KOMPAStekno

KOMPAStekno


Hacker Anonymous Serang Situs-situs Web Pemerintah Indonesia

Posted: 29 Jan 2013 07:09 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan hacker atau peretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yaitu www.presidensby.info oleh Tim Cyber Crime Mabes Polri memicu reaksi dari kelompok hacker internasional terkemuka Anonymous. 

Mereka pun menyatakan "perang" terhadap Pemerintah Republik Indonesia dengan menumbangkan situs-situs berdomain '.go.id'. Satu-persatu situs-situs pemerintah bertumbangan dan dengan target utama kembali melumpuhkan situs Presiden SBY.

Sejak Selasa malam sampai Rabu dini hari, tak kurang dari tujuh domain telah dilumpuhkan dan sebagian di-deface alias diganti tampilan berisi pesan peringatan. Situs-situs yang sudah dilumpuhkan antara lain beberapa sub domain di situs KPPU, BPS, KBRI Tashkent, Kemenkumham, Depsos, dan Kemenparekraf, bahkan Indonesia.go.id.

"Government of Indonesia, you cannot arrest an idea NO ARMY CAN STOP US #Anonymous #OpFreeWildan #FreeAnon," demikian pernyataan di situs Twitter kelompok hacker tersebut, Selasa (30/1/2013). Kira-kira artinya, "Pemerintah Indonesia, anda tidak dapat membelenggu sebuah pemikiran. Tidak ada pasukan apapun yang dapat menghentikan kami."

Wildan disebut sebagai nama peretas situs web resmi Presiden. Sebelumnya, Tim Cyber Crime Mabes Polri menangkap pria berinisial WYA (20), warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, da telah diamankan ke Jakarta.

"Memang benar WYA ditangkap oleh tim Mabes Polri," kata Kapolres Jember AKBP Jayadi, Senin kemarin seperti dilansir Antara.

Ia merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bekerja sebagai operator warung internet (warnet) dan teknisi komputer di salah satu warnet di Jalan Letjen Suprapto Jember yang sudah bekerja selama dua tahun.

Presidensby.info yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita tentang kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada masyarakat sempat diretas oleh kelompok yang menamakan dirinya "Jemberhacker Team" pada 9 Januari 2013.

Saat diretas, laman tersebut menampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas "Hacked by MJL007", sementara di bawahnya tertera sebuah logo dan tulisan "Jemberhacker Team" berwarna putih.

Facebook Sentil Twitter Lewat Aplikasinya?

Posted: 29 Jan 2013 10:38 AM PST

KOMPAS.com - Entah disengaja atau tidak, Facebook baru saja memasukkan sebuah fitur yang mirip dengan Vine, aplikasi milik Twitter untuk berbagi video, dalam update terbaru aplikasi Facebook versi iOS.

Ya, Facebook telah melengkapi aplikasi Facebook untuk iOS versi 5.4 dengan kemampuan merekam dan berbagi video. Terpaut beberapa hari dari rilis aplikasi Vine milik Twitter.

Walaupun memiliki fungsi yang sama, pengalaman yang dihadirkan Vine dan fitur baru Facebook ternyata terasa cukup berbeda.

Pengguna Vine sedikit "dipaksa" untuk mencari objek video yang saling terhubung dan bercerita hanya dalam durasi 6 detik, pengguna Facebook bisa "bercerita" dengan durasi yang jauh lebih panjang dari sekadar 6 detik.

Sebenarnya, di versi sebelumnya, para pengguna sudah bisa menikmati fitur unggah video. Namun, pengguna harus merekam video dengan aplikasi lain, sebelum mengunggahnya di Facebook. Sedangkan di versi 5.4 ini, bisa langsung merekam video tanpa harus pindah aplikasi.

Hal itu juga jadi pembeda antara Facebook yang layanan video-nya terintegrasi dengan Twitter yang menghadirkan Vine sebagai aplikasi terpisah.

Cara menggunakan fitur rekam video di aplikasi Facebook cukup mudah. Pengguna hanya perlu membuat status baru dan menekan tombol kamera. Kemudian, pengguna bisa langsung merekam objek atau kegiatan yang diingini. Setelah selesai, pengguna bisa langsung mengunggah hasil rekaman tersebut.

Selain video, dalam update terbaru ini, ada  kemampuan untuk mengirimkan pesan suara ke sesama teman yang ada di bagian daftar messenger. Facebook juga telah memperbaiki kemampuan dari fitur lokasi bernama Nearby.

XL Rilis Paket Internet "5 Ribu"

Posted: 29 Jan 2013 09:52 AM PST

XL Axiata

Direktur Pemasaran XL Joy Wahjudi (paling kiri) dan Direktur Commerce XL Nicanor V Santiago (paling kanan), bersama dengan personel band Noah dalam peluncuran program XL Bebas di Jakarta, Selasa (29/1).

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler XL Axiata merilis kartu perdana prabayar XL Bebas, yang diklaim memberi kemudahan mengakses internet dengan harga terjangkau, di Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Direktur Pemasaran XL Axiata Joy Wahyudi mengatakan, kartu perdana yang dihargai Rp 5.000 ini memiliki masa aktif selama 6 bulan dengan kuota 150MB per bulan.

Untuk mendapatkan kuota 150 MB/bulan itu, pelanggan cukup melakukan isi ulang pulsa 5.000 setiap bulannya. Isi ulang 5000 tersebut juga dapat digunakan untuk panggilan telepon dan SMS.

Jika kuota telah habis, pelanggan secara otomatis akan mendapatkan bonus kuota internet 1MB per hari. Apabila masih ada, sisa kuota bulanan akan diakumulasikan ke bulan berikutnya.

Joy menargetkan, kartu perdana XL Bebas bisa terjual sebanyak 10 juta dalam 2 bulan pertama. Kartu ini menargetkan segmen pengguna ponsel fitur. Ini merupakan bagian dari usaha XL meningkatkan jumlah pengguna layanan data atau internet.

Di kesempatan yang sama, XL merilis beragam paket internet dengan harga Rp 25.000 sampai Rp 49.000, dengan kuota 600MB hingga 8GB. "Kami memang sedang gencar memberi layanan internet 3G. Karena memang tren akan menuju ke sana," kata Joy.

Dari 42,3 juta pelanggan XL pada kuartal 3 tahun 2012, sekitar 60 persen di antaranya adalah pelanggan data. Layanan data menyumbang 40% dari total pendapatan XL di tahun 2012.

Jaringan 3G dari XL diklaim telah tersedia di 22 kota. Tahun 2013 ini, XL menargetkan layanan 3G-nya dapat menjangkau 18 kota lain, sehingga total di akhir tahun ada 40 kota yang telah diselimuti jaringan 3G XL.

Lenovo Mau Akuisisi, Belum Spesifik ke RIM

Posted: 29 Jan 2013 08:53 AM PST


KOMPAS.com - Produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) beberapa hari lalu dikabarkan akan dibeli oleh Lenovo, salah satu pabrikan PC terbesar di dunia yang sedang mencari cara untuk mengembangkan ini produk mobile.

Namun, dari perkembangan terbaru, Lenovo menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari peluang akuisisi secara umum, bukan RIM secara spesifik. Hal itu dimuat dalam situs berbahasa Mandarin Sina Tech, seperti dilansir oleh TechCrunch.

Minggu lalu, Menteri Keuangan Kanada Jim Flaherty sempat mengatakan bahwa pihak pemerintah negara itu akan "mempertimbangkan pembelian RIM oleh Lenovo secara berhati-hati."

Flaherty juga membenarkan bahwa ada sejumlah teknologi buatan lokal Kanada -negara asal RIM-  yang tertutup bagi calon pembeli asing.

Sebelumnya, pemerintah negara tersebut pernah mencegah perusahaan asing membeli perusahaan Kanada. Ketika itu, di 2008, pemerintah Kanada menolak penawaran senilai 1,32 miliar dollar AS dari US Aliant Techsystems untuk pembelian bisnis satelit MacDonald Dettwiller & Associate.

Tapi bukan berarti pembelian perusahaan Kanada oleh pihak asing sulit terjadi. Desember lalu, perusahaan minyak asal China CNOOC diberikan izin untuk mengakuisisi Nexen senilai 15,1 miliar dollar AS.

RIM sendiri dilaporkan sedang mempertimbangkan opsi melisensikan software buatannya, atau menjual unit hardware perusahaan itu.

Di sisi lain, Lenovo yang mengakuisisi IBM tahun 2005 lalu sedang memfokuskan diri pada upaya-upaya akuisisi  untuk menumbuhkan bisnis mobile di tengah-tengah persaingan dengan produsen tablet dan smartphone lainnya.

Nokia Naikkan "Setoran" ke Microsoft

Posted: 29 Jan 2013 07:33 AM PST

KOMPAS.com - Untuk menggunakan Windows Phone di smartphone seri Lumia, Nokia diharuskan membayar sejumlah uang royalti kepada pembuat sistem operasi mobile tersebut, Microsoft.

Begitu juga dengan Microsoft. Dengan embel-embel "pembayaran dukungan terhadap platform Windows Phone", Microsoft ternyata harus membayar sejumlah uang "jasa" kepada Nokia karena mau menggunakan sistem operasi tersebut di perangkatnya.

Jumlah uang yang harus dibayarkan Microsoft kepada Nokia selama ini diketahui sebesar 250 juta dollar AS pada setiap kuartalnya.

Sedangkan biaya yang harus dibayarkan Nokia kepada Microsoft ternyata tidak pernah melebihi komitmen perjanjian minimum di antara kedua perusahaan tersebut. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena jumlah penjualan perangkat Lumia yang masih belum terlalu signifikan.

Namun kini, berkat mulai meroketnya penjualan perangkat seri tersebut, kabarnya Nokia akan membayar Microsoft dengan nominal yang sangat besar, melebihi apa yang telah mereka bayar selama ini.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dirilis beberapa waktu lalu, Nokia menyatakan mereka akan membayar royalti ke Microsoft sebesar 1 miliar dollar AS.

"Sampai saat ini, jumlah pembayaran dukungan platform yang diterima Nokia telah melampaui jumlah komitmen royalti minimum dari Microsoft," tulis Nokia, seperti dikutip dari Digital Trends, Selasa (29/1/2013).

"Untuk sisa masa perjanjian, jumlah pembayaran minimum royalti software (pembayaran kepada Microsoft) diperkirakan akan melebihi jumlah total pembayaran dukungan platform (pembayaran kepada Nokia)," lanjut Nokia.

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah uang yang dibayarkan Nokia kepada Microsoft (pembayaran hak royalti) akan lebih besar dari yang akan dibayarkan Microsoft kepada Nokia (pembayaran dukungan platform Windows Phone).

Meningkatnya jumlah pembayaran royalti Nokia kepada Microsoft juga seperti menjadi petunjuk Nokia akan meluncurkan lebih banyak lagi perangkat berbasis Windows Phone di masa yang akan datang.

Sebagai catatan, pada kuartal 4 tahun fiskal 2012 yang lalu, Nokia telah berhasil menjual 4,4 juta unit Lumia, meningkat 1 juta dari tahun sebelumnya.

No comments:

Post a Comment