KOMPAStekno |
- 14 Desember, iPhone 5 Masuk Indonesia
- Selamat Ulang Tahun, SMS!
- Memergoki Nokia Lumia 920 di Bangkok
- John McAfee: Antivirus, Seks, Obat, dan Pembunuhan
- Ini Dia, Tim Indonesia "Juara BlackBerry"
14 Desember, iPhone 5 Masuk Indonesia Posted: 03 Dec 2012 02:11 PM PST JAKARTA, KOMPAS.com - Ponsel pintar terbaru dari Apple, iPhone 5, mulai dipasarkan di Indonesia pada 14 Desember 2012 mendatang. Kabar ini datang dari akun Twitter iBox, salah satu Apple Premium Reseller di Indonesia. "Breaking News: iPhone 5 akan tersedia mulai 14 Desember 2012 di semua iBox," demikian bunyi "kicauan" akun @iBoxIndonesia, Senin malam (3/12/2012). Hal senada juga disampaikan Apple dalam siaran persnya. Bukan hanya Indonesia yang kebagian iPhone 5 pada 14 Desember, tapi juga 36 negara lainnya termasuk China, Malaysia, dan Filipina. Belum diketahui berapa harga iPhone 5 yang masuk ke Indonesia. Yang jelas, 3 operator seluler besar yaitu Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat, menyatakan siap menjadi mitra Apple untuk penjualan iPhone 5 yang dibundel dengan kartu SIM dan layanan data. Apple memperkenalkan iPhone 5 pada 12 September 2012. Produk ini kemudian dijual pertama kali 21 September di 9 negara terpilih. Spesifikasi iPhone 5 iPhone 5 Tersedia dalam 3 pilihan memori internal, yaitu 16GB, 32GB, dan 64GB. Ketebalan hanya 7,6mm dan bobot 112g. Tubuhnya diselimuti materi kaca dan aluminium. Apple melakukan perubahan besar pada ukuran layar iPhone 5 menjadi 4 inci dengan aspek rasio 16:9, sehingga fisiknya terlihat memanjang. Resolusi layarnya 1.136 x 640 pixel dengan kerapatan pixel 326 pixel per inci (ppi). Saturasi warnanya terlihat lebih baik dibanding iPhone 4S, karena menggunakan sistem rendering sRGB penuh. Untuk dapur pacu, iPhone 5 dibekali prosesor system on chip (SoC) A6. Apple mengklaim prosesor A6 memberi performa dan kualitas grafis lebih cepat dua kali lipat dibanding prosesor A5 pada iPhone 4S. Apple telah membekali iPhone 5 dengan sistem operasi mobile iOS terkini, yakni versi 6. Kamera belakang iPhone 5 dibekali sensor 8 MP dan bukaan lensa f/2,4. Peningkatan terbesar dari sisi kamera adalah kemampuan menangkap gambar yang lebih cepat. Kamera belakangnya mampu merekam video beresolusi 1080p, sedangkan kamera depannya 720p. Baca juga: |
Posted: 03 Dec 2012 09:44 AM PST KOMPAS.com - Tiga Desember 1992, adalah tanggal di mana layanan pesan singkat (short message service/SMS) pertama kali dikirimkan ke telepon seluler. Hari ini, Senin, 3 Desember 2012, layanan SMS genap berusia 20 tahun. Asal muasal SMS bermula dari konferensi telekomunikasi perangkat mobile yang digelar di restoran pizza di Kopenhagen, Denmark. Matti Makkonen, seorang insinyur Finlandia yang menghadiri konferensi tersebut berdiskusi dengan dua rekannya. Mereka membicarakan pengiriman pesan teks pada sistem digital seluler GSM. Kala itu GSM menjadi standar di Eropa. Penelitian dan pengembangan layanan SMS terus dilakukan. Insinyur Inggris bernama Neil Papworth yang bekerja di perusahaan Sema Group, masuk dalam tim pengembangan software layanan SMS center untuk klien mereka, Vodafone. Sebelum jaringan SMS Sema Group dihubungkan ke jaringan Vodafone, operator seluler asal Inggris ini melakukan serangkaian pemeriksaan ketat. Vodafone akhirnya memberi persetujuan sistem interkoneksi jaringan. Hingga pada 3 Desember 1992, Papworth mengirim SMS bertuliskan "Merry Christmas" dari komputernya ke telepon seluler Orbitel 901 milik Direktur Vodafone kala itu, Richard Jarvis. Ponsel itu berukuran sangat besar dengan bobot 2,1kg. "Orang-orang selalu bertanya apakah itu adalah acara monumental," kata Papworth dalam sebuah wawancara. "Bagi saya, saya bekerja untuk Sema Group, Vodafone membayar kami untuk membuat perangkat lunak dan kami menyelesaikan pekerjaan itu." Era SMS dimulai Mulanya SMS digunakan untuk memberi informasi kepada pelanggan, dan itu ditawarkan tanpa biaya. Kemudian pada 1995, tiga tahun setelah SMS pertama dikirim, pelanggan ponsel seluler hanya mengirimkan rata-rata 1 SMS setiap 2,5 bulan. Butuh waktu beberapa tahun agar SMS dikenal luas oleh pengguna. Edukasi pasar tentang layanan SMS dan inovasi T9 (Text on 9 Keys), yang memberi kemudahan dan kecepatan mengetik di keypad format numerik, berhasil meningkatkan penggunaan layanan SMS. Papworth tak menyangka SMS akan digunakan oleh semua pengguna ponsel. Meski dihadang oleh layanan pesan instan di ponsel pintar, Papworth percaya SMS akan terus eksis. "Tidak semua orang memiliki ponsel pintar, GSM akan terus bergulir di beberapa negara. Tidak semua pelanggan memiliki ponsel pintar, tapi setidaknya setiap orang akan memiliki ponsel dasar," ujar Papworth seperti dikutip dari PCWorld. |
Memergoki Nokia Lumia 920 di Bangkok Posted: 03 Dec 2012 08:04 AM PST
Tetapi rupanya tetangga di kota Bangkok, Thailand, sudah bisa mencicipi kemampuan gadget anyar ini. Kompas Tekno menjumpai sebuah toko dalam mall di kota Bangkok yang memajang banner berisi ajakan untuk menjajal produk terbaru Nokia tersebut.
Benar saja, ketika dihampiri, toko yang bersangkutan memang menyediakan sejumlah unit Nokia Lumia 920 untuk dicoba-coba oleh pengunjung yang penasaran. Lumia 920 datang lengkap dengan charger wireless yang akan langsung mengisi baterai perangkat ini ketika diletakkan di atasnya. Konsep ini mungkin sekilas terdengar tidak berguna, tetapi dalam kenyataannya cukup menarik dan bisa mengurangi kerepotan ataupun ketidakrapian akibat kabel yang berseliwiran.
Ponsel pintar ini pun mengusung tampilan khas Windows Phone 8 dengan serangkaian live tiles berisi icon aplikasi maupun live update dari beberapa program. Ukuran masing-masing "tile" bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Fisiknya sendiri terasa kokoh dengan desain unibody dan warna-warna mentereng di bagian pinggirnya. Putih, merah menyala, hingga kuning cerah.
Di bagian bawah terdapat grill speaker yang menyalurkan suara, sementara di sisi atas ada konektor jack audio 3,5 mm untuk menancapkan headphone. Di sisi kanan, terdapat beberapa tombol termasuk pengatur volume. Bagian belakang memuat unit kamera berikut LED flash.
Kualitas layarnya cukup bagus, dengan kontras yang kuat dan saturasi warna yang cukup pekat. Begitupun on-screen keyboard milik andalan Nokia ini yang ternyata cukup nyaman dipakai mengetik, walau tentu saja belum segesit keyboard fisik.
Penjaga toko yang bersangkutan mengaku bisa menjual 1.000 unit Nokia 920 dalam waktu 2 minggu. Tetapi itu masih dalam bentuk pesanan karena produk ini baru dijadwalkan mulai tersedia di Thailand 10 Desember mendatang.
|
John McAfee: Antivirus, Seks, Obat, dan Pembunuhan Posted: 03 Dec 2012 07:14 AM PST KOMPAS.com — John McAfee, pendiri perusahaan perangkat lunak antivirus McAfee, memutuskan tak lagi berbisnis dalam industri teknologi. Ia sempat jadi instruktur yoga, membangun usaha olahraga ekstrem, lalu banting setir meracik antibiotik, dan terakhir, ia buron karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan. Lahir di Inggris 18 September 1945, McAfee dibesarkan dan memiliki kebangsaan Amerika Serikat (AS). Ia menyelesaikan studi sarjana matematika di Roanoke College pada 1967, lalu menerima gelar doktor kehormatan dari kampus yang sama tahun 2008. McAfee memulai karier sebagai pemrogram perangkat lunak di NASA Institute for Space Studies, New York, sejak 1968 sampai 1970. Dari sana ia pindah ke Univac, lalu ke Xerox sebagai pemrogram sistem operasi, Computer Sciences Corporation sebagai konsultan perangkat lunak, dan perusahaan kedirgantaraan AS, Lockheed. Membangun McAfee dan pergi Saat bekerja di Lockheed pada 1980-an, McAfee menerima salinan virus komputer Pakistani Brain yang bisa disebut berbahaya pada masa itu. Setelah itu, ia menciptakan perangkat lunak yang bisa mendeteksi dan menghapus virus secara otomatis. "Itu kebetulan, seperti hal lain dalam hidup," kata McAfee, seperti dikutip dari The Telegraph. McAfee mendirikan McAfee Associates pada 1987. Ia adalah pihak pertama yang mendistribusikan perangkat lunak antivirus dengan model bisnis shareware. Pada 1989, McAfee berhenti dari Lockheed dan bekerja untuk McAfee Associates yang dioperasikan dari rumahnya, di Santa Clara, California. Perusahaan ini semakin membesar pada 1992 dan McAfee mengundurkan diri pada 1994. Dua tahun setelah McAfee Associates tercatat di bursa saham, McAfee menjual seluruh saham perusahaan yang dimiliki. McAfee Associates merger dengan perusahaan Network General dan berganti nama menjadi Network Associates tahun 1997. Nama tersebut hanya digunakan 7 tahun hingga perusahaan akhirnya berganti nama lagi menjadi McAfee. John McAfee sempat kembali di dunia teknologi dengan mengembangkan aplikasi pesan instan. Namun kemudian, ia memutuskan mundur dari kompetisi teknologi di Silicon Valley. Seks McAfee mengaku tertarik dengan yoga, menjadi instruktur dan menulis beberapa buku tentang yoga. Ia membeli tanah seluas 400 hektar di Colorado untuk membangun perusahaan properti sekaligus tempat pertapaan yoga. Di tempat itu, menurut pengakuan murid yoga, McAfee memelihara budaya para karyawan yang diduga saling berhubungan seks. "Anda akan berpikir bahwa dia adalah orang yang luar biasa murah hati dan baik, tetapi ia mendapatkan sesuatu dari itu. Dia tertarik menjadi pusat perhatian," ketus salah satu mantan murid yoga kepada blog teknologi Gizmodo. "Dia dikelilingi oleh orang-orang di sekitarnya yang tidak punya uang dan bergantung pada dirinya, dan dia bisa mengendalikan mereka." Tak lama, McAfee pindah ke New Mexico untuk memasarkan olahraga ekstrem baru yang disebut aerotrekking. Ini merupakan olahraga udara menggunakan pesawat sederhana yang terbang dengan ketinggian rendah dari tanah. Kelompok aerotrekking memakan korban yang masih pemula pada 2006. McAfee digugat ke pengadilan dan diminta membayar jutaan dollar AS. McAfee kemudian pindah ke Belize pada 2009, negara kecil di pesisir timur Amerika Tengah. Dalam sebuah artikel di The New York Times, Agustus 2009, dilaporkan bahwa kekayaan pribadinya turun menjadi 4 juta dollar AS, dari puncaknya sebesar 100 juta dollar AS. Menurutnya, ini merupakan dampak dari krisis keuangan global dan resesi investasi propertinya. Obat dan senjata api McAfee benar-benar tak mau kembali ke industri teknologi yang membuat namanya tersohor. Ia mencoba peruntungan lain dengan membangun perusahaan obat antibiotik QuorumEx di Belize pada Februari 2010. Perilaku McAfee digambarkan "tidak menentu" dalam beberapa tahun terakhir. Ia pun menjalin relasi dengan kelompok geng lokal. McAfee mengejutkan publik pada Mei 2012 ketika polisi menggerebek rumahnya di Belize dan menangkapnya atas tuduhan pembuatan obat terlarang dan kepemilikan senjata api tanpa izin. Tuduhan itu ditolak keras. Setelah ditahan selama beberapa jam, polisi membebaskan McAfee. "Pada dasarnya, apa yang saya kembangkan adalah antiseptik topikal. Itu adalah yang mereka klaim dari laboratorium saya," katanya kepada Gizmodo. Namun, dalam kesempatan berbeda, McAfee menjelaskan, "Saya pikir itu adalah obat terbaik yang pernah dibuat, bukan hanya untuk hiperseksualitas tak terlukiskan, melainkan juga untuk euforia halus dan comedown ringan." Kehidupan seks McAfee kembali terungkap dalam buku harian online berjudul Darkness Falls, yang ia rilis pada November 2012, dan dibagi dalam tiga bagian. Buku harian ini kemudian ditayangkan oleh Gizmodo. McAfee mengaku, kehidupannya di Belize dikelilingi beberapa perempuan. "Lima perempuan lain berbagi tempat tidur dengan saya secara teratur," tulisnya. Hal ini juga diakui oleh penduduk lokal Belize bernama Artemio Awayo (24 tahun). "Bukan hanya dua atau tiga, melainkan banyak wanita. Setiap kali saya melihat dia bersama wanita berbeda," Artemio mengatakan kepada Reuters. Dugaan pembunuhan Sekarang, McAfee sedang dicari kepolisian Belize atas dugaan pembunuhan yang menawaskan ekspatriat Amerika bernama Gegrory Faull, yang tak lain adalah tetangga McAfee. Faull ditemukan tewas tertembak di rumahnya pada Sabtu (10/11/2012). Faull yang berprofesi sebagai kontraktor bangunan sempat melaporkan McAfee ke polisi atas perbuatan tidak menyenangkan. Diduga, Faull mengeluhkan suara anjing milik McAfee. Polisi menduga, telah terjadi perselisihan sebelum Faull ditembak dan polisi hanya sekadar ingin bicara dengan McAfee tentang kasus pembunuhan itu. Sang perancang antivirus ini melarikan diri setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan ini. Pihak berwajib masih mempelajari motif pembunuhan dan mencari beberapa terduga lain. Meskipun McAfee tak diketahui keberadaannya, ia tetap menjaga kontak dengan media massa. McAfee menyatakan, ia melarikan diri karena takut dengan polisi Belize yang akan membunuh dan menyiksanya. "Mereka akan mencari tahu siapa pelaku pembunuhan itu. Itu tidak ada hubungannya dengan saya, dan mereka akan meninggalkan aku sendirian." |
Ini Dia, Tim Indonesia "Juara BlackBerry" Posted: 03 Dec 2012 05:45 AM PST
Tim Inspira diganjar hadiah uang sebesar 10.000 dollar AS, sementara aplikasi Soccer Ticker pun nantinya akan dipajang selama 3 bulan di kolom "Featured Apps" di toko aplikasi BlackBerry World ketika sudah diluncurkan Januari mendatang. Soccer Ticker sendiri adalah aplikasi yang menyajikan "siaran langsung" pertandingan sepakbola secara play-by-play melalui teks. Bedanya dengan aplikasi-aplikasi sejenis yang sudah beredar sebelumnya, Soccer Ticker tak hanya menampilkan update skor saja, melainkan juga terintegrasi dengan BlackBerry Messenger (BBM) sehingga bisa dipakai ngobrol sepanjang pertandingan. "Niche kami adalah play-by-play dan chat service," ujar Vincent Ketika ditemui KompasTekno di arena BlackBerry Jam Asia 2012 di Bangkok, Thailand, Jumat (30/11/2012) lalu. Vincent mengaku terinspirasi membuat Soccer Ticker karena sering nonton bareng pertandingan bola. "Saya pikir seru juga kalau sepak bola turut dikombinasikan dengan aspek sosial seperti di acara-acara nonton bareng itu." Jadilah Soccer Ticker, aplikasi penggila bola di mana penggunanya tak hanya bisa mengikuti pertandingan secara live lewat update skor, tetapi juga dapat berkomentar, berseloroh, atau menyuarakan dukungan bagi tim kesayangan selama pertandingan. Ada juga layanan private chat room untuk mereka yang ingin lebih serius berdiskusi soal pertandingan, jadwal pertandingan, update berita sepak bola terbaru, serta papan leaderboard liga. "Nah, karena terintegrasi dengan BBM, pengguna pun bisa langsung mengajak teman dalam kontak BBM untuk nonton bareng," lanjut Vincent. Dengan mengusung sepak bola yang merupakan tema universal bagi jutaan orang di seluruh dunia ini, Soccer Ticker berhasil merebut hati para juri dan turut mendapat penghargaan Developer's Choice di samping menjadi pemenang BlackBerry Jam Hack 2012 Asia. Tim Inspira dari Indonesia menyisihkan 9 tim finalis lainya dari negara-negara di Asia Pasifik, termasuk Australia dan Vietnam yang masing-masing menempati posisi juara 2 dan 3. Aplikasi Gratis Untuk saat ini, Soccer Ticker rencananya akan ditawarkan sebagai aplikasi freemium alias gratis dengan pengecualian beberapa konten tertentu. "Sekarang kami konsentrasi meluncurkan versi beta-nya dulu," ucap Vincent. Inspira sudah menyiapkan situs khusus aplikasi ini di www.soccerticker.net, di mana pengguna yang tertarik bisa memesan versi beta dari program besutan Vincent dan kawan-kawan. "Silakan cantumkan email Anda di sana dan kami akan kirimkan Soccer Ticker versi beta." Nantinya, Inspira berencana menerapkan model bisnis aplikasi freemium dengan cara menggratiskan beberapa konten sementara konten lainnya bisa diperoleh dengan cara membayar atau berlangganan. "Misalnya, seminggu gratis 3 pertandingan, lalu seterusnya bisa bayar. Tapi kami sendiri masih dalam tahap memformulasikan model yang cocok," papar Vincent. Inspira mengaku tertarik bekerjasama dengan brand yang sekaligus menjadi model bisnis kedua mereka. Brand, misalnya, bisa di-attach ke sebuah pertandingan, tetapi Vincent berusaha agar tetap mengedepankan kenyamanan pengguna dalam memakai aplikasi Soccer Ticker. "Diusahakan agar tidak mengganggu proses konsumsi konten, tidak obtrusive, kan tidak nyaman kalau kita diganggu iklan pop-up selagi serius mengamati pertandingan," ujarnya. Dijelaskan oleh Vincent, Soccer Ticker menampilkan update pertandingan berupa teks deskriptif mirip pada game Football Manager. Bagaimana caranya? "Ada orang yang benar-benar menonton pertandingan lalu mengkurasi informasi seputar pertandingan yang berjalan live itu. Dengan begini, kualitasnya bisa lebih terjaga, tak seperti, misalnya, mengambil closed caption tayangan langsung siaran luar negeri." Administrator yang menonton pertandingan ini pun menguasai banyak bahasa. Untuk mengakomodir kebutuhan pengguna internasional, Inspira juga membuat Content Management system (CMS) yang bisa otomatis menerjemahkan bahasa. Game Changer Kendati demikian, Vincent mengatakan bahwa Inspira tidak akan terbatas mengembangkan aplikasi untuk BlackBerry saja. "Kami ingin agar bisa cross-platform. Untuk sekarang kami memaksimalkan API BlackBerry, tapi nantinya kami juga akan memanfaatkan fitur chatting di luar BBM sehingga pengguna bisa mengobrol tanpa harus menggunakan BlackBerry. Ada juga rencana untuk integrasi ke Facebook." Soal platform, Vincent yang pernah tinggal selama 9 tahun di Negeri Paman Sam ini mengakui bahwa BlackBerry selama ini serlalu tertinggal dalam hal aplikasi dari saingan-saingannya seperti Android, iOS, dan Windows Phone. Akan tetapi, lanjutnya, BlackBerry 10 dengan tool Cascade adalah "game changer" yang bisa mengubah situasi tersebut. "Saya pikir Cascade ini menghasilkan pengalaman yang sama seperti iOS. Natural sekali. Pengguna hanya butuh sapuan jari untuk bernavigasi dengan lancar, tak butuh tombol," jelasnya. Bersama anggota tim Inspira lain, yaitu Mike , Victor, dan Sofyan, Vincent memilih BlackBerry 10 sebagai salah satu platform pilihan disamping iOS dan Android karena menyediakan end-to-end solution mirip perangkat iPhone, iPod, dan iPad dari Apple. "Dari hardware dan software mereka sediakan semua sehingga kualitasnya," pungkas Vincent. Seperti apa aplikasi Soccer Ticker bikinan Vincent dan kawan-kawan yang berhasil menjadi yang terbaik di kawasan Asia Pasifik? Simak video berikut ini untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap. |
You are subscribed to email updates from KOMPAStekno To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment