KOMPAStekno

KOMPAStekno


OS BlackBerry 10 Resmi Dirilis

Posted: 30 Jan 2013 03:20 PM PST

KOMPAS.com - Perusahaan Research In Motion (RIM), yang kini bernama resmi BlackBerry, merilis sistem operasi BlackBerry 10 ke pasar global pada Rabu (30/1/2013) di New York, Amerika Serikat. Ini adalah sistem operasi yang benar-benar baru.

CEO BlackBerry Thorsten Heins, mengatakan, ponsel dengan sistem operasi BlackBerry 10 akan memberi pengalaman berselancar internet yang cepat dan terintegrasi dengan media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn.

Jika BlackBerry 10 dianalogikan sebagai mobil, ia adalah mobil yang didesain mulai dari nol. Kerangkanya didesain baru, begitu juga dengan mesin dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Jadi, BlackBerry 10 bukan sekadar mobil dengan desain body baru yang dilapisi dengan cat baru.

Berbeda dengan sistem operasi BlackBerry versi OS 7 dan di bawahnya, BlackBerry 10 dibangun di atas inti program (kernel) QNX. Kernel ini juga digunakan dalam industri otomotif, pembangkit nuklir hingga pesawat militer.

BlackBerry telah mengakuisisi QNX Software Systems yang dibeli dari Harman International Industries Inc sebesar 200 juta dollar AS pada 2010 lalu.

Pada kesempatan yang sama, BlackBerry juga memperkenalkan 2 ponsel yang berjalan dengan BlackBerry 10, yaitu BlackBerry Z10 yang mengusung model layar sentuh penuh dan BlackBerry Q10 dengan model keypad fisik QWERTY.

Didirikan pada 1984 oleh Mike Lazaridis, pergantian nama perusahaan Research In Motion (RIM) menjadi BlackBerry, disertai dengan perubahan kode sahamnya di lantai bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan nama BBRY di bursa NASDAQ dan BB di Toronto Stock Exchange.

Dua Gadget BlackBerry 10 Resmi Dirilis

Posted: 30 Jan 2013 02:55 PM PST

KOMPAS.com - Produsen perangkat BlackBerry resmi memperkenalkan dua ponsel terbarunya yang memakai sistem operasi BlackBerry 10 di New York, AS, Rabu (30 Januari 2013). Satu model layar sentuh penuh, dan satu lagi model papan ketik fisik format QWERTY.

BlackBerry Z10 adalah yang mengusung model layar sentuh penuh seluas 4,2 inci, dengan kerapatan pixel 356 pixel per inci (ppi). CEO BlackBerry Thorsten Heins mengatakan, ponsel ini menggunakan layar dengan teknologi terkini.

"Anda akan merasa nyaman saat menggenggamnya," kata Heins. Ponsel ini tersedia dalam pilihan warna hitam dan putih.

Sementara BlackBerry Q10, adalah ponsel yang mengusung model papan ketik fisik format QWERTY. "Kami tahu ada banyak pecinta ponsel dengan keyboard fisik di luar sana," tambah Heins.

Heins menjelaskan, ponsel dengan sistem operasi BlackBerry 10 akan memberi pengalaman berselancar internet yang cepat dan terintegrasi dengan media sosial.

Hingga pukul 23.00 WIB, acara peluncuran BlackBerry 10 masih berlangsung. Pihak BlackBerry belum mengumumkan spesifikasi rinci perangkat keras pada kedua ponsel terbarunya.

Pada kesempatan yang sama, pihak Research In Motion (RIM) juga mengumumkan bahwa perusahaan itu telah berganti nama menjadi BlackBerry. "Mulai hari ini, kami adalah BlackBerry di manapun di dunia," ujar Heins.

Perubahan nama ini juga termasuk perubahan pada kode saham mereka di lantai bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan nama BBRY di NASDAQ dan BB di Toronto Stock Exchange.

RIM Kini Bernama BlackBerry

Posted: 30 Jan 2013 02:31 PM PST

(via TheVerge)

CEO BlackBerry, Thorsten Heins, saat mengumumkan pergantian nama Research In Motion (RIM) ke BlackBerry.

KOMPAS.com - Sampaikan selamat tinggal pada nama Research In Motion (RIM). Perusahaan itu sekarang berganti nama jadi BlackBerry.

Pergantian nama ini diumumkan Thorstein Heins, CEO BlackBerry, dalam acara global di New York, Amerika Serikat.

"Mulai hari ini, kami adalah BlackBerry di manapun di dunia," ujar Heins.

Research In Motion, kini BlackBerry, didirikan di Kanada sejak 1984 oleh Mike Lazaridis. Perusahaan itu memang lebih dikenal di dunia sebagai produsen dan penyedia layanan BlackBerry.

Langkah perubahan nama ini agaknya sesuai dengan perkataan Heins sebelumnya, di acara yang sama, bahwa ini merupakan sebuah permulaan, bukan akhir.

Perubahan nama ini juga termasuk perubahan pada kode mereka di bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan nama BBRY di NASDAQ dan BB di Toronto Stock Exchange.

Cara Kepolisian Melacak Peretas Situs SBY

Posted: 30 Jan 2013 10:55 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Investigasi online pelaku peretasan situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beralamat di www.presidensby.com, membuahkan hasil setelah polisi bekerjasama dengan penyedia jasa internet melacak alamat internet protokol (IP Address) milik pelaku.

Menurut Ahmad Alkazimy dari lembaga keamanan jaringan komputer Indonesian Computer emergency Response Team (ID-CERT), tim polisi siber mendapatkan IP Address pelaku dari perusahaan penyedia jasa internet (internet service provider/ISP).

Dalam kasus ini, situs web www.presidensby.info menggunakan jasa ISP Jatireja Network. Jatireja Network melaporkan identitas pelaku dan sejumlah bukti digital. Begitu dilacak, IP Address itu berada di sebuah lokasi di Jember, Jawa Timur.

Pelaku peretasan diduga bernama Wildan Yani Ashari, yang bekerja sebagai administrator di CV Surya Infotama.

Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyo, mengatakan, CV Surya Infotama ini memiliki usaha warung telepon dan warung internet. "CV ini punya usaha di bidang warung telekomunikasi, kemudian jual sparepart komputer dan software," kata Arief di Jakarta, Selasa (29/1/2013)

Wildan kemudian ditangkap dan dibawa ke Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan.

ISP mencatat nomor IP Address semua pelanggannya, dan mengetahui lokasi penggunanya. Semua perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal maupun internet, akan memiliki IP Address. Ini ibarat alamat rumah untuk menandai tempat suatu komputer di jaringan lokal ataupun internet.

Jika pelaku memalsukan IP Address untuk mengaburkan jejak, atau menumpang di IP Address komputer lain di luar negeri, menurut Ahmad hal ini masih bisa dilacak dari alamat Media Access Control (MAC Address).

MAC Address yang juga sering disebut ethernet address, physical address, atau hardware address, pada umumnya menempel di setiap perangkat komputer dan sulit untuk diubah karena telah dimasukkan ke dalam Read-Only Memory (ROM).

Dalam aksinya, Wildan melakukan deface atau mengganti tampilan asli halaman utama. Wildan telah memperingati orang nomor satu di negeri ini, bahwa situs web informasi presiden "tidak terkunci rapat." Wildan tidak mencuri data, ia hanya masuk ke halaman lalu "mencorat-coret tembok" dengan teks "Hacked by MJL007" berwarna hijau, lalu meninggalkan logo dan teks "Jemberhacker Team" berwarna putih.

Pemuda 22 tahun itu terancam Pasal 22 huruf B Undang-Undang 36/1999 tentang Telekomunikasi dan Pasal 30 ayat 1, ayat 2, dan atau ayat 3, jo Pasal 32 ayat 1 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Serang Situs Pemerintah, "Hacker" Juga Curi Data Penting?

Posted: 30 Jan 2013 09:27 AM PST


KOMPAS.com
— Penangkapan Wildan Yani Ashari, pemuda asal Jember, Jawa Timur, yang diamankan Badan Reserse Kriminal Polri karena diduga meretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang beralamat di www.presidensby.info, menimbulkan reaksi dari kelompok hacker yang mengaku bernama "Anonymous Indonesia".

Sebagai bentuk solidaritas atas tertangkapnya Wildan, grup peretas tersebut melakukan sejumlah aksi serangan atas sejumlah situs milik pemerintah Republik Indonesia dengan domain ".go.id". Sebuah pernyataan bernada menyindir penanganan hukum di Indonesia terhadap kasus hacking pun tertuang di situs scripgratis.org.

Persoalan hacking ini pun menimbulkan kekhawatiran bahwa aksi mereka tak hanya terbatas soal deface atau mengganti laman situs saja, melainkan juga menjurus pada tindak pencurian data.

Seperti diutarakan oleh pemilik akun Twitter @bangaip_topdeh, data-data sensitif dalam institusi-institusi pemerintah yang menjadi korban serangan berpotensi bocor di internet.

Akun Twitter ini gencar "berkicau" sejak kejadian penyerangan situs pemerintah sekitar dini hari tadi.

Menurut pemilik akun Twitter tersebut, hal ini pernah terjadi pada data e-mail dan password sejumlah akun milik Tentara Nasional Indonesia yang pada pertengahan 2011 lalu dibocorkan melalui situs online pasting pastebin.com oleh kelompok Anonymous.

Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila data e-KTP milik sekian juta warga negara Indonesia berhasil dicuri dan diedarkan di internet.

Ramai di internet

Penangkapan Wildan dan reaksi yang ditimbulkan olehnya segera menjadi topik hangat di Twitter. Perbincangan mengenai isu ini bisa diikuti lewat hashtag #OpFreeWildan.

Sebagian pengguna Twitter memprotes ancaman hukuman yang dinilai terlalu berat untuk tindak "iseng" yang dilakukan oleh Wildan. Sebagian lainnya mempermasalahkan keamanan situs-situs milik pemerintah yang ternyata rentan dibobol hacker.

Wildan yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga warnet menghadapi ancaman penjara 12 tahun berikut denda Rp 12 miliar. Pemuda lulusan SMK ini diciduk oleh Tim Cyber Crime Polri atas dugaan meretas situs Presiden SBY di www.presidensby.info pada 9 Januari lalu.

Media luar negeri seperti The Register dan Tech In Asia telah mulai membawa pemberitaan tentang kasus ini ke ranah internasional.

Akun Twitter @YourAnonNews yang selama ini dikenal sebagai "corong" grup Anonymous sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait kasus peretasan Wildan dan reaksi grup yang menamakan diri "Anonymous Indonesia" tersebut. 

No comments:

Post a Comment