KOMPAStekno

KOMPAStekno


Rumor: Lumia Akan Pakai Kamera 41 Megapiksel

Posted: 24 Jan 2013 06:09 AM PST

KOMPAS.com - Nokia sempat menghebohkan dunia smartphone pada tahun 2012. Pada saat itu, perusahaan asal Finlandia ini meluncurkan ponsel berbasis Symbian yang dilengkapi kamera dengan sensor gambar 41 megapiksel, 808 Pureview.

Hingga saat ini, sensor kamera 41 megapiksel tersebut sayangnya masih belum diaplikasikan Nokia ke ponsel-ponsel lainnya. Orang-orang pun mulai bertanya, kapan Nokia akan melakukan hal tersebut.

Pertanyaan ini tampaknya akan segera terjawab. Menurut sebuah sumber kepada situs teknologi The Verge, saat ini Nokia sedang merencanakan ponsel PureView Windows Phone. Ya, tidak lama lagi kemungkinan besar Nokia akan meluncurkan seri Lumia terbaru yang dipersenjatai oleh sensor gambar tersebut.

Seri Lumia terbaru ini masih belum memiliki nama resmi. Namun, diketahui bahwa produk tersebut memiliki nama kode EOS.

Diberitakan EOS nantinya akan masuk ke seri high-end Lumia, sejajar dengan seri teratas Lumia saat ini, 920.

Selain itu, diketahui EOS tidak akan menggunakan bahan polycarbonate yang banyak digunakan di seri-seri Lumia. Nokia lebih memilih membalut casing EOS dengan menggunakan aluminium.

Bahan aluminium ini juga tampaknya akan mulai menggantikan bahan polycarbonate di seri Lumia high-end lainnya. Bahan tersebut juga akan digunakan oleh seri selanjutnya dari Nokia Lumia 920.

Hingga saat berita ini dinaikkan, perwakilan Nokia masih belum mau berkomentar terhadap rumor tersebut.

Google Siapkan "Garam" untuk Ponsel

Posted: 24 Jan 2013 03:01 AM PST


 

KOMPAS.com -
Impian besar bagi pengembang aplikasi adalah cukup satu kali menulis aplikasi, kemudian bisa berjalan di platform apa saja.

Sayangnya, mimpi itu hingga saat ini masih belum benar-benar bisa terwujud. Namun bukan berarti tak ada yang berusaha mewujudkannya.

Mulai dari Java, Flash hingga HTML5 merupakan bagian dari upaya mencapai mimpi itu. Dan Google termasuk salah satunya melalui teknologi bernama Native Client alias NaCl.

NaCl (nama kimia untuk garam), awalnya dibuat agar pengembang bisa membuat aplikasi web yang berjalan di lingkungan desktop dengan kemampuan setara. Bayangkan aplikasi seperti game, pemutar video atau lainnya yang kini berjalan di desktop, namun sesungguhnya merupakan aplikasi web.

NaCl diharapkan bisa mendukung pengembangan aplikasi langsung di berbagai sistem, mulai dari Windows, OS X, Linux dan tentu saja Chrome OS-nya Google.

Kini, NaCl sedang dikembangkan agar bisa mendukung platform berbasis prosesor ARM. Artinya, ia bakal bisa digunakan untuk membuat aplikasi untuk smartphone.

NaCl versi 25 akan memungkinkan hal tersebut. Pengembang bisa memanfaatkan Software Development Kit NaCl, memakai bahasa C atau C++ dan juga sebuah Application Programming Interface (API) bernama Pepper.

Penikmat "Jailbreak" Capai 22 Juta Perangkat

Posted: 24 Jan 2013 12:17 AM PST

KOMPAS.com - Jailbreak memang sudah ditetapkan sebagai suatu proses yang legal oleh pemerintah AS. Namun, Apple tetap saja tidak menyetujui proses ini dilakukan di produk-produk milik mereka.

Pasalnya, semua produk yang berhasil di-jailbreak bisa menikmati aplikasi-aplikasi dari pihak ketiga yang tidak disetujui Apple. Hal ini, menurut Apple, merupakan suatu hal yang berbahaya. Ya, para penjahat cyber dapat dengan mudah menyelipkan script berbahaya ke sebuah aplikasi dan biasanya, tanpa sadar konsumen akan mengunduh aplikasi ini.

Namun, tetap saja para konsumen tidak terlalu khawatir akan ancaman keamanan tersebut. Masih banyak para pemilik perangkat berbasis iOS yang memutuskan untuk membuat perangkat mereka "terbebas dari penjara".

Hal tersebut terbukti dari banyaknya pengguna Cydia, sebuah aplikasi pihak ketiga yang hanya dapat digunakan di perangkat iOS yang sudah di-jailbreak.

Menurut Jay Freeman, pembuat Cydia, dalam waktu 2 bulan belakangan ini saja sudah terdapat lebih dari 20 juta perangkat, tepatnya 22.780.029 perangkat iOS yang terdeteksi menggunakan aplikasi ini. Perangkat yang sudah ter-jailbreak ini tidak hanya terdiri dari produk iPhone saja, tetapi iPod Touch dan iPad.

Dikutip dari iPhonehacks, Rabu (23/1/2013), terdapat 34,9 persen perangkat iPhone 4 yang menggunakan Cydia dalam waktu 2 bulan belakangan ini, diikuti dengan iPhone 4S di angka 20,4 persen dan iPhone 3GS dengan 11,9 persen.

Proses jailbreak dapat memberi beberapa keuntungan. Misalnya, performa perangkat Apple akan lebih cepat karena pengguna dapat menghapus aplikasi bawaan yang dianggap kurang penting. Pengguna juga bisa meng-install berbagai custom theme.

Jika pengguna merasa perangkat yang sudah di-jailbreak kurang nyaman digunakan, maka pengguna dapat mengembalikan kondisi seperti semula melalui fitur restore dari iTunes. Perlu diingat, jailbreak akan menghilangkan garansi resmi dari Apple.

Belanja "Online", Orang Indonesia Lebih Suka Bayar Tunai

Posted: 23 Jan 2013 10:51 PM PST


KOMPAS.com — Nilai e-commerce di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 130 miliar dollar AS pada 2016. Ini diungkap oleh CEO Southeast Asia Lazada, Maximillian Bittner.

Kendati demikian, dia mengaku bahwa masih terdapat hambatan besar berupa keengganan pelanggan untuk memanfaatkan transaksi elektronik.

"Metode pembayaran seperti Paypal masih belum memasyarakat sehingga pihak Lazada masih banyak melakukan COD (cash on delivery)," ujar Bittner ketika berbicara dalam acara Google Think 2013 di Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Jaringan toko online Lazada yang dikepalai Bittner memang menawarkan opsi pembayaran COD. Pelanggan akan membayar dengan uang tunai di lokasi pengiriman begitu barang sudah diterima. Lazada yang beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand, berdiri di Indonesia pada 2012.

Hambatan lain yang juga disebut oleh Bittner adalah masalah geografis Indonesia yang terdiri dari daerah kepulauan yang luas. Ini karena 60 persen penjualan Lazada bertempat di luar Kota Jakarta, sementara penjualan yang bertempat di luar Jawa mencapai 20 persen.

E-commerce di Indonesia sendiri menurut Bittner akan terus berkembang didorong pertumbuhan pengguna internet yang diperkirakan bakal mencapai 160 juta orang pada 2016.

Faktor-faktor pendukungnya, lanjut Bittner, termasuk koneksi broadband terjangkau dan smartphone berharga di bawah 50 dollar AS. E-commerce juga dikatakan mulai ramai merambah ranah perangkat mobile.

Menurut dia, untuk bisa mengembangkan jual beli online di Tanah Air lebih jauh, e-commerce harus didukung dengan ekosistem yang memadai. "Ini memerlukan kerja sama dari pihak perbankan dalam hal pembayaran, penyedia infrastruktur telekomunikasi dan logistik, regulasi dari pemerintah, serta dukungan pemasaran," tandasnya.

No comments:

Post a Comment