KOMPAStekno

KOMPAStekno


Ronny Gani, Animator Indonesia di Balik Layar Film "Pacific Rim"

Posted: 20 Jul 2013 01:25 AM PDT

KOMPAS.com - Di balik kesuksesan film animasi "Pacific Rim" yang masih diputar di bioskop-bioskop di Tanah Air saat ini, ternyata ada sentuhan seorang animator Indonesia. Dialah Ronny Gani, seorang animator muda yang bekerja di Industrial Light & Magic, di Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group, yang menggarap film tersebut.

"Kalau di Pacific Rim saya mengerjakan animasinya. Jadi saya menggerak-gerakkan karakter-karakter yang ada di film itu," ujar Ronny dalam wawancara yang dilansir situs VOA. Ia mengatakan, sebagai animator, ia punya peran memainkan visual effects sehingga gerakan karakter dalan animasi menjadi lebih hidup dan masuk akal.

Ini bukanlah debut pertamanya menggarap animasi-animasi di film Hollywood. Ronny sebelumnya juga terlibat dalam penggarapan film the Avengers yang dirilis tahun 2012.

"Kebetulan sekali waktu saya pertama kali mulai bekerja di Industrial Light & Magic, proyek yang sedang dikerjakan adalah The Avengers. Jadi otomatis saya ikut terlibat dalam proyek itu. Secara garis besar grup Industrial Light & Magic itu mengerjakan bagian akhir film di bagian aliennya sudah mulai menginvasi," kata Ronny.

Pekerjaan sebagai animator sebenarnya bukan cita-citanya saat kecil. Bahkan sampai usai kuliah ia mungkin belum membayangkan profesinya sekarang karena Ronny adalah lulusan S1 Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia.

"Selama kuliah saya merasa kurang sreg dengan bidang yang saya pelajari dan akhirnya coba-coba cari saya punya passion apa selain bidang arsitektur ini," kata Ronny.

Kecintaan Ronny terhadap seni ternyata cukup kuat untuk membuatnya mempelajari bidang tersebut lebih dalam lagi secara otodidak.

"Saya pelajari 3D software yang saat itu saya pakai untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Akhirnya saya tahu kalau penggunaan 3D software itu ternyata bisa diaplikasikan ke industri film, dalam hal ini animasi dan visual effects," ujarnya.

Tanpa memiliki pendidikan formal dan pengalaman, Ronny kemudian membuat portfolio dan mencari pekerjaan di bidang yang diinginkannya, yaitu animasi.

"Saya mendapat pekerjaan pertama saya di Batam. Saat itu saya tinggal di Jakarta dan saya harus relokasi ke Batam, dan kerja di sana satu tahun," ujarnya.

Di Batam pekerjaan pertamanya sebagai animator adalah mengerjakan proyek film "Sing to the Dawn", sebuah proyek kolaborasi antara studio animasi di Batam dengan perusahaan Singapura. Filmnya sendiri rilis di Singapura dan di Indonesia dengan judul Merah Mimpi.

Setelah mendapat pengalaman kerja di Batam, akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan di Singapura sebagai batu loncatan. Proses pencarian kerjanya pun juga sangat mudah dan semuanya dilakukan melalui online di Internet, sampai akhirnya diterima dan diberi izin kerja.

Awalnya ia bekerja di perusahaan lokal Singapura, Sparky Animation. Sparky Animation adalah sebuah perusahaan animasi yang mengerjakan proyek-proyek skala kecil, seperti serial TV dan film DVD.

Setelah enam bulan bekerja di sana, Ronny kemudian mendapatkan pekerjaan di Lucas Film Animation di Singapura selama kurang lebih empat tahun. Di Lucas Film, ia terlibat dalam pembuatan serial TV Star Wars: The Clone Wars untuk musim tayang ke-2, 3, dan 4.

Setelah berkarir di bidang animasi selama beberapa tahun, Ronny mengaku pekerjaannya sebagai animator ini bukanlah pekerjaan impian, namun bisa dikatakan sebagai suatu proses dalam karirnya.

"Saya aja kuliahnya arsitektur. Yah, lebih seperti proses saja kali ya, sampai saya akhirnya ada disini. Dan saya mensyukuri. Harus mensyukuri saya bisa ada di sini. Tapi ini bukan sesuatu yang memang dari kecil saya impikan, seperti cita-cita saya mau jadi pilot atau apa lalu saya menyebut animator, tidak. Tapi memang dari kecil saya suka film animasi dan hal-hal yang sifatnya seni," jelas Ronny.

Tiga Komponen BlackBerry Ternyata Buatan Indonesia

Posted: 20 Jul 2013 12:12 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah komponen perangkat keras pada ponsel BlackBerry ternyata dibuat di Indonesia. Menurut BlackBerry, ada tiga komponen yang dibuat di Indonesia, yakni earphone, baterai, dan motor yang berfungsi untuk menggetarkan ponsel (vibration).

Tiga komponen itu digunakan pada ponsel berbasis BlackBerry OS maupun BlackBerry 10. "Pelan-pelan kita mulai sourcing dari Indonesia," kata Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Untuk pembuatan earphone, pabriknya berada di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Sementara baterai dan motor penggetar ponsel dibuat di Batam, Kepulauan Riau.

Namun, Maspiyono enggan mengungkap nama pabrik yang membuat komponen tersebut. "Kita belum dapat persetujuan untuk mengungkap nama pabrik itu," jelasnya.

Ketiga komponen itu, lanjut Maspiyono, akan diekspor ke negara tempat perakitan ponsel BlackBerry, termasuk Meksiko dan Taiwan. Setelah melewati tahap pengontrolan kualitas, barulah ponsel-ponsel BlackBerry dikapalkan ke berbagai negara.

Selain itu, BlackBerry juga memanfaatkan tenaga kerja Indonesia untuk verifikasi aplikasi yang hendak masuk ke toko aplikasi BlackBerry World.

Perusahaan asal Kanada ini membangun kantor tim BlackBerry World di Denpasar, Bali, yang memiliki sekitar 30 karyawan dan didominasi oleh warga negara Indonesia.

Samsung Siapkan Galaxy S4 Super Kencang

Posted: 19 Jul 2013 10:12 PM PDT

KOMPAS.com — Dengan prosesor Exynos 5 Octa, Galaxy S4 dari Samsung merupakan salah satu smartphone terkencang yang tersedia sekarang. Apa jadinya jika ponsel pintar itu dilengkapi prosesor yang bahkan lebih cepat lagi?

Inilah yang ditunjukkan lewat bocoran sebuah hasil benchmark AntuTu yang dilansir oleh GSM Arena. Dalam bocoran tersebut, tampak sebuah varian Galaxy S4 dengan nomor model I9506   menduduki posisi puncak dengan skor 31.124.

Perangkat yang bersangkutan disinyalir memakai prosesor Qualcomm Snapdragon 800 berkecepatan 2,3 GHz, sementara sistem operasi yang digunakan adalah Android 4.2.2 Jelly Bean.

Skor yang dicetak lebih tinggi dibandingkan varian Galaxy S4 dengan prosesor Snapdragon 600 (I9505, versi Amerika Serikat) dan Exynos 5 Octa (I9500, versi internasional).  

Sebenarnya, akhir Juni lalu Samsung telah merilis varian Galaxy S4 dengan prosesor Snapdragon 800, tetapi smartphone yang mendukung koneksi internet kecepatan tinggi LTE-A ini hanya beredar di Korea Selatan.

Selain hasil benchmark di atas, masih belum diketahui apakah Samsung benar-benar merencanakan Galaxy S4 dengan prosesor Snapdragon 800 untuk pasaran internasional.

Kantor Pusat BlackBerry World Ternyata di Bali

Posted: 19 Jul 2013 08:31 PM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com — Denpasar, Bali, dipilih menjadi kantor pusat verifikasi aplikasi dan game BlackBerry yang hendak dijual di toko aplikasi BlackBerry World.

Managing Director BlackBerry Indonesia Maspiyono Handoyo mengatakan, aktivitas verifikasi aplikasi di Denpasar sebenarnya sudah berlangsung lama, tetapi hanya diketahui oleh orang tertentu saja, khususnya pengembang aplikasi.

"Tetapi, tidak semua aplikasi diverifikasi di sini karena ada aplikasi berbahasa Jepang atau bahasa lainnya yang tidak diverifikasi di sini. Kami estimasi sekitar 85 persen aplikasi yang ingin masuk ke BlackBerry World, diverifikasi oleh tim di Bali," ujar Maspiyono.

Dalam melakukan verifikasi, tim BlackBerry World mengecek kualitas dan konten sebuah aplikasi. Jika program tersebut mengandung program jahat atau konten pornografi yang eksplisit, tim akan meminta pengembang untuk merevisi aplikasi.

Jika semua persyaratan sudah dipenuhi, barulah aplikasi tersebut diizinkan masuk ke BlackBerry World dan bisa diunduh atau dibeli oleh pengguna.

BlackBerry mengklaim saat ini tersedia 120 aplikasi di BlackBerry World. Sekitar 1.000 dari jumlah tersebut termasuk aplikasi populer. Perusahaan juga mengklaim, ada 1.500 pengembang aplikasi dari Indonesia yang mendukung platform BlackBerry dan menghasilkan sekitar 4.000 aplikasi lokal.

Saat ini, ada sekitar 30 karyawan yang tergabung dalam tim BlackBerry World di Denpasar. Mereka juga sering memberi pelatihan cara mengambangkan aplikasi di BlackBerry. Di bulan September 2013, BlackBerry berencana menambah jumlah karyawan untuk memperkuat tim BlackBerry World.

Sebelum Lebaran, BlackBerry Q5 Masuk Indonesia

Posted: 19 Jul 2013 07:07 PM PDT

Wicak Hidayat/KompasTekno

BlackBerry Q5

JAKARTA, KOMPAS.com — BlackBerry memastikan ponsel pintar BlackBerry Q5 akan masuk pasar Indonesia sebelum momentum Lebaran tahun 2013. Ponsel ini akan menyasar segmen pasar kelas menengah.

Director of Distribution BlackBerry Indonesia, R Andi K Utomo, mengatakan, ponsel Q5 sudah dapat sertifikasi dari pemerintah untuk dipasarkan di Indonesia. Tinggal melalui beberapa tahap lagi, Q5 sudah bisa dipasarkan.

"Kita targetkan bisa mulai dijual di pasar sebelum Lebaran. Ini masih ada beberapa hal yang harus dilewati," ujar Andi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Andi enggan mengungkap harga Q5 di pasar Indonesia. Namun, dari kabar yang beredar di industri operator seluler, produk ini akan dijual sekitar Rp 4 juta.

Q5 menjadi ponsel berbasis BlackBerry 10 pertama yang ditujukan untuk segmen menengah. Sebelumnya, perusahaan asal Kanada ini telah memasarkan Z10 dan Q10 di Indonesia.

No comments:

Post a Comment