KOMPAStekno

KOMPAStekno


Google Gambarkan Pergantian 4 Musim

Posted: 22 Apr 2013 10:27 AM PDT


KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati hari bumi ke-43 pada Senin (22/4/2013), Google membuat desain dekoratif halaman utama atau biasa disebut "doodle," yang menampilkan visualisasi empat musim berbeda di planet ini.

Seperti dikutip dari CNet, doodle Earth Day ini boleh jadi merupakan doodle paling kompleks yang pernah dibuat oleh Google.

Saking kompleksnya, Google sampai menyediakan checklist mengenai "pemandangan" apa saja yang bisa dilihat pada doodle tersebut.

Hal-hal itu mencakup perubahan musim (musim semi, panas, gugur, dan salju), perubahan tampilan bulan dari bulan purnama, bulan sabit, hingga half-moon, serta sejumlah binatang yang bisa "dicari" dengan mengklik elemen-elemen tertentu pada doodle, misalnya gambar gua.

Elemen-elemen lainnya seperti awan, bunga dandelion, pohon dan lubang di tanah juga bisa diklik untuk memunculkan hal-hal lain. Untuk menjalankan waktu dan melihat visualisasi empat musim, cukup klik gambar matahari yang mewakili fungsi "play".

Meski mengandung banyak elemen, tampilan doodle kali ini relatif sederhana. Logo Google juga disembunyikan dengan rapi. Dapatkah Anda menemukannya?

Bobol Situs Sony, Hacker Dipenjara 1 Tahun

Posted: 22 Apr 2013 09:55 AM PDT

KOMPAS.com - Cody Kretsinger, anggota kelompok aktivis peretas LulzSec, dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena membobol sistem keamanan server Sony PlayStation Network. Ia juga dikenakan denda sebesar 605.663 dollar AS.

Aksinya dimulai sejak akhir Mei 2011 dan ia baru mengakui pada April 2012. Putusan hukum terhadap Kretsinger dikeluarkan Pengadilan Los Angeles, AS, pada 19 April 2013.

Setelah menjalani satu tahun penjara, hukuman Kretsinger masih berlanjut sebagai tahanan rumah. Selain itu, ia juga dikenakan hukuman 1.000 jam kerja sosial sebagai upaya perbaikan atas kerusakan yang telah ditimbulkan di masyarakat.

Ulah Kretsinger membuat Sony harus menutup jaringan selama sebulan

Kretsinger dikenai pasal konspirasi karena masuk dalam sistem komputer yang dilindungi. Pria 25 tahun ini mencuri data penting, termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email dari puluhan ribu pelanggan Sony. Data itu kemudian diungkap ke internet.

Kretsinger dikenal dengan nama "Rekusi" di dunia maya. Ia masuk dalam kelompok LulzSec yang mulai dikenal pada 2011 karena mendukung situs web WikiLeaks dalam mengungkap dokumen penting kenegaraan.

Facebook Home Laris Diunduh

Posted: 22 Apr 2013 09:30 AM PDT

KOMPAS.com - Facebook resmi meluncurkan aplikasi khusus yang diberi nama Facebook Home pada Kamis (4/4/2013) di Amerika Serikat. Aplikasi tersebut pun sudah mulai bisa diunduh di perangkat Android tertentu mulai tanggal 12 April 2013 yang lalu.

Walaupun untuk sementara hanya tersedia untuk perangkat tertentu, seperti HTC One, HTC One X, Samsung Galaxy S III dan Samsung Galaxy Note II, aplikasi Facebook Home ternyata banyak memancing peminat.

Menurut laporan dari situs TechCrunch, baru sekitar 10 hari hadir di Google Play Store, aplikasi ini laris diunduh lebih dari 500.000 kali.

Aplikasi Facebook Home sendiri sebenarnya mendapatkan respon yang kurang baik dari media. Review-review awal menyebutkan, aplikasi tersebut masih dihuni oleh berbagai bug. Selain itu, aplikasi ini juga membuat sistem perangkat menjadi berat karena "memakan" RAM yang cukup besar.

Lantas, dengan masih sedikitnya perangkat yang mendukung aplikasi tersebut, ditambah dengan review negatif tersebut, mengapa masih banyak orang yang mau mengunduh Facebook Home?

Menurut situs teknologi The Verge, Senin (22/4/2013), tingginya unduhan aplikasi tersebut lebih disebabkan rasa penasaran. Banyak orang yang penasaran dengan tampilan yang akan dihadirkan oleh aplikasi tersebut.

Facebook Home sejatinya adalah sebuah aplikasi yang sedikit berbeda dibandingkan aplikasi smartphone lainnya karena berjalan di atas sistem operasi, tetapi berada di bawah aplikasi lainnya.

Begitu dijalankan, Facebook Home akan mengubah Homescreen dan Lockscreen Android dengan sebuah tampilan baru yang bernama Cover Feed. Seperti namanya, Cover Feed menyajikan update untuk news feed terbaru dari akun Facebook pengguna.

Pengguna juga bisa melakukan chat dengan sesama pengguna Facebook lainnya dengan menggunakan aplikasi Facebook Home ini.

TweetDeck Tinggal Menghitung Hari

Posted: 22 Apr 2013 08:24 AM PDT

KOMPAS.com — Tanggal "kiamat" aplikasi TweetDeck versi iOS, Android, dan desktop berbasis Adobe Air akhirnya diumumkan oleh Twitter. Dalam sebuah posting blog, Twitter mengumumkan semua aplikasi tersebut akan dihentikan dukungannya mulai 7 Mei 2013 mendatang.

Setelah tanggal tersebut, Twitter akan mulai menarik aplikasi-aplikasi itu dari toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store. Sementara aplikasi Tweetdeck yang sudah terpasang di perangkat pengguna akan berhenti berfungsi.

Apa alasan dimatikannya aplikasi-aplikasi tersebut? Menurut Twitter, aplikasi-aplikasi TweetDeck dimatikan layanannya karena Twitter API versi 1.0 bakal pensiun bulan Maret ini dan akan diganti dengan versi 1.1.

Sebenarnya, banyak pengamat yang tidak percaya dengan alasan yang diungkapkan oleh Twitter. Para pengamat memprediksi, Twitter ingin "memaksa" para penggunanya untuk menggunakan aplikasi native Twitter untuk iPhone dan Android, dibandingkan aplikasi pihak ketiga, seperti TweetDeck.

Meski begitu, TweetDeck versi Windows dan Mac akan tetap didukung. Namun, dua aplikasi ini sejatinya bukanlah aplikasi native, melainkan aplikasi web yang terbungkus shell browser.

"Meningkatkan pengalaman web TweetDeck dan menghentikan dukungan terhadap aplikasi merupakan cerminan dari akan ke mana pengguna TweetDeck akan pergi," tulis Twitter dalam posting blog tersebut.

Selain itu, Twitter juga menyatakan akan mematikan dukungan integrasi Facebook untuk TweetDeck. Sekadar informasi, aplikasi TweetDeck memungkinkan penggunanya untuk melakukan posting ke Twitter dan Facebook secara bersamaan.

"Integrasi Facebok juga akan berhenti mulai 7 Mei 2013," jelas Twitter.

TweetDeck adalah aplikasi yang menggabungkan feed dari beberapa jejaring sosial sekaligus, seperti Twitter, Facebook, MySpace, dan LinkedIn. Aplikasi ini disukai karena memungkinkan pengguna meng-update status di jejaring-jejaring sosial tersebut dari satu tempat.

Twitter mengakusisi TweetDeck pada bulan Mei 2011. Situs microblogging tersebut merogoh kocek sebesar 40 juta dollar AS dalam bentuk uang dan saham untuk membeli TweetDeck.

Ikuti Apple, Google Siapkan "Game Center" di Android

Posted: 22 Apr 2013 07:52 AM PDT

KOMPAS.com - Google nampaknya sedang menyiapkan pusat layanan game terpadu untuk pengguna perangkat Android. Pusat layanan game ini bakal memiliki fitur yang kurang lebih serupa dengan Game Center di sistem operasi iOS milik Apple.

Pusat layanan game menawarkan beberapa fitur, termasuk permainan yang dilakukan dua orang atau lebih, chatting, dan menunjukan poin atau prestasi yang telah diraih seseorang.

Informasi tentang pusat layanan game ditemukan oleh blog teknologi Android Police, yang membongkar file aplikasi MyGlass untuk kacamata pintar Google Glass. Di sana, ada kode pemrograman yang memungkinkan pengguna mengundang teman untuk memainkan game secara bersamaan.

Kode itu juga memberi notifikasi yang memberi tahu kapan giliran pengguna menjalankan permainan. Fitur penting lainnya ada lobi, sebuah kamar untuk chatting sebelum permainan dimulai, dan leaderboards, yang berguna untuk membandingkan kepemilikan poin yang diraih oleh Anda dan orang lain.

Fitur Game Center di perangkat iOS telah membuat iPhone, iPad dan iPod Touch sebagai alat yang menyenangkan untuk bermain game. Pengguna bisa mengajak siapa saja untuk ikut bermain dan bersaing.

No comments:

Post a Comment