KOMPAStekno

KOMPAStekno


Linksys Segera "Pindah Tangan" dari Cisco

Posted: 25 Jan 2013 10:06 AM PST

KOMPAS.com - Perusahaan pemanufaktur produk teknologi Belkin menyatakan rencananya untuk mengakuisisi Linksys, unit bisnis router nirkabel segmen rumahan yang dimiliki perusahaan penyedia perangkat dan jasa jaringan telekomunikasi Cisco.

Rencana akuisisi ini meliputi merek dagang Linksys, produk router, teknologi, dan karyawan. Belkin menegaskan bahwa merek Linksys akan tetap dijaga.

Linksys akan meningkatkan kemampuan Belkin untuk kebutuhan manufaktur, serta memberi akses ke basis pengguna yang besar. Belkin dan Cisco berniat untuk mengejar hubungan strategis pada berbagai inisiatif, termasuk distribusi retail, pemasaran, dan produk untuk penyedia layanan.

Untuk saat ini, konsumen yang telah menggunakan produk Linksys akan tetap mendapat dukungan. Belkin menyatakan ingin membantu mengembangkan pasar Linksys.

Belkin tidak mengungkapkan syarat rinci perjanjian, termasuk nilai akuisisi dan rencananya di masa depan. Transaksi akuisisi diharapkan selesai pada Maret 2013.

Linksys diakuisisi oleh Cisco pada tahun 2003 dengan nilai cukup tinggi, sebesar 500 juta dollar AS. Tujuannya kala itu, Linksys dibeli agar Cisco dapat masuk ke pasar jaringan komputer segmen rumahan.

Setelah 10 tahun berjalan, Cisco berubah pikiran dan berbalik ingin keluar dari pasar rumahan dengan menjual Linksys.

Sebelumnya, Cisco juga telah menutup beberapa produk konsumer besutannya. Salah satunya, perangkat portabel perekam video Flip yang dihentikan produksinya, pada April 2011 lalu.

Perusahaan jaringan telekomunikasi ini sepertinya kurang beruntung dalam berbisnis di segmen konsumer dan rumahan. Di segmen korporasi, Cisco masih berjaya dengan menguasai pasar IP routing.

Penjualan iPad Gerogoti Mac dan Windows

Posted: 25 Jan 2013 09:08 AM PST

KOMPAS.com - Apple mengumumkan bahwa penjualan komputer bersistem operasi Mac mengalami penurunan pada akhir tahun 2012. Setidaknya, ada 3 alasan mengapa Mac mengalami penurunan, salah satunya karena kanibalisasi oleh iPad.

CEO Apple Tim Cook dalam jumpa pers pada Kamis (24/1/2013), mengatakan, pihaknya menjual 4,1 juta Mac pada kuartal 4 tahun 2012. Jumlah itu menurun dari periode yang sama tahun 2011, di mana Apple bisa menjual 5,2 juta unit komputer Mac.

Cook menyatakan ada tiga faktor yang membuat penjualan Mac turun. Yang pertama adalah soal pasokan komputer All-in-One iMac yang dibatasi secara signifikan. Penjualan lini produk ini menyusut sekitar 700.000 unit dari tahun ke tahun. Selain itu, ada kecenderungan konsumen membatasi pembelian komputer desktop.

"Kami percaya penjualan Mac akan jauh lebih tinggi jika tidak ada kendala tersebut," kata Cook dengan optimis.

Faktor kedua adalah waktu kuartal 4 tahun 2012 lebih pendek (13 pekan) dibandingkan kuartal 4 tahun 2011 (14 pekan). "Tahun 2011 lalu, dalam sepekan, rata-rata kami menjual 370.000 unit Mac," Cook menjelaskan. Hal ini menyebabkan persediaan pasokan iMac turun 100.000 unit.

Faktor yang terakhir adalah tren perangkat mobile, yang membuat penjualan perangkat komputer desktop dan laptop menurun. Cook mengakui banyak konsumen yang lebih memilih iPad ketimbang Mac.

Apple berhasil menjual 22,9 juta iPad pada kuartal 4 tahun 2012, naik dari 15,4 juta pada periode yang sama tahun 2011. Cook meyakini ada beberapa kanibalisasi Mac dari angka penjualan itu.

"Kami tahu bahwa iPad akan menggerogoti Mac, kami tidak khawatir. Kami punya filosofi dasar untuk tidak pernah takut pada kanibalisasi," tegasnya.

"Khususnya untuk iPad, kami melihat adanya peluang yang sangat besar, karena pasar Windows jauh lebih besar, dan saya pikir sudah jelas terjadi kanibalisasi (oleh iPad) di sana," ujar Cook.

Seperti Steve Jobs, Cook adalah salah satu orang yang percaya bahwa penjualan tablet akan jauh mengalahkan komputer pribadi (personal computer/PC) di masa mendatang. Tren ini disebut era Post-PC. Menurutnya, tanda-tanda itu sudah terlihat hingga tiga tahun mendatang di mana tablet bakal memakan pangsa pasar komputer pribadi.

Tren perangkat mobile juga terlihat dari laporan keuangan Apple, yang mencatat rekor pendapatan 54,5 miliar dollar AS dengan laba bersih 13,1 miliar dollar AS. Kontribusi laba ini paling banyak disumbang dari iPhone dan iPad.

Untuk iPhone, Apple mengklaim berhasil menjual 47,8 juta unit pada kuartal 4 tahun 2012, atau naik dari 37 juta unit pada kuartal yang sama tahun 2011.

Cook juga mengakui bahwa iPhone telah mengkanibal bisnis iPod. Jika pada kuartal 4 tahun 2011 Apple berhasil menjual 15,4 juta iPod, maka di kuartal 4 tahun 2012 iPod hanya terjual 12,7 juta unit.

Bos Nokia Sindir Perlakuan Google ke Android

Posted: 25 Jan 2013 07:42 AM PST

KOMPAS.com - CEO Nokia Stephen Elop sedikit menyindir Google dan Android terkait fragmentasi. Ia juga menyinggung keputusan Google yang dianggap coba menutup sebuah "ekosistem terbuka."

Hal ini diucapkan Elop dalam jumpa pers yang membahas laba Nokia pada kuartal 4 tahun 2012, Kamis (24/1/2013). "Situasi yang sedang dihadapi Android, di mana Anda akan melihat jumlah fragmentasi yang meningkat, tentu saja diimbangi dengan upaya Google untuk mengubah ekosistem terbuka menjadi sedikit tertutup seperti yang Anda lihat baru-baru ini," ujar Elop

Pernyataan "baru-baru ini" nampaknya mengacu pada keputusan Google untuk tak lagi mendukung Exchange ActiveSync, sebuah teknologi berlisensi dari Microsoft.

Selain untuk mensinkronisasikan file dari perangkat mobile ke perangkat kmputer, teknologi ini diandalkan untuk memberi notifikasi push mail bagi pengguna GMail. Seperti diketahui, Google tidak menyediakan aplikasi asli layanan YouTube, Google Maps dan GMail untuk Windows Phone, sementara Windows Phone adalah sistem operasi harapan Nokia.

Terkait fragmentasi, hal ini adalah soal pengalaman yang dirasakan pengguna. Ada ratusan perangkat Android yang berjalan dengan sistem operasi versi berbeda, ukuran layar berbeda, dan resolusi piksel berbeda pula.

Karena keberagaman perangkat Android mulai dari ukuran layar dan resolusi yang berbeda satu sama lain, banyak aplikasi di Android yang tidak kompatibel secara tampilan pada perangkat dengan ukuran layar dan resolusi kecil.

Meskipun harus diakui, aplikasi tersebut masih bisa berjalan, namun tampilannya tidak kompatibel. Hal semacam ini bisa menyebabkan inkonsistensi pengalaman pengguna perangkat Android.

Baca juga:
Keragaman Perangkat Android Tak Perlu Dikhawatirkan
Google Tak Akui Adanya Fragmentasi di Android
Google Ingin Holo Jadi Antarmuka "Default" Android
Holo, "Senjata" Google untuk Kurangi Fragmentasi 
Mengapa Aplikasi di iOS Terlihat Lebih Baik dari Android?

Deteksi Flu, Peneliti Manfaatkan Twitter

Posted: 25 Jan 2013 07:04 AM PST

KOMPAS.com - Peneliti dan ilmuwan komputer dari Universitas Johns Hopkins menemukan cara untuk mendeteksi kasus influenza di Amerika Serikat dengan memanfaatkan Twitter.

Twitter banyak berisikan "tweet" atau kicauan pengunanya tentang flu yang telah menjangkiti dan menjadi epidemi di AS. Situs jejaring sosial tersebut tidak bisa dipisahkan dari penyakit flu dalam dunia nyata.

"Kami ingin memisahkan sensasi flu dari pesan masuk orang yang terserang flu," kata Mark Dredze, profesor asisten riset di departemen sains komputer Johns Hopkins.

Tim Dredze mengamati tren kesehatan publik yang dikaitkan dengan Twitter.

Dalam pengamatan, Dredze dan timnya mengembangkan metode pengamatan berbasis teknologi pemproses bahasa manusia yang hanya mengirimkan informasi terpadu mengenai kasus flu dan menyaring obrolan dalam kicauan Twitter di AS.

Peneliti dari Universitas Baltimore menguji sistem dengan membandingkan hasil penelitian Dredze dengan data di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

"Pada akhir Desember, media mengangkat tentang epidemi flu yang dikaitkan dengan sistem Twitter kami meski memiliki kekurangan keakuratan data. Akan tetapi kami melakukan perbaikan dengan membuat algoritma baru yang lebih baik," kata Dredze.

Para peneliti yang didanai oleh Institut Nasional Model Kesehatan Studi Agen Penyakit menular itu juga memetakan dampak flu di masing-masing negara bagian AS.

Dredze berharap sistem tersebut dapat mendeteksi penyakit lainnya, demikian Reuters melaporkan. (ANT)

Axis Adopsi Teknologi "Suara Jernih"

Posted: 25 Jan 2013 06:53 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler Axis mengimplementasi teknologi High Definition Voice (HD Voice) pada layanan suaranya. Ketika melakukan panggilan telepon, pengguna Axis dimungkinkan mendengar suara dengan kualitas lebih jelas, lebih natural, dan mengurangi kebisingan suara latar.

HD Voice merupakan salah satu teknologi kualitas suara generasi terkini. Axis mengklaim, teknologi Voice HD dapat meredam kebisingan suara kendaraan di jalan raya, angin, dan keramaian lainnya.

Pihak yang menerima telepon juga akan mendapat manfaat dari teknologi ini. Ketika pelanggan melakukan panggilan telepon, khususnya di lingkungan ramai, terjadi efek pembatalan suara yang memungkinkan penerima telepon dapat mendengar suara dengan jelas. Kedua belah pihak tak perlu berteriak saat menelepon di tempat yang ramai.

Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan, mengatakan, pada hari pertama implementasi teknologi HD Voice ini, lebih dari 100.000 panggilan telepon di jaringan Axis telah menggunakan layanan ini. "Kami terus menghadirkan inovasi baru ke pasar untuk memastikan pelanggan Axis selalu menikmati kualitas terbaik dengan harga terbaik," kata Daniel dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.

Ia menambahkan, layanan ini gratis untuk semua pelanggan yang memiliki ponsel dengan dukungan teknologi HD Voice, baik pihak yang melakukan atau yang menerima panggilan telepon. Beberapa produsen seperti Sony, Nokia, Apple dan beberapa merek lainnya, sudah mendukung HD Voice.

Jaringan HD Voice dari Axis kini tersedia di 100 kota, di seluruh jaringan 3G Axis di Jawa, Bali dan Lombok. 

No comments:

Post a Comment