KOMPAStekno

KOMPAStekno


Dibanding Android, Pengguna iPhone Lebih Setia

Posted: 18 Jun 2013 11:58 AM PDT


KOMPAS.com - Mana yang lebih loyal, pengguna iPhone atau Android? Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan consumer electronics Retrovo, ternyata jawabannya adalah pengguna iPhone.

Loyal di sini bukan dalam konteks hubungan asmara atau pertemanan, tetapi menyangkut pilihan platform smartphone.

Seperti dikutip oleh Cnet, hasil studi Retrovo yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa 81 persen pengguna iPhone bakal tetap memilih handset buatan Apple ketika harus membeli perangkat baru.

Hanya 4 persen responden yang berencana pindah ke Android. Jumlah itu lebih kecil dibanding mereka yang belum menentukan pilihan (14 persen).

Keadaan di sisi pengguna Android ternyata cenderung berbeda. Hanya 63 persen responden mengaku bakal tetap setia dengan handset berbasis OS mobile besutan Google tersebut. Sebanyak 12 persen manyatakan bakal membeli iPhone dan 23 persen belum yakin soal pilihan berikutnya.

Selain itu, Retrevo juga menemukan bahwa pria lebih cenderung memilih smartphone Android. Sebaliknya, kaum hawa lebih condong ke arah iPhone.

Sebanyak 17 persen pengguna iPhone menginginkan layar yang lebih besar di perangkat mereka yang berikutnya, berbanding 21 persen di sisi pengguna Android.

Studi Retrevo sendiri dilakukan melalui platform survei Bizrate Insights. Respondennya adalah 3,428 pembeli online yang berbelanja di toko-toko dalam jaringan Bizrate Insights yang mencakup lebih dari 5.200 retailer e-commerce di Amerika Serikat dan Kanada. Survei dilakukan mulai 29 Mei hingga 3 Juni 2013.

Prediksi Produk Baru Samsung di London

Posted: 18 Jun 2013 10:27 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.COM - Produk apakah yang bakal diperkenalkan Samsung dalam acara "Premiere" di London tanggal 20 Juni 2013 mendatang? Walau masih misterius, namun para pemerhati teknologi menduga perusahaan Korea itu akan memperkenalkan beberapa smartphone Galaxy baru - termasuk Galaxy S4 Mini, Active, Zoom, dan Mega - serta sekitar lima perangkat Ativ berbasis Windows.

Dijadwalkan berlangsung tanggal 20 Juni 2013 di Earls Court Exhibition Centre, London, konferensi pers akan berlangsung pukul 7 petang waktu setempat. Wartawan Kompascom, A Wisnubrata, akan hadir langsung di lokasi. Bila rumor yang menyebut ada sekitar sepuluh produk bakal diluncurkan di London, maka acara ini layak mendapat perhatian.

Situs The Next Web menyebutkan, produk yang hampir pasti diperkenalkan adalah Galaxy S4 Mini dan Active. Sedangkan S4 Zoom dan Mega bisa jadi ikut diperkenalkan dalam acara tersebut.

Galaxy S4 Active memiliki kemampuan anti-air dan anti-debu. Menyandang sertifikat standar ketahanan internasional IP67, Galaxy S4 Active bisa diajak menyelam di kedalaman satu meter selama 30 menit.

Galaxy S4 Mini berbeda dengan S4 karena sesuai namanya, ia punya ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan Galaxy S4. Sedangkan Galaxy Mega digambarkan sebagai S4 berukuran besar dengan panel full HD.

Sementara Galaxy S4 Zoom merupakan perangkat perpanduan antara ponsel dan kamera digital. Perangkat ini disebut hybrid karena memiliki desain yang sama dengan ponsel pada umumnya, tetapi ditambah lensa kamera berukuran besar ala kamera digital di belakangnya. Di bagian kanannya pun terdapat tombol shutter yang biasa digunakan untuk mengambil foto di kamera digital. 

Produk lain yang juga ditunggu adalah kamera mirrorless berbasis Android dari perusahaan asal Negeri Ginseng itu.

Seperti dikutip dari The Verge, produk yang disinyalir bernama Galaxy NX ini terlihat berukuran lebih besar dibandingkan kamera mirrorless lain dari Samsung, seperti NX100. Rancangannya pun lebih menyerupai DSLR dengan pegangan tangan yang besar dan "punuk" yang memuat jendela bidik.

Tak seperti produk sebelumnya yang menggunakan lensa fixed di bodynya, Galaxy NX memiliki dudukan lensa yang bisa dipasangkan dengan berbagai jenis lensa keluaran Samsung.

Mengenai jajaran produk berbasis Windows yang kini bernaung dibawah seri Ativ, Samsung disebut bakal memunculkan lima produk yang sama sekali baru. Jajaran Ativ ini masih misterius dalam hal bentuk dan spesifikasinya, sehingga tanggal 20 mendatang baru akan diketahui.

Mengintip Kantor Opera Software di Taiwan

Posted: 18 Jun 2013 08:41 AM PDT


TAIPEI, KOMPAS.com - Opera Software memutuskan absen dari pameran Computex 2013 yang digelar awal Juni lalu, tapi hal tersebut tak menghalangi Kompas Tekno mengunjungi produsen yang dikenal lewat aplikasi perambang (browser) buatannya itu.

Wartawan KompasTekno Oik Yusuf mendapat kesempatan bertandang langsung ke kantor Opera Software yang berlokasi di Neihu Technology Park, sebelah timur Taipei, Taiwan. Distrik Neihu dikenal sebagai pusat industri teknologi di kota ini.

"Selain Opera, banyak perusahaan IT dan media lain berkantor di sini, mulai produsen komponen komputer hingga stasiun TV," Ujar Senior Communications Manager Opera Asia Pacific Peko Wan yang mengantar Kompas Tekno berkeliling.

Kantor Opera sendiri terletak persis di sisi jalan Ruiguang Road, di lantai dua sebuah gedung kantor bertingkat. Bagian lobi kantor yang terletak dibalik dinding kaca transparan dihiasi logo Opera Software berukuran besar. Selain itu, pemandangan lain yang juga langsung menyambut pengunjung begitu melangkah masuk adalah sebuah meja panjang dengan sepuluh buah kursi. Letaknya di sisi kiri logo Opera, di sebuah ruangan tanpa pembatas.


    "Ruangan ini merupakan bagian dari tradisi kantor Opera, namanya 'Friday Beer' di mana para pegawai setiap hari Jumat sore akan meninggalkan pekerjaan masing-masing dan untuk bersantai dan mengobrol," jelas Wan, sambil menambahkan bahwa kantor Opera di Taipei hanya memiliki delapan karyawan. "Jenis minumannya tak harus bir, di sini kami lebih menyukai teh. Yang penting, semua bisa kumpul-kumpul dan mendiskusikan rencana untuk weekend."

Dibalik dinding pembatas lobi, terdapat ruang rapat yang dilengkapi peralatan-peralatan meeting. Sejumlah kabel ethernet terliat berselewiran di atas meja. Menurut Wan, orang Taiwan -termasuk pegawai Opera- masih lebih suka mengakses internet dari komputer desktop dan notebook, karena itu kabel-kabel tersebut merupakan kelengkapan yang penting.

"Untuk hal ini, kami agak tertinggal dengan warga Indonesia yang fasih sekali memakai smartphone untuk berbagai kegiatan di internet," ujar Wan yang pernah beberapa kali mengunjungi Jakarta dan Bali.

Dalam satu ruangan lainnya yang terletak di seberang ruang rapat, ada beberapa perangkat seperti Smart TV dan set top box. Di sinilah Opera memamerkan produk Opera TV yang terintegrasi di sejumlah produk elektronik buatan para partner perusahaan tersebut.

Terakhir, ada ruangan besar di bagian belakang kantor yang berfungsi sebagai tempat kerja pada teknisi. Masing-masing dari mereka menempati sebuah cubicle. Di area ini tidak diperkenankan mengambil foto. Tapi, dari pemandangan yang terlihat, para teknisi tersebut sepertinya bertugas menguji kompatibilitas software Opera dengan berbagai macam perangkat keras.

Terdapat dua wajah asing di antara para teknisi. Rupanya mereka bukan karyawan Opera Taiwan, melainkan berasal dari kantor Opera lainnya di Polandia. "Itu bagian dari kebijakan kantor, di mana karyawan yang sudah bekerja selama peridoe tertentu diberi pilihan untuk berkantor di cabang lain di seluruh dunia selama 6 bulan," ujar Wan.

DI wilayah Asia Pasifik, Opera juga memiliki kantor di negara Jepang, China, dan Korea. Produsen software tersebut belakangan juga telah membuka kantor cabang di Singapura. "Kami untuk saat ini belum berencana membuka kantor di Indonesia. Tapi hal itu sedang dipertimbangkan," ucap Wan, mengakhiri tur singkat di kantor tersebut. 

Android Loyo di Kandang BlackBerry

Posted: 18 Jun 2013 07:37 AM PDT

KOMPAS.com - Android memang mampu menjadi raja sistem operasi mobile secara global. Namun, produk buatan Google ini ternyata masih kalah dari sistem operasi BlackBerry di beberapa negara.

Di rumah BlackBerry, Kanada, Android hanya menduduki posisi ketiga sistem operasi mobile terpopuler, sedangkan BlackBerry ada di satu posisi di atasnya.

Menurut data terbaru yang dilansir oleh StatCounter, Android hanya mampu menguasai 22 persen pangsa pasar. BlackBerry mampu unggul tipis dari Android dengan menguasai 27 persen pasaran sistem operasi mobile.

Seperti dikutip dari Phone Arena, Selasa (18/6/2013), produk penguasa di Kanada adalah iOS. Sistem operasi buatan Apple ini menguasai 48 persen pasaran, sebuah angka yang masih cukup jauh untuk dikejar kembali oleh BlackBerry.

Kemungkinan besar, meningkatnya kembali popularitas sistem operasi BlackBerry di Kanada lebih banyak disebabkan oleh peluncuran smartphone Z10 dan Q10 di paruh awal tahun 2013 ini.

Tidak hanya di Kanada, BlackBerry juga mampu mengalahkan Android di Afrika Selatan. Bahkan, BlackBerry mampu menjadi penguasa dengan memegang 40 persen pangsa pasar. Di posisi kedua, ada Series 40, sistem operasi yang mempersenjatai feature phone seri Asha besutan Nokia, dengan 18 persen. Sedangkan Android hanya mampu menguasai 14 persen dengan menduduki posisi ketiga.

blackberry-stats-620x400

Asus Ingin No 2 di Pasar Tablet Indonesia

Posted: 18 Jun 2013 06:31 AM PDT

KOMPAS.com - Asus Indonesia telah mencapai posisi kedua untuk pasar notebook di Indonesia. Untuk tablet, hal itu juga diharapkan bisa tercapai.

Dalam siaran persnya, Asus Indonesia mengutip laporan pasar dari IDC yang menyebutkan telah dipasarkannya 261 ribu unit notebook Asus di Indonesia pada kuartal pertama 2013.

Hal itu disebut menempatkan Asus di posisi kedua dengan pangsa pasar 26,7 persen. Terpaut sekitar dua persen dari pemimpin pasar.

Asus pun mengutip data IDC untuk pasar tablet Android global. Di dunia, pada kuartal pertama 2013, Asus disebut telah mencapai posisi kedua.

"Kami yakin jika bisa meraih posisi nomor dua di dunia, juga bisa menjadi nomor dua di Indonesia untuk pasar tablet android," kata Juliana Cen, Manager of Product Management and Marketing.
Saat ini, Asus memiliki beberapa jenis produk tablet maupun yang mendekati (phablet, hybrid dll.). Salah satunya, MeMo Pad HD 7 yang diperkenalkan dalam ajang Computex 2013.

Ada dua versi perangkat yang akan dijual oleh Asus. Versi pertama memiliki media penyimpanan internal berkapasitas 32GB yang dijual dengan harga 150 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta.

Asus juga menyiapkan versi yang lebih terjangkau lagi, yaitu 8GB dengan harga 130 dollar AS atau sekitar Rp 1,3 juta. Versi yang satu ini dikabarkan hanya akan masuk ke pasar berkembang (emerging market), mungkin termasuk Indonesia.

Ini bukan pertama kalinya Asus meluncurkan tablet 7 inci dengan harga terjangkau. Sebelumnya, perusahaan yang berpusat di Taiwan tersebut bekerjasama dengan Google dalam menghasilkan Nexus 7. Perangkat versi 16GB WiFi Only dijual dengan harga 199 dollar AS.

Asus juga pernah meluncurkan 'saudara' dari produk baru ini, yaitu MeMo Pad 7. Produk yang satu ini sudah beredar di Indonesia dengan harga Rp 1,5 juta.

No comments:

Post a Comment