banyak lainnya," ungkap Adrian.

Lebih lanjut, Adrian mengungkapkan, perangkat berbasis prosesor Snapdragon 800 akan mulai beredar mulai pertengahan kedua tahun 2013.

Sayangnya, Adrian belum bisa menyebutkan produk apa saja yang akan menggunakannya. Meski begitu, Adrian membeberkan, ada sekitar 55 perangkat smartphone yang akan diluncurkan dengan prosesor ini.

Snapdragon 800 untuk pertama kalinya diperkenalkan pada ajang Consumer Electronics Show (CES) 2013. Prosesor tersebut didesain untuk perangkat high-end, Snapdragon 800 hadir dengan kinerja 75 persen lebih baik dibandingkan lini produk teratas Qualcomm saat ini, Snapdragon S4.

Snapdragon 800 dibangun berbasiskan CPU Krait 400 quad-core dan mampu mencapai kecepatan hingga 2,3GHz. Produk baru ini juga mendukung kamera ponsel dengan resolusi hingga 55 megapiksel dan multichannel audio HD.

Snapdragon 800 juga hadir dengan chip grafik terbaru, yaitu Adreno 330. Qualcomm mengklaim GPU ini memiliki performa dua kali lebih kuat, jika dibandingkan pendahulunya.

Peneliti: Ponsel iPhone Rentan Serangan

Posted: 05 Jun 2013 09:25 AM PDT

Para peneliti mengatakan piranti-piranti Apple rentan terhadap serangan melalui charger palsu yang dibuat sesuai dengan keinginan.

Dengan menggunakan charger palsu, tim peneliti dari Georgia Institute of Technology berhasil menyebarkan virus ke telepon genggam produk Apple dalam hitungan waktu kurang dari satu menit.

Tim peneliti terdiri dari Billy Lau, Yeongjin Jang dan Chengyu Song. Mereka mengatakan berhasil mengelabui banyak pertahanan sistem pengoperasian iOS guna memasang piranti lunak apapun di piranti yang menjadi sasaran.

Para peneliti mengaku hanya memerlukan charger buatan dengan menggunakan perangkat mini BeagleBoard seharga 45 dollar AS atau sekitar Rp 450.000.

"Semua pengguna terkena dampak karena pendekatan kami tidak memerlukan penjebolan piranti atau interaksi pengguna," kata mereka dalam makalah tertulis.

Disembunyikan

Makalah tersebut akan disampaikan dalam konferensi peretas, Black Hat USA, di Las Vegas pada 27 Juli hingga 1 Agustus.

Cara kerjanya, kata peneliti, sederhana. Komputer di BeagleBoard berkomunikasi dengan komputer sasaran dan melakukan serangan dengan mengirim piranti-piranti berbahaya.

Mereka mengatakan sistem pengaman Apple juga dipelajari secara mendalam untuk mengetahui celah sistem dalam upaya mencegah program-program dan aplikasi yang tidak diinginkan.

Peneliti menyembunyikan aplikasi berbahaya yang dipasang dengan menggunakan metode yang sama dengan cara Apple menyembunyikan lokasi aplikasinya sendiri di piranti berbasis iOS.

Dalam makalah itu, para peneliti akan membuat rekomendasi kepada Apple mengenai hal-hal yang bisa ditempuh untuk menutup kerentanan itu.

Kapan BlackBerry 10 CDMA Masuk Indonesia?

Posted: 05 Jun 2013 08:25 AM PDT

BANDUNG, KOMPAS.com - Ponsel pintar BlackBerry Z10 dan Q10 yang masuk pasar Indonesia hanya tersedia untuk jaringan seluler GSM. Lalu, kapan ponsel BlackBerry 10 berbasis CDMA hadir di Indonesia?

Untuk saat ini, BlackBerry mengaku belum tertarik memasarkan ponsel BlackBerry 10 yang mendukung jaringan CDMA.

Hal ini dikarenakan BlackBerry Z10 dan Q10 mengincar segmen pasar premium. Sementara itu, menurut Senior Country Product Manager BlackBerry Southeast Asia, Ardo Fadhola, selama ini pelanggan CDMA di Indonesia berasal dari segmen pasar menengah ke bawah.

"Belum tentu pemakai CDMA mau beli BlackBerry Z10 atau Q10 karena target pasarnya tidak pas. Kecuali kalau nanti kami merilis BlackBerry 10 harga terjangkau, bisa saja kita datangkan ponsel yang dukung CDMA. Itu pun kalau ada permintaan di pasar," jelas Ardo di sela acara peluncuran BlackBerry Q10 di Bandung, Selasa (4/6/2013).

Seperti diketahui, BlackBerry pada Mei lalu memperkenalkan ponsel harga terjangkau, yakni BlackBerry Q5. Ponsel ini ditujukan untuk negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, Ardo belum bisa memastikan kehadiran BlackBerry Q5 versi CDMA di Indonesia.

Ia menilai belum semua pelanggan CDMA memaksimalkan ponselnya untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan layanan data (internet). Kebanyakan dari mereka lebih banyak menggunakan layanan seluler telepon dan SMS saja.

Nah, kebiasaan pelanggan CDMA ini dipandang tidak sejalan dengan tren ponsel BlackBerry 10 yang dioptimalkan untuk aktivitas berinternet. Ditambah lagi, operator seluler CDMA di Indonesia belakangan ini terbilang jarang mempromosikan layanan data, terkecuali Smartfren.

Sejauh ini, belum ada operator seluler CDMA yang melakukan pembicaraan dengan BlackBerry untuk mendatangkan ponsel BlackBerry 10 CDMA. Dalam menghadirkan ponsel ke Tanah Air, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan termasuk uji jaringan frekuensi radio dan izin edar di pasar.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
BlackBerry 10

No comments:

Post a Comment