KOMPAStekno

KOMPAStekno


iPad Mini Kok Kebal Dihantam Palu?

Posted: 18 Apr 2013 11:56 AM PDT

KOMPAS.com — Sebuah video menampilkan iPad Mini yang dihantam berkali-kali dengan sebuah palu. Namun, layar iPad Mini itu tidak rusak. Kok bisa? Rupanya, hal itu berkat pelindung layar (screen protector) yang digunakan.

Umumnya, aksesori screen protector berfungsi untuk melindungi layar perangkat dari goresan. Namun, produk screen protector buatan perusahaan asal Korea Selatan, Aimhigh International, ini memiliki kemampuan lebih dari sekadar menahan goresan saja.

Produk yang dinamakan Ark tersebut mampu melindungi layar perangkat dari benturan superekstrem, seperti ketukan palu.

Ark mampu menghadirkan kemampuan super ini berkat bahan material yang digunakannya. Ark dibuat dengan menggunakan bahan polyethylene terephthalate yang mampu menyerap hantaman dengan kekuatan ultra.

Perlindungan yang diberikan oleh Ark bahkan diklaim sangat kuat. Ini dibuktikan melalui sebuah tes dentuman besi dengan berat hingga 321 gram.

Dalam video uji coba dentuman, terlihat sebuah layar Samsung Galaxy S2 mampu bertahan dari gempuran lima bola besi. Hebatnya, layar tidak terlihat retak, bahkan tidak tergores sedikit pun.

Sayangnya, Ark tidak tersedia untuk semua ukuran perangkat. Dikutip dari Micgadget, Kamis (18/4/2013), saat ini, Ark hanya tersedia dalam ukuran layar iPhone 5, iPad baru, iPad Mini, Samsung Galaxy S3, dan Galaxy Note 2.

Harga dari produk Ark ini pun tidak terlalu mahal. Untuk membeli selembar produk Ark, konsumen hanya perlu merogoh kocek 19 hingga 25,5 dollar AS atau sekitar Rp 250.000.

Untuk saat ini, produk Ark tersebut diketahui baru tersedia di pasaran Hongkong.

Tertarik? Pemesanan via situs resmi Aimhigh International sebenarnya dimungkinkan. Namun, Aimhight International memberikan batas minimum pembelian, yaitu sebanyak 5.000 unit Ark.

8654174000_db93f0bee6_o

4 Operator Sambut Galaxy S4 di Indonesia

Posted: 18 Apr 2013 11:50 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Tertarik dengan smartphone Galaxy S4 dari Samsung? Operator seluler Axis, Indosat, Telkomsel, dan XL kini telah membuka pemesanan (pre-order) smartphone teranyar dari Samsung itu.

Pre-order tersebut turut didukung dengan opsi cicilan memakai kartu kredit dari sejumlah bank, yaitu BCA, BII, BNI, Citibank, Danamon, Mega, Mandiri, Permata Bank. Masa pemesanan berlangsung mulai tanggal 18 hingga 28 April 2013.

Dikatakan oleh Product Marketing Manager Samsung Indonesia Febri Rusli, tiap operator memiliki promonya sendiri sehingga harga yang ditawarkan bisa bervariasi.

"Untuk harga resminya sendiri adalah Rp 7.499.000," ujar Febri dalam acara briefing media di Jakarta, Kamis (18/4/2013). Ditambahkan olehnya, tawaran promo Galaxy S4 dari operator-operator tersebut sudah termasuk paket data.

Berdasarkan pantauan Kompas Tekno, beberapa operator memasang harga yang lebih murah dari harga resmi dalam jumlah terbatas. Indosat, misalnya, menawarkan Galaxy S4 seharga Rp 6.999.000 untuk kartu post dan pre-paid, termasuk paket data 8 GB/ bulan selama 12 bulan (khusus post paid). Paket ini dibatasi untuk 300 unit Galaxy S4 yang dipesan selama masa pre-order.

Sementara, XL membanderol Galaxy S4 seharga Rp 5.999.000, tetapi promo hanya berlaku untuk cicilan selama setahun menggunakan kartu kredit tertentu.

Lalu, kapan Galaxy S4 akan tersedia secara resmi di pasaran? Febri tidak memberitahukan waktu pastinya. "Yang jelas, akan sudah ada pada awal Mei nanti. Akan kami umumkan lagi," ujarnya singkat.

Meski telah memiliki flagship baru, ponsel andalan Samsung sebelumnya, Galaxy S III, akan dijual berdampingan dengan Galaxy S4. "Soalnya, kedua produk tersebut memiliki level harga yang berbeda. Galaxy SIII berada pada kisaran Rp 6,5 juta," jelas Febri.

Galaxy S4 yang dijual di Indonesia adalah versi dengan prosesor 8-core (4+4) Exynos 5 Octa. Perangkat smartphone dengan bentang layar 5 inci ini tersedia dalam dua opsi warna, yaitu hitam dan putih.

Untuk melengkapi Galaxy S4, Samsung akan turut merilis cover khusus bernama S-View yang akan diluncurkan pada pertengahan Mei 2013.

Febri mengatakan, cover baru ini akan dilengkapi layar LCD khusus yang bisa menampilkan informasi jam dan tanggal sehingga pengguna tetap bisa mengetahui waktu walaupun smartphone dalam keadaan tertutup cover. "Harganya nanti sekitar 400.000," ujarnya.

NASA Mencari Aplikasi Luar Angkasa di Indonesia

Posted: 18 Apr 2013 10:24 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) kembali menantang pemrogram perangkat lunak komputer di Indonesia untuk membuat aplikasi mobile atau web yang mengeksplorasi luar angkasa.

Tantangan dari NASA ini akan digelar dalam kompetisi pembuatan aplikasi Space Apps Challenge 2013. Pembukaannya diselenggarakan di @america, pusat kebudayaan Amerika di Pacific Place, Jakarta pada 20 dan 21 April 2013. Kemudian, acara akan dilanjutkan di kantor Freeware di kawasan Ampera, Jakarta Selatan.

Bagi pengembang aplikasi yang tertarik mengikuti kompetisi, bisa mendaftarkan diri di tautan ini. Aplikasi yang menjadi pemenang akan diadu di level global.

Secara total, ada 75 negara di seluruh dunia yang berpartisipasi dalam Space Apps Challenge 2013. Nantinya, pengembang bisa memilih untuk bekerja dengan tim dari negara lain. Ini kesempatan yang baik untuk mengeksplorasi diri.

Tahun 2012 lalu, Space Apps Challenge juga pernah diselenggarakan di Jakarta. Kala itu, pemenang aplikasi dari Indonesia berhasil masuk dalam top 25 dalam kompetisi global Space Apps Challenge.

Di tahun 2013 ini, NASA kembali menggandeng situs blog teknologi DailySocial sebagai penyelenggara Space Apps Challenge. Ada beberapa tantangan yang bisa dipilih pengembang dalam membuat aplikasi yang berhubungan dengan luar angkasa.

Comparing Earth Landscape Project. Digunakan untuk membandingkan lanskap (bentang daratan) di bumi dan di planet-planet lainnya. Mengidentifikasikan lanskap sangat penting untuk pengiriman robot atau bahkan misi yang diawaki oleh astronot ke planet tertentu. Pengembang ditantang untuk menciptakan aplikasi yang memudahkan penggunanya untuk membandingkan lanskap bumi dengan permukaan planet lain, seperti Merkurius atau Mars.

Spot the Station. Peluncuran situs Spot the Station NASA langsung jadi hits, sebagai objek ketiga yang paling terang di angkasa setelah matahari dan bulan. Situs ini dapat memberitahukan apabila Space Station NASA sedang melintas di atas kepala Anda, sehingga anda bisa melihat Space Station itu dengan mata kepala sendiri. Peserta ditantang untuk dapat meningkatkan performa dan fitur situs ini.

Syncing NASA Open Source. Saat ini, Project open source NASA tersebar di berbagai format di seluruh internet, seperti repository di GitHub, Sourceforge, atau tarballs yang tersimpan di server NASA. Peserta bisa menciptakan aplikasi yang berjalan pada server atau PaaS seperti Heroku, watches git atau svn repositories. Hasilnya diharapkan dapat membantu NASA mengumpulkan proyek open source NASA di satu tempat.

"Catch a Meteor" Tracker. Setiap tahunnya, jutaan meteor yang kasat mata jatuh ke bumi dan menciptakan pemandangan yang mengagumkan. Tantangan ini mendorong pengembang untuk mengedukasi masyarakat mengenai "Near Earth Object" (NEO) berupa meteor yang jatuh ke bumi dan menciptakan aplikasi, game dan komunitas, dengan metode yang mengajak belajar tentang NEO.

Skymorph Imagery API. Skymorph menyediakan akses ke gambar asteroid dan objek luar angkasa yang ditangkap oleh Near Earth Asteroid Tracking (NEAT). Data yang dihasilkan sangat spesifik untuk waktu dan lokasinya, guna mencari objek bergerak, planet, bahkan kejadian di ruang angkasa seperti perubahan intensitas bintang, supernova dan komet.

Backyard Poultry Farmer. Setiap harinya orang-orang memelihara unggas di halaman belakang rumah untuk berbagai macam alasan, tantangan ini ditujukan untuk menciptakan sistem manajemen unggas peliharaan yang dibuat untuk membantu peternak rumahan dalam meningkatkan pengetahuan mereka tentang ternak unggas, menyimpan data pengeluaran mereka, hasil dari pembiakan unggas dan keuntungannya, yang akan mendukung industri agrikultur secara keseluruhan.

My Virtual Mentor NASA GIRLS (Giving Initiatives and Relevance to Learning Science) adalah program mentor virtual melalui video chat yang menghubungkan mentor di NASA dengan pelajar di bangku sekolah menengah. Tantangan ini mengajak pengembang untuk membawa program NASA GIRLS ke aplikasi web atau mobile.

"No Delays" Air Traffic Management. NASA Airspace System bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas lalu lintas udara. Tantangan ini ditujukan untuk mereka yang mengembangkan aplikasi dan game yang memberi edukasi dan pengetahuan tentang bagaimana mengatur lalu lintas udara dan bagaimana meningkatkan efisiensinya.

My Space Calendar. Setiap perusahaan besar atau pemerintah menerbangkan satelit ke luar angkasa yang hingga kini sangat banyak jumlahnya. Setiap satelit menyimpan time schedule tersendiri yang berisi observasi yang dilakukan di masa lalu dan masa depan dan bisa diakses melalui web. Data ini berbeda antara satu dan lainnya, sehingga sangat sulit menganalisis data-data ini. Tantangan ini mendorong pengembang untuk menggabungkan data-data time schedule satelit ke kalendar agar lebih mudah diakses, dalam bentuk aplikasi web atau mobile.

Earthtiles Open aerial tiles Mapquest menjadi populer dengan web developer untuk menampilkan gambar bumi dari satelit di Leaflet, OpenLayers, dan mapping library lainnya. Tiles juga merupakan cara yang populer untuk mendistribusikan gambarann geo imagery yang dapat ditempatkan di map biasa, (contohnya halaman depan spaceappschallenge.org adalah map Leaflet). Pada tantangan ini, silahkan ambil data imagery global dari Landsat, EOS, Terra dan misi lainnya, ubah data ini ke imagery tiles yang bisa digunakan pada peta jalan yang bersifat open source.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat di situs web Space Apps Challenge.

Coba Browser, Berhadiah ke Singapura

Posted: 18 Apr 2013 09:13 AM PDT

KOMPAS.com - Jalan-jalan ke Singapura bermodal "komentar" dan unduh browser? Yuk, ikutan!

Kompas.com bersama Microsoft menggelar program dengan hadiah utama study tour ke Singapura (3 hari 2 malam).

Caranya mudah? Pertama, peserta harus melakukan registrasi dan mengunduh browser Internet Explorer (IE 10). Ingat! IE 10-nya harus diunduh melalui Kompas.com.

Setelah registrasi, peserta akan diminta memilih jenis sistem operasi Windows yang digunakan untuk bisa mengunduh versi IE 10 yang sesuai.

Setelah memilih sistem operasi, Anda bisa menuliskan komentar singkat pengalaman Anda menjelajahi Kompas.com.

Apa saja hadiah yang bisa dimenangkan?

Grand Prize:

Study Tour selama 3 hari 2 malam di Singapura.

Hadiah mingguan:

4 unit Asus Vivo Book S200 (satu pemenang satu unit per minggu)
4 unit Samsung Ativ Z2760 64GB (satu pemenang satu unit per minggu)

Tertarik untuk ikutan? Kunjungi link berikut ini: http://ads2.kompas.com/layer/microsoftquiz/

Jelajahi terus Kompas.com dengan IE 10!

Twitter Puji "Rumah" Facebook

Posted: 18 Apr 2013 08:45 AM PDT

KOMPAS.com — Aplikasi Facebook Home sudah tersedia untuk diunduh oleh beberapa perangkat tertentu di toko aplikasi Google Play Store sejak 12 April 2013 yang lalu.

Sayangnya, respons yang diberikan oleh para pengguna awal dari aplikasi ini tidaklah terlalu baik. Banyak yang menyebutkan, aplikasi Facebook Home masih memiliki banyak bug dan membuat sistem perangkat mereka berjalan lebih berat dari biasanya.

Walaupun begitu, Twitter, yang bisa dibilang pesaing Facebook, tetap menganggap konsep aplikasi Facebook Home tersebut sebagai sesuatu yang menarik. Oleh karena itu, tidak heran apabila Twitter membuka kemungkinan untuk membuat aplikasi serupa.

Dalam sebuah wawancara yang diadakan oleh situs All Things Digital, Michael Sippy, Vice President of Product Twitter, menyatakan, ia membuka kemungkinan terhadap aplikasi yang berpusat pada Twitter, sama seperti Facebook Home.

"Ada banyak hal yang sedang kita lihat di Android. Saya pikir (Facebook Home) adalah sebuah produk yang menarik. Saya ingin melihat tweet di sana. Jadi, kita lihat saja nanti," kata Sippy, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (18/4/2013).

Facebook Home sejatinya adalah sebuah aplikasi yang sedikit berbeda dibandingkan aplikasi smartphone lainnya karena berjalan di atas sistem operasi, tetapi berada di bawah aplikasi lainnya.

Begitu dijalankan, Facebook Home akan mengubah Homescreen dan Lockscreen Android dengan sebuah tampilan baru yang bernama Cover Feed. Seperti namanya, Cover Feed menyajikan update untuk news feed terbaru dari akun Facebook pengguna.

Pengguna juga bisa melakukan chat dengan sesama pengguna Facebook lainnya dengan menggunakan aplikasi Facebook Home ini.

No comments:

Post a Comment