KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Demokrat: Masalah Ruhut Sudah Selesai Tahun 2012

Posted: 25 Dec 2012 07:15 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat sudah menutup rapat kasus perseteruan internal lantaran salah satu kadernya, Ruhut Sitompul, tidak terima dicopot dari kepengurusan Demokrat.

Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, Selasa (25/12/2012), usai menjenguk cucu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI).

"Sudah, sudah kita tutup di tahun 2012 dengan harapan baru di tahun depan," ujar Nurhayati.

Nurhayati merasa yakin bahwa Ruhut tidak akan lagi mengungkit-ungkit perkart ini lagi. "Saya rasa Ruhut juga tidak akan mempersoalkannya lagi karena dia seorang organisatori dan aktivis," imbuh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini.

Saat ditanyakan apakah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah berbicara dengan Ruhut untuk meredam konflik, Nurhayati mengaku tidak tahu. Namun, ia menilai bahwa komunikasi antara Ketua Umum dengan kader adalah suatu hal yang wajar dan tidak perlu diungkap ke publik.

"Kita menatap saja masa depan, langit akan tetap membiru," ujarnya.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat diterpa isu konflik internal yang terjadi pascapencopotan Ruhut Sitompul dari kepengurusan partai itu.

Ruhut tidak diterima dicopot dari posisinya sebelumnya sebagai Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi. Ia menuding pencopotannya itu dilakukan lantaran dirinya meminta Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum segera mundur.

Nama Anas kerap dikaitkan dengan perkara kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Meski dituding Ruhut sebagai tokoh dibalik pencopotannya, Anas tak mau berkomentar banyak. Saat ditanya wartawan, Anas mengaku hanya mau membahas hal-hal yang penting.

"Yang kita bahas yang penting-penting dulu, yang kurang penting kita bahas minggu depan," ujar Anas, Sabtu (15/12/2012) dalam jumpa pers di sela-sela acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

Libur, Presiden Habiskan Waktu dengan Airlangga

Posted: 25 Dec 2012 07:15 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada libur Hari Raya Natal 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisinya dengan mendampingi cucu keduanya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono, yang baru lahir pada 24 Desember 2012 di RS Pondok Indah, Jakarta. Airlangga merupakan anak pertama dari putra bungsu Presiden, Edhie "Ibas" Baskoro Yudhoyono dengan Siti Rubiya Aliya Rajasa.

Presiden menghabiskan waktu sekitar delapan jam di rumah sakit tersebut. Setelah puas bertemu cucunya, Presiden akhirnya meninggalkan rumah sakit tersebut sekitar pukul 20.45. Saat keluar, Presiden menggandeng cucu pertamanya, Almira Tunggadewi Yudhoyono yang merupakan buah hati Agus Harimurti Yudhoyono dengan Annisa Larasati Pohan.

Almira tampak asyik berloncat-loncatan tanpa memedulikan sorot kamera media massa. Presiden sempat melambaikan tangan ke arah wartawan. Ia pun menjelaskan alasan lamanya ia berada di rumah sakit. "Tadi ada tamu-tamu dulu sebentar," ujar Presiden sambil sibuk memegangi Almira yang tak sabar masuk ke dalam mobil.

Saat ditanyakan soal keadaan Airlangga, Presiden hanya mengatakan, Aliya beserta Airlangga sudah bisa pulang ke rumah. "Insya Allah besok," kata pendiri Partai Demokrat itu. 

Sementara itu, Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono yang sempat berbincang dengan petugas rumah sakit juga mengutarakan hal yang sama. "Alhamdulillah (Airlangga) sehat, terima kasih buat doanya. Insya Allah besok pulang jam 10 atau jam 11," ucapnya.

Presiden dan Ibu Negara pun kemudian masuk ke dalam mobil Mercedesz Benz B 1909 RFS warna hitam. Di belakangnya, mobil Land Cruiser warna hitam B 1764 BJA juga melaju mengantarkan Annisa Pohan. Iring-iringan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pun kemudian langsung mengiringi kepergian rombongan Presiden.

Selama sehari penuh berada di rumah sakit, Presiden dan keluarga memang menerima banyak tamu. Beberapa di antaranya adalah Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Menko Kesra Agung Laksono, Wakil Sekjen Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Erwin Aksi, dan Kepala Staff Angkatan Darat Pramono Edhi Wibowo.

KPK Terus Mengembangkan Penyelidikan Hambalang

Posted: 25 Dec 2012 06:59 AM PST

Korupsi

KPK Terus Mengembangkan Penyelidikan Hambalang

Penulis : Khaerudin | Selasa, 25 Desember 2012 | 21:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-  Pascapenetapan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan komplek olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Komisi Pemberantasan Korupsi tak berhenti mengusut kasus ini.

KPK  masih terus mengembangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, KPK terus mengembangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Johan belum mau mengungkapkan, sejauh mana hasil pengembangan kasus ini. "KPK masih mengembangkan," kata Johan di Jakarta, Selasa  (25/12/2012).

Johan mengakui, secara khusus KPK memang menyelidiki soal adanya dugaan aliran dana dari proyek Hambalang ke penyelenggara negara. Aliran dana ini diduga merupakan bentuk suap kepada penyelenggara negara.

Pekan lalu, sejumlah pihak dimintai keterangan terkait penyelidikan ini.

"Untuk penyelidikan Hambalang, ada permintaan keterangan sejumlah pihak. Ini terkait adanya dugaan aliran dana penyelenggara negara dalam kaitan dengan pengadaan sport centre Hambalang, pertama atas nama Roni Wijaya dari PT Dutasari Citralaras, kemudian ada Kurniawan Purwo, mantan wakil divisi di PT Adhi Karya," ujar Johan.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Kasus HKBP Filadelfia, Polri Minta Warga Tak Terprovokasi

Posted: 25 Dec 2012 06:28 AM PST

Kasus HKBP Filadelfia, Polri Minta Warga Tak Terprovokasi

Penulis : Dian Maharani | Selasa, 25 Desember 2012 | 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto meminta warga tak mudah terprovokasi atas peristiwa bentrok antara jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia Bekasi dengan warga Kampung Jalen, RT 01/09 Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (24/12/2012). Agus pun mengimbau kedua belah pihak dapat menyelesaikannya dengan kepala dingin.

"Kita imbau masyarakat tidak terprovokasi ataupun saling memprovokasi sehingga terjadi hal yang tidak kita inginkan," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Pada peristiwa malam itu, pihak HKBP Filadelfia mengatakan warga sempat melempari mereka dengan air selokan, hingga telur. Agus mengatakan kepolisian sudah berupaya mengamankan situasi hingga akhirnya disepakati jemaat beribadat di Mapolsek Tambun. Menurut Agus, hal tersebut tak seharusnya terjadi dan dapat dibicarakan baik-baik hingga ditemukan solusinya.

"Pada prinsipnya, apa yang menjadi permasalahan, mari kita bicarakan sesuai dengan mekanisme yang ada di negara kita. Saya yakin dan percaya apabila mekanisme dilakukan secara benar, pasti akan mendapatkan solusi," ujarnya.

Masalah tersebut tak kunjung selesai sejak beberapa tahun terakhir. Kepolisian pun berharap adanya toleransi dan kerukunan antarumat beragama. "Kita ingin masyarakat dalam suasana damai, toleransi antarumat beragama terjalin, jangan sampai ternodai," pungkasnya.

Peristiwa bentrok terjadi pukul 18.00 ketika jemaat HKBP Filadelfia hendak melakukan ibadat di gereja mereka yang disegel. Bentrok akhirnya mereda dan atas kesepakatan jemaat melakukan misa Natal di halaman Mapolsek Tambun.

Agus menerangkan, warga menolak karena gereja tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) untuk tempat ibadah. Pemerintah daerah pun sudah menyediakan lokasi untuk pembangunan gereja. Namun, hal itu tidak disetujui oleh pihak HKBP Filadelfia.

"Pihak Pemda sudah siapkan lokasi di wilayah Tambun Selatan tapi tidak disetujui oleh pihak HKBP," terangnya.

Bayi Airlangga, Pererat Hubungan Demokrat-PAN

Posted: 25 Dec 2012 05:26 AM PST

Bayi Airlangga, Pererat Hubungan Demokrat-PAN

Penulis : Sabrina Asril | Selasa, 25 Desember 2012 | 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelahiran Airlangga Satriadhi Yudhoyono, cucu kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disambut gembira Partai Demokrat. Pasalnya, kelahiran Airlangga dinilai bisa semakin mempererat hubungan Partai Demokrat dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Ini indahnya. Sebetulnya kita juga berharap tidak hanya PAN dan Demokrat yang semakin erat," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, Selasa (25/12/2012), usai menjenguk Airlangga di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI).

Diberitakan sebelumnya, Airlangga Satriadi Yudhoyono lahir Senin (24/12/2012) pukul 00.01 WIB. Airlangga merupakan buah hati dari pasangan anak kedua Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan anak pertama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Siti Rubi Aliya Rajasa. Pernikahan antara Ibas dengan Aliya kerap dikaitkan dengan perkawinan politik antara Partai Demokrat dengan PAN.

Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan bahkan menyebut hubungan Demokrat dengan PAN sebagai "koalisi permanen". Nurhayati tidak menampik kedekatan antara Demokrat dan PAN yang kian rekat.

"Koalisi sejati itu bagus. Teman koalisi sejati tidak hanya di pemerintahan, tetapi juga di DPR. Kita berharap DPR dan pemerintah bisa lebih menyatu," ucapnya.

Adapun, hingga berita tamu-tamu keluarga dekat Presiden SBY terus berdatangan ke rumah sakit. Beberapa yang tampak terlihat menjenguk Airlangga adalah Ketua Umum PPP yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Erwin Aksa, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Presiden SBY beserta Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono juga masih berada di dalam rumah sakit.

Tentukan Capres, PPP Masih Lihat Peta Politik

Posted: 25 Dec 2012 04:55 AM PST

Tentukan Capres, PPP Masih Lihat Peta Politik

Penulis : Sabrina Asril | Selasa, 25 Desember 2012 | 19:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan partainya sudah mulai bersiap menyongsong pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Namun, untuk mengusung calon presiden, PPP masih mencermati peta perpolitikan Tanah Air.

"Semua kebutuhan untuk pemilu kita siapkan. Untuk pemilu legislatif dan presiden kita siapkan," ujar Suryadharma, Selasa (25/12/2012), usai mengunjungi cucu kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI).

Saat ditanyakan lebih lanjut soal namanya dan juga Mahfud MD yang dikabarkan masuk bursa capres yang akan diusung PPP, ia pun tampak hanya tersenyum.

"Ah, belum. Belum diputuskan," ucap Menteri Agama RI ini.

Ia menuturkan bahwa saat ini peta bursa calon presiden masih belum terbaca. Oleh karena itu, PPP akan mencermati semua kondisi yang ada terlebih dulu.

"Kami harus baca petanya dulu. Saat ini, petanya belum terbaca, Jadi kami cermati dulu semuanya," imbuh Suryadharma.

Diberitakan sebelumnya, PPP mulai menimbang sejumlah nama untuk digadang-gadang sebagai calon presiden. Nama pedangdut Rhoma Irama pun sempat masuk dalam bursa capres dari PPP. Selain Rhoma, calon kuat lainnya yang diusung partai ini adalah Suryadharma Ali.

Ini Harapan Mereka di Hari Natal

Posted: 25 Dec 2012 04:55 AM PST

Sengketa Rumah Ibadah

Ini Harapan Mereka di Hari Natal

Penulis : Riana Afifah | Selasa, 25 Desember 2012 | 19:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan mengenakan kaos, celana panjang dan topi berwarna putih, wanita berusia 60-an itu tetap semangat menyenandungkan kidung Natal di bawah terik matahari Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/12/2012). Sesekali ia menggunakan kipas tangan untuk mengusir panas sambil mendengarkan khotbah pendeta. Loister Magdalena Panggabean adalah nama wanita tersebut yang merupakan jemaat dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Bogor.

Di Hari Natal ini, Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau membuka mata hatinya untuk menuntaskan sengketa rumah ibadah. "SBY masih tuli dan buta. Selalu saja ada alasannya. Akibatnya masalah ini tidak pernah selesai," kata Loister.

Ia menyayangkan juga respon para polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang justru ikut menghalau jemaat yang ingin berdoa. Pendirian gereja di Kompleks Taman Yasmin sendiri sudah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Namun saat berganti kepemimpinan di Bogor, keadaan mendadak berubah.

"Jadi gereja yang sebelumnya itu sudah penuh. Kami akhirnya ingin bangun gereja baru satu lagi. Sudah disetujui kok tiba-tiba begini," jelas Loister.

"Kami hanya ingin beribadah. Kenapa segelnya tidak dibuka? Dimana hati nurani orang-orang ini?" imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan, warga Kompleks Taman Yasmin tidak pernah mengeluhkan pembangunan gereja tersebut. Namun ketika masuk kelompok yang melarang jemaat untuk beribadah, warga lain memilih diam karena menerima berbagai ancaman.

"Saya warga situ juga. Tetangga saya yang ada di dekat gereja tidak pernah protes. Tapi saat ribut-ribut ini, mereka memilih diam karena takut juga," ujarnya.

Hal serupa juga dituturkan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Suhartini. Ia berharap agar keluarganya beserta jemaat lain dapat beribadah dengan tenang di gereja yang tengah didirikan saat ini tanpa harus ada kericuhan dengan warga sekitar.

"Harapannya sebagai warga negara ya hak kami untuk beribadah itu tidak diganggu. Sudah dua tahun tetap tidak ada perubahan," kata Suhartini.

Temtukan Capres, PPP Masih Lihat Peta Politik

Posted: 25 Dec 2012 04:39 AM PST

Tentukan Capres, PPP Masih Lihat Peta Politik

Penulis : Sabrina Asril | Selasa, 25 Desember 2012 | 19:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan partainya sudah mulai bersiap menyongsong pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Namun, untuk mengusung calon presiden, PPP masih mencermati peta perpolitikan Tanah Air.

"Semua kebutuhan untuk pemilu kita siapkan. Untuk pemilu legislatif dan presiden kita siapkan," ujar Suryadharma, Selasa (25/12/2012), usai mengunjungi cucu kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI).

Saat ditanyakan lebih lanjut soal namanya dan juga Mahfud MD yang dikabarkan masuk bursa capres yang akan diusung PPP, ia pun tampak hanya tersenyum.

"Ah, belum. Belum diputuskan," ucap Menteri Agama RI ini.

Ia menuturkan bahwa saat ini peta bursa calon presiden masih belum terbaca. Oleh karena itu, PPP akan mencermati semua kondisi yang ada terlebih dulu.

"Kami harus baca petanya dulu. Saat ini, petanya belum terbaca, Jadi kami cermati dulu semuanya," imbuh Suryadharma.

Diberitakan sebelumnya, PPP mulai menimbang sejumlah nama untuk digadang-gadang sebagai calon presiden. Nama pedangdut Rhoma Irama pun sempat masuk dalam bursa capres dari PPP. Selain Rhoma, calon kuat lainnya yang diusung partai ini adalah Suryadharma Ali.

No comments:

Post a Comment