KOMPASbola

KOMPASbola


Gagal Dapat Mkhitaryan, Liverpool Incar Xherdan Shaqiri

Posted: 13 Jul 2013 02:43 PM PDT


LIVERPOOL, KOMPAS.com
- Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, diberitakan situs Metro tengah membidik gelandang muda Bayern Muenchen, Xherdan Shaqiri (21). Nama Shaqiri masuk daftar incaran The Reds setelah mereka gagal mendapatkan pemain Shakthar Donetsk, Henrikh Mkhitaryan (24), yang memilih berlabuh di Borussia Dortmund. Rodgers pun yakin bisa membuat penawaran meyakinkan untuk Die Roten.

Shaqiri dibeli Bayern dari FC Basel sejak musim panas tahun lalu. Meski belum mendapatkan posisi inti, ia kerap membuktikan kualitas sebagai super-sub untuk melapis Franck Ribery dan menambah kedalaman skuad Bayern. Namun, dengan kedatangan Mario Goetze dan keinginan der Trainer Pep Guardiola mendatangkan Thiago Alcantara, Shaqiri bisa saja semakin sulit mendapat tempat sebagai starter.

Belum adanya kepastian bagi Shaqiri di Bayern inilah yang hendak dimanfaatkan Rodgers untuk membujuknya mendarat di Anfield. Halangan yang mungkin muncul adalah Bayern tak ingin melepas Shaqiri dan hanya bersedia memilih opsi pinjaman. Sedangkan Rodgers dan Liverpool inginnya membeli secara permanen.

Karena itu, Rodgers diklaim akan segera melakukan pendekatan dan dialog dengan pihak Bayern dalam waktu dekat. Rodgers juga sudah pernah menegaskan akan melakukan beberapa pembelian lagi sebagai bagian persiapan menuju musim 2013-14 di Premier League.

Raffaella Tuntut Orangtua Balotelli

Posted: 13 Jul 2013 02:27 PM PDT

MILAN, KOMPAS.com - Hubungan Mario Balotelli dengan Raffaella Fico belum benar-benar berakhir, bahkan semakin panas. Bukan hubungan asmara, tapi sudah beralih ke masalah hukum. Sebab, Raffaella kini menuntut orangtua mantan kekasihnya yang dianggap menuduhnya mengeksploitasi Balotelli.

Striker Milan itu berpacaran dengan Raffaella saat masih memperkuat Manchester City. Dari hasil hubungan itu, Raffaella yang juga model pakaian dalam, melahirkan seorang putri dan dia terus menuntut Balotelli mengakui serta bertanggung jawab terhadap putrinya yang diberi nama Pia.

Karena tuntutan itu, orang tua angkat Balotelli, Franco dan Silvia Balotelli, menyerang Raffaella. Kepada La Gazzetta dello Sport, mereka menuduh Raffaella mengeksploitasi anaknya dan menuduh anaknya dengan kalimat-kalimat negatif, hingga citra Balotelli menjadi buruk.

"Anak kami bukannya tak bertanggung jawab atau tak punya rasa hormat seperti yang kamu (Raffaella) gambarkan," tuduh mereka.

"Raffaella, semua yang membuatmu tertarik adalah wartawan dan fotografer. Kamu tak pernah ragu dalam mengekspresikan setiap sentimenmu, mengaburkan kebenaran dan fiksi hanya karena ingin selalu terpampang di halaman depan (surat kabar)," tambah mereka.

Kalimat orangtua Balotelli lainnya adalah, "Kamu memiliki alasanmu untuk membuat popularitas di media, tapi kamu tak bisa menyeret siapa pun."

Ini yang membuat Raffaella berang dan kemudian menuntut mereka. Kasus hukum ini bisa memaksa orangtua Balotelli mengeluarkan banyak uang. Namun, belum ditentukan kapan sidang tuntutan itu akan dilakukan.

Balotelli dan Raffaella putus pada tahun lalu. Pada Desember 2012, Raffaella melahirkan Pia. Balotelli tak pernah menjenguk bayi itu. Dia kini semakin mesra dengan pacar barunya, Fanny Neguesha. Bahkan, ia sudah memberikan cincin tunangan dari berlian seharga 100.000 pouns (sekitar Rp 1,5 miliar) kepada Fanny.

Adu Penalti Antar Perancis Juara Piala Dunia U-20

Posted: 13 Jul 2013 01:50 PM PDT


ISTANBUL, KOMPAS.com -
Perancis tampil sebagai juara Piala Dunia U-20, setelah mengalahkan Uruguay 4-1 dalam adu penalti. Sebelumnya, pada laga di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul (Turki), Sabtu atau Minggu (14/7/2013) dini hari WIB itu, kedua tim bermain imbang 0-0 sampai perpanjangan waktu 2 kali 15 menit berakhir.

Sementara itu, tempat ketiga direbut oleh Ghana. Pada laga sebelumnya, Ghana menekuk Irak 3-0.

Ketangguhan kiper Alphonse Areola menjadi kunci sukses Perancis. Ia mampu memblok dua tendangan pertama Uruguay yang dilakukan Emiliano Velazquez dan Giorgian De Arrascaela Benedetti. Satu-satunya tendangan Uruguay yang menjadi gol dilakukan oleh Lucas Olaza sebagai penendang ketiga.

Sedangkan, empat tendangan pertama Perancis mampu menghasilkan gol. Keempat pemain itu adalah Paul Pogba, Jordan Veretout, Axel Ngando, dan Dimitri Foulquier. Sehingga, dua tendangan terakhir Uruguay tak perlu dilakukan.

Laga ini sebenarnya berlangsung ketat. Di awal pertandingan, Perancis langsung mengancam lewat tembakan Yaya Sanogo dari jarak 25 yard. Namun, bola tendangannya masih melebar ke sisi gawang Uruguay.

Meski sempat tertekan di awal pertandingan, Uruguay sempat mendapat peluang emas di menit ke-20 melalui Nicolas Lopez, memanfaatkan kesalahan Mohammadou Sarr. Beruntung, kiper Perancis, Areola, melakukan penyelamatan gemilang.

Lopez kembali mengancam di menit ke-42 saat ia melewati Pogba dan melepaskan tendangan kaki kiri. Sayangnya, upaya Lopez kembali mentah karena bola tendanganna masih melebar dari gawang. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang 0-0.

Di babak kedua, kedua tim bergantian menekan. Namun, penampilan gemilang kiper kedua tim dan buruknya penyelesaian akhir membuat gol tak jua tercipta.

Lopez nyaris mencetak gol setelah melewati dua pemain bertahan Perancis, namun penyelesaian akhir yang buruk hanya membuat bola kembali melebar dari gawang Perancis. Perancis pun memiliki sejumlah peluang, seperti lewat Alexy Bosetty yang tak terjaga. Memanfaatkan umpan dari Thauvin, Bosetty melepaskan tembakan voli dari kaki kanan, namun lagi-lagi melebar.

Areola lagi-lagi menyelamatkan Perancis dengan mengamankan tembakan Avenatti di menit ke-80. Lima menit kemudian ganti De Amores yang unjuk gigi dengan mengamankan tembakan De Amores.

Hingga babak kedua berakhir kedudukan tetap tanpa gol membuat pertandingan harus diteruskan ke perpanjangan waktu.

Susunan Pemain
Perancis: 1-Areola, 2-Foulquier, 4-Zouma, 6-Pogba, 8-Kondogbia, 9-Sanogo, 11-Bahebeck (15-Bosetti 64), 12-Digne, 14-Sarr, 17-Veretout, 20-Thauvin

Uruguay: 12-De Amores, 2-Velazquez, 3-G. Silva, 7-L. Pais, 8-Cristoforo, 11-N Lopez, 13-Laxalt (10-Benedetti 70), 15-Gino, 17-Rodriguez, 19-Gimenez (4-Varela 83), 20-Avenatti

Masih Kacamata, Perancis-Uruguay Lalui Perpanjangan Waktu

Posted: 13 Jul 2013 12:56 PM PDT

ISTANBUL, KOMPAS.com - Perancis dan Uruguay harus menjalani babak perpanjangan waktu setelah bermain imbang 0-0 sampai waktu normal berakhir pada final Piala Dunia U-20 di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Turki, Sabtu atau Minggu (14/7/2013) dini hari WIB.

Di awal pertandingan, Perancis langsung mengancam lewat tembakan Yaya Sanogo dari jarak 25 yard. Namun, bola tendangannya masih melebar ke sisi gawang Uruguay.

Meski sempat tertekan di awal pertandingan, Uruguay sempat mendapat peluang emas di menit ke-20 melalui Nicolas Lopez, memanfaatkan kesalahan Mohammadou Sarr. Beruntung, kiper Perancis, Areola, melakukan penyelamatan gemilang.

Lopez kembali mengancam di menit ke-42 saat ia melewati Pogba dan melepaskan tendangan kaki kiri. Sayangnya, upaya Lopez kembali mentah karena bola tendanganna masih melebar dari gawang. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang 0-0.

Di babak kedua, kedua tim bergantian menekan. Namun, penampilan gemilang kiper kedua tim dan buruknya penyelesaian akhir membuat gol tak jua tercipta.

Lopez nyaris mencetak gol setelah melewati dua pemain bertahan Perancis, namun penyelesaian akhir yang buruk hanya membuat bola kembali melebar dari gawang Perancis. Perancis pun memiliki sejumlah peluang, seperti lewat Alexy Bosetty yang tak terjaga. Memanfaatkan umpan dari Thauvin, Bosetty melepaskan tembakan voli dari kaki kanan, namun lagi-lagi melebar.

Areola lagi-lagi menyelamatkan Perancis dengan mengamankan tembakan Avenatti di menit ke-80. Lima menit kemudian ganti De Amores yang unjuk gigi dengan mengamankan tembakan De Amores.

Hingga babak kedua berakhir kedudukan tetap tanpa gol membuat pertandingan harus diteruskan ke perpanjangan waktu.

Susunan Pemain
Perancis: 1-Areola, 2-Foulquier, 4-Zouma, 6-Pogba, 8-Kondogbia, 9-Sanogo, 11-Bahebeck (15-Bosetti 64), 12-Digne, 14-Sarr, 17-Veretout, 20-Thauvin

Uruguay: 12-De Amores, 2-Velazquez, 3-G. Silva, 7-L. Pais, 8-Cristoforo, 11-N Lopez, 13-Laxalt (10-Benedetti 70), 15-Gino, 17-Rodriguez, 19-Gimenez (4-Varela 83), 20-Avenatti

Kebaikan di Balik Rambut Putih Mourinho

Posted: 13 Jul 2013 12:51 PM PDT

BANGKOK, KOMPAS.com - Manajer Chelsea, Jose Mourinho, merasa ia lebih dari The Special One. Rambut putihnya menjadi tanda bahwa ia kini merupakan pelatih Chelsea yang lebih baik dibanding saat ia menangani klub itu pada periode 2004-2007.

Mourinho dan Chelsea sedang berada di Bangkok, Thailand, dalam tur ke Asia. Mereka dijadwalkan juga akan tampil di Indonesia pada 24 Juli ini.

Saat pertama melatih Chelsea, ia mendatangkan enam gelar, termasuk dua gelar Premier League. Kini, ia merasa sebagai pelatih yang lebih berkualitas dan yakin akan menghadirkan gelar lebih banyak buat The Blues.

"Sebab, pekerjaan saya sangat dipengaruhi oleh pengalaman, di mana umur serta jumlah tahun bekerja ditambah pengalaman memberi banyak makna. Setelah periode pertama saya bersama Chelsea, saya kemudian keliling Eropa. Saya melatih Inter Milan dua tahun dan bekerja di Spanyol (melatih Real Madrid) selama tiga tahun. Maka, saya memiliki kultur sepak bola lebih banyak dan merasa lebih berpengalaman dari sebelumnya," jelasnya seperti dikutip The Sun.

"Maka, sekarang saya berada dalam kondisi lebih baik sekarang dibanding sebelumnya. Sebab, pekerjaan saya adalah mempelajari pengalaman. Dan, saya kira rambut putih saya merupakan tanda bagus juga. Sebab, ini juga berarti bahwa saya lebih baik dari sebelumnya," tambahnya.

Maka, Mourinho merasa optimistis mengarungi musim kompetisi baru yang akan dimulai sebulan lagi. Menurutnya, timnya sangat kompetitif. Tiga pemain yang ia beli, Andre Schurrle (penyerang), Marco van Ginkel (gelandang), dan kiper gaek Mark Schwarzer menambah kekuatan timnya. Terutama Schurrle yang baru 22 tahun dan Ginkel baru 20 tahun, mereka memiliki masa depan yang cerah.

Perancis-Uruguay Masih Tanpa Gol

Posted: 13 Jul 2013 12:08 PM PDT


ISTANBUL, KOMPAS.com
- Perancis dan Uruguay untuk sementara imbang tanpa gol sampai babak berakhir pada final Piala Dunia U-20 di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Turki, Sabtu atau Minggu (14/7/2013) dini hari WIB. Kedua tim berusaha keras membuat peluang, namun belums atu pun yang bisa diselesaikan dengan sempurna.

Di awal pertandingan, Perancis langsung mengancam lewat tembakan Yaya Sanogo dari jarak 25 yard. Namun, bola tendangannya masih melebar ke sisi gawang Uruguay.

Meski sempat tertekan di awal pertandingan, Uruguay sempat mendapat peluang emas di menit ke-20 melalui Nicolas Lopez, memanfaatkan kesalahan Mohammadou Sarr. Beruntung, kiper Perancis, Areola, melakukan penyelamatan gemilang.

Lopez kembali mengancam di menit ke-42 saat ia melewati Pogba dan melepaskan tendangan kaki kiri. Sayangnya, upaya Lopez kembali mentah karena bola tendanganna masih melebar dari gawang. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang 0-0.

Susunan Pemain
Perancis: 1-Areola, 2-Foulquier, 4-Zouma, 6-Pogba, 8-Kondogbia, 9-Sanogo, 11-Bahebeck, 12-Digne, 14-Sarr, 17-Veretout, 20-Thauvin

Uruguay: 12-De Amores, 2-Velazquez, 3-G. Silva, 7-L. Pais, 8-Cristoforo, 11-N Lopez, 13-Laxalt, 15-Gino, 17-Rodriguez, 19-Gimenez, 20-Avenatti

Ribery: Aku Pantas Dapatkan Ballon d'Or

Posted: 13 Jul 2013 11:54 AM PDT

MUENCHEN, KOMPAS.com - Pemain sayap Bayern Muenchen, Franck Ribery, merasa dirinya pantas mendapatkan Ballon d'Or. Sebab, ia merasa bermain dengan baik di musim 2012-13, sehingga membawa timnya meraih treble winners dengan menjuarai Bundesliga 1, Liga Champions, dan DFB Pokal.

Ribery bersama rekannya, Thomas Mueller, Arjen Robben, dan Mario Mandzukic masuk dalam nomine UEFA Best Player. Ia berharap tampil sebagai pemenang. Bahkan, ia juga berharap bisa memenangkan Ballon d'Or yang merupakan anugerah pemain terbaik dunia. Namun, ia merasa tak memiliki peluang besar untuk mendapatkan Ballon d'Or.

"AKu kira aku sudah melakukan segalanya untuk menjadi pemain terbaik dunia. Aku sudah bermain sangat, sangat bagus (musim lalu). Aku harusnya menang tahun ini atau tak akan pernah meraihnya. Aku tak bisa bermain lebih baik dari ini," kata Ribery yang kini sudah 30 tahun.

Ia kemudian mengungkapkan bagaimana berada di bawah kepelatihan Pep Guardiola. Menurutnya, situasinya saat ini jauh lebih baik dibanding saat Bayern dilatih Louis van Gaal pada 2009 dan 2011. Saat itu, hubungannya dengan Van Gaal sangat buruk, bahkan ia sampai berniat meninggalkan Allianz Arena.

Kehadiran Jupp Heynckes sebagai pelatih Bayern seolah membuatnya hidup kembali. Apalagi, ia menjadi bagian penting dari rencananya dan ikut berjasa dalam meraih treble winners musim lalu.

"Banyak hal terasa tidak pada tempatnya di level kemanusiaan saat bersama Van Gaal. Tapi, ada perasaan positif sejak hari pertama bersama Guardiola. Anda bisa merasakan rasa saling mengenal dan menghormati," kata pemain yang terikat kontrak sampai 2017 itu.

Shahid Khan Ingin Bawa Fulham ke Level Lebih Tinggi

Posted: 13 Jul 2013 11:24 AM PDT


FULHAM, KOMPAS.com - Pemilik baru Fulham, Shahid Khan, bertekad meneruskan jejak Mohamed Al Fayed selaku eks pemilik lama The Cottagers. Menurut Khan, ia akan menggunakan pendekatan serupa dengan Al Fayed demi membawa Fulham ke level yang lebih tinggi.

"Al Fayed melakukan pekerjaan hebat selama 16 tahun ini, dan saya akan membawa Fulham ke level berikutnya. Tujuan saya adalah mempertahankan kepemimpinan yang sudah ada, serta mendukung bisnis yang mereka punya," kata Khan seperti dikutip dari Sky Sports.

Meski menolak membeberkan nominal pembelian klub tersebut, Khan memastikan tak akan mempermasalahkan dana transfer yang diinginkan Pelatih Martin Jol.  

"Sulit untuk menyebut angka pasti. Saya tak berencana untuk terlibat terlalu jauh untuk urusan transfer, tapi saya berencana memberikan dukungan finansial yang mereka butuhkan demi bisa sukses," jelas Khan.

Khan (62), miliuner kelahiran Pakistan ini membeli Fulham dari Al Fayed (84). Al Fayed membeli Fulham pada tahun 1997. Ia juga merupakan orang terkaya nomor 179 versi Forbes pada 2012. Selain memiliki Fulham, Khan juga adalah pemilik perusahaan Flex-N-Gate, dan tim American Football, Jacksonville Jaguars.

No comments:

Post a Comment