KOMPAStekno

KOMPAStekno


Layar BB10 Ada 2 Ukuran, RIM Mengaku Kesulitan

Posted: 02 Dec 2012 09:28 AM PST

BANGKOK, KOMPAS.com - Ada dua jenis perangkat perdana BlackBerry 10 yang akan diluncurkan tahun depan.

Pertama adalah ponsel full-touch dengan resolusi layar 1280 x 730, sedangkan lainnya adalah ponsel dengan keyboard fisik QWERTY dan resolusi layar 720 x 720. 

Nah, dua perangkat yang berbeda form factor tersebut menimbulkan pertanyaan, soal cara kerja aplikasi di masing-masing perangkat. Terlebih lagi dua smartphone BlackBerry 10 tersebut berbagi toko aplikasi yang sama, BlackBerry World. 

Pihak RIM sendiri dalam BlackBerry Jam Asia 2012 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, tanggal 29-30 November lalu, saat ditanya KompasTekno, mengakui adanya kesulitan dalam menyeragamkan user experience di dua platform itu. 

Developer Relations & Ecosystem Development Vice President Research in Motion Alec Saunders mengatakan bahwa beberapa asset aplikasi kemungkinan harus mengalami resize agar bisa memberikan user experience yang konsisten.

Sementara South Asia Managing Director Research in Motion Hastings Singh mengatakan bahwa dibutuhkan "remodelling yang signifikan" antar-form factor

Jawaban lebih memuaskan diberikan oleh Application Platform and Tools Vice President Vice President Research in Motion Christopher Smith yang bidang pekerjaannya memang berkaitan langsung dengan proses pengembangan aplikasi.

Menurut Smith, menyesuaikan user experience antar-platform pada BB10 yang berbeda jenis input dan aspek rasio layar ini adalah "tantangan besar" untuk pengembang aplikasi (developer).

"Karena itulah kami berusaha memudahkan mereka dalam membuat aplikasi yang dioptimalkan untuk masing-masing form factor perangkat BB10," ujar Smith.

Bagaimana caranya? "Dengan memberikan set default behavior yang optimal untuk masing-masing form factor dalam tool pengembangan aplikasi BB10," lanjut Smith. Dengan begini, diharapkan developer bisa mamaksimalkan user experience baik di perangkat BB10 full-touch maupun dengan  keyboard QWERTY. 

Apakah ini berarti akan ada dua versi dari aplikasi yang sama demi mengoptimalkan user experience di masing-masing form factor seperti halnya Apple App Store dengan aplikasi iPhone dan aplikasi yang dioptimalkan untuk iPad? 

"Semuanya terserah developer, apakah akan menyediakan dua versi atau hanya satu saja dengan segala konsekuensinya," ujar Smith.

Yang jelas, menurut Smith, masing-masing form factor membutuhkan layout aplikasi yang berbeda untuk memaksimalkan user experience. Aplikasi game, misalnya, tentu berbeda cara kontrolnya antara perangkat full-touch dan perangkat dengan keyboard fisik QWERTY.

Apakah yang akan terjadi? Kita tinggal menunggu hingga tahun, saat RIM resmi meluncurkan platform BlackBerry 10. Toko aplikasi ini, menurut target yang ditetapkan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan, bakal memuat setidaknya 100.000 aplikasi untuk BlackBerry 10.

Berapa banyak yang menyediakan pengalaman optimal di perangkat BB10 full-touch, perangkat dengan keyboard QWERTY, dan BlackBerry Playbook dengan OS 10?

Ponsel yang Dapat Bengkok Segera Tiba

Posted: 02 Dec 2012 06:33 AM PST

Bayangkan bila Anda dapat memperlakukan ponsel anda seperti sehelai kertas. Digulung, dijatuhkan, diselipkan ke dalam ransel, maupun diinjak namun tetap tidak rusak.

Para peneliti sedang mengembangkan ponsel semacam itu -yang wujudnya tipis layaknya kertas dan dapat ditekuk.

Prototipenya telah ada dan menarik banyak perhatian dalam berbagai pameran peralatan teknologi.

Menurut desas-desus di kalangan teknologi, tahun depan kita sudah menyaksikan peluncuran ponsel yang dapat dibengkokkan ini untuk pertama kali. Berbagai perusahaan, antara lain LG, Philips, Sharp, Sony dan Nokia, sedang mengembangkan teknologinya.

Namun ada laporan menyebutkan bahwa Samsung akan menjadi perusahaan pertama yang akan mewujudkannya.

Samsung memilih ponsel pintar yang memiliki OLED (Organic Lights Emitting Diode -suatu semikonduktor yang memancarkan sinar teknologi yang fleksibel. Samsung yakin bahwa ponsel ini akan "sangat populer di kalangan konsumennya di seluruh dunia."

Layarnya akan dapat "dilipat, digulung dan lebih banyak lagi; dan memungkinkan daya tahan yang tinggi melalui penggunaan lapisan plastik yang lebih tipis, lebih ringan dan lebih fleksibel daripada...teknologi LCD yang konvensional," ujar juru bicara Samsung.

Namun ada berbagai teknologi lain yang dapat membuat ponsel pintar Anda dapat ditekuk atau dibengkokkan. Bagaimanapun, konsep menciptakan elektronika yang fleksibel dan merakitnya pada plastik yang juga fleksible telah dibahas sejak tahun 1960-an.

Pada tahun 2005, Philips mendemonstrasikan prototipe pertama display yang dapat digulung.

Tinta elektronik

Beberapa tahun kemudian, bacaan elektronik Kindle pertama dari Amazon menggunakan layar yang terbuat dari plastik yang tidak kaku -yang disebut optical frontplane. Satu-satunya masalah adalah bahwa komponen di bawah layar itu harus dari bahan yang kaku.

Sebagaimana bacaan elektronik generasi berikutnya, semua menggunakan tinta elektronik atau e-ink, yang juga dikembangkan oleh perusahaan yang sama.

Layar yang hitam-putih, dapat dilihat dengan memantulkan sinar alami seperti layaknya kalau kita membaca buku kertas, dan bukannya seperti layar yang memancarkan cahaya sendiri.

Namun kebanyakan display tinta elektronik tersembunyi di balik layar kaca yang kaku dan tidak bisa ditekuk atau dibengkokkan. Salah satu alasannya adalah biaya.

Untuk membuat suatu produk yang sepenuhnya fleksibel, semua bagiannya -optical frontplane maupun backplane (tempat transistornya berada)- harus fleksibel, begitu juga batere, kerangka luar, layar sentuh, dan komponen lainnya.

Beberapa perusahaan telah mulai mengembangkan display dengan backplane fleksibel.

Di antara perusahaan yang mulai mengembangkan layar tinta elektronik fleksibel adalah LG Displays dari Korea Selatan dan Plastic Logic dari Inggris.

Namun menurut seorang pakar teknologi di Inggris, Samsung sudah cukup jauh di depan dalam bidang ini.

Apapun teknologinya, tampaknya tak lama lagi kita akan memiliki ponsel yang tak hanya pintar, namun juga dapat dibengkokkan. (BBC)

Siap-siap, Galaxy Note 10.1 Bakal "Disuguhi" Jelly Bean

Posted: 02 Dec 2012 12:59 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Samsung Indonesia siap memberi update perangkat lunak untuk tablet Galaxy Note 10.1. Update itu meliputi pembaruan sistem operasi ke Android 4.1 (Jelly Bean) dan fitur istimewa Premium Suite.

Update bisa dilakukan dengan mengunduh secara over the air (OTA) atau datang langsung ke Samsung Service Center di kota masing-masing. Untuk update di Samsung Service Center ini bisa dilaksanakan mulai 15 Desember 2012.

"Dengan upgrade Premium Suite ini, pengguna Galaxy Note 10.1 dapat merasakan pengalaman yang lebih pada tablet," kata Adinda Nesvia, Product Marketing Manager Samsung Mobile Samsung Indonesia, dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.

Premium Suite disertai dengan beberapa fitur baru. Pengguna dapat membuka dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Ukuran jendela aplikasi itu bisa diatur sesuka pengguna.

Samsung juga menyediakan 16 aplikasi mini yang bisa dibuka secara bersamaan. Setiap aplikasi dapat digeser atau diperbesar ukuran kotaknya.

Ada pula fitur Air View yang memudahkan pengguna melihat konten dalam satu folder tanpa harus membuka folder tersebut. Air View juga berfungsi untuk aplikasi email, foto, dan video.

No comments:

Post a Comment