KOMPAStekno |
- 4 dari 5 Pengguna Android di Indonesia Pakai Samsung
- Menilik Desain Sony Xperia Z
- Galaxy S IV Pakai Layar 5 Inci 1080p?
- Windows 8 Gagal Dorong Penjualan PC
- BitTorrent Kini Hadir di Chrome
4 dari 5 Pengguna Android di Indonesia Pakai Samsung Posted: 15 Jan 2013 09:46 AM PST
Di Indonesia pun, produsen elektronik asal "Negeri Ginseng" ini mengklaim diri telah merajai pasaran perangkat Android Tanah Air. "Di pasar Android Indonesia, Samsung memiliki pangsa sebesar 80 persen. Dari 5 pengguna Android, 4 di antaranya memakai produk Samsung," kata Wakil Presiden Samsung Mobile Business Andreas Rompis dalam acara peluncuran Samsung Galaxy S III Mini di Jakarta, Selasa (15/1/2013), mengutip data dari lembaga riset GFK, November 2012. Andreas mengatakan, pada 2013, pasar ponsel pintar diperkirakan akan tumbuh 30 persen. Pertumbuhan itu akan didorong oleh adopsi smartphone Android yang pangsa pasarnya di Indonesia dikatakan mencapai 50 persen. "Android akan mendorong pertumbuhan. Kami sendiri sebagai leader di pasar setidaknya akan berusaha mempertahankan pangsa pasar dan juga berusaha untuk agresif di segmen feature phone," ujarnya. Ingin lebih dekat "Soalnya, viewing experience itu berbeda-beda untuk setiap konsumen. Ada yang suka layar besar, ada juga tidak," ujar Andreas terkait ukuran layar Galaxy S III Mini sebesar 4 inci atau lebih kecil dibandingkan kakaknya, Galaxy S III, yang memiliki bentang layar 4,8 inci. Untuk mendukung penjualan produk-produk baru itu, Samsung menggiatkan edukasi konsumen antara lain dengan mendirikan tempat-tempat bernama Samsung Experience Shop yang memajang produk-produk Samsung. "Diharapkan Experience Shop ini bisa membawa kami lebih dekat dengan konsumen," ujar Andreas. Ia menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah operator untuk menawarkan paket bundling data plan yang terjangkau. Soal kontribusi terhadap penjualan dari segi value, dia mengatakan bahwa tiap produk dari masing-masing segmen pasar menyumbang pendapatan yang sama. "Kecuali dalam hal volume, soal itu tentu saja segmen bawah seperti feature phone lebih besar." |
Posted: 15 Jan 2013 08:14 AM PST
Wartawan KompasTekno, Aditya Panji, mendapat kesempatan langsung menjajal Xperia Z di Singapura, Selasa (15/1/2013). Sony memosisikan Xperia Z sebagai produk premium yang, tentu saja, mengincar segmen pasar menengah ke atas. Bagian belakangnya diselimuti materi kaca, yang akan membawa Anda teringat dengan Apple iPhone 4 dan 4S. Layar seluas 5 inci berkualitas full-HD. Resolusi 1.920 x 1.080 pixel membuat layar Xperia Z terlihat cemerlang. Apalagi, Sony menambah teknologi layar itu dengan Mobile Bravia Engine 2. Ini merupakan teknologi yang biasa disematkan Sony pada televisi layar datar seri Bravia. Dengan ukuran dimensi yang besar dan layar yang luas, Anda tidak bisa meraih seluruh layar dengan satu ibu jari. Anda harus menggenggam Xperia Z dengan dua tangan lalu bernavigasi dengan dua ibu jari agar seluruh sudut layar bisa diraih. Yang paling menarik dari desain Xperia Z adalah tombol power berwarna silver yang diletakkan di samping kanan. Ia diapit oleh tombol pengatur volume dan slot SIM card. Letak tombol power ini menjadi keunikan tersendiri bagi Xperia Z dan membuatnya "lain daripada yang lain". Di sisi atas terdapat jack audio 3,5mm dan di samping kiri terdapat slot MicroSD. Semua slot dan port yang terdapat di Xperia Z itu ditutup rapat. Sony mendesain Xperia Z agar tahan debu serta tahan air, dan mendapat sertifikat ketahanan militer IP55 dan IP57. Ia sanggup menyelam di air dengan kedalaman 1 meter dalam waktu 30 menit. Dari sisi spesifikasi hardware, prosesor Qualcomm Snapdragon S4 Pro kecepatan 1,5GHz membuatnya gegas dan mulus saat membuka-tutup aplikasi atau sekadar berpindah halaman. Dari pengalaman sesaat KompasTekno menjajal Xperia Z, ia patut masuk dalam jajaran ponsel pintar terbaik saat ini. Lawan setara Xperia Z adalah Samsung Galaxy S III, HTC One X+, dan LG Nexus 4. Performa Xperia Z juga ditopang oleh RAM 2GB dan unit pemrosesan grafis Adreno 320. Memori internal 16GB disediakan untuk menyimpan data, dan baterai berkapasitas 2.330mAh menopang daya hidup Xperia Z. Kamera bersensor 13,1MP dengan lampu kilat LED dapat diandalkan untuk mengabadikan foto atau merekam video, baik siang maupun malam hari, di dalam ataupun di luar ruangan. Kamera depan 2,2MP juga memberi kualitas gambar cerah untuk video call. Pihak Sony belum mengumumkan soal harga dan ketersediaan Xperia Z di Indonesia. |
Galaxy S IV Pakai Layar 5 Inci 1080p? Posted: 15 Jan 2013 07:38 AM PST
Roadmap yang dimaksud memperlihatkan perkembangan layar AMOLED pada perangkat mobile Samsung. Menariknya, layar AMOLED milik perangkat baru yang akan diluncurkan pada kuartal pertama 2013 (paling kanan pada gambar) disebut memiliki ukuran 5 inci dengan resolusi Full HD atau 1920x1080 (1080p) untuk tingkat kepadatan pixel 440 ppi. Boleh jadi, perangkat dengan layar AMOLED 5 inci Full-HD itu tak lain dan tak bukan adalah Galaxy S IV. Pasalnya, dalam roadmap, pada urutan ketiga disebutkan ukuran layar 4,8 inci dan 5,55 inci dengan tanggal rilis pertengahan 2012 yang kemungkinan mengacu pada layar milik Galaxy S III dan Galaxy Note II. Smartphone seri Galaxy S dari Samsung sendiri selalu mengalami peningkatan ukuran layar, dari 4 inci pada Galaxy S pertama hingga 4,8 inci pada Galaxy S III. Apabila nantinya terbukti benar, maka Samsung tetap mengikuti tren perangkat mobile yang mengarah ke ukuran layar semakin besar dan resolusi Full-HD pada smartphone. Para kompetitor Samsung pun melakukan hal serupa, misalnya Sony yang merilis Xperia Z, juga dengan bentang layar 5 inci beresolusi 1920x1080. Huawei juga memiliki Ascend Mate yang diklaim sebagai smartphone dengan layar terbesar di dunia. Nah, apa kelebihan yang bisa ditawarkan Galaxy S IV dibandingkan para pesaingnya itu? Kita tunggu saja kemunculannya nanti. |
Windows 8 Gagal Dorong Penjualan PC Posted: 15 Jan 2013 07:18 AM PST
Analisa Gartner menunjukkan bahwa penjualan PC (desktop dan notebook) global sepanjang kuartal keempat 2012 turun sekitar 4,9 persen. Penurunan ini disinyalir menunjukkan perubahan arah tren pasar. Windows 8 yang sebelumnya diharapkan bisa mendongkrak penjualan PC ternyata tak berpengaruh karena hardware yang benar-benar mampu memanfaatkannya hanya sedikit tersedia. Para vendor PC disebut tak banyak menawarkan variasi bentuk (form factor). Model-model yang ada pun tidak menawarkan "keasyikan" yang dimiliki oleh tablet. Menurut Gartner, tablet memang semakin sering dipakai konsumen untuk beraktivitas ketimbang komputer. Sebaliknya, PC tak banyak dicari selama musim liburan tahun lalu. Sejumlah tablet murah pun menggeser posisi PC sebagai perangkat yang diincar konsumen. "Tablet mengubah lanskap secara dramatis. Tidak dengan 'memakan' penjualan PC, tetapi membuat pengguna PC mengubah pola konsumsi ke arah tablet ketimbang mengganti PC lama," ujar analis utama Gartner, Mikako Kitagawa, dalam laporan lembaga itu. Sama dengan IDC, Gartner menempatkan HP sebagai produsen PC nomor satu dalam hal jumlah pengapalan produk, mengalahkan Lenovo yang duduk di urutan kedua. Meski begitu, angka pengiriman HP relatif tak berubah dibandingkan tahun lalu, sementara Lenovo mencatat pertumbuhan tertinggi di antara lima produsen PC terbesar. Sepanjang tahun 2012, angka pengiriman PC mencapai 352,7 juta unit. Angka tersebut menurut Gartner lebih rendah 3,5 persen dibandingkan 2011. |
BitTorrent Kini Hadir di Chrome Posted: 15 Jan 2013 07:05 AM PST KOMPAS.com - Pencarian torrent kini dipermudah lewat BitTorrent Surf, sebuah ekstensi peramban Google Chrome yang memungkinkan penggunanya mencari dan mengunduh torrent langsung dari browser, tanpa perlu menggunakan torrent client. Seperti dikutip dari The Next Web, perusahaan yang bersangkutan juga berencana merilis add-on serupa untuk Mozilla Firefox dan sejumlah browser lain. Saat ini, fitur tersebut baru tersedia di Google Chrome dalam versi Alpha yang bisa diunduh di Chrome Web Store. Lalu, apa manfaatnya memakai browser extension dibanding klien torrent yang berdiri sendiri? Dengan menambahkan jendela Torrent Search di dalam Chrome, BitTorrent berharap dapat "mempermudah proses pencarian dan download torrent bagi pengguna kebanyakan". Dengan kata lain, ini adalah bagian dari usaha BitTorrent membawa protokolnya ke audiens yang lebih luas. Versi "Alpha" dari BitTorrent Surf ini ditujukan untuk mengumpulkan feedback dari pengguna. Sejauh ini extension Google Chrome tersebut memiliki dua tiga fungsi utama, yaitu: - Search: mencari torrent di beragam situs, secara otomatis mendeteksi situs pencarian dan menambahkan situs-situs favorit pengguna dalam daftar pencarian. - Download: mengunduh konten dari situs yang menyediakannya melalui hasil pencarian. Download dan notifikasi bisa dilihat selagi pengguna melakukan browsing internet seperti biasa di Chrome. Ada keterangan file health untuk mengetahui konten yang berkualitas paling bagus. - Play: memutar konten yang diunduh Berikut ini video yang menjelaskan cara kerja BitTorrent Surf di browser Google Chrome. |
You are subscribed to email updates from KOMPAStekno To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment