KOMPASbola

KOMPASbola


Wasit Italia Bangga Pimpin Duel Duo Jerman

Posted: 24 May 2013 09:47 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Wasit asal Italia, Nicola Rizzoli, merasa bangga bisa memimpin partai final Liga Champions antara Bayern Muenchen kontra Borussia Dortmund, Sabtu (25/5/2013) di Stadion Wembley, London. Menurut Rizzoli, memimpin laga final merupakan salah satu momen spesial selama bertugas mengenakan korps baju hitam.

"Saya sangat bangga. Saya bangga dengan apa yang kami (bersama asisten wasit lain) lakukan selama ini sampai ke final. Ini merupakan laga terpenting di level Eropa. Jika mengingat kembali ke belakang saat mulai menjadi wasit, saya sungguh tak percaya," jelas Rizzoli.

Sebelumnya, Rizzoli pernah menjadi wasit laga final Liga Europa 2010 antara Atletico Madrid kontra Fulham. Pada laga yang dimenankan Atletico itu, Rizzoli merasakan sebuah pengalaman hebat yang membantunya bisa sampai sejauh ini.

"Pada dasarnya, persiapan untuk seluruh pertandingan sama saja. Saya selalu katakan, semua pertandingan yang saya pimpin, baik itu level yunior atau senior, saya selalu menganggap seperti laga final Liga Champions," terangnya.

"Dan, pada Sabtu mendatang, saya akan sungguh-sungguh berada di final Liga Champions. Ini sebuah motivasi bagi saya untuk bisa memperkuat mental menjadi lebih baik lagi," jelasnya.

Wembley Bakal Dikuasai Tiki-taka Robot ala Bayern

Posted: 24 May 2013 09:43 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Bayern Muenchen akan menantang Borussia Dortmund dalam laga final Liga Champions di Wembley, Sabtu (25/5/2013). Pertandingan ini akan menyajikan laga yang sengit mengingat keduanya merupakan tim terbaik Jerman. Bayern tidak bisa dipungkiri lebih berpengalaman daripada Dortmund di kompetisi bergengsi di benua Eropa ini. Die Roten sudah empat kali menjuarai Liga Champions, sedangkan Die Borussen baru sekali juara.

Belum lagi dalam dua tahun berturut-turut, Philipp Lahm dan kawan-kawan berhasil menembus partai final. Sementara Dortmund baru sekali berhasil mengangkat trofi juara pada 1996-1997.

Menilik penampilan Bayern yang tampil luar biasa sepanjang musim ini, banyak kalangan yang memperkirakan tim besutan Jupp Heynckes ini bakal menjadi jawara di Wembley sekaligus mengulang kenangan manis saat mengangkat trofi si Kuping Lebar seperti 2001.

Bagaimana peluang kedua tim pada pertandingan nanti? Berikut ulasan pengamat sepak bola Justinus Laksana mengenai laga final Liga Champions.

Memang mayoritas dari penggemar sepak bola yang netral akan mendukung Bayern Munchen. Dan, saya rasa memang pilihan yang sangat logis jika melihat prestasi Bayern Munchen tahun ini di mana mereka mendominasi Bundesliga dengan unggul 25 poin pada saat mereka menjadi juara. Bahkan, yang paling mengejutkan adalah, "menghina" Barcelona dengan tujuh gol tanpa balas (semifinal Liga Champions).

Sebelum bertemu dengan Barcelona, FC Hollywood mempermalukan raksasa Italia, Juventus (2-0, 2-0). Apa hebatnya tim asuhan Jupp Heynckes ini?

Yang jelas kekompakan, di mana bertahun-tahun mereka bermain dengan pemain inti yang sama, sebut saja Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Franck Ribery, Arjen Robben. Bahkan, striker timnas Jerman, Mario Gomez, pun akhir-akhir ini dibangkucadangkan. Di samping itu, mereka bermain dengan gaya tiki-taka ala robot. Maksud saya tidak negatif tapi dengan disiplin yang sangat tinggi. Tiki-taka menekankan dominasi permainan hanya di lini tengah sehingga pemain depan nyaris tidak ada.

Tiki-taka ala Bayern Munchen sedikit berbeda. Dengan jarak antarpemain 8-10 meter, mereka mampu menutup segala sudut lapangan. Taktik ini dilakukan dengan luar biasa berkat disiplin yang saya maksud tadi. Sirkulasi bola dengan efektivitas tinggi sehingga sangat sulit untuk dipatahkan. Didukung dengan fisik yang kuat dan skill individu dari pemain depan, menjadikan tim ini sangat komplet.

Gaya permainan ini menjadi ciri khas Bayern Munchen tahun ini. Namun, apakah mereka betul tidak bisa dikalahkan?

Saya rasa tidak ada satu taktik sepak bola yang tidak bisa dipatahkan. Pada saat transisi menyerang, mereka memiliki kelemahan yang kurang bisa dimanfaatkan oleh pemain lawan. Terutama di sayap, sering kali "bolong" berkat nafsu tinggi Alaba dan Lahm yang kerap sekali mendukung serangan.

Selain itu, pemain belakang juga cenderung lambat jika di-counter oleh tim lawan dengan cepat. Ini yang membuat pelatih Jurgen Klopp memutar otak beberapa pekan terakhir. Dari sisi materi, Klopp sangat paham bahwa pemain yang dimiliki masih di bawah pemain Bayern. Apalagi sudah dipastikan bahwa Mario Goetze harus absen karena cedera.

Ini bisa menjadi hal yang positif karena absennya Goetze nyaris tidak ada pemain yang tampil dominan sehingga sulit untuk diprediksi lawan, siapa yang harus diwaspadai. Yang jelas, Dortmund tidak boleh bermain seperti Bayern. Satu lagi, senjata Dortmund adalah defence yang sangat kokoh didukung oleh gelandang bertahan yang kreatif.

Berarti, jika Dortmund ingin memenangkan pertandingan ini, mereka harus membuat Bayern frustrasi sehingga pemain Bayern akan membuat kesalahan demi kesalahan. Di situ letak peluang Dortmund melakukan serangan balik yang efektif didukung oleh Marco Reus dan Likay Gundogan untuk menyuplai sang top scorer, Robert Lewandowski.

Menurut saya, peluang Dortmund 50 persen untuk keluar menjadi juara. Terutama dari sisi motivasi dan tactik, Klopp harus mampu mengalahkan Heynckes sehingga kejutan kembali terjadi setelah FA Cup dan Copa del Rey.

Timnas U-14 Diminta Bermain Maksimal

Posted: 24 May 2013 09:19 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia U-14, Mundari Karya, berharap timnya menampilkan permainan terbaik saat berlaga di kualifikasi AFC Cup U-14 di Myanmar pada 28 hingga 3 Juni 2013.

Indonesia dalam kualifikasi AFC Cup U-14 ini berada di Grup F bersama Thailand, Bangladesh, Kamboja, Laos, dan Singapura.

"Anak-anak hanya diminta menampilkan permainan terbaik. Kami pasti memenangkan pertandingan jika bermain baik. Tapi, saya punya target tim lolos ke Piala AFC," jelas Mundari kepada wartawan saat ditemui di POR Sawangan, Depok, Jumat (24/5/2013).

Sebagai persiapan untuk tampil di kualifikasi Piala AFC U-14, timnas U-14 melakukan pemusatan latihan selama dua pekan. Timnas U-14 juga telah melakoni dua laga uji coba emlawan SSB Bekasi Putra, Rabu (22/5/2013) dan SSB Rajawali Muda, Jumat (24/5/2013).

Hasilnya cukup memuaskan. Setelah sukses menundukkan SSB Bekasi Putra dengan skor 6-0, timnas U-14 berhasil menggunduli SSB Rajawali Muda dengan skor 7-0.

"Ferdiyansyah dan Egy Maulana akan menjadi tumpuan kami di depan. Mereka akan menjadi kunci permainan karena mereka sangat produktif mencetak gol," tutur Mundari.

Rencananya, timnas U-14 yang diperkuat 21 pemain akan bertolak menuju Myanmar pada 26 Mei mendatang. Timnas dijadwalkan melawan Thailand pada pertandingan perdana, Selasa (28/5/2013). Keesokan harinya, tim besutan Mundari Karya tersebut akan menjajal kekuatan Kamboja, sebelum melawan Singapura (31 Mei), Laos (2 Juni), dan Bangladesh (3 Juni). Seluruh pertandingan akan digelar di Stadion Zeyar Thiri, Nay Pyi Taw, Myanmar.

Fans Dortmund Indonesia: Bayern Bakal Tumbang

Posted: 24 May 2013 09:15 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan Borussia Dortmund melaju ke babak final Liga Champions disambut gembira oleh para suporternya, termasuk di Indonesia. Meski Die Borussen akan menghadapi laga tak mudah melawan rival senegara Bayern Muenchen, namun pendukung Dortmund meyakini bahwa tim kesayangan merekalah yang akan berjaya dalam pertandingan bertajuk Der Klassiker ini.

Demikian pendapat Firna Damayanti (18), salah satu pengurus Dortmund Indonesia Supporters Club (DISC), sebuah organisasi suporter Borussia Dortmund di Indonesia. Menurut Firna, pertandingan melawan Bayern akan menjadi pertarungan yang ketat.

"Pertandingan nanti akan sangat ketat, jika menilik dari tiga pertemuan Bayern dan Dortmund sebelumnya. Kecuali ada babak adu penalti, kemenangan tim akan ditentukan lewat selisih satu gol saja," kata Firna mewakili kawan-kawannya melalui e-mail, Kamis (23/5/2013) malam.

Sebelum pertandingan di Stadion Wembley, London, Sabtu (25/5/2013) mendatang, Dortmund pernah menahan seri Bayern dua kali di Bundesliga, serta sekali kalah tipis 0-1 di perempat final DFB Pokal. Namun begitu, seraya mengutip perkataan Direktur Dortmund Hans-Joachim Watzke, Firna mewakili kawan-kawannya di DISC meyakini tim kesayangan mereka akan mampu memberikan perlawanan bagi Die Roten.

"Watzke pernah bilang bahwa Dortmund adalah salah satu tim yang mengalahkan Bayern, dan kami setuju. Dortmund akan memberi perlawanan sulit untuk Bayern," kata gadis yang tahun ini akan meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah ini.

Dalam pertandingan nanti, pelatih Dortmund Juergen Klopp dipastikan akan memutar otaknya untuk menyusun strategi, terutama mengingat mereka tak akan diperkuat gelandang andalan Mario Goetze yang mengalami cedera betis. Tak hadirnya Goetze pun turut disayangkan Firna, pun begitu ia yakin Klopp bisa mengakali absennya pemuda 20 tahun itu dengan menurunkan beberapa sosok supersub seperti Kevin Grosskreutz, Nuri Sahin atau sang skipper Sebastian Kehl.

"Klopp bisa menurunkan Grosskreutz di kiri dan menarik Reus ke tengah. Walau belum teruji, tapi ini lebih baik dibanding harus memajukan posisi Ilkay Guendogan dari posisinya untuk mengganti posisi Goetze. Atau mereka bisa menurunkan Sven Bender, Guendongan dan Nuri Sahin atau Kehl di tengah," tutur Firna.

Kesuksesan Dortmund melangkah ke babak final Liga Champions dianggap banyak pihak sebagai pencapaian luar biasa. Di fase grup mereka menjuarai Grup D yang berisikan Real Madrid, Manchester City, dan Ajax Amsterdam yang merupakan juara grup di liga domestik masing-masing musim lalu, kemudian lolos ke semifinal setelah mengempaskan Shakthar Donetsk di babak 16 Besar dan menang dramatis dari Malaga di 8 Besar.

Di semifinal, Dortmund pun lolos dari hadangan Madrid meski kalah 2-0 di leg ke-2, sebab pekan sebelumnya telah menang 4-1. Prestasi Dortmund ini pun diakui Firna sebagai sesuatu yang tak disangka. Namun demikian ia mengakui bahwa predikat kuda hitam yang diemban Marco Reus dkk. turut andil dalam impresifnya penampilan mereka di pentas Eropa.

"Lolosnya Dortmund ke final juga tidak kami sangka. Meski sudah memenangkan Bundesliga dua musim berturut-turut, koefisien Dortmund tidak  bagus, sehingga layak dianggap underdog. Tapi status ini sebenarnya menguntungkan, mereka main lepas dan percaya diri. Mereka fearless," jelas Firna. Ia pun tak lupa menyoroti sosok Ilkay Guendogan serta kiper Roman Weidenfeller sebagai pemain paling berpengaruh untuk Dortmund. 

"Selain Klopp, figur penting lain untuk Dortmund itu Guendogan. Sejak musim lalu dia main bagus. Distribusi bolanya bagus, dan punya visi yang yang baik untuk membangun serangan bersama Reus, Goetze dan Robert Lewandowski. Sementara Weidenfeller sudah melakukan penyelamatan-penyelamatan krusial. Tapi sukses Dortmund ini bukan cuma karena satu dua orang saja, tapi berkat kerja dan determinasi tim," tukas Firna.

Calon lawan Dortmund, Bayern, sudah memastikan diri sebagai juara Bundesliga dan kini mengincar gelar treble dengan memenangkan Liga Champions dan DFB Pokal. Di mata Firna, tim asuhan Jupp Heynckes tersebut kini memang tengah berada dalam masa transisi untuk menjadi kekuatan yang mendominasi sepak bola Eropa layaknya raksasa Spanyol Barcelona. Ia pun tak menampik bahwa kehadiran pelatih Pep Guardiola akan menambah kekuatan tim Bavaria itu.

"Setelah dua tahun tanpa gelar, jelas sekali Bayern gerah dan ingin menebus semuanya musim ini. Apalagi dengan kekuatan finansial serta sosok Pep, mereka bakal sulit dibendung dan tidak heran kalau mereka memenangkan lebih banyak gelar Liga Champions. Tapi Dortmund pasti bisa menyulitkan mereka," tukasnya yakin. Adapun perihal kepindahan Goetze ke Bayern musim depan memang disayangkan, namun ia berharap Dortmund bisa menyikapi kehilangan Goetze dengan membeli pemain baru.

"Dari DISC berharap Dortmund bisa membeli Isco, tapi sepertinya sulit. Pemain muda Dortmund juga banyak yang berpotensi, tapi masih kurang pengalaman. Dortmund mungkin bisa membeli Christian Eriksen atau Kevin de Bruyne, apalagi Eriksen sudah pernah mengatakan ia berminat ke Dortmund," jelasnya. Selain "pengganti" Goetze, ia pun menyoroti perbaikan di lini belakang Die Schwarzegelbe, mengingat Felipe Santana yang  akan hengkang dan Lukas Piszczek yang akan absen lima bulan untuk operasi pinggang.

Untuk menyambut laga sarat gengsi Sabtu mendatang, Firna dan pengurus DISC pusat sudah menyiapkan acara nonton bareng bersama sebuah situs sepak bola di Bandung bersama dengan pengurus regional-regional lain. DISC sendiri belum genap berusia setahun setelah didirikan pada Desember 2012, menyusul dibuatnya akun Twitter @DortmundIndo tahun sebelumnya.

"Kepengurusan pusat ada di Bandung, dan anggotanya sudah ada sekitar 100 orang. Mayoritas anggota mahasiswa dan pekerja, tapi beberapa pengurus masih ada yang di bangku SMA," kata Firna. Sistem pengumpulan anggota mereka bersistemkan pendaftaran di regional, sebelum dikumpulkan di kepengurusan pusat. Untuk mempererat keakraban, kelompok ini kerap mengadakan aktivitas nobar dan bermain futsal.

Cruyff: Mou Biang Kegagalan Madrid

Posted: 24 May 2013 08:59 PM PDT

BARCELONA, KOMPAS.com - Mantan pelatih Barcelona, Johan Cruyff, menilai Jose Mourinho bertanggung jawab atas kegagalan Real Madrid meraih satu gelar pun musim ini. Menurutnya, perilaku Mourinho membuat citra Los Galacticos buruk.

Setelah memutuskan untuk hengkang dari Madrid, Mourinho memang terus mendapat ucapan kasar, khususnya dari sejumlah media Spanyol. Pelatih asal Portugal tersebut dinilai gagal membuktikan ucapannya yang menyebut dirinya Special One karena gagal membawa Madrid meraih satu gelar pun musim ini.

"Perilakunya (Mourinho) telah memiliki efek pada setiap orang. Madrid bukanlah tim yang buruk karena pada kenyataannya mereka adalah tim yang sangat baik dan alasan mereka tidak mendapatkan apa-apa musim ini adalah karena tingkah lakunya," kata Cruyff.

Lebih lanjut, Cruyff pun berbicara perihal mantan klubnya, Barcelona, salah satunya tentang rencana merekrut bintang muda Santos, Neymar da Silva. Ia menilai, Neymar tidak akan efektif bagi Barcelona karena akan bermain di posisi yang sama dengan Lionel Messi.

"Dua ego dalam perahu yang sama? Kita harus belajar dari masa lalu," ujar Cruyff, mengacu kepada banyak kasus sebelumnya di mana nama-nama besar kerap gagal untuk bekerja sama jika bermain di posisi yang sama.

Selain itu, Cruyff juga bersikap kritis terhadap cara Barcelona menangani status pemain yang ingin sudah tidak betah di Camp Nou, termasuk kkiper Victor Valdes. "Ini adalah hal yang dapat membuat Anda bertanya-tanya 'apa yang terjadi?'" tuturnya.

"Mengapa hal seperti itu ditangani dengan cara ini. Kita perlu mencari tahu apa yang salah dengannya (Valdes) karena apa yang diinginkannya itu tidak normal," tukas Cruyff.

Dortmund Pinang Bek Werder Bremen

Posted: 24 May 2013 08:55 PM PDT

DORTMUND, KOMPAS.com - Borussia Dortmund dikabarkan sukses mendapatkan jasa bek Werder Bremen, Sokratis Papastathopoulos. Kostas Farras, agen Papastathopoulos, mengungkapkan kliennya tersebut telah sepakat menandatangani kontrak dengan durasi lima tahun hingga 2018.

Kontrak Papastathopoulos di Bremen sebenarnya baru berakhir pada 30 Juli 2016. Namun, pemain berusia 24 tahun itu sepakat untuk menerima pinangan Dortmund yang dikabarkan mencapai harga 9,5 juta euro (sekitar  Rp 120 miliar).

"Ini (negosiasi kontrak) sudah selesai. Semua telah ditandatangani. Klien saya sekarang adalah pemain Dortmund dan akan menuju BVB, pelatih Jurgen Klopp, stadion, dan para fans," ungkap Farras.

Papastathopoulos sempat bermain untuk Bremen sebagai pemain pinjaman AC Milan pada musim 2011. Namun, satu tahun setelahnya, statusnya dipermanenkan oleh Bremen. Bersama Die Werderaner, ia mampu mengemas dua gol dari total 61 pertandingan di semua kompetisi.

Fans Bayern Indonesia Prediksi Final UCL Penuh Serangan

Posted: 24 May 2013 08:53 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain klub suporter Borussia Dortmund Indonesia, suporter Bayern Muenchen di Indonesia tak mau kalah menyuarakan pendapat mereka soal final Liga Champions antara kedua kubu. Deri Jindhar, perwakilan FC Bayern Fans Indonesia (FCBFI), memprediksikan bahwa klub kesayangannya tak akan menghadapi pertandingan mudah melawan Die Borussen.

"Saya rasa di final nanti kita semua akan menyaksikan pertukaran serangan tingkat tinggi. Dortmund akan lebih agresif, tapi saya yakin serangan mereka bisa diredam," kata Deri melalui e-mail, Jumat (24/5/2013).

Menurut Deri, jika membicarakan peluang Bayern di Liga Champions, apa pun bisa terjadi. Terlebih jika mengingat bagaimana Bayern pernah kalah menyesakkan di final tahun lalu melawan Chelsea, serta kenangan tahun 1999 ketika mereka dikalahkan Manchester United 1-2, setelah sebelumnya unggul lebih dulu.

"Tapi dengan menjadi runner-up tahun lalu, serta bisa tampil untuk ketiga kalinya dalam empat final terakhir Liga Champions, Bayern akan punya dorongan moral lebih. Lesson learned," kata Deri.

Ketika ditanya pendapatnya lebih jauh mengenai kesuksesan Bayern musim ini, Deri menyebutkan beberapa faktor, yaitu kedalaman skuad, pembelian pemain di awal musim, serta sosok der trainer Jupp Heynckes.

"Di Bayern tahun ini beda dengan tahun lalu. Di tiap posisi mereka punya pemain pelapis yang sama bagusnya dengan tim inti, apalagi Jupp Heynckes sudah mengatakan semua pemain harus saling bersaing mendapatkan posisi starter," kata Deri.

Ia juga menyoroti pembelian pemain anyar, seperti Javi Martinez, Dante, dan Mario Mandzukic.

"Meski Martinez dibeli tidak murah dari Bilbao dan perlu waktu berintegrasi, baru kali ini saya melihat pemain yang bisa beradaptasi dengan cepat seperti Roy Makaay. Jadi, saya rasa harga 40 juta euro untuk Martinez sangat pantas. Sementara Mandzukic, Dante, juga David Alaba yang sebelumnya dianggap pemain medioker di mata dunia, sekarang justru dilirik karena kehebatan mereka," tuturnya. Di lain pihak, sosok Heynckes pun disebut Deri sebagai tokoh utama kesuksesan Bayern.

"Hanya Heynckes yang bisa mengesampingkan ego pemain bintangnya dan membuat Arjen Robben serta Franck Ribery gigih bertahan. Beberapa tahun lalu tak ada yang menyangka mereka bisa merebut bola dari lawan," lanjutnya.

Dalam laga final bertajuk Der Klassiker tersebut, Borussia Dortmund tak akan diperkuat Mario Goetze (20) yang mengalami cedera. Meski banyak pihak yang memprediksi absennya Goetze akan membuat kekuatan Dortmund berkurang banyak, Deri agak tak sependapat karena ia lebih mewaspadai dua pemain lain.

"Goetze bukan Lionel Messi, jadi saya rasa tidak akan berpengaruh. Yang patut diperhatikan justru Marco Reus dan Robert Lewandowski. Dortmund juga punya komposisi permainan dan pemain hebat di semua lini. Di awal musim banyak yang mengatakan Dortmund akan tenggelam ditinggal Kagawa, but who's laughing now?" cetusnya.

Salah satu kelebihan Bayern Muenchen yang bisa membuat iri para pesaingnya adalah mereka memiliki dua penyerang yang sama bagusnya, yaitu Mario Mandzukic dan Mario Gomez. Meski belum jelas Mario mana yang akan dimainkan Heynckes, Deri punya pilihannya sendiri.

"Saya lebih memercayai Mandzukic menjadi starter karena ia striker yang lebih mobile ketimbang Gomez. Melihat lawannya yaitu Dortmund, diperlukan pergerakan lebih untuk meruntuhkan pertahanan mereka," tukas Deri.

Untuk menyambut pertandingan babak final sarat gengsi tersebut, FCBFI Jabodetabek akan mengadakan acara nonton bareng di Hanggar Futsal Pancoran yang akan dimulai pukul 00.00 WIB dan terbuka untuk anggota maupun non-anggota. Fan-club ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2008, tepatnya ketika Bayern Muenchen melakukan tur Asia dan datang ke Indonesia. Saat ini jumlah anggota mereka berjumlah 350-400 dengan mayoritas pelajar dan mahasiswa. Adapun kegiatan mereka mencakup nonton bareng, pertandingan futsal, serta kegiatan amal seperti donor darah.

Guardiola Sudah Dinanti di Allianz Arena

Posted: 24 May 2013 08:34 PM PDT

BAYERN, KOMPAS.com - Mantan gelandang Bayern Muenchen, Michael Ballack, menilai tidak mudah untuk meneruskan tugas pelatih Jupp Heynckes di skuad Die Rotten musim depan. Namun, menurutnya, jika ada pelatih yang mampu melakukannya, itu adalah Pep Guardiola.

Guardiola sendiri dipastikan akan membesut Arjen Robben dan kawan-kawan mulai 1 Juli mendatang. Kepastian itu diambil setelah Heynckes memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini.

Ballack mengatakan, statistik Bayern musim ini memang sangat baik. Untuk itu, mantan pemain Chelsea itu menilai, butuh sosok pelatih yang setidaknya setara dengan kemampuan Heynckes.

"Jika Anda melihat statistik tahun ini, Bayern Muenchen bermain di musim yang luar biasa, mencetak banyak gol, kebobolan sedikit dan lihat cara mereka bermain. Mereka sangat mendominasi dan mampu seimbang saat melakukan serangan balik dan melakukan penguasaan bola," ujar Ballack.

"Merupakan hal sulit untuk meningkatkan tim dengan level seperti itu, tetapi jika ada seseorang yang mampu melakukannya, mungkin itu Guardiola," tambahnya.

"Sebelum dia memutuskan istirahat (setelah melatih Barcelona), dia membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pelatih terbaik saat melatih tim terbaik di dunia, Barcelona. Mereka mendominasi dalam beberapa tahun. Jadi, dia tahu bagaimana cara mengembangkan tim yang sudah berada di puncak," tutur Ballack.

Bersama Bayern, Ballack sempat merasakan tiga kali gelar Bundesliga diantara periode 2002 hingga 2006. Ia pun mendukung mantan klubnya tersebut untuk mengalahkan Borussia Dortmund pada final Liga Champions, Sabtu (25/5/2013).

"Cederanya Mario Goetze (Dormund) akan menjadi krusial. Tidak memainkan talenta besar di belakang bomber Robert Lewandowski dalam posisi kunci adalah sebuah kehilangan besar," kata Ballack.

No comments:

Post a Comment