KOMPASbola

KOMPASbola


MU Kecewakan Banyak Orang

Posted: 21 Apr 2013 10:36 PM PDT

MANCHESTER, KOMPAS.com - Bek Manchester United, Patrice Evra, menilai ada banyak orang ingin melihat timnya kembali gagal menjuarai Premier League musim ini. Menurutnya, performa MU musim ini sudah cukup untuk membuat orang-orang itu kecewa.

Musim lalu, kalah dari Manchester City dalam perebutan gelar Premier League. Setelah laga pekan ke-38, MU mendapati diri mereka berada di peringkat kedua dengan nilai 89, atau hanya kalah selisih gol dari City.

Untuk musim ini, MU menguasai klasemen sementara dengan nilai 81 dari 33 pertandingan. Mereka unggul 13 angka dari City di tempat kedua, yang juga menyisakan lima pertandingan lagi.

Dengan begitu, MU hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan diri menjuarai Premier League 2012-2013 dan itu bisa terjadi saat MU menjamu Aston Villa di Old Trafford, Senin (22/4/2013).

"Banyak yang ingin melihat Manchester United gagal. Selama tujuh tahun aku bermain di sini, keadaannya selalu seperti itu," ujar Evra.

"Kalah dalam satu pertandingan rasanya seperti kiamat. Jika Anda tak bisa menghadapi tekanan seberat itu, Anda tak layak main untuk Manchester United."

"Pada awal musim kami memang tak terlalu bagus, karena sering tertinggal lebih dulu, tapi kami tetap memang. Orang-orang lupa kalau liga ini seperti pertandingan maraton dan bukan sprint."

"Semua orang bilang City lebih baik dari kami musim lalu, dan mereka menunjukkan permainan terbaik. Aku tahu kami tak bermain terlalu bagus, tapi pada akhirnya kami menyelesaikan kompetisi dengan poin sama,"

"Pada wawancara terakhir, aku mengatakan jika MU bermain konsisten, mungkin kami akan memenangi liga dengan selisih 10 poin. Ternyata aku salah. Kami memimpin dengan keunggulan 13 poin dan aku tak mengatakan ini untuk menyenangkan suporter, staf klub atau teman-teman saya. Itulah fakta sebenarnya," tutur Evra.

"City Harus Tiru Mentalitas MU"

Posted: 21 Apr 2013 10:11 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Manchester City kalah 1-3 dari Tottenham Hotspur, pada pertandingan Premier League, di White Hart Lane, Minggu (21/4/2013). Dengan hasil itu, City tertahan di peringkat kedua klasemen dengan nilai 68 atau kalah 13 angka dari Manchester United.

Mengingat kedua kubu sama-sama menyisakan lima pertandingan, MU bisa memastikan diri menjuarai Premier League musim ini saat menghadapi Aston Villa, di Old Trafford, Senin (22/4/2013).

"Sangat menyakitkan saat kami berada di ruang ganti lalu melihat perbedaan poin antara kami dan United di klasemen. Kami tak menginginkan perasaan seperti ini musim depan. Kami mendapat pelajaran dan harus meningkatkan permainan kami,"kata Barry.

"Pengalaman kehilangan gelar juara sama pentingnya dengan pengalaman saat mendapatkan gelar tersebut. Tapi hal ini juga bisa menjadi langkah untuk memahami apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan gelar," kata Barry.

City sebetulnya punya kesempatan menghambat MU meraih gelar juara. Saat melawan Spurs, City unggul lebih dulu melalui Samir Nasri pada menit kelima. Namun, Spurs membalik keadaan, berkat gol Clint Dempsey (75), Jermaine Defoe (79), Gareth Bale (82).

"Aku yakin kalau kami bisa memenangi gelar lagi, kami akan punya mentalitas berbeda dari saat ini. Cukup jelas bahwa kemenangan kami di liga musim lalu menyakitkan MU dan mereka mengejar gelar dengan tujuan membalas rasa sakit hati itu. Penampilan mereka di lapangan membuktikan semuanya dan penting bagi kami untuk memiliki sikap sama (dengan MU)," kata Barry.

"Kami pikir kami bisa menambah tekanan ke United seperti yang kami lakukan musim lalu. Tapi jarak poin terlalu jauh. Kami ingin mendekatkan jarak tapi tidak bisa. Yang membuat kami frustasi ialah pencapaian kami yang tak terlalu baik di pertengahan musim. Meski begitu Anda harus memuji MU atas semangat yang mereka tunjukkan musim ini," pungkas Barry.

Villas-Boas: Ini Bukti Ambisi Spurs

Posted: 21 Apr 2013 09:51 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Tottenham Hotspur, Andre Villas-Boas, menilai pasukannya telah menunjukkan karakter dan ambisi pada pertandingan Premier League melawan Manchester City, di White Hart Lane, Minggu (21/4/2013).

Pada laga itu, City tertinggal akibat gol Samir Nasri pada menit kelima. Namun, mereka akhirnya menang 3-1 berkat gol Clint Dempsey (75), Jermaine Defoe (79), dan Gareth Bale (82).

"Saya harus memuji para pemain untuk semangat mereka. Menyenangkan melihat mereka membalikkan keadaan di babak kedua karena kami tak maksimal di babak pertama," ujar Villas-Boas

"Pada akhirnya semua tergantung pada karakter pemain. Tiga gol kami menujukkan hasrat dan ambisi pemain untuk membantu tim, dan pada akhirnya kami mampu membalas City," lanjutnya.

Berkat kemenangan itu, Tottenham kini duduk di peringkat kelima dengan nilai 61. Mereka kalah satu angka dari Chelsea di tempat keempat dan dua angka dari Arsenal di tempat ketiga.

Tottenham berpeluang menggeser Arsenal dan Chelsea, mengingat mereka masih punya satu pertandingan tunda, yaitu melawan Chelsea, yang akan digelar di Stamford Bridge pada 8 Mei 2013.

"Kemenangan ini sangat penting. Kami tak bisa mengungkapkan betapa signifikan hasil ini sampai akhir musim. Persaingan ini sangat kompetitif dan mungkin akan ditentukan hingga saat terakhir. Sangat penting untuk menang hari ini. Arsenal akan bermain melawan Manchester United minggu depan, dan hasilnya akan sangat penting," jelas Villas-Boas.

"Kami harus terus mendapat poin sebanyak mungkin dan melihat apakah pertandingan melawan Chelsea adalah penentuan bagi kami," tambahnya.

Disepak Zebra, Milan dalam Jangkauan Fiorentina

Posted: 21 Apr 2013 08:41 PM PDT

TURIN, KOMPAS.com — AC Milan kalah 0-1 dari Juventus pada pertandingan Serie-A, di Juventus Stadium, Minggu (21/4/2013). Dengan begitu, Juventus menguasai klasemen dengan nilai 77, sementara Milan tertahan di peringkat ketiga dengan nilai 59, atau unggul satu angka dari Fiorentina di posisi keempat.

Kemenangan tuan rumah ditentukan oleh tembakan Arturo Vidal dari titik putih pada menit ke-57. Juventus mendapatkan penalti karena Kwadwo Asamoah dilanggar Marco Amelia.

Pada babak pertama, Milan mendominasi pertandingan, tetapi kesulitan menembus kotak penalti tuan rumah. Mereka berusaha memecah kebuntuan dengan melepaskan sejumlah tembakan jarak jauh, tetapi tak cukup ampuh untuk menundukkan Gianluigi Buffon.

Pada menit keenam dan ke-23, misalnya, Stephan El Shaarawy melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, yang meski akurat, bisa diantisipasi Buffon.

Juventus beberapa kali mampu menyelipkan serangan dan bergerak hingga masuk ke benteng Milan. Namun, gol tak tercipta akibat penyelesaian akhir yang kurang terukur.

Pada menit ke-16 dan ke-31, Paul Pogba dan Mirko Vuninic melepaskan tembakan jarak dekat, yang semuanya meleset dari sasaran.

Juventus juga mencoba memaksimalkan kesempatan mencetak gol dari bola mati. Pada menit ketujuh, misalnya, Andrea Pirlo dipercaya mengeksekusi tendangan bebas dan melesatkan bola ke arah gawang. Namun, kiper Christian Abbiati bisa mengantisipasinya.

Akibat aksi penyelamatan itu, Abbiati mengalami cedera yang membuatnya digantikan Marco Amelia pada menit ke-15.

Pada babak kedua, permainan tak banyak berubah. Milan mendominasi dan selalu berusaha mencetak gol. Namun, umpan-umpan final mereka mudah dibaca dan diantisipasi oleh Juventus, yang tampak semakin solid sejak turun minum.

Pada menit ke-55, misalnya, memanfaatkan kesalahan Asamoah, Milan melancarkan serangan balik melalui Kevin-Prince Boateng. Boateng mengakhiri pergerakannya dengan melepas umpan silang ke arah Ignazio Abate. Namun, Giorgio Chiellini memangkas alur umpan itu.

Boateng kembali membahayakan Juventus pada menit ke-76. Kali ini, ia berhasil melewati Chiellini dan kemudian melepaskan umpan silang ke arah Giampaolo Pazzini. Namun, Leonardo Bonucci mampu mematahkan serangan itu.

Sepanjang laga, menurut catatan Lega Serie-A, Juventus menguasai bola sebanyak 41 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 13 usaha. Sementara Milan melepaskan enam tembakan titis dari 13 percobaan.

Juventus: 1-Gianluigi Buffon; 3-Giorgio Chiellini, 15-Andrea Barzagli, 19-Leonardo Bonucci; 6-Paul Pogba, 21-Andrea Pirlo, 22-Kwadwo Asamoah, 23-Arturo Vidal, 26-Stephan Lichtsteiner (20-Simone Padoin 81); 8-Claudio Marchisio, 9-Mirko Vucinic (27-Fabio Quagliarella 90)

AC Milan: 32-Christian Abbiati  (1-Marco Amelia 15); 5-Philippe Mexes, 17-Christian Zapata, 20-Ignazio Abate, 21-Kevin Constant; 10-Kevin-Prince Boateng, 18-Riccardo Montolivo, 23-Massimo Ambrosini (4-Sulley Muntari  45); 7-Robinho (22-Bojan Krkic 71), 11-Giampaolo Pazzini, 92-Stephan El Shaarawy

Wasit: Luca Banti

Abbiati Cedera, Juve-Milan Sementara Imbang

Posted: 21 Apr 2013 07:53 PM PDT

AFP

Bek AC Milan, Philippe Mexes (kiri), berebut bola dengan gelandang Juventus, Claudio Marchisio, pada laga Serie-A, di Juventus Stadium, Minggu (21/4/2013).

TURIN, KOMPAS.com - Juventus dan AC Milan bermain imbang 0-0 hingga akhir babak pertama pertandingan Serie-A, di Juventus Stadium, Minggu (21/4/2013).

Milan mendominasi pertandingan, tetapi kesulitan menembus kotak penalti tuan rumah. Mereka berusaha memecah kebuntuan dengan melepaskan sejumlah tembakan jarak jauh, tetapi tak cukup ampuh untuk menundukkan Gianluigi Buffon.

Pada menit keenam dan ke-23, misalnya, Stephan El Shaarawy melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, yang meski akurat, bisa diantisipasi Buffon.

Juventus beberapa kali mampu menyelipkan serangan dan bergerak hingga masuk benteng Milan. Namun, gol tak tercipta akibat penyelesaian akhir yang kurang terukur.

Pada menit ke-16 dan ke-31, Paul Pogba dan Mirko Vuninic melepaskan tembakan jarak dekat, yang semuanya meleset dari sasaran.

Bagi Milan, keadaan menjadi semakin tidak menguntungkan karena kiper Christian Abbiati mengalami cedera setelah mengantisipasi tendangan bebas Andrea Pirlo pada menit ketujuh. Abbiati digantikan Marco Amelia pada menit ke-15.

Selama paruh pertama, menurut catatan Lega Serie-A, Milan menguasai bola sebanyak 62 persen dan menciptakan dua peluang emas dari tujuh percobaan, sementara Juventus melepaskan enam tembakan, tanpa satu pun mengarah tepat ke sasaran.

Juventus: 1-Gianluigi Buffon; 3-Giorgio Chiellini, 15-Andrea Barzagli, 19-Leonardo Bonucci; 6-Paul Pogba, 21-Andrea Pirlo, 22-Kwadwo Asamoah, 23-Arturo Vidal, 26-Stephan Lichtsteiner; 8-Claudio Marchisio, 9-Mirko Vucinic

AC Milan: 32-Christian Abbiati  (1-Marco Amelia 15); 5-Philippe Mexes, 17-Christian Zapata, 20-Ignazio Abate, 21-Kevin Constant; 10-Kevin-Prince Boateng, 18-Riccardo Montolivo, 23-Massimo Ambrosini; 7-Robinho, 11-Giampaolo Pazzini, 92-Stephan El Shaarawy

Wasit: Luca Bianti

Martinez: Ini Saat Tepat Hadapi Barcelona

Posted: 21 Apr 2013 06:47 PM PDT

MUENCHEN, KOMPAS.com — Gelandang Bayern Muenchen, Javi Martinez, menilai timnya berada dalam kondisi siap menghadapi Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions, di Allianz Arena, Selasa (23/4/2013). Meski begitu, menurut Martinez, Barcelona juga mempunyai potensi membahayakan timnya.

"Ini saat yang tepat untuk melawan Barcelona, tetapi mereka juga tengah berada dalam performa yang baik," jelas Martinez pada AS.

Bayern menghadapi Barcelona dengan keadaan sudah memastikan diri menjuarai Bundesliga 2012-2013. Selain itu, mereka memiliki rekor selalu menang dalam delapan pertandingan terakhir, dengan rekor memasukkan-kemasukan 32-5 gol.

Terakhir, Bayern meraih kemenangan 6-1 atas Hannover pada pertandingan Bundesliga, 20 April 2013. Sejumlah pemain utama Bayern, antara lain Philipp Lahm, Mario Mandzukic, Bastian Schweinsteiger, dan Martinez, tak tampil pada laga itu.

Adapun Barcelona meraih lima kemenangan dan tiga hasil imbang dalam delapan laga terakhir, dengan rekor memasukkan-kemasukan 21-6 gol.

Untuk pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions, Barcelona membawa pemain-pemain terbaiknya, antara lain Andres Iniesta, Xavi, David Villa, dan Lionel Messi. Menurut Martinez, Barcelona masih memiliki pemain lain yang memiliki peran vital, tetapi sering terlupakan, Sergio Busquets.

"Busquets adalah kunci dalam mesin permainan Barca. Ada banyak pemain lain yang menjadi pusat perhatian, tetapi dia adalah alasan Barcelona telah memenangi banyak gelar. Ia selalu bertahan di posisinya, dan menghidupkan permainan pemain lain seperti Xavi atau Andres Iniesta. Mereka bisa bergabung membangun serangan karena tahu bahwa Busquets menutup posisi mereka," kata Martinez.

"Mereka sangat seimbang dan memiliki pemain terbaik di dunia (Lionel Messi). Kalaupun Messi tidak bermain baik, masih ada rekan setimnya seperti Pedro, Alexis, David Villa, Xavi, atau Iniesta yang bermain sangat baik," kata Martinez.

Menanggapi pujian dari Martinez itu, Busquets mengatakan, "(Martinez) menguasai setiap area lapangan dan sering memenangi perebutan bola. Javi adalah paru-paru bagi Bayern. Seperti yang disebutkan oleh pelatih dan teman-temannya, Javi telah menjadi potongan puzzle yang menyempurnakan mereka," kata Busquets.

Bayern sendiri dinilai Busquets mempunyai permainan yang menawan bagi suporter dan berbahaya bagi tim lawan, tak terkecuali Barcelona.

"Permainan Bayern sangat menyenangkan untuk dilihat suporter mana pun, dan mereka punya bakat-bakat individual yang hebat. Semua pemain mereka bisa memberikan kami kesulitan," pungkas Busquets.

Ronaldo: CR7 Tak Beruntung Sezaman dengan Messi

Posted: 21 Apr 2013 05:35 PM PDT

TURIN, KOMPAS.com — Mantan penyerang tim nasional Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima, menilai gelandang Real Madrid, Cristiano "CR7" Ronaldo, bisa menjadi pemain nomor satu dunia seandainya tak berkarier pada era yang sama dengan penyerang Barcelona, Lionel Messi.

"Messi sedikit lebih baik dibanding Cristiano, jadi saya memilih dia sebagai yang terbaik. Cristiano sangat tak beruntung. Ia bisa jadi pemain terbaik dunia di era yang lain, tetapi ia berada di zaman yang sama dengan pemain hebat lainnya (Messi). Saya rasa mereka berada di depan para pemain lain," jelas Ronaldo.

Brasil sendiri saat ini memiliki pemain yang dinilai banyak orang berpotensi meramaikan persaingan pemain terbaik dunia, yaitu penyerang Santos, Neymar. Menurut Ronaldo, yang kurang dari Neymar saat ini adalah pengalaman bermain di Eropa. Ia pun menyarankan Neymar pindah ke Barcelona.

"Neymar punya potensi menjadi penantang Messi dan Cristiano. Kita harus melihat efek yang dibawanya untuk persepakbolaan Eropa jika ia pindah ke Barcelona. Musim pertama akan sulit buatnya, tapi saya yakin ia akan jadi salah satu pemain terbaik jika ia mampu beradaptasi," ulas Ronaldo, yang pernah bermain untuk Barcelona (1996-1997) dan Madrid (2002-2007).

Suarez Buyarkan Tiga Poin Chelsea

Posted: 21 Apr 2013 04:58 PM PDT

LIVERPOOL, KOMPAS.com — Chelsea gagal membawa pulang poin penuh saat hanya bermain imbang 2-2 melawan Liverpool di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (21/4/2013). Chelsea sempat unggul 2-1 sebelum Luis Suarez menyamakan skor pada menit ke-7 injury time babak kedua.

Hasil ini membuat The Blues tak bisa menggeser Arsenal di peringkat ketiga. Chelsea kini memiliki 62 poin, sedangkan Arsenal mengumpulkan 63 poin dengan satu laga lebih banyak ketimbang Chelsea.

Pada awal babak pertama, Liverpool langsung memberikan ancaman. Lima menit pertandingan, Glen Johnson hampir saja membawa The Reds unggul andai sepakannya meneruskan umpan terobosan Luis Suarez tak menyamping dari sasaran.

Memasuki menit ke-20, kesempatan untuk The Blues tercipta. Eden Hazard memberikan umpan kepada Ramires. Tanpa banyak berpikir, Ramires melepaskan sepakan jarak jauh yang ternyata masih bisa ditepis Pepe Reina.

Enam menit kemudian, publik Anfield tertunduk lesu. Berawal dari sepak pojok, Juan Mata mengeksekusi bola tersebut. Umpan sepak pojok Mata disambut sundulan keras Oscar yang merobek jala Liverpool. Chelsea unggul 1-0.

Tiga menit kemudian, Chelsea memperoleh kesempatan menggandakan kedudukan. Kali ini, tendangan bebas David Luiz membuat Reina kesulitan menghentikannya. Namun, keberuntungan masih berpihak pada Reina yang akhirnya berhasil menjinakkan bola.

Pada menit ke-41, Suarez mengancam gawang Chelsea yang dikawal Petr Cech. Dari sudut sempit, penyerang asal Uruguay itu menembak bola sekeras mungkin. Namun, gerak refleks Cech menggagalkan upaya Suarez. Babak pertama berakhir 1-0 untuk Chelsea.

Setelah turun minum, Liverpool langsung membalas. Pada menit ke-52, pemain pengganti, Daniel Sturridge, mampu mencetak gol ke gawang Chelsea. Sturridge sukses meneruskan umpan terukur Suarez sebelum menceploskan bola.

Akan tetapi, malang bagi Suarez. Tiga menit berselang, Suarez justru menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Alhasil, wasit Kevin Friend menunjuk titik putih untuk Chelsea yang sukses dieksekusi Hazard.

Kesempatan Liverpool menyamakan skor hadir lima menit jelang bubaran. Kerja sama apik Sturridge dengan Jordan Henderson yang kemudian melepaskan umpan kepada Jonjo Shelvey nyaris menciptakan gol kedua. Namun, sepakan mendatar Shelvey hanya menyamping dari gawang Cech.

Pada akhirnya, Suarez menjadi juru selamat Liverpool. Pada menit ke-90+7, umpan silang Sturridge sukses disambar sundulan Suarez yang memperdaya Cech. Pertandingan pun berakhir 2-2.

Susunan Pemain
Liverpool:
25-Pepe Reina; 2-Glen Johnson, 23-Jamie Carragher, 5-Daniel Agger, 3-Jose Enrique; 21-Lucas Leiva, 14-Jordan Henderson; 19-Stewart Downing (33-Jonjo Shelvey 80), 8-Steven Gerrard, 10-Philippe Coutinho (15-Daniel Sturridge 46); 7-Luis Suarez
Manajer: Brendan Rodgers

Chelsea: 1-Petr Cech; 28-Cesar Azpilicueta, 2-Branislav Ivanovic, 4-David Luiz, 34-Ryan Bertrand; 12-John Obi Mikel, 7-Ramires; 11-Oscar (13-Victor Moses 84), 10-Juan Mata (8-Frank Lampard 90), 17-Eden Hazard (30-Yossi Benayoun 78); 9-Fernando Torres
Manajer: Rafael Benitez

Wasit: Kevin Friend

No comments:

Post a Comment