KOMPAStekno

KOMPAStekno


Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android

Posted: 20 Apr 2013 09:42 AM PDT

KOMPAS.com - Berita tentang perangkat kacamata pintar Google Glass terus bergulir. Setelah spesifikasi resmi dari gadget canggih tersebut diumumkan, kini Google mulai membeberkan sistem operasi apa yang akan digunakan di Google Glass.

Menurut Larry Page, CEO Google, perangkat Google Glass akan berbasis sistem operasi buatan mereka sendiri, yaitu Android.

"Jelas, Glass akan berjalan dengan menggunakan Android, sehingga (Android) mampu berada di berbagai perangkat, dan saya rasa hal tersebut akan terus berlanjut," kata Page, seperti dikutip dari TechCrunch, Sabtu (20/4/2013).

Sebelumnya, memang sudah banyak orang yang berspekulasi, Google Glass akan berjalan dengan sistem operasi berbasiskan Android. Namun, hingga Page angkat bicara, Google belum mau mengonfirmasikan spekulasi tersebut.

Pengumuman Page tentang sistem operasi Google Glass ini tentunya merupakan sebuah kabar baik bagi para pengembang. Dengan menggunakan sistem operasi Android, pihak pengembang sudah tidak perlu repot-repot lagi dalam mempelajari bahasa pemrograman baru, apabila ingin membuat sebuah aplikasi khusus untuk kacamata tersebut.

Dari berita sebelumnya, Google diketahui telah mengirim batch pertama perangkat Google Glass edisi khusus. Dalam tahap pertama ini, Google mengirimkan sekitar 2.000 kacamata pintar kepada para pemesan.

Google membuka pemesanan kacamata pintar pada konferensi pengembang aplikasi Google I/O tahun 2012. Pendiri Google, Sergey Brin, mengatakan, saat ini kacamata pintar masih berstatus prototipe dan belum menjadi produk konsumen, jadi belum bisa diperjualbelikan secara bebas. Harganya pun masih tinggi, 1.500 dollar AS.

NASA Tantang Indonesia Ciptakan Aplikasi Luar Angkasa

Posted: 20 Apr 2013 08:07 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - NASA, lembaga luar angkasa Amerika Serikat, kembali mengadakan kompetisi International Space Apps Challenge di Indonesia. Ini merupakan kali kedua bagi NASA mengadakan kompetisi ini di Indonesia.

Masih sama dengan tahun lalu, dalam kompetisi tersebut NASA menantang para pengembang Indonesia untuk membuat aplikasi yang berhubungan dengan luar angkasa.

Pihak NASA sendiri sudah menyiapkan beberapa topik aplikasi yang bisa dikerjakan oleh para pengembang. Total, ada 56 topik atau tantangan yang disediakan oleh NASA untuk para pengembang.

Acara ini dibuka oleh perwakilan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dan perwakilan dari NASA, Ali Llewellyn, di @america Mal Pacific Place Jakarta, Sabtu (20/4/2013). Kedua perwakilan tersebut berharap aplikasi yang dibuat di kompetisi tahun ini lebih baik dari tahun 2012.

"Harapannya semakin lebih baik lagi dari tahun lalu," kata Llewellyn melalui percakapan konferensi video Skype.

Setelah pembukaan, acara akan dilanjutkan di kantor Freeware di kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Di tempat tersebut, para pengembang akan menyusun program (coding) selama 24 jam.

Hasil karya mereka akan dipresentasikan di depan juri pada hari Minggu (21/4/2013) di @america. Pemenang dari kompetisi ini berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 5 juta dan sebuah perangkat gadget dari pihak sponsor, SmartFren. Selain itu, terdapat juga hadiah dua gadget dari SmartFren bagi dua aplikasi favorit juri.

Pihak panitia juga akan memilih dua tim terbaik untuk diikutsertakan dalam ajang tantangan global.

Membludaknya peserta

Di tahun 2013 ini, NASA kembali menggandeng situs blog teknologi DailySocial sebagai penyelenggara Space Apps Challenge. Menurut pihak DailySocial, Rahmat Harlyadie, jumlah peserta yang mengikuti kompetisi International Space Apps Challenge Indonesia pada tahun 2013 ini melonjak jauh dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 ini, total terdapat 125 peserta yang mendaftar.

Sayangnya, tidak semua peserta yang mendaftar bisa datang ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi tersebut. Oleh karena itu, pihak DailySocial menyediakan dua lokasi alternatif. Satu lokasi berada di Bandung dan satu lokasi lainnya berada di Surabaya.

Secara total, terdapat 30 peserta yang mengikuti ajang kompetisi ini di Jakarta.

Masih tidak bisa datang ke dua alternatif tempat tersebut? Jika masih tidak bisa hadir, pihak panitia menyarankan para peserta untuk mengikuti kompetisi ini secara virtual. Memang yang mengikuti acara ini secara virtual tidak bisa memenangkan hadiah yang disediakan panitia, tetapi setidaknya, para pengembang tersebut masih bisa menunjukkan kemampuannya kepada khalayak banyak. 

Sebaris "Kode" Buka Tabir Galaxy S4 Mini

Posted: 20 Apr 2013 07:09 AM PDT

KOMPAS.com - Sebaris nomor model perangkat smartphone ditemukan dalam kode situs resmi Samsung: GT-I9190. Seperti dilansir oleh Phone Arena, nomor tersebut dipercaya mengacu pada smartphone Galaxy S4 Mini.

Galaxy S4 Mini kabarnya adalah versi lebih kecil dan lebih murah dari Galaxy S4 yang kini menjadi smartphone premium andalan perusahaan asal Korea itu. Sebelumnya, Galaxy S III Mini memiliki nomor model GT-I8190. 

Mengenai spesifikasi teknisnya, Galaxy S4 Mini disebut bakal memiliki layar 4,3 inci dengan resolusi 960 x 540 (qHD). Prosesornya boleh jadi merupakan model Exynos dual-core yang menjalankan sistem operasi Android 4.2.2, tentu dengan skin TouchWiz khas Samsung.

Kamera utama dengan resolusi 8 megapixel serta unit kamera depan dengan resolusi 2 megapixel melengkapi daftar komponen Galaxy S4. Belum diketahui apakah perangkat ini juga akan mewarisi fitur-fitur high-end Galaxy S4 atau tidak.

Pencantuman nomor model tersebut kemungkinan merupakan indikasi bahwa Galaxy S4 Mini akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Perangkat ini disinyalir akan diumumkan oleh Samsung pada akhir bulan Mei atau awal Juni mendatang.

Game Horor Bandung Masih Butuh Dana

Posted: 20 Apr 2013 06:34 AM PDT

BANDUNG, KOMPAS.com - Game horor DreadOut besutan pengembang asal Kota Bandung, Digital Happiness, masih membutuhkan dukungan dana untuk merampungkan produk mereka. Melalui situs crowdfunding, Indiegogo, mereka berharap bisa mendapatkan tambahan 25.000 dollar AS tapi sudah 19 hari dan mereka hanya mendapat 5.093 ollar AS saja.

Berdasarkan laman mereka di situs Indiegogo, DreadOut mendapatkan sokongan dari 179 donatur dengan nominal beragam. Dari lokasi penyumbang, sebagian besar justru berasal dari luar Indonesia.

Hal ini justru berkebalikan dengan respon yang diterima setelah demo DreadOut diluncurkan pada tanggal 31 Maret. Tanggapan positif diterima dengan video ulasan yang salah satu bahkan ditonton lebih dari satu juta kali.

"Sebetulnya hal ini sudah diprediksikan sebelumnya," kata Rachmad Imron, Game Producer Digital Happiness, saat ditemui di kantornya, Kamis (18/4).

Menurut Imron, salah satu kendala dalam crowdfunding adalah ketentuan mengenai penggunaan akun berbayar seperti Paypal sementara kepemilikan di Indonesia terbilang rendah. Belum lagi kartu kredit.

Pemanfaatan dana sebesar itu dijelaskan secara gamblang oleh Imron dalam laman Indiegogo. Ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi seperti gaji karyawan, mendapatkan tenaga kontrak, serta mencari kantor baru yang lebih besar kapasitasnya.

Beruntung, lanjut Imron, pihaknya memilih skema investasi fleksibel. Artinya, mereka masih bisa menerima berapapun dana yang berhasil dikumpulkan meski belum mencapai target. Konsekuensinya adalah potongan yang lebih besar bagi Indiegogo yakni 9 persen.

Skema serupa tidak bisa ditemui di situs crowdfunding lainnya, Kickstarter, yang lebih ketat. Bila tidak terpenuhi, uang yang terkumpul bakal dikembalikan kepada para backer, istilah bagi donatur. Kickstarter sendiri hanya bisa diikuti oleh perusahaan yang berdomisili di Amerika Serikat.

Bila target benar-benar tidak terpenuhi, Imron memastikan DreadOut tetap dirilis meski bakal lebih lambat bila dibandingkan setelah mendapatkan pendanaan tambahan. Dia tidak bisa menjelaskan pasti bulan peluncuran kecuali berkata siap beredar tahun 2013 ini.

Masih ada waktu 31 hari lagi menjelang pengumpulan sumbangan ditutup. Imron mengungkapkan bahwa pengerjaan DreadOut sudah mencapai 40 persen dari posisi rampung.

DreadOut adalah game horor yang menempatkan tokoh protagonis bernama Linda yang terdampar bersama teman-temannya di sebuah desa kosong penuh hantu. Disana dia harus mencari teman-teman yang menghilang sembari mengungkap misteri dibalik tempat tersebut.

Digital Happiness merilis game ini untuk platform PC. Hingga kini belum ada pembicaraan untuk mempersiapkan versi mobile. (eld) 

Usai Beraksi, Tersangka Bom Boston Masih "Nge-tweet"

Posted: 20 Apr 2013 04:59 AM PDT

KOMPAS.com - Seperti remaja lain seusianya, tersangka pelaku bom Maraton Boston Dzhokar A. Tsarnaev gemar beraktivitas di media sosial internet.

Selain akun Facebook dan VKontakte, pria 19 tahun yang tercatat sebagai penduduk tetap Massachussetts, Amerika Serikat ini juga rajin nge-tweet melalui akun Twitter yang disinyalir merupakan miliknya, @J_tsar.

"Saya adalah orang yang bebas stress," kicau @J_tsar pada Rabu, 17 April lalu, dua hari setelah kejadian pemboman hari Senin (15/4/2013).

Hanya berselang beberapa jam setelah bom meledak, @J_tsar menggunggah kutipan lagu dari rapper Jay-Z dan lagu R&B tahun 70-an, "Tak ada cinta di tengah kota", diakhiri dengan himbauan agar orang-orang "menjaga diri".

Secara keseluruhan, @J_tsar mengunggah tweet sebanyak 11 kali sejak 15 April lalu. Akun ini juga sempat menanggapi sejumlah tweet dari pengguna lain.

Screen Shot 2013-04-20 at 9.49.44 AM
(Gambar: Twitter)

Akun Asli

Sejumlah akun palsu yang mengusung nama Tsarnaev sempat muncul di Twitter meyusul pengumuman namanya sebagai terduga pelaku oleh Biro Investigasi Federal (FBI).

Tapi, melalui penelusuran independen, sejumlah media besar termasuk ABC News dan CNN menyimpulkan bahwa @J_tsar benar-benar merupakan akun milik Tsarnaev.

Dugaan ini diperkuat oleh teman-teman Tsarnaev. Seseorang dalam foto yang diunggah oleh @J_tsar juga terlihat dalam foto di akun jejaring sosial VKontakte milik Tsarnaev.

Akun @J_tsar sendiri tidak memuat deskripsi apapun tentang Tsarnaev. Dalam profil hanya ditampilkan gambar logo FC Anzhi Makhachkala, klub sepakbola Rusia yang bermarkas di Republik Dagestan, daerah asal Tsarnaev. Sebagai avatar, digunakan gambar seekor singa yang sedang mengaum.

Ditangkap

Pihak otoritas kota Watertown, Massachussetts, dilaporkan telah berhasil menahan Tsarnaev pada Jumat (19/4/2013) malam waktu setempat.

Tsarnaev berhasil ditahan hidup-hidup setelah bersembunyi dalam perahu yang diletakkan di pekarangan sebuah rumah.

Sehari sebelumnya, Tamerlan Tsarnaev, kakak dari Dzhokar A. Tsarnaev, terlebih dulu tewas dalam baku tembak dengan polisi. Dua bersaudara ini adalah tersangka pelaku dalam pengeboman Maraton Boston.

Tamerlan dan Dzhokar terekam dalam video kemanan di TKP yang dipublikasikan FBI. Mereka sempat berusaha melarikan diri setelah menyadari gambar-gambar wajahnya beredar luas.

No comments:

Post a Comment