KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Lagi, Narapidana Otaki Peredaran Sabu

Posted: 19 Apr 2013 07:47 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) mengebon (meminjam) seorang narapidana penghuni Lapas Kelas II A Kembang Kuning, Nusakambangan, berinisial FI alias JF. Ia diduga adalah pengatur pengiriman 190 gram sabu yang dibawa kurir berinisial HC alias BL, seorang buruh pabrik di Tangerang yang ditangkap sebelumnya.

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Benny Jozua Mamoto mengatakan, penangkapan FI berawal dari penangkapan HC alias BL. HC ditangkap di kediamannya, Jalan Siswa, Cileduk, Tangerang, Banten, pada 23 Maret 2013. Di rumah HC, petugas menemukan sejumlah barang bukti yang disimpan dalam 8 bungkus plastik.

"Berdasarkan pengakuan HC, ia dipekerjakan oleh seorang bandar berstatus narapidana, yaitu FI. Beberapa hari kemudian, kami mengebon FI dari Nusakambangan," ujar Benny dalam konferensi pers di lobi BNN, Jumat (19/4/2013).

Benny melanjutkan, FI adalah tahanan kasus narkotika yang mendekam di Nusakambangan sejak tiga tahun silam untuk menjalani hukuman tujuh tahun penjara. Pria asal Aceh yang di penjara dikenal dengan panggilan Pak Cik tersebut memerintahkan HC sebagai kurir dengan keuntungan Rp 50.000 per gram sabu.

Adapun perkenalan FI dengan HC terjadi saat keduanya menghuni sel yang sama di Rutan Salemba, beberapa tahun silam. Setelah keluar penjara, masing-masing melanjutkan hidup.

FI tetap mengendalikan narkotika melalui kurirnya, sementara HC jadi buruh pabrik di Tangerang. "Keduanya masih melakukan komunikasi melalui telepon seluler hingga akhirnya HC tertarik ketika ditawari menjalankan bisnis sebagai kurir narkoba atas perintah FI," lanjut Benny.

Selain HC, FI juga mempekerjakan kurir lainnya berinisial AR. Pria ini menjadi kurir narkotika setelah dijembatani adik ipar FI pada saat pernikahan FI. AR juga telah ditangkap di rumahnya di Jalan Mangga VI, Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, beberapa saat seusai penangkapan FI.

Kini, ketiganya ditahan di BNN. Sang gembong, FI, dikenakan hukuman yang sama dengan para kurirnya, HC dan AR, yakni terancam Pasal 114 Ayat (2), Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) KUHP. Pasal-pasal tersebut mengancam para pelaku dengan hukuman seumur hidup atau hukuman mati.

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Yenny Rahman, Anwar Fuady, dan Dede Yusuf, Caleg Demokrat

Posted: 19 Apr 2013 06:00 PM PDT

Yenny Rahman, Anwar Fuady, dan Dede Yusuf, Caleg Demokrat

Penulis : Sandro Gatra | Sabtu, 20 April 2013 | 01:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti partai politik lain, Partai Demokrat juga akan mengusung calon legislatif (caleg) dari tokoh populer, terutama kalangan artis. Mereka sudah tercatat dalam daftar calon sementara (DCS) untuk Pemilu 2014 yang dirampungkan, Jumat (19/4/2013) sore. Siapa saja mereka?

Ketua Satgas Penjaringan Caleg Partai Demokrat (PD) Suaidi Marasabessy mengatakan, tokoh populer yang masuk dalam DCS di antaranya artis senior Yenny Rahman (yang akan maju di daerah pemilihan DKI Jakarta) dan Anwar Fuady dari dapil Palembang.

Ada pula artis yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. Setelah gagal dalam dalam Pemilu Gubernur Jabar tahun 2013 , Dede akan maju sebagai caleg dari dapil Jawa Barat II. "Mereka datang sendiri," kata Suaidi seusai pertemuan internal Demokrat di Cibubur, Jawa Barat, Jumat malam.

Suaidi menambahkan, penetapan nomor urut di dapil dilakukan secara transparan, akuntabel, dan obyektif. Ia memastikan tidak ada pungutan uang selama proses seleksi hingga penentuan nomor urut.

"Tidak ada sepeser pun saya minta. Katanya kalau mau nomor urut satu atau nomor dua bayar dua ratus juta rupiah. Tidak benar itu. Bahkan pak SBY sendiri yang mengatakan tidak boleh ada pungutan. Kalau ada yang memungut informasikan pada saya," ucapnya.

Politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyakini, dengan DCS saat ini minimal perolehan kursi Demokrat di Pemilu 2014 akan sama dengan periode 2009-2014, yakni 148 kursi. Ia yakin stigma negatif publik terhadap Demokrat akan hilang setelah Ketum DPP dipegang SBY.  "Terpenting saat ini semangat kebersamaan kami. Sekarang tidak ada kubu-kubu," ucap Ruhut.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Editor :

Palupi Annisa Auliani

PPP Pernah "Rayu" Yenny Wahid Bergabung

Posted: 19 Apr 2013 05:48 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Pemenang Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan, Fernita Darwis, mengatakan, partainya pernah mengajak Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Yenny Zannuba Wahid bergabung. Menurutnya, Yenny Wahid memiliki jam terbang tinggi di dunia politik.

"Dari awal bahkan saya bertemu langsung dengan Yenny untuk mengajak bergabung (ke PPP)," kata Fernita seusai menjadi pemateri dalam diskusi politik Menggagas Pikiran Kartini, Jelang Pemilu 2014, di ruang Media Centre Komisi Pemilihan Umum, Jumat (19/4/2013). Namun sayangnya, saat itu Yenny masih menyatakan pikir-pikir untuk bergabung ke partai pimpinan Suryadharma Ali ini.

Bahkan, Fernita mengungkapkan, untuk menarik minat putri almarhum mantan Presiden RI keempat itu, PPP menawarkan Yenny untuk menjadi bakal caleg di daerah pemilihan strategis. "Kalau dia gabung dengan PPP kita akan berikan tempat strategis, misalnya sebagai caleg di Jawa Timur. Tapi saya yakin Yenny ga mau kalau jadi caleg. Kalau memang mau kami carikan tempat, kalau full ya kami sampaikan," tuturnya.

Selain faktor berpengalaman di dunia politik, kata Fernita, Yenny ditawari bergabung karena juga punya kedekatan historis dengan PPP. "Dari sejarah historisnya, Yenny punya kedekatan emosional dengan Nahdliyin. Dan Nahdliyin punya historis dengan PPP. Maka, Yenny sangat tepat kalau dia gabung ke PPP, karena kembali ke pangkuan umat Islam," tuturnya.

Sebelumnya, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) juga memberikan sinyal positif kepada Yenny Wahid agar ia bergabung ke partai pimpinan Surya Paloh itu. Sekjen Partai Nasdem Rio Patrice Capella menyampaikan hal itu, Rabu (17/4/2013).

Menurut Rio, Partai Nasdem sudah melakukan komunikasi politik dengan Yenny. "Yenny ada pertemuan dengan Nasdem, tapi saya kurang tahu bagaimana hasilnya," kata dia saat ditemui seusai diskusi bertema "Kuota Perempuan, Antara Kualitas dan Keharusan" di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Menurut Rio, Yenny menjadi prioritas partai jika putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid itu mau menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Nasdem. Meski kini kuota bakal caleg dari Partai Nasdem telah terisi seluruhnya, ujar dia, Nasdem akan mengosongkan satu kursi khusus untuk Yenny. "Kalau Yenny masuk, ya kami kosongkan dapil yang sesuai," katanya.

Rio mengatakan, tidak ada kesepakatan politik yang akan dibuat dengan Yenny. Kesepakatan yang dibuat hanyalah untuk perubahan bagi negeri ini. Rio yakin bahwa jika Yenny bergabung ke Nasdem, ia akan menjadi kader potensial untuk mendulang suara. Hal itu didasarkan pada kiprah Yenny di dunia politik selama ini.

Di samping itu, Yenny merupakan kader perempuan sehingga akan mampu menambah jumlah kader perempuan yang dimiliki Nasdem. "Dia seorang politisi yang memiliki kemampuan. Itu merupakan aset negeri ini. Kalau perempuan yang berkualitas seperti dia, kalau hanya jadi penonton, yang rugi negeri ini," kata Rio.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Editor :

Palupi Annisa Auliani

PPP Kumpulkan DCS di Hari Terakhir

Posted: 19 Apr 2013 05:21 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah merampungkan daftar calon sementara (DCS) untuk Pemilu Legislatif 2014. Rencananya, partai berlambang kabah ini akan menyerahkan DCS pada hari terakhir pengumpulan, yakni Senin (22/4/2013).

"Sudah selesai, PPP akan mendaftarkannya ke KPU pada Senin. Ada 1.161 orang yang mendaftar, tapi kami saring menjadi 560 orang masuk dalam DCS untuk tingkat DPR RI," ujar Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuzy di Kompleks Parlemen, Jumat (19/4/2013).

Romy, sapaan akrabnya, menuturkan dari seluruh bakal caleg, sebanyak 30 persen di antaranya adalah caleg perempuan. Selain itu, latar belakang para bakal caleg ini pun beragam mulai dari pengusaha, aktivis, hingga kalangan artis. "Ada lima artis yang bergabung," kata Romy.

Sebelumnya, Ketua Bappilu PPP Fernita Darwis memastikan penyanyi dangdut Angel Lelga akan diusung sebagai caleg DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur V. Sementara itu, juru bicara Front Pembela Islam Munarman masuk sebagai caleg dari daerah pemilihan Sumatera Selatan 2.

Selain itu, ada pula penyanyi kawakan Emilia Kontesa yang juga maju sebagai caleg. Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran bagi partai politik untuk menyerahkan DCS hingga 22 April 2013.

Hingga kini, baru ada satu partai yang menyerahkan DCS, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagian besar partai masih berkutat dengan kelengkapan syarat administrasi yang cukup banyak, utamanya legalisasi ijazah SMA.

Setelah DCS diserahkan, partai politik berhak mengajukan perbaikan DCS pada 9-22 Mei 2013. Pada masa perbaikan itu, partai politik bisa melengkapi persyaratan bakal caleg, menambah bakal caleg untuk mencapai jumlah maksimal, mengubah bakal caleg, hingga perubahan daerah pemilihan dan nomor urut. Namun, saat DCS sudah ditetapkan pada tanggal 23 Juli 2013 oleh KPU menjadi daftar calon tetap (DCT), partai politik tidak lagi memiliki hak untuk mengubahnya.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelan 2014

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Demi Jadi Gembong Sabu Nomor Satu, HK Suap Aparat

Posted: 19 Apr 2013 05:06 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Pria asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, berinisial HK(43), memiliki cita-cita menjadi pengendali sabu nomor satu di wilayah Bali dan Lombok. Demi mewujudkan cita -citanya tersebut, ia pun nekat menyuap oknum aparat untuk menyingkirkan bandar sabu lainnya.

"Jadi kalau ada bandar yang mau main, dihantam sama dia dengan menginfokannya ke aparat agar ditangkap," ujar Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Benny Jozua Mamoto, dalam konferensi persnya yang digelar di lobi BNN, Jumat (19/4/2013).

Berdasarkan pengakuan HK kepada petugas BNN, ia pun mulai berbisnis sabu sejak empat tahun terakhir. Dengan dibantu istri mudanya berinisial NJ (20) sebagai pengatur keuangan, HK mulai melakukan perekrutan kurir dan pengedar di tempat-tempat wisata tersebut.

Saat itu jugalah, HK berpartner dengan oknum penegak hukum yang ada di wilayah tersebut. Benny melanjutkan, keinginan HK memonopoli peredaran sabu di Bali dan Lombok terkait erat dengan keuntungan yang bisa dihasilkan dalam bisnis haram ini.

Meski enggan menyebut jumlah, Benny menjelaskan, dua wilayah sasaran peredaran sabu HK adalah tujuan wisatawan asing atau lokal yang sangat besar di Indonesia.

"Di mana ada tempat wisata yang berkembang, di situ juga pasti ada gembong narkotika yang masuk. Itu pengalaman kami. Maka, penangkapan HK dan sindikatnya demi menekan pasokan ke tempat-tempat wisata itu," lanjut Benny.

Sementara itu, soal kongkalikong antara HK dan oknum aparat penegak hukum di wilayah itu, Benny mengatakan, BNN telah melakukan koordinasi dengan institusi tempat oknum aparat bernaung. Jika terbukti, janji dia, BNN tidak segan-segan menangkap oknum tersebut.

Sebelumnya diberitakan, BNN meringkus lima orang sindikat peredaran sabu Bali-NTB. Lima orang itu yakni HK (43) dan istri mudanya NJ (20), tiga orang kurirnya berinisial AF (24), S (42), dan SS (50).

SS tak lain adalah atlet catur pemegang medali perak dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau Tahun 2012. Kini, kelima tersangka berikut dengan barang bukti 408,4 gram narkotika jenis sabu telah diamankan di BNN. Sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, lima tersangka terancam Pasal 114 Ayat (2), Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) dengan ancaman hukuman pidana seumur hidup.

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Lakukan Konvensi, PPP Tetap Ingin Suryadharma Ali Jadi Capres

Posted: 19 Apr 2013 04:19 PM PDT

Lakukan Konvensi, PPP Tetap Ingin Suryadharma Ali Jadi Capres

Penulis : Sabrina Asril | Jumat, 19 April 2013 | 23:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan diusungnya. Meski menggelar konvensi, partai ini ternyata tetap berharap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) bisa masuk dalam bursa itu.

"Tokoh yang kami harapkan jelas hanya SDA. Konvensi atau tidak konvensi, prioritas capres tetap porsinya Ketum," ujar Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azhwar di Kompleks Parlemen, Jumat (19/4/2013).

Hasrul mengatakan, wacana pelaksanaan konvensi baru sebatas wacana di tingkat pimpinan partai berlambang kabah itu. Ia mengakui bahwa mekanisme pelaksanaan konvensi ini belum ditentukan. "Ini baru merupakan wacana," ujar Hasrul.

Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan, dalam persiapan menyelenggarakan konvensi, partainya memang sudah menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh politik. Salah satu yang didekati PPP adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. "Ya (komunikasi dengan Jimly), kira-kira seperti itu caranya. Bisa menghubungi atau bisa juga tokoh yang menghubungi kita. Caranya sama saja," kata Hasrul.

Saat ditanya lebih lanjut tentang urgensi pelaksanaan konvensi jika PPP tetap menginginkan Suryadharma Ali sebagai capres, Hasrul tak menjelaskan secara pasti. Ia justru mengatakan bahwa konvensi itu tidak harus memilih capres, tapi bisa juga mencari cawapres. "Bisa untuk wapres, bisa untuk presiden. Ini berkembanglah dia," kata Hasrul.

Sebelumnya, Partai Demokrat dan PPP menyatakan akan melaksanakan konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan diusung kedua partai itu. Konsep konvensi akan membuka lebar peluang kader internal dan juga calon eksternal untuk sama-sama berkompetisi di dalam bursa itu.

Pada Pemilu 2004, Partai Golkar juga sudah menerapkan konsep konvensi ini dengan menetapkan nama Wiranto sebagai pemenang. Namun, Wiranto yang akhirnya berpasangan dengan Salahudin Wahid ini akhirnya kalah dalam pilpres.

Demokrat: DCS Tak Berdasarkan "Like/Dislike"

Posted: 19 Apr 2013 03:59 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menjamin daftar calon legislatif sementara (DCS) untuk Pemilu 2014 disusun secara obyektif dengan menampung semua pihak. Penentuan siapa yang dipilih bukan karena suka atau tidak suka.

"Semuanya ditampung, semua diakomodasi disesuaikan dengan kinerja. Tidak ada persoalan like dan dislike. Yang kami gunakan adalah kriteria yang berlaku secara umum," kata Ketua Satgas Penjaringan Caleg Partai Demokrat (PD), Suaidi Marasabessy, di Cibubur, Jawa Barat, Jumat (19/4/2013) malam.

Seperti diketahui, ketika posisi Ketua Umum DPP Demokrat dipegang Anas Urbaningrum, publik menilai ada faksi di internal Demokrat. Konflik terbuka antarkader Demokrat kerap muncul. Namun, para petinggi Demokrat selalu membantah adanya perpecahan di internal.

Suaidi mengatakan, penyusunan DCS baru rampung sore tadi dan akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Minggu (21/4/2013). Menurut dia, bakal caleg berasal dari berbagai sumber, yakni para kader yang sudah duduk di DPR, pengurus DPP, jajaran Dewan Pembina, Majelis Tinggi, Dewan Kehormatan, pengurus DPD dan DPC, organisasi sayap, simpatisan, dan tokoh masyarakat.

Khusus bakal caleg yang berasal dari incumbent, dari 148 anggota Fraksi Demokrat periode 2009-2014, kata dia, sebanyak 15 orang tak masuk DCS. "Ada yang tidak bakal caleg lagi karena sudah di- PAW (pergantian antar waktu), ada yang meninggal, ada yang telah diangkat jadi bupati. Ada satu orang pindah partai dan satu orang pilih daftar di DPRD. Kemudian dua orang akan ikut pilkada, selebihnya karena masalah umur, kesehatan," ucap dia.

Ketika ditanya bagaimana penentuan nomor urut caleg di daerah pemilihan nantinya, Suaidi menjelaskan, hal itu disesuaikan dengan kinerja mereka selama ini. Salah satu penilaian kinerja, kata dia, berasal dari Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf.

Hatta Rajasa Tak Akan Rangkap Jabatan hingga 2014

Posted: 19 Apr 2013 03:53 PM PDT

Hatta Rajasa Tak Akan Rangkap Jabatan hingga 2014

Penulis : Sandro Gatra | Jumat, 19 April 2013 | 22:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan Hatta Rajasa tidak akan merangkap jabatan hingga akhir pemerintahan di 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan segera menunjuk menteri keuangan definitif.

"Dipastikan tidak akan sampai 2014 atau sampai selesai masa kabinet. Tapi, saya belum mendapat informasi kapan Bapak Presiden akan umumkan (menkeu definitif)," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Jumat (19/5/2013).

Hatta ditunjuk sebagai Plt Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden hari ini. Dengan demikian, Agus Martowardojo tak lagi menjadi menteri keuangan. Agus akan menjabat Gubernur Bank Indonesia setelah disetujui DPR.

Julian mengatakan, keputusan Plt Menkeu diambil karena Presiden belum menemukan orang yang paling tepat untuk mengisi posisi menteri keuangan. Meski ada Wakil Menkeu, kata Julian, ada tugas dan kewajiban menteri keuangan yang perlu dilaksanakan dengan baik.

No comments:

Post a Comment