KOMPAStekno

KOMPAStekno


Kinect Bantu Tunawicara "Bicara"

Posted: 27 May 2013 10:06 AM PDT

KOMPAS.com - Controller pengenal gerakan buatan Microsoft, Kinect, ternyata tidak hanya dapat digunakan untuk bermain game saja. Perangkat tersebut dapat membantu orang-orang tunawicara untuk berbicara.

Beberapa waktu lalu, sebuah tim dari dua negara berkolaborasi dalam sebuah program yang dinamakan "Voice for All" atau Suara untuk semua.

Program ini mengimplementasikan sebuah sistem yang mampu menangkap gerak-gerik fisik melalui teknologi penginderaan dinamik dan menerjemahkannya ke dalam bentuk bunyi. Artinya, bahasa isyarat dari orang yang memiliki gangguan komunikasi verbal akan dikonversikan menjadi suara.

Tim dari program ini terdiri dari manajer proyek, produser eksekutif, analis algoritma, developer software .NET, tiga orang initial tester, dan dua orang dictionary data builder.

Aplikasi yang digunakan untuk program ini adalah Visual Studio 2012, Kinect untuk mengenali bahasa isyarat, dan juga komponen Pabrik Krypton Toolkit. Aplikasi perangkat lunak yang dipilih harus mampu memahami bahasa isyarat, oleh karena itu, Kinect dipilih.

Langkah pertama untuk mewujudkan proyek ini adalah dengan mengumpulkan gerakan-gerakan dalam bahasa isyarat ke dalam satu perpustakaan data.

Untuk menggunakan program ini, pengguna diminta berdiri di hadapan perangkat Kinect dan memberikan gerakan isyarat satu demi satu. Perangkat Kinect nantinya akan melacak enam dari dua puluh sendi untuk menangkap gerakan tersebut. Beberapa organ tubuh utama yang menjadi patokan alat lacak Kinect adalah kepala, pinggul bagian tengah, tangan kiri, siku kiri, tangan kanan, dan siku kanan.

Setiap manusia memiliki bentuk badan yang unik dan berbeda. Oleh karenanya tiap-tiap gerakan yang dilakukan akan bervariasi antara satu manusia dengan manusia lainnya. Untuk menghilangkan variasi ini, aplikasi Kinect mengimplementasikan berbagai algoritma untuk menormalisasi posisi dan ukuran pengguna. Untuk menentukan ukuran pengguna, jarak antar sendi dinormalisasi dengan merujuk kepada jarak antara kepala dengan pinggul.

Program Voice for All merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh pemilik merek permen Hexos. Program tersebut untuk pertama kalinya dimulai pada April 2013 dan saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Klik link ini untuk melihat video program tersebut.

Laptop "Touchscreen" Belum Marak di Indonesia

Posted: 27 May 2013 09:47 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diperkenalkan bersama Windows 8 beberapa waktu lalu, laptop dengan layar sentuh masih belum populer di kalangan konsumen Indonesia.

Hal itu diungkapkan Sales Development Manager AMD Victor Herlianto usai acara peluncuran laptop Asus U38N di Jakarta, Senin (27/5/2013).

"Touchscreen di notebook masih tersendat. Faktornya banyak, antara lain affordability," ujar Viktor. Dia menilai harga perangkat laptop layar sentuh yang bisa mencapai kisaran belasan juta masih menjadi batu sandungan untuk konsumen Indonesia.

"Yang kedua, notebook touchscreen harus di-bundling dengan Windows 8 sementara konsumen belum familiar dengan sistem operasi itu. Percuma kalau dipaketkan dengan Windows 7 karena jadi tidak berguna," lanjut Viktor.

Aplikasi-aplikasi Windows 8 pun, menurut Viktor, belum semuanya optimal untuk dipakai dengan layar sentuh. "Contohnya seperti Microsoft Office, meskipun Windows-nya sendiri sudah mendukung touchscreen."

AMD sendiri baru memasarkan laptop tipis dengan layar sentuh pertamanya di Indonesia dalam bentuk Asus U38N. Laptop kategori premium ini dijual seharga Rp 9,3 juta rupiah yang disebut lebih murah dari laptop sejenis yang menggunakan prosesor lain.

Ditambahkan oleh Manajer Produk dan Pemasaran Asus Juliana Cen, jumlah notebook touchscreen yang dipasarkan oleh pihaknya di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan laptop tanpa layar sentuh. "Proporsinya kira-kira 15 persen berbanding 85 persen. Kebanyakan yang terjual pun dari model mainstream."

HTC Dituding Langgar 9 Paten Nokia

Posted: 27 May 2013 09:20 AM PDT

KOMPAS.com - Sengketa hukum hak paten antara Nokia dan HTC masih berlanjut. Nokia mengajukan dua gugatan baru yang menuding HTC melanggar 9 paten dan meminta agar regulator Amerika Serikat (AS) memblokir produk HTC.

Dua gugatan baru Nokia ini diajukan di kantor Komisi Perdagangan Internasional AS dan Pengadilan Distrik California Utara.

Menurut Nokia, salah satu paten yang dilanggar HTC adalah terkait teknologi nirkabel Near Field Communications (NFC). Beberapa produk HTC, termasuk ponsel pintar Android seri HTC One, disebut Nokia masuk dalam daftar yang melanggar paten.

HTC telah menerima dokumen gugatan ini dan akan segera dipelajari oleh tim kuasa hukum. "Setelah menerima dokumen resmi, HTC akan mempertimbangkan semua pilihan hukum untuk melindungi hak-hak kami," ujar juru bicara HTC dalam pernyataan kepada The Wall Street Journal, Jumat (24/5/2013).

Sengketa hukum hak paten antara Nokia dan HTC tidak hanya berlangsung di Amerika Serikat, tetapi juga terjadi di Inggris dan Jerman, dan melibatkan sekitar 50 paten teknologi. Di Jerman, HTC memenangkan gugatan yang diajukan Nokia terkait paten telepon seluler saat mengakses internet.

Sengketa hukum antara kedua perusahaan juga terjadi di Belanda. HTC dipaksa mengubah desain mikrofon pada HTC One atas perintah Pengadilan Distrik Amsterdam. Karena, komponen mikrofon pada HTC One yang dibuat oleh STMicroelectronics sebenarnya hanya boleh digunakan oleh produk Nokia.

Mikrofon tersebut memiliki teknologi dual-membran dan memiliki amplitudo tinggi. Kepada Nokia, STMicroelectronics telah menyetujui eksklusivitas komponen tersebut hanya untuk produk Nokia dan tidak akan menjualnya kepada pihak ketiga. Namun perjanjian itu dilanggar, STMicroelectronics memasok komponen mikrofon itu kepada HTC. 

Pakai AMD, Laptop "Touchscreen" Asus Lebih Murah

Posted: 27 May 2013 08:48 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Laptop tipis dengan prosesor AMD atau yang dikenal dengan sebutan "Ultrathin" di Indonesia selama ini belum ada yang dilengkapi dengan layar sentuh, namum hal itu kini telah berubah dengan kehadiran laptop tipe U38N dari Asus.

U38N yang merupakan laptop tipis kategori premium dari Asus datang dengan layar touchscreen In-Plane Switching (IPS) berukuran 13,3 inci dan bundling sistem operasi Windows 8.

Dengan ketebalan 18,6mm dan berat 1,55 kg, produk ini memiliki keunggulan dari segi ukuran fisik dan yang bobot lebih ringan dibanding laptop tradisional.

Harganya yang dipatok sebesar Rp 9,3 juta pun, menurut Manajer Produk dan Marketing Asus Indonesia Juliana Cen, lebih murah dibandingkan laptop sekelas yang sama-sama menggunakan layar sentuh.

"Kalau dengan prosesor selain AMD, harganya bisa mencapai belasan juta rupiah. Memang ada yang produk lain yang sebanding, tapi itu belum pakai touchscreen," jelas Juliana usai acara peluncuran Asus U38N di Jakarta, Senin (27/5/2013).

Dia melanjutkan, kisaran harga U38N termasuk terjangkau untuk laptop touchscreen kategori premium. Dari Asus sendiri, baru U38N yang harganya bisa ditekan hingga kisaran Rp 9 juta. "Kami sengaja memasarkan versi U38N dengan hard disk karena pertimbangan harga dan kapasitas," ujar Juliana.

Spesifikasi Asus U38N sendiri mencakup prosesor quad-core AMD A8-4555M dengan integrated graphics Radeon HD7600G, RAM DDR3 4GB, dan harddisk 500 GB.

Ditambahkan oleh Juliana, produk ini sudah beredar di pasaran sejak bulan April lalu. "Kami akan segera memasarkan U38N untuk batch kedua, kuantitasnya mencapai ratusan unit."

Ada Stiker "Wayang Unyu" di Facebook Messenger

Posted: 27 May 2013 08:26 AM PDT

KOMPAS.com - Facebook memperkenalkan koleksi album stiker baru yang dinamakan "Wayang Unyu" khusus untuk pengguna aplikasi Facebook maupun Facebook Messenger asal Indonesia.

Koleksi stiker ini terdiri dari 40 ilustrasi tokoh pewayangan Punakawan, yakni Petruk, Gareng, Bagong, Semar, dan Srikandi.

Tokoh Punakawan dan Srikandi ini telah ditransformasikan menjadi bentuk kartun oleh kakak beradik Rury Nazif dan Iwan Nazif. Saat ini Rury bekerja di Telkomsel, sedangkan adiknya, Iwan, berdomisili di Kuala Lumpur sebagai freelance illustrator.

Bagi Anda pengguna perangkat Android dan iOS, bisa segera mengunduhnya dari aplikasi Facebook maupun Facebook Messenger dengan masuk ke menu Sticker Store.

Facebook mulai membekali fitur stiker di layanan pesan instannya pada April 2013. Ini merupakan cara perusahaan agar percakapan di Facebook Messenger lebih ekspresif seperti layanan pesan instan lainnya.

Wayang Unyu Facebook

No comments:

Post a Comment