KOMPASbola

KOMPASbola


Meski Kalah, di Signal Iduna Park Skuad Dortmund Tetap Disambut Meriah

Posted: 26 May 2013 08:41 PM PDT

DORTMUND, KOMPAS.com - Menyusul Bayern Muenchen, kubu Borussia Dortmund pun akhirnya sampai ke Jerman sehari setelah pertandingan final Liga Champions di Stadion Wembley, London, Sabtu (25/5/2013). Skuad asuhan Juergen Klopp ini pun segera bertolak ke stadion kebanggaan mereka Signal Iduna Park, tempat sekitar 10.000 pendukung sudah menanti. Meski tak memboyong gelar Liga Champions, sambutan para suporter tak kurang meriah.

Sesampainya di Signal Iduna Park, skuad Dortmund yang datang mengenakan kemeja putih, berdasi, dengan jas, celana, dan sepatu hitam disambut sejumlah bocah kecil yang berbaris memberikan jalan bagi para pemain dan Klopp. Pelatih Dortmund ini yang melengkapi pakaiannya dengan sehelai mantel panjang pun tampak menyalami para bocah berseragam Dortmund itu, sementara pemandu pertandingan mengabsen nama-nama pilar Dortmund.

Skuad Die Schwarzegelben pun duduk di tengah lapangan di kursi kotak-kotak berwarna putih, menghadap langsung ke tribun penonton yang dipenuhi para suporter. Sementara di sekitar para pemain tampak bendera Dortmund dikibarkan, serta dua balon masing-masing berwarna kuning dan hitam yang merupakan warna khas Borussia Dortmund diterbangkan ke udara.

Sama sekali tak terlihat bahwa acara ini merupakan acara penyambutan tim yang justru baru saja menelan kekalahan di partai paling bergengsi se-Eropa. Mungkin, hanya wajah-wajah para punggawa Die Borussen yang menjadi pengingat akan kekalahan pahit tersebut.

Kevin Grosskreutz tampak mengusap matanya, sementara Marco Reus hanya duduk menatap sendu seolah menyesali kegagalannya menjebol gawang Neuer sehari sebelumnya. Bahkan kapten tim Sebastian Kehl tampak berusaha keras menguasai emosinya saat memberikan sambutan. "Terima kasih untuk penyambutan luar biasa ini," kata gelandang bertahan berusia 33 ini.

"Sayangnya kami kemarin gagal menang dan kami sangat kecewa. Namun pada akhirnya aku yakin bahwa tim ini luar biasa setelah musim di Champions League ini," kata mantan pemain tim nasional Jerman tersebut.

Selain Kehl, direktur Dortmund Hans-Joachim Watzke pun tak ingin ketinggalan menyampaikan rasa terima kasihnya pada para suporter. "Terima kasih, karena tanpa kalian kami tak bisa mencapai prestasi musim ini. Kami kecewa dengan kekalahan kemarin, tapi mentalitas penduduk kota ini dan mentalitas klub telah menunjukkan bahwa kita bisa bangkit setelah kekalahan. Terima kasih!" kata Watzke.

Acara penyambutan ditutup dengan parade para pemain Borussia Dortmund berjalan menuju tribun dan mengitarinya seraya bertepuk tangan tanda apresiasi kepada para suporter, sementara lagu You'll Never Walk Alone berkumandang. Bak dikomando para suporter Die Borussen segera berdiri dan mengibarkan syal klub kebanggaan mereka dan bernyanyi, seolah hendak menyampaikan pesan pada Kehl dan kawan-kawan, bahwa mereka tak akan pernah pergi dalam situasi apa pun.

Suporter Borussia Dortmund memang terkenal sebagai salah satu suporter paling fanatik dan paling 'ramai' di Bundesliga. Tiap pertandingan kandang Borussia Dortmund, tiket nyaris selalu sold-out, dengan Sued-Tribune sebagai pusat keramaian. Tak hanya ramai dan loyal, pendukung Die Borussen pun terkenal kompak dan kreatif.

Mereka kerap membuat aksi koreografi spektakuler, seperti saat leg 2 perempat final Liga Champions melawan Malaga, ketika mereka membuat display 3D membentuk wajah manusia yang mengenakan teropong. Juga, aksi Yellow Wall yang menembakkan konfeti kuning saat Dortmund menjamu Real Madrid di babak semifinal leg pertama.

Hujan Gol di Anoeta, Sociedad Tahan Madrid di Menit Akhir

Posted: 26 May 2013 08:25 PM PDT

SOCIEDAD, KOMPAS.com - Hujan gol tercipta di Stadion Anoeta, Sociedad, Minggu (26/5/2013), saat tuan rumah, Real Sociedad menjamu Real Madrid. Sempat tertinggal dua kali dari Madrid, Sociedad meraih satu poin berkat gol "telat" Xabi Prieto pada masa injury time.

Pertandingan langsung dibuka gol cepat penyerang Madrid, Gonzalo Higuain, pada menit ke-6. Dengan tenang, bomber asal Argentina itu mengecoh kiper Claudio Bravo dalam situasi satu lawan satu. Gol tunggal ini bertahan hingga akhir babak pertama.

Memasuki paruh kedua, tuan rumah kembali harus terpuruk pada menit ke-56. Lagi-lagi, Madrid menggetarkan jala Sociedad yang kali ini melalui sumbangan gol Jose Callejon.

Sociedad mulai bangkit setelah tersentak dua gol Madrid itu. Hasilnya terlihat pada menit ke-62, memanfaatkan kesalahan gelandang Madrid, Sami Khedira yang mematahkan umpan Xabi Prieto dengan tangan di dalam kotak penalti.

Tanpa ampun, wasit Jose Gonzalez menunjuk titik putih untuk keuntungan Sociedad. Prieto sendiri yang menjadi algojo, dan sukses menaklukkan kiper Diego Lopez. Meski arahnya terbaca, namun bola eksekusi Prieto lebih cepat ketimbang reaksi Lopez.

Gol penyeimbang pertandingan lahir pada menit ke-77. Umpan silang terukur Carlos Martinez dari sisi kanan, disambut sontekan pemain muda Perancis, Antoine Griezmann, merobek jala Madrid.

Namun, kegembiraan tuan rumah hanya berlangsung singkat. Madrid kembali unggul dua menit berselang, setelah gol cantik Khedira menggetarkan gawang Sociedad.

Saat pertandingan sepertinya akan berakhir untuk kemenangan Madrid, Prieto menjadi pahlawan bagi Sociedad. Pada menit ke-93, sang kapten mencetak gol keduanya pada laga tersebut sekaligus gol yang membuat skor imbang 3-3. Pertandingan pun berakhir dengan kedua tim membungkus masing-masing satu poin.

Meski menahan Madrid, hasil imbang ini tak cukup menguntungkan bagi Sociedad. Klub asuhan Philippe Montainer itu sementara terlempar dari zona Liga Champions, setelah digusur saingan terberatnya, Valencia, yang menang 1-0 atas Granada pada waktu bersamaan.

Dengan sisa satu pertandingan lagi, Sociedad kini menempati urutan ke-5 dengan perolehan poin 63. Sementara Valencia menduduki posisi ke-4 dengan 65 poin.

Susunan pemain
Sociedad:
1-Claudio Bravo; 2-Carlos Martinez, 3-Mikel Gonzalez, 6-Inigo Martinez, 24-Alberto de la Bella; 8-Asier Illarramendi (17-David Zurutuza 59), 5-Markel Bergara (20-Jose Angel 81); 10-Xabi Prieto, 7-Antoine Griezmann, 18-Gonzalo Castro (21-Diego Ifran 70); 9-Imanol Agirretxe
Pelatih: Philippe Montainer

Madrid: 25-Diego Lopez; 17-Alvaro Arbeloa, 18-Raul Albiol, 11-Ricardo Carvalho, 12-Marcelo (27-Nacho 83); 5-Michael Essien, 6-Sami Khedira; 21-Jose Callejon (10-Mesut Oezil 70), 19-Luka Modric, 8-Kaka (22-Angel di Maria 66); 20-Gonzalo Higuain
Pelatih: Jose Mourinho

Wasit: Jose Gonzalez

Barcelona Kuasai Derbi Catalan

Posted: 26 May 2013 07:53 PM PDT

BARCELONA, KOMPAS.com — Barcelona sukses memenangi laga Derbi Catalan melawan Espanyol di Stadion Cornella-El Prat, Barcelona, Minggu (26/5/2013). Gol bagi Barcelona dicetak Alexis Sanchez dan Pedro Rodriguez.

Meski sudah memastikan gelar juara Liga BBVA musim ini, Barcelona tetap tampil dengan mayoritas skuad terbaik. Barcelona tampak tak ingin dipermalukan oleh rival sekotanya tersebut.

Laga baru berjalan 14 menit, Barcelona sudah membuka keunggulan. Alexis, yang menyerang dari sisi kiri, memberikan umpan kepada David Villa. Villa lantas mengoper balik ke Alexis yang kemudian mengecoh Raul Rodriguez sebelum mengoyak jala Espanyol.

Pada menit ke-32, Barcelona hampir menggandakan keunggulan. Alex Song mengirimkan umpan manis kepada Cesc Fabregas. Dengan kontrol sempurna, Fabregas lalu melepaskan tendangan keras yang sayangnya masih membentur tiang gawang. Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Barcelona.

Memasuki babak kedua, tempo pertandingan sedikit menurun. Namun, sepuluh menit jelang laga usai, tensi pertandingan memanas menyusul dikartumerahkannya pemain Espanyol, Wakaso Mubarak. Wakaso menerima kartu kuning kedua karena dianggap melakukan protes keras terhadap wasit menyusul pelanggaran Joan Capdevila kepada Alexis.

Tampil dengan minus satu pemain membuat Espanyol terus mendapat tekanan. Hasilnya, pada menit ke-68, Barcelona kembali mampu mencetak gol yang kali ini dihasilkan Pedro. Hingga bubaran, skor tetap 2-0 untuk kemenangan Barcelona.

Susunan pemain
Espanyol:
1-Cristian Alvarez; 16-Javi Lopez, 19-Diego Colotto, 3-Raul Rodriguez, 18-Joan Capdevila; 6-Juan Forlin, 4-Victor Sanchez (20-Simao Sabrosa 72); 8-Christian Stuani (24-Christian Alfonso 90+2), 10-Joan Verdu (23-Cristian Gomez 89); 22-Wakaso Mubarak; 9-Sergio Garcia
Pelatih: Javier Aguirre

Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 14-Javier Mascherano, 18-Jordi Alba; 11-Thiago Alcantara, 25-Alex Song, 8-Andres Iniesta (6-Xavi Hernandez 84); 9-Alexis Sanchez (37-Cristian Tello 84), 4-Cesc Fabregas, 7-David Villa (17-Pedro Rodriguez 71)
Pelatih: Tito Vilanova

Wasit: David Fernandez

Gol Lulic untuk Sang Istri

Posted: 26 May 2013 06:53 PM PDT

ROMA, KOMPAS.com — Gelandang Lazio, Senad Lulic, bangga menjadi pahlawan kemenangan Lazio di final Coppa Italia, Minggu (26/5/2013). Tak hanya menganggap gol kemenangan yang diciptakannya sebagai yang terpenting sepanjang karier, pemain asal Bosnia Herzegovina itu juga mempersembahkan golnya ke gawang AS Roma untuk sang istri.

"Aku tak tahu apakah pertandingan seperti ini bisa terulang lagi. Aku dedikasikan gol ini untuk istriku, yang sedang hamil," ujar Lulic bersemangat seusai pertandingan. Lulic menjadi pahlawan kemenangan I Biancocelesti setelah menyambar umpan Antonio Candreva untuk mengoyak jala Roma pada menit ke-71.

Lazio pun menang 1-0 dan berhak merengkuh trofi Coppa Italia sekaligus lolos ke Liga Europa musim depan. "Gol tersebut menjadi gol terpentingku selama karier profesional sebagai pemain sepak bola," kata dia seperti dikutip RAI Sport.

"Kemenangan ini takkan pernah aku lupakan. Menjadi penentu kemenangan di final Coppa Italia melawan Roma adalah momen luar biasa," lanjut Lulic. "Aku melihat Antonio Candreva di sisi kanan dan pelatih (Vladimir Petkovic) meminta kami untuk masuk ke dalam kotak penalti. Jadi, aku berada di sana pada momen yang tepat," ujar dia.

Bekuk Roma, Lazio Tak Hanya Juarai Liga Italia

Posted: 26 May 2013 06:41 PM PDT

ROMA, KOMPAS.com — Lazio memastikan gelar juara Coppa Italia setelah mengempaskan rival sekota, AS Roma, Minggu (26/5/2013), melalui gol tunggal Senad Lulic pada menit ke-71. Selain menjuarai Liga Italia, Lazio juga berhak meraih tiket kompetisi Liga Europa untuk musim depan dengan kemenangan ini.

Layaknya partai "Derby della Capitale", pertandingan berlangsung panas sejak awal. Bahkan, kartu kuning dari saku wasit Daniele Orsato langsung keluar ketika pertandingan baru berjalan satu menit.

Adalah gelandang Lazio, Cristian Ledesma, yang mendapatkan kartu kuning pertama tersebut. Total, wasit Orsato mengeluarkan delapan kartu kuning yang terbagi rata masing-masing empat kartu kuning untuk kedua kubu.

Jalannya pertandingan babak pertama cukup monoton dengan minim serangan berbahaya. Peluang pertama didapat gelandang Roma, Michael Bradley, pada menit ke-9. Namun, sepakan jarak jauh Bradley masih melenceng dari sasaran.

Pada menit ke-34, kiper Roma, Bogdan Lobont, melakukan penyelamatan gemilang ketika menghentikan sundulan jarak dekat striker Lazio, Miroslav Klose. Hingga jeda, skor bertahan tanpa gol.

Memasuki pertengahan babak kedua atau tepatnya menit ke-72, Lazio akhirnya berhasil membuka skor pertandingan. Umpan silang Antonio Candreva disambut Senad Lulic untuk membobol gawang I Lupi. Lazio memimpin 1-0.

Tertinggal, Roma mencoba meningkatkan serangan dengan memainkan Pablo Osvaldo dan Dodo. Namun, upaya Francesco Totti dkk untuk mencari gol penyeimbang gagal terwujud. Roma harus rela melihat Lazio menjuarai Coppa Italia dan lolos ke Liga Europa.

Susunan pemain
AS Roma:
1-Bogdan Lobont; 3-Marquinhos, 29-Nicolas Burdisso, 5-Leandro Castan, 42-Federico Balzaretti (9-Pablo Osvaldo 76); 4-Michael Bradley, 16-Daniele De Rossi; 8-Erik Lamela, 10-Francesco Totti, 7-Marquinho (27-Dodo 83); 22-Matia Destro
Pelatih: Aurelio Andreazzoli

Lazio: 22-Federico Marchetti; 29-Abdoulay Konko, 20-Giuseppe Biava, 27-Lorik Cana, 26-Stefan Radu; 24-Cristian Ledesma (6-Stefano Mauri 54); 87-Antonio Candreva, 23-Ogenyi Onazi (2-Mickael Ciani 90+2), 8-Hernanes (15-Alvaro Gonzalez 84), 19-Senad Lulic; 11-Miroslav Klose
Pelatih: Vladimir Petkovic

Wasit: Daniele Orsato

Dortmund Tak Masalah Tanpa Goetze dan Lewandowski

Posted: 26 May 2013 05:30 PM PDT

DORTMUND, KOMPAS.com — Bek Borussia Dortmund, Mats Hummels, mengaku tidak masalah timnya akan kehilangan sejumlah pemain bintang musim depan. Ia menilai, tanpa mereka, Dortmund masih bisa mempertahankan posisinya pada level tinggi di Bundesliga ataupun Eropa.

Dortmund dipastikan tanpa Mario Goetze pada musim depan, setelah ia memutuskan hijrah ke Bayern Muenchen. Selain itu, Dortmund juga bakal kehilangan Robert Lewandowski yang belum memutuskan untuk memperpanjang kontrak dengan Dortmund.

Kondisi ini membuat pelatih Dortmund, Juergen Klopp, cukup prihatin. Meskipun demikian, seperti halnya Hummels, dia yakin timnya bisa tetap berada di level tinggi.

"Tentu saja, akan menjadi lebih sulit jika dua pemain terbaik kami pergi, tetapi yang lainnya bisa datang dan mengambil tempat mereka. Kami tidak bisa membeli bintang dan pemain besar. Kami yang membuat mereka menjadi bintang, dan cara seperti itu yang aku suka," ujar Pelatih Dortmund, Juergen Klopp.

"Ini akan menjadi sangat sulit. Tetapi, kami tahu kami akan mendapatkan beberapa pemain baru dan saya benar-benar melihat ke depan untuk masalah tersebut," tambahnya.

"Kami telah menunjukkan bagaimana cara bermain terbaik kami. Kami ingin membuktikan lebih lanjut dalam beberapa tahun mendatang, dan aku berharap kita bisa mencapai itu dan bisa melaju ke final lagi," pungkas Klopp.

Hujan Sambut Kedatangan Die Roten di Muenchen

Posted: 26 May 2013 05:09 PM PDT

MUENCHEN, KOMPAS.com — Skuad Bayern Muenchen akhirnya mendarat di kota Muenchen, Minggu (26/5/2013) pukul 17.40 waktu setempat, setelah bertolak dari London, Inggris, menggunakan Airbus A30 maskapai Lufthansa. Kedatangan klub raksasa Jerman ini disambut oleh hujan yang turun di ibu kota negara bagian Bavaria tersebut.

Mengenakan kaus bertuliskan "Mia San Champions" (Kami Adalah Juara), tampak kapten Die Roten, Philipp Lahm, bersama kompatriotnya, Bastian Schweinsteiger, dan Pelatih Jupp Heynckes menjadi orang pertama yang keluar dari pesawat dengan membawa trofi Kuping Besar Liga Champions.

"Soal hujan, yah, apa boleh buat," kata Lahm saat diwawancara.

Bagi bek serba-bisa berusia 29 tahun ini, masih ada hal lain yang lebih penting ketimbang cuaca hujan. "Kami ingin memenangkan gelar treble," tegasnya.

Setelah mengalahkan Borussia Dortmund 2-1 di babak final Liga Champions yang diadakan di Wembley, London, Sabtu (25/5/2013) waktu setempat, Bayern masih memiliki satu agenda lagi, yaitu final DFB Pokal kontra Vfb Stuttgart. Kemenangan dari Stuttgart berarti memastikan gelar treble bagi Bayern setelah mengamankan gelar Bundesliga dan Liga Champions.

Karena ambisi treble itu juga, Heynckes sejak jauh-jauh hari sudah menyatakan bahwa ia meminta timnya tak melakukan perayaan berlebihan di kota Muenchen setelah menjuarai Liga Champions karena masih harus berkonsentrasi pada pertandingan melawan Stuttgart.

Monaco Pinang Falcao Rp 758 Miliar

Posted: 26 May 2013 04:56 PM PDT

MADRID, KOMPAS.com — Bomber Atletico Madrid, Radamel Falcao, dikabarkan akan segera bergabung dengan tim yang bakal promosi ke Ligue 1, AS Monaco. Bahkan, Falcao diberitakan tengah mempersiapkan tes medis bersama Atletico pada Senin (26/5/2013).

Falcao sejak beberapa bulan lalu memang gencar dirumorkan akan hijrah dari Atletico musim depan. Dua tim raksasa Eropa, Manchester United dan Chelsea, merupakan klub yang paling ngebet untuk mendapatkan jasa pemain asal Kolombia tersebut.

Seperti dilansir Guardian, sejumlah media Spanyol mengabarkan Monaco meminang Falcao sebesar 60 juta euro (sekitar Rp 758 miliar). Jika kesepakatan ini benar-benar terjadi, maka Falcao akan menjadi pemain ketiga yang direkrut Monaco setelah sebelumnya mereka sukses memboyong Joao Mautinho dan James Rodriguez dari Porto.

Falcao menjadi pemain yang diinginkan Monaco karena performa impresifnya selama dua musim berseragam Monaco pada 2009-2011. Selain itu, Presiden Monaco Dmitry Rybolovlev juga dikenal sebagai pria yang ambisius dalam membangun timnya.

Asisten pelatih Monaco, Jean Petit, beberapa waktu lalu mengakui memang timnya tengah mengincar Falcao. Menurutnya, Monaco membutuhkan sekitar empat atau lima pemain yang mempunyai kualitas tinggi seperti Falcao.

"Kami telah berbicara dan kami melanjutkan pembicaraan dengan Falcao dan agennya. Negosiasi tengah berjalan. Kami harap bisa menutup kesepakatan sesegera mungkin. Monaco membutuhkan pemain seperti Falcao karena dia bisa banyak membantu kami dan juga pemain lainnya," ujar Petit.

"Cara terbaik itu yang akan mengonfirmasi proyek besar dan menarik ini. Penandatanganan bersama Falcao adalah kudeta besar dalam tingkat olahraga dan media sepak bola di Perancis," tambahnya.

Falcao bergabung ke Atletico dari Porto pada 2011. Dua musim bersama Atletico, bomber berusia 27 tahun itu sudah mengemas 70 gol dari total 90 penampilan di semua kompetisi.

No comments:

Post a Comment