KOMPAStekno

KOMPAStekno


Mengapa Internet di Indonesia Lambat?

Posted: 01 Jun 2013 09:02 AM PDT

KOMPAS.com - Pengembangan jaringan telekomunikasi kanal lebar berbasis kabel serat optik telah dicanangkan sejak 1996 melalui Program Nusantara 21. Namun, program itu terhenti sebelum masuk abad ke-21.

Kebijakan yang tak konsisten ini menyebabkan Indonesia kini tertinggal dalam layanan telekomunikasi di kawasan ASEAN serta masih menghadapi masalah kesenjangan layanan informasi dan komunikasi.

Menurut Setyanto P Santosa, Ketua Umum Masyarakat Telekomunikasi Indonesia, posisi negara ini menurun dari posisi pertama pada era 1970 hingga 1980-an menjadi di bawah empat negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Dalam jumpa pers awal pekan ini tentang rencana penyelenggaraan ASEAN Chief Information Officer Forum II yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Juni mendatang, Setyanto mengatakan, dalam penyediaan layanan telekomunikasi, Indonesia mengandalkan jaringan nirkabel, yaitu sistem seluler dan satelit. Padahal, jenis prasarana telekomunikasi ini lebih rendah dalam hal kualitas dan kecepatan penyampaian sinyal dibandingkan sambungan kabel serat optik.

Jaringan telekomunikasi di Indonesia, ujar mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia itu, 95 persen berupa telekomunikasi nirkabel dengan kualitas sambungan buruk. "Dengan sarana ini, komunikasi suara saja buruk, apalagi data, gambar, dan video," ujar Setyanto.

Seharusnya, menurut dia, Indonesia mengikuti tren pengembangan telekomunikasi yang terjadi di dunia. Layanan telekomunikasi di negara maju, 60 persen menggunakan kabel serat optik. Teknologi itu memiliki beberapa kelebihan, antara lain bebas gangguan, berkecepatan tinggi, dan berkapasitas tinggi.

Masalah layanan telekomunikasi ini akan menjadi salah satu bahasan dalam forum tersebut. Selain itu, juga akan dibicarakan tentang penerapan satu sistem operasi (platform) yang akan dipakai di kawasan ASEAN.

Dalam hal ini akan dibahas kembali program ASEAN Go Open Source, yang pernah dicanangkan beberapa tahun lalu, kata Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza. (YUN)

LG Optimus G Pro Siap Masuk Indonesia

Posted: 01 Jun 2013 08:10 AM PDT

KOMPAS.com - Diperkenalkan pertama kalinya di Korea Selata pada awal tahun 2013, seri smartphone penerus Optimus G, G Pro, akhirnya mulai merambah Asia sejak akhir Mei lalu. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang dihampiri oleh seri yang lebih bertenaga dari "kakaknya" tersebut.

Meskipun belum menyebut tanggal pastinya, LG mengumumkan, Optimus G Pro bakal masuk dalam bulan Juni ini, berbarengan dengan negara lain di Asia, meliputi Taiwan, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Hong Kong akan menjadi negara pertama di Asia yang menerima perangkat tersebut.

"Tren saat ini, publik Asia memimpin dalam kepemilikan perangkat dengan teknologi terbaru. Kami optimis LG Optimus Pro akan menemukan banyak penggemarnya di wilayah ini," ujar Dr Jong-seok Park, Presiden dan CEO LG Electronics Mobile Communications Company, dalam rilis pers yang KompasTekno terima, Sabtu (1/6/2013).

Hadir sebagai produk penerus, LG Optimus G Pro memiliki spesifikasi yang lebih bertenaga dan ukuran layar yang lebih besar dari Optimus G.

Ia dipersenjatai layar dengan bentang 5,5 inci yang mendukung resolusi 1920 x 1080 piksel dengan kerapatan 440ppi. Resolusi dan tingkat kerapatan layar ini sama dengan yang dimiliki HTC Droid DNA atau HTC Butterfly.

Untuk masalah "jeroan" hardware-nya, produk tersebut dilengkapi prosesor Qualcomm Snapdragon 600 quad-core dengan kecepatan 1,7GHz dan GPU Adreno 320. RAMnya sebesar 2GB.

Perangkat yang satu ini memiliki kamera dengan sensor gambar yang besar untuk ukuran sebuah ponsel pintar. LG Optimus G Pro memiliki kamera 13 megapiksel pada bagian belakang. Sedangkan di bagian depan, terdapat kamera 2,4 megapiksel.

Produk tersebut sudah dilengkapi dengan baterai berkapasitas besar, yaitu 3.140mAh. LG Optimus G Pro juga sudah mendukung jaringan 4G LTE.

Facebook Juga Bagikan Tanda "Centang"

Posted: 01 Jun 2013 07:16 AM PDT

Halaman terverifikasi di Facebook

JAKARTA, KOMPAS.com - Facebook mengumumkan fitur "verified" atau verifikasi untuk profil dan halaman. Ini merupakan upaya memperjelas keaslian suatu akun di Facebook.

Halaman atau profil akun yang terverifikasi akan ditandai dengan tanda centang di dalam lingkaran warna biru, yang terletak di samping nama akun. Langkah ini akan memudahkan pengguna untuk menemukan dan berinteraksi dengan akun asli.

Fitur ini sama dengan Verified di Twitter. Tidak semua orang akan mendapat status terverifikasi. Akun ini secara khusus diberikan kepada tokoh masyarakat, seperti selebriti, pejabat pemerintah, pemilik merek populer, dan beberapa jurnalis.

Tidak ada tindakan yang perlu dilakukan admin akun untuk mendapatkan tanda verifikasi. Untuk beberapa akun yang memiliki risiko besar untuk dibuat akun tiruannya, pihak Facebook akan memberi tanda verifikasi secara otomatis. 

Membidik Generasi Internet

Posted: 01 Jun 2013 06:13 AM PDT

Oleh: Ida Fajar Priyanto*

Setahun lagi, pemilihan presiden akan dilakukan di Indonesia. Pastilah mereka yang akan mencalonkan diri sudah mulai membangun strategi, terutama strategi kampanye pilpres.

Efektivitas kampanye pemilihan presiden (pilpres) tentu sangat dipengaruhi bagaimana memperoleh opini publik. Meskipun figur atau latar belakang calon sering kali menjadi salah satu alasan dalam memilih calon, masyarakat yang semakin berilmu pengetahuan saat ini akan lebih jeli dalam memilih.

Informasi pada sebuah kampanye akan mampu memengaruhi pemilih jika pemilih punya gambaran tentang calon. Mengenali identitas calon merupakan hal penting bagi pemilih. Di sisi lain, capres harus mampu mengenali perilaku calon pemilih. Pada tahun 2014, televisi jelas masih punya dampak terhadap calon, tetapi informasi secara online akan kian berpengaruh karena Indonesia pengguna internet ke-8 terbesar di dunia dengan jumlah pengguna 55 juta orang.

Tidak kalah penting dalam pilpres, seperti halnya dalam pemilihan bupati/wali kota atau gubernur, kampanye si calon sebagai sumber informasi lebih penting dibandingkan dengan informasi partai pengusungnya. Partai tak perlu gembar-gembor mengenai calonnya, tetapi tim sukses harus bekerja maksimal dan memiliki orang-orang andal dalam strategi pemenangan.

Dalam era yang makin mengandalkan jaringan online, model kampanye tentu harus diubah. Kampanye akan punya pengaruh bila informasinya asimetris. Calon yang bisa berbicara dan memengaruhi pemilih serta menggunakan strategi membangun informasi yang asimetris akan memengaruhi jumlah pemilih.

Tak cukup dengan janji

Memiliki model-model informasi yang berbeda dari calon lain berdampak besar kepada pemilih. Dalam kaitan dengan teknologi informasi, faktor pertama yang berpengaruh bagi seorang capres adalah perilaku dan kepribadian terhadap internet. Contoh sederhana adalah pada pemilihan presiden AS yang lalu: Obama sangat terampil menggunakan BlackBerry dan mengelola informasi e-mail, serta media jejaring sosial; sedangkan McCain sangat lemah, bahkan membuka e-mail saja tidak mampu.

Keterampilan sebelum mencalonkan diri—dalam berbicara, berkomunikasi (lisan-tulisan), dan menggunakan teknologi— penting bagi seorang capres. Jadi, masih ada waktu bagi yang akan mengajukan diri menjadi capres untuk belajar menggunakan media komunikasi yang andal.

Di sisi lain, tim pemenangan yang tangguh dalam pilpres nanti adalah tim yang mampu mengenali budaya lokal masyarakat Indonesia yang beragam, terampil dalam media komunikasi, dan tangguh menyampaikan misi dan visi ke calon pemilih melalui berbagai media sesuai generasinya.

Siapa pun dan dari partai apa pun, seorang calon presiden tentu berasal dari partai yang memiliki beragam perilaku anggotanya: ada anggota partai yang baik atau biasa-biasa saja, tetapi juga ada yang buruk. Siapa yang mampu menunjukkan identitas diri yang positif akan mampu mengalahkan isu-isu dalam partainya. Sebab, dalam kampanye, yang muncul adalah sosok capres, bukan sosok partai. Menunjukkan identitas diri yang sebaik-baiknya dan visioner melalui berbagai media, termasuk media web 2.0, merupakan nilai plus dalam sebuah kampanye.

Tim sukses yang andal pasti tidak akan lupa untuk memasukkan pakar teknologi informasi dan pakar informasi dalam tim. Obama mampu memengaruhi pemilih melalui berbagai media karena memiliki tim ahli dan penasihat teknologi baik dari Facebook maupun Google. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Youtube, dan Twitter sangat penting untuk membidik pemilih generasi internet.

Di pilpres sebelumnya, pakar teknologi dari tim sukses pilpres membidik pasar pengguna ponsel karena pada masa itu pengguna ponsel lebih banyak dibandingkan dengan internet. Namun, seiring berpadunya gadget, saat ini pengguna internet penting dipertimbangkan sebagai calon pemilih karena jumlahnya kian meningkat. Dalam hal ponsel, Indonesia pengguna terbesar keempat di dunia dengan jumlah ponsel sudah melebihi jumlah penduduk. Bagaimana dengan konten atau isi pesan capres?

Menjanjikan sesuatu saja tampaknya tidak akan cukup karena janji tanpa realisasi sudah telanjur banyak dilakukan dan sudah mengecewakan masyarakat. Konsep dan strategi merupakan informasi penting bagi calon pemilih.

*Ida Fajar Priyanto PhD Information Science, University of North Texas, AS

Sebar Undangan, Samsung Mau Rilis Apa?

Posted: 01 Jun 2013 05:03 AM PDT

KOMPAS.com — Samsung mengirimkan undangan kepada media massa untuk acara peluncuran pada 20 Juni mendatang di London, Inggris. Dalam acara tersebut, Samsung akan memperkenalkan berbagai produk berbasis Android dan Windows terbarunya.

Pada acara ini, perusahaan asal Korea Selatan tersebut diyakini akan memperkenalkan dua anggota keluarga baru dari seri Galaxy S4. Kedua produk itu adalah Galaxy S4 Zoom dan Galaxy S4 Active. Keduanya akan memulai debutnya bersamaan dengan Galaxy S4 Mini yang baru saja diperkenalkan.

Dikutip dari BGR, Jumat (31/5/2013), Galaxy S4 Zoom akan memiliki bentang layar yang sama dengan Galaxy S4 Mini, yaitu 4,3 inci dengan resolusi qHD 540 x 960 piksel.

Dari segi spesifikasi, Zoom akan menggunakan prosesor dual-core dengan kecepatan 1,6GHz dan memori internal berkapasitas 8GB. Kapasitas ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan kartu microSD. Sistem operasi yang digunakan adalah Android 4.2.2 Jelly Bean.

Salah satu nilai jual dari perangkat ini berasal dari segi kameranya. Ia akan hadir dengan kamera bersensor gambar 16 megapiksel yang mampu melakukan optical zoom hingga 10 kali. Di bagian depannya, terdapat kamera 1,9 megapiksel, lebih dari cukup untuk menjalankan fitur video call.

Sementara itu, Galaxy S4 Active merupakan versi tangguh dari Galaxy S4. Produk yang satu ini akan diluncurkan dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dari sang kakak, tetapi memiliki kemampuan tahan air dan juga debu.

Active akan memiliki layar berukuran 5 inci dengan resolusi Full HD 1920 x 1080, prosesor Snapdragon 600 quad-core, RAM 2GB, dan media penyimpanan internal sebesar 16 GB. Dari sisi kamera, Active akan dilengkapi kamera belakang 8 megapiksel.

Akankah kedua produk tersebut akan diumumkan pada acara jumpa pers mendatang? Kita tunggu saja.

No comments:

Post a Comment