KOMPAStekno

KOMPAStekno


BlackBerry Porsche "Rp 18 Juta" Kini Berwarna Hitam

Posted: 24 Dec 2012 09:26 AM PST


KOMPAS.com - Masih ingat dengan BlackBerry Porsche Design P9981 yang dirilis di Indonesia pertengahan Juni lalu? Pembuatnya, Porsche Design, telah mengumumkan versi baru dari smartphone berharga belasan juta rupiah tersebut.

Smartphone mewah ini bernama  BlackBerry Porsche Design P9981 Black. Sesuai nama, perubahannya terletak pada aspek warna yang kini menjadi hitam agar lebih cocok dengan image tradisional perancangnya, Porsche Design

"Sejak awal, merek kami memang sudah diasosiasikan dengan warna hitam," ujar CEO Porshce Design Group Jurgen Gessler, seperti dikutip dari Pocket Lint.

"Produk pertama kami adalah sebuah jam tangan yang seluruhnya berwana hitam. Jam tersebut ketika itu adalah produk yang revolusioner dan banyak dibicarakan. Seperti biasanya di Porsche Design, pilihan warna hitam memiliki penekanan fungsionalnya sendiri, tambah Gessler

Jam tangan yang dimaksud Gessler adalah "Chronograph 1" yang berwarna hitam agar angka-angkanya mudah dibaca. Porsche Design P9981 dirancang mengikuti tujuan ini.

Spesifikasi hardware Porsche Design P9981 Black sendiri tetap sama dengan pendahulunya, dengan prosesor 1,2 GHz dan storage internal 8 GB yang bisa diekspansi menggunakan micro-SD hingga 32 GB. Pembelinya akan mendapatkan bundel memory card 16 GB.

Sistem operasi yang terpasang adalah BlackBerry OS 7.1 dengan tampilan UI custom ala Porsche Design. Ada pula PIN BlackBerry Messenger yang unik untuk smartphone ini. Bahan casing-nya terbuat dari stainless steel yang terbungkus plastik berwarna hitam.

Porsche Design P9981 akan dijual lewat toko online milik perusahaan yang bersangkutan. Belum diketahui kapan smartphone mewah ini akan mulai tersedia. Harganya pun belum jelas, tapi diperkirakan tak akan jauh berbeda dari pendahulunya yang dibanderol sekitar Rp 18 juta. 

10 Aplikasi Terpopuler Android dan iPhone 2012

Posted: 24 Dec 2012 07:58 AM PST

KOMPAS.com — Lembaga survei Nielsen baru saja melansir data aplikasi iPhone dan Android paling populer di tahun 2012 ini.

Dari data tersebut, diketahui aplikasi yang paling digemari di iPhone adalah Maps, sedangkan untuk Android, aplikasi yang paling sering digunakan ialah Google Search.

Aplikasi peta digital Apple Maps banyak dikritik karena tidak mampu menghadirkan peta dengan tingkat keakuratan yang bisa percaya. Lantas, mengapa aplikasi tersebut masih banyak digunakan?

Ternyata, daftar yang dilansir oleh Nielsen ini merupakan hasil survei dari bulan Januari hingga Oktober. Apple Maps sendiri baru hadir dua bulan, bersamaan dengan diluncurkannya iOS 6 pada bulan September lalu. Sebelumnya, aplikasi peta digital bawaan yang ada di iOS 5 adalah Google Maps.

Aplikasi peta yang ada di iPhone rata-rata digunakan oleh lebih dari 32,4 juta pengguna iPhone setiap bulannya. Aplikasi ini mengalahkan Facebook yang berada di tempat kedua dengan jumlah pengguna sebanyak 28,6 juta orang.

Dari sisi Android, pengguna paling banyak mengakses aplikasi Google Search pada tahun 2012 ini. Rata-rata terdapat 44,4 juta orang mengakses aplikasi tersebut setiap bulannya.

Uniknya, terdapat juga aplikasi "Advanced Task Killer" di daftar ini. Aplikasi ini digunakan untuk mematikan aplikasi yang berjalan di background sistem. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat menghemat daya baterai dengan lebih baik. Total rata-rata pengguna bulanan aplikasi ini adalah 9,5 juta orang.

Mashable

Game Lawas "Pitfall" Didaur Ulang untuk Android

Posted: 24 Dec 2012 07:22 AM PST

KOMPAS.com - Game berusia 30 tahun besutan Activision, Pitfall! resmi diluncurkan untuk sistem operasi Android, Jumat (21/12/2012). Tentunya, tidak sekadar daur ulang dari grafis 8-bit, sang pengembang telah merombaknya untuk sesuai cita rasa game mobile zaman saat ini.

Pitfall! bisa didapatkan di Google Play Store dengan gratis berukuran 38 megabyte. Meskipun gratis, terdapat in-app purchase untuk tujuan aksesori maupun pelengkap dalam keasyikan bermain.

Game ini kembali mempertemukan kita dengan tokoh protagonis utama, Pitfall Harry yang melarikan diri dari amukan gunung berapi yang hendak meletus. Kisah tersebut diwujudkan dalam permainan ala Temple Run di mana tokoh utama terus berlari sementara kita harus membimbingnya untuk menghindari halangan sepanjang jalan.

Genre ini sebetulnya sudah banyak ditemui, mulai Temple Run, Temple Run:Brave, The End, atau Subway Surfers. Namun, Activision berhasil meramu bumbu sukses dari masing-masing judul untuk menghasilkan karya ini. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi accelerometer untuk menggerakkan pemain, hingga fitur dari Temple Run: Brave untuk menggunakan cambuk yang dimiliki Harry agar menyingkirkan hewan buas di sepanjang jalan.

Salah satu fitur yang membuat permainan ini menonjol adalah sudut pandang kamera yang dinamis. Di awal permainan, kita akan menjumpai Harry yang berlari dari samping (kiri ke kanan), kemudian kamera bergeser dari punggungnya. Sudut pandang ini terus berubah sepanjang permainan sehingga tidak membuat bosan.

Selain itu, fitur Checkpoint juga dipakai agar pemain bisa melanjutkan perjalanan yang terhenti akibat karena menabrak halangan atau terjatuh dalam jurang. Tentu saja, pilihan tersebut bisa dilakukan dengan token khusus yang tidak didapatkan dengan gampang.

Ciri khas permainan ini tidak dihilangkan yakni jurang menganga dengan tali yang tergantung di atasnya untuk berayun. Hal inilah yang barangkali diingat oleh kita yang sempat memainkan Pitfall! di era Atari.

Xperia Z, Nama Resmi "Phablet" Sony

Posted: 24 Dec 2012 06:40 AM PST

KOMPAS.com - Perangkat Sony dengan bentang layar 5 inci yang selama ini dikenal dengan kode nama C660X Yuga dikabarkan telah memiliki nama resmi, Xperia Z.

Jika benar, nama tersebut relatif tidak mengejutkan karena perangkat ini memiliki ukuran layar terbesar di antara jajaran smartphone Android Sony. Maka namanya pun dipilih dari huruf terakhir dalam alfabet.

Dikutip dari Phone Arena, Xperia Z kabarnya akan diperkenalkan pada pameran Consumer Electronics Show (CES) pada awal Januari 2013.

Info spesifikasi hardware Xperia Z yang beredar di internet selama ini memberi kesan meyakinkan. Layar 5 incinya memiliki resolusi full-HD (1920x1080) dengan tingkat kepadatan pixel 443 PPI dan dilengkapi teknologi OptiContrast seperti pada sejumlah televisi buatan Sony.

Di dalamnya, Xperia Z akan diperkuat prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon S4 berkecepatan 1,5 GHz yang memiliki dukungan 4G LTE, dipadu dengan RAM sebesar 2 GB. Unit kameranya disebut menggunakan sensor Exmor RS dengan resolusi 12 megapixel.

Tak berhenti di situ, Sony turut menambah ketangguhan Xperia Z dengan sertifikasi Ingress Protection (IP) IP55 dan IP57, mirip dengan Xperia Acro S dan Xperia V. Artinya, selain canggih, Xperia Z juga tahan air dan anti guncang.

Di Era Sejuta Aplikasi, Android Salip BlackBerry

Posted: 24 Dec 2012 05:49 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan sebuah sistem operasi perangkat mobile sangat bergantung pada ketersediaan aplikasi. Android termasuk sistem operasi baru yang sukses menciptakan ekosistem aplikasi. Memasuki era satu juta aplikasi, Android diprediksi akan menyalip BlackBerry di Indonesia.

Prediksi itu dikuatkan oleh lembaga riset Sharing Vision asal Bandung. Menurut Chairman Sharing Vision Dimitri Mahayana, daya tarik Android didorong oleh keterjangkauan harga, keragaman aplikasi, serta makin populernya penggunaan perangkat layar sentuh.

"Apalagi, Android dibuat oleh perusahaan raksasa yang tak pernah gagal, yaitu Google," tegas Dimitri dalam jumpa pers di Bandung, Sabtu (22/12/2012).

Ia mengutip hasil riset IDC yang mencatat BlackBerry telah dikalahkan oleh Android, yang berhasil meraih pangsa pasar 52% di Indonesia pada kuartal 2 tahun 2012.

Mundurnya peluncuran sistem operasi dan perangkat BlackBerry 10 menjadi salah satu faktor turunnya popularitas BlackBerry di Indonesia. "Saya belum melihat ada 'something' yang bagus dari BlackBerry 10," imbuh Dimitri.

Sementara itu, perangkat Android terus menggempur pasar Indonesia. Bahkan, ponsel pintar lokal pun ikut meramaikan pasar Android. Ia memprediksi harga ponsel pintar akan turun sekitar 5% sampai 6% di 2013, karena kompetisi yang makin ketat baik dari vendor asing maupun lokal.

Di pasar global sendiri, Android mendominasi dengan pangsa pasar 68,3%, menurut data IDC pada kuartal 3 tahun 2012. Posisi kedua ditempati oleh Apple iOS dengan 18,8%, diikuti BlackBerry 4,7%, dan Windows Phone 2,6%.

Satu juta aplikasi

Dimitri mengatakan, industri perangkat mobile akan memasuki era satu juta aplikasi di 2013. "Akan semakin banyak aplikasi yang bisa mendukung produktivitas pengguna," katanya.

Android akan mengambil peran itu. Saat ini, menurut Dimitri, jumlah aplikasi Android di toko online Google Play telah mencapai 700 ribu aplikasi, hampir setara dengan jumlah aplikasi di perangkat iOS buatan Apple.

Sementara aplikasi di BlackBerry jumahnya masih terbatas. Dimitri mencatat, ketersediaan aplikasi di BlackBerry App World hanya 105 ribu, kalah dengan aplikasi di Windows Phone, yang notabene adalah sistem operasi baru.

Ketersediaan aplikasi juga turut mendorong "perang" device dalam industri ponsel pintar. Nilai bisnis aplikasi perangkat pintar yang bisa diperoleh ribuan developer di dunia mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 96 triliun.

Dari hasil riset Sharing Vision, tercatat bahwa sebanyak 57% masyarakat Indonesia memasang aplikasi pesan instan WhatsApp di ponsel pintarnya, 50% memasang Twitter, 40% Facebook dan games.

No comments:

Post a Comment