KOMPAStekno

KOMPAStekno


Apple Kurangi "Made In China"

Posted: 26 May 2013 07:59 AM PDT

KOMPAS.com — Apple akan memindahkan lokasi perakitan komputer pribadi Mac dari China ke Texas, Amerika Serikat. CEO Apple Tim Cook mengatakan sedang menyiapkan sebuah pabrik di Texas untuk lini produk Mac.

"Kami menginvestasikan 100 juta dollar AS untuk membangun lini produk Mac di sini, di AS," ujar Cook seperti dikutip dari AllThingsD. "Produk ini akan dirakit di Texas, termasuk komponen yang dibuat di Illinois dan Florida, dan bergantung pada peralatan yang diproduksi di Kentucky dan Michigan."

Langkah ini akan membuat pajak yang ditanggung Apple menjadi lebih rendah untuk produk Mac. Dalam lini produk Mac, Apple kini memiliki komputer all-in-one iMac serta komputer jinjing MacBook Pro dan MacBook Air.

Apple belum mengungkapkan mitra pemanufaktur yang akan merakit Mac di Texas.

Namun, mitra pemanufaktur Apple di China, yakni Foxconn, ternyata juga memiliki pabrik di Texas. Baru-baru ini Foxconn mengatakan akan memperluas operasional manufakturnya di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak disebutkan namanya.

Pembajakan Game Tak Setinggi Perkiraan

Posted: 26 May 2013 06:15 AM PDT

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap layanan berbagi file video game di BitTorrent menghasilkan sebuah kesimpulan yang mencengangkan. Ternyata, tingkat pembajakan video game yang terjadi selama ini, tidak setinggi yang digembar gemborkan.

Adalah tiga orang akademisi dari Aalborg University diwakili Anders Drachen; University of Waterloo diwakili oleh Kevin Bauer; dan Copenhagen Business School diwakili Robert W. D. Veitch; yang mengadakan penelitian ini.

Ketiga akademisi ini menganalisa 173 judul game dari 14 platform, termasuk Xbox 360, PlayStation 3, Wii, dan Windows PC, yang didistribusikan melalui BitTorrent. Judul game yang didistribusikan secara legal tidak masuk ke objek penelitian.

Penelitian pun dilakukan selama 3 bulan pada periode 2010 hingga 2011.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekitar 12,6 juta pengguna BitTorrent membagikan file ilegal game.

Dikutip dari Polygon, Minggu (19/5/2013), para pengguna BitTorrent terlihat lebih memilih mengunduh game populer atau game dengan rating tinggi. Hal tersebut terlihat dari besarnya jumlah unduhan game-game populer, 10 game teratas menyumbang 41,8 persen dari keseluruhan unduhan game bajakan.

Sepuluh judul game yang ada pada periode penelitian adalah Fallout: New Vegas; Darksiders; Need for Speed: Hot Pursuit; NBA 2k11; TRON Evolution; Call of Duty: Black Ops; Starcraft 2; Star Wars the Force Unleashed 2; Two Worlds II; dan The Sims 3: Late Night.

Sedangkan negara yang paling sering terlihat mengunduh dan mendistribusikan game bajakan adalah Rumania, Kroasia, Hungaria, Yunani, dan Portugal.

Dari hasil penelitian ini, para peneliti menyimpulkan, para perusahaan anti-pembajakan dan pengembang sedikit bias untuk masalah pembajakan karena terkait langsung dengan bisnis yang mereka jalani. Oleh karena itulah, data yang dipublikasikan mereka terlihat sedikit lebih besar.

Sebagai contoh, data dari lembaga The Entertainment Software Association memperlihatkan adanya 10 juta unduhan ilegal file video game pada Desember 2009 lalu. Sedangkan TorrentFreak melaporkan ada 18,14 juta unduhan melalui BitTorrent hanya untuk Windows PC dan 5,34 juta untuk konsol game pada 2010 lalu.

iPhone Bekas Laku Keras

Posted: 26 May 2013 04:26 AM PDT


KOMPAS.com — Soal menumbuhkan minat konsumtivisme, Apple adalah ahlinya. Produsen gadget yang bermarkas di Cupertino ini berhasil membuat konsumen rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli produk seperti iPhone 5.

Namun ternyata, seperti dilansir oleh Bloomberg Businessweek, smartphone Apple yang sedang "hot" justru bukan iPhone 5, melainkan model-model lawas seperti iPhone 4 dan 4S second hand alias bekas pakai.

Bisnis jual beli  perangkat iPhone bekas dilaporkan mengalami booming di pasar negara-negara berkembang yang sensitif terhadap harga.

Saking besarnya volume penjualan iPhone bekas, sejumlah retailer seluler di Amerika Serikat kini berlomba-lomba menawarkan trade-in iPhone lama untuk konsumen di negeri Paman Sam.

T-Mobile, misalnya, membuka program tukar tambah iPhone 4 dan 4S dengan iPhone 5 senilai harga perangkat ketika dibeli, sementara AT&T memberi harga 200 dollar AS untuk satu unit iPhone 4S atau sama dengan harga iPhone 5 versi 16 GB (dengan kontrak).

iPhone bekas yang didapat lalu dipoles oleh kontraktor semacam ERecyclingCorps dan Brightstar untuk menghilangkan cacat fisik dan menghapus data. Setelah itu, barulah iPhone bekas disalurkan ke distributor-distributor untuk dijual kembali, biasanya di wilayah Asia.

Saat ini hanya 15 persen pengguna ponsel yang menjual ponsel lama sebelum membeli model baru. Namun, angka tersebut diperkirakan bakal bertambah seiring dengan semakin banyaknya pengguna yang menyadari keuntungan dari menjual ponsel lawas.

Israel Ganot, CEO perusahaan retailer Gazelle, salah satu pemain di bisnis jual beli iPhone bekas ini, mengatakan bahwa  nilai penjualan iPhone second-hand perusahaannya bakal meningkat dua kali lipat menjadi 100 juta dollar AS tahun 2013.

Gazelle mengkapalkan hampir setengah dari produk-produknya ke reseller tingkat regional yang bermarkas di Hongkong, China.

"Keinginan konsumen di Amerika Serikat untuk mengikuti tren, bersama dengan pertumbuhan yang sangat tinggi di pasar-pasar negara berkembang telah menciptakan peluang yang luar biasa," ujar Ganot yang menawarkan harga beli 210 dollar AS untuk sebuah iPhone 4S 32GB melalui situs Gazelle. Smartphone tersebut biasanya dijual kembali seharga 450 dollar AS.

Pedang bermata dua

Apple sendiri selaku produsen iPhone selama ini menganggap bisnis jual beli iPhone bekas sebagai batu sandungan karena menyaingi penjualan barang baru.

Meski begitu, tak ubahnya sebuah pedang bermata dua, booming iPhone bekas juga membantu Apple menghadapi dua masalah sekaligus, yaitu mengosongkan stok iPhone 5 di Amerika Serikat dan memberikan tawaran iPhone berharga terjangkau untuk konsumen di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Tanpa iPhone bekas di wilayah-wilayah ini, Apple akan semakin sulit bersaing dengan smartphone Android yang kini sudah menguasai 59 persen pasar global, dibandingkan porsi Apple sebesar 19 persen.

"Ini ibaratnya win-win solution buat Apple. (iPhone bekas) Membantu melawan serbuan Android," ujar analis NPD Group Stephen Baker.

Apple juga dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah iPhone versi murah yang dibuat dari bahan plastik demi melebarkan sayap ke segmen di luar "premium" yang ditempati produk iPhone selama ini.

"Apple belum punya produk kelas menengah. (iPhone versi murah) adalah cara untuk membuka ekosistem mereka untuk audiens yang lebih luas," jelas Presiden grup trade-in Brightstar Bela Lainck.

Namun, Stephen Baker dari NPD berpendapat bahwa, dengan adanya booming penjualan iPhone bekas, hal tersebut sebenarnya tak perlu dilakukan.

"Mengapa repot-repot membuat sesuatu yang di bawah standar? Apple sudah punya iPhone versi low-end, namanya iPhone 4 dan 4S," tukas Baker.

No comments:

Post a Comment