KOMPAStekno

KOMPAStekno


Inilah Bentuk Tombol "Start" Windows 8.1

Posted: 02 Jun 2013 09:19 AM PDT

KOMPAS.com - Salah satu perubahan terbesar dalam Windows 8 dibanding pendahulunya adalah tombol "Start" yang diganti oleh sebuah layar "Start Screen" baru. Sebagian pengguna ternyata tak menyukai langkah Microsoft itu.

Nah, dalam update untuk Windows 8 yang disebut sebagai Windows 8.1, Microsoft agaknya memutuskan untuk mengembalikan "tombol Start"  berupa logo kecil Windows yang terletak di pojok kiri bawah layar desktop.


Tetapi, seperti dikutip dari Cnet, tombol ini dilaporkan tak bakal memunculkan menu tradisional seperti pada versi-versi Windows sebelumnya begitu di-klik oleh pengguna, melainkan membuka tampilan Start Screen.

Apabila diinginkan, layar Start Screen ini bisa dikustomisasi agar memuat, misalnya, program-program yang terpasang di komputer sehingga mirip dengan Start Menu pada versi Windows 7 ke bawah.

Kabarnya pula, tombol tersbut nantinya akan disebut sebagai "Start tip". Pengguna perangkat dengan layar sentuh seperti tablet harus lebih dulu menyentuh area kiri-bawah layar untuk memunculkan tombol Start tip.

Perubahan-perubahan lain pada Windows 8.1 terutama mencakup opsi kustomisasi seperti pilihan booting ke Start Screen atau desktop tradisional, tambahan warna-warna dan latar belakang untuk Start Screen, dan sejumlah opsi baru untuk ukuran tiles.

Ada pula integrasi Search charm dengan mesin pencari Bing untuk mneyertakan hasil pencarian web dan penyimpanan file langsung ke Sky Drive.

Versi preview dari Windows 8.1 akan dirilis pada konferensi developer Microsoft Build akhir Juni mendatang. Versi final untuk konsumen bakal tiba setelahnya pada tahun ini juga.

Google Maps Mau Sambangi BlackBerry 10, Asal...

Posted: 02 Jun 2013 06:02 AM PDT

KOMPAS.com - Google selama ini hanya membuat aplikasi untuk platform iOS, dan tentu saja, Android. Google menyatakan keinginannya untuk membangun aplikasi di platform lain seperti Windows Phone 8 atau BlackBerry 10, tapi ada syarat yang harus dipenuhi.

Syarat itu adalah jumlah pengguna. Senior Wakil Presiden Google untuk Android, Chrome, dan Aplikasi, Sundar Pichai mengatakan, Google akan mulai membangun aplikasi native di Windows Phone 8 dan BlackBerry 10 jika jumlah penggunanya bertambah banyak.

"Kami ingin menjangkau sebanyak mungkin pengguna," ujar Pichai dalam konferensi teknologi yang diselenggarakan AllThingsD, Kamis (30/5/2013). "Untuk platform yang tidak memiliki skala pengguna yang banyak, kita memiliki aplikasi HTML5 yang banyak. Jika mereka mendapatkan lebih banyak pengguna, kita akan membuat aplikasi (layanan Google)."

Beberapa layanan Google seperti GMail, YouTube, Google Maps, Google Drive, dan Google Translate, terbilang penting untuk sebagian orang. Perusahaan sekelas Google tentu mempertimbangkan jumlah pengguna. Mereka tak ingin investasi uang dan waktu yang dikeluarkan tidak memberi hasil besar karena aplikasi tersebut tidak memiliki banyak pengguna.

Google belakangan ini sangat selektif dalam mengembangkan suatu produk. Perusahaan baru mematikan beberapa layanan yang dianggap kurang efektif dan hanya memiliki sedikit pengguna, termasuk Google Reader.

"Lirikan" Galaxy S4 Menggoda iPhone

Posted: 02 Jun 2013 02:44 AM PDT

KOMPAS.com - Smartphone Samsung Galaxy S4 dibekali dengan beragam fitur baru. Salah satunya adalah fitur "lirikan mata" alias kemampuan menjejak gerakan mata (eye-tracking).

Fitur untuk memicu fungsi-fungsi tertentu secara otomatis, misalnya menghentikan sementara (pause) video begitu pengguna mengalihkan pandangan ke luar layar.

Nah, rupanya Apple juga tertarik memiliki teknologi serupa. Seperti dikutip dari Cnet, Saingan besar Samsung ini mengajukan paten "Perangkat Elektronik dengan Kemampuan Deteksi Pandangan Mata". Sesuai namanya, paten menjelaskan fitur di mana sebuah perangkat bereaksi pada gerakan mata atau kepala pengguna.

Apple sendiri sebelumnya telah mengajukan teknologi ini sebagai bagian dari permohonan paten pada 20 September 2008. Tetapi kemudian perusahaan itu memutuskan untuk mengajukannya dalam sebuah paten terpisah.

Sementara itu, Samsung telah lebih dulu mengajukan paten untuk fitur bernama "Eye Pause" pada 24 Januari 2013.

Satu fitur bernama "Eye Scroll" menyusul pada bulan Februari, dan "Samsung Smart Scroll diajukan tanggal 8 Maret. Samsung pun memegang paten bernama "Peralatan dan metode deteksi wajah dan mata manusia" yang diajukan tahun 2000 dan dikabulkan pada 2003.

Produsen gadget lain yang juga tertarik dengan teknologi ini adalah LG melalui fitur bernama SmartVideo yang mengontrol playback video berdasarkan gerakan mata pengguna.

Melihat sejarah Apple dan Samsung, boleh jadi perang paten menyangkut teknologi pelacakan pandangan ini akan meletus apabila Apple mengimplementasikannya pada perangkat masa depan.

No comments:

Post a Comment