KOMPAStekno

KOMPAStekno


Belajar Wirausaha Lewat Game, Mau?

Posted: 08 Feb 2013 02:25 PM PST

BANDUNG, KOMPAS.com - Belajar wirausaha melalui buku atau seminar mungkin sudah biasa ditemui. Namun, Bizgame101 bisa menjadi metode menjadi seorang wirausaha melalui media video game, sesuatu yang jarang dicoba sebelumnya.

Pemain memainkan tokoh protagonis yang ingin memulai bisnisnya sendiri tapi dia kebingungan karena tidak tahu caranya. Beruntunglah dia karena pamannya mau mengajarinya.

Langkah pertama adalah berguru pada tiga pemilik usaha yakni Chandra sang pemilik restoran, Sholeh sang pemilik peternakan, dan Lina pemilik perusahaan garmen.

Saat bekerja untuk tiga orang ini, semua ditampilkan melalui minigame. Chandra misalnya, tahap awal adalah mencuci piring. Kita harus membersihkan piring menggunakan peralatan yang sesuai. Begitu pula dengan Sholeh sewaktu kita membersihkan kotoran di peternakannya. Sama halnya dengan Linda saat kita diminta menyetrika baju-bajunya.

Jangan bayangkan Bizgame101 bakal berisi kalimat-kalimat bernada mengkuliahi karena semua diberikan melalui tampilan di game. Sebut saja saat sang paman menyarankan untuk bekerja kepada orang lain sebagai tahap awal membuka usaha sendiri, karena itu menjadi modal di masa mendatang.

Pada level selanjutnya, pemain akhirnya bakal bisa membuat usahanya sendiri. Magang yang kita lakukan akan menentukan profil usaha yang nantinya kita jalankan.

Setiap kita naik tingkat, sang pemilik usaha akan memberikan wejangan dengan gaya bahasa santai. Tidak sekadar berbicara karena ada beberapa fakta yang mereka ungkapkan seperti data investasi ekonomi ke Indonesia yang meningkat sejak tahun 2013. Fakta itu sebetulnya juga harus diketahui karena kondisi di lapangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini melampaui 6 persen.

Bizgame101 bisa diakses melalui www.bizgame101.com dan kita hanya mendaftar menggunakan akun media sosial Facebook untuk menyimpankemajuan kita.

Serius

Bizgame101 adalah karya kolaborasi antara Kummara, Rolling Glory, dan Monoponik. Penggagas game ini adalah Badroni Yuzirman, salah seorang pendiri Komunitas Tangan di Atas, Fauzi Rachmanto, pengusaha, dan Eko Nugroho, CEO Kummara.

Menurut Eko, game ini memberikan pesan berupa dorongan untuk memulai usaha sendiri. Dia bersama para penggagas percaya bahwa kewirausahaan menjadi kunci bagi Indonesia untuk maju di masa mendatang.

"Sudah banyak yang sudah dilakukan untuk menggalakkan semangat berwirausaha, dan inilah pertama kalinya menggunakan video game," kata Eko.

Bizgame101 ditujukan kepada para pelajar dan mahasiswa dengan tujuan memperkenalkan kewirausahaan lebih dini kepada mereka.

"Kami juga ingin membuktikan bahwa game mampu berperan sebagai media alternatif penyampai informasi yang positif," kata Eko.

Saat ini, Bizgame101 masih dalam tahap beta tapi sudah bisa dimainkan. Siap jadi pengusaha?

XL Agresif di Ranah Iklan Mobile

Posted: 08 Feb 2013 11:05 AM PST


BATAM, KOMPAS.com -
Direktur Technology Digital Services XL Dian Siswarini mengatakan, pihaknya meluncurkan layanan mobile advertising terbaru. Yakni pengiriman pesan komersial berbasis lokasi (Location Based Advertising/LBA) secara real time di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, alasan diluncurkannya LBA adalah karena semakin luasnya masyarakat yang memanfaatkan layanan telekomunikasi selular dalam mendukung aktivitas sehari-hari.

Untuk itu, LBA diyakini mampu menjangkau konsumen dengan efektif, cepat, dan mengirimkan pesan komersial yang relevan pada lokasi tertentu.

"XL percaya industri mobile advertising di Indonesia akan tumbuh pesat, termasuk kebutuhan LBA. Kami melakukan inisiatif strategis dan menjadi operator telekomunikasi pertama yang menyediakan layanan ini dengan ruang lingkup nasional secara nyata," kata Dian, di Batam, Jumat (8/2/2013).

Untuk menerima promosi via LBA, kata Dian, pelanggan XL tidak dikenakan biaya alias gratis.

Dengan LBA, marketer juga dapat langsung berinteraksi dengan target market berdasarkan lokasi dan waktu di seluruh wilayah Indonesia. Baik indoor, outdoor, perumahan, dan kampus.

Selain itu, format pesan komersial yang dikirimkan oleh XL LBA pun beragam, mulai dari SMS interaktif, MMS video, sampai dengan menu interaktif menggunakan UMB.

"Misalnya, layanan ini bisa digunakan untuk menginformasikan suatu promo di sebuah mall, pesan dikirimkan ke konsumen yang ada di mall tersebut. Respon dan performa campaign juga akan meningkat karena pesan yang dikirimkan relevan dengan profil dan lokasi konsumen," ujarnya.

Canon Hadirkan Kamera "Full-Frame" Paling "Terjangkau"

Posted: 08 Feb 2013 08:34 AM PST


KOMPAS.com — Lantaran harganya relatif mahal dan berada di luar jangkauan kantong kebanyakan konsumen, kamera DSLR dengan sensor full-frame— yang besarnya sebanding dengan ukuran negatif film 35 mm (24 x 36 mm)—selama ini hanya menjadi "impian" sebagian besar penggemar fotografi.

Anggapan itulah yang hendak diubah oleh Canon melalui produk kamera DSLR terbarunya, EOS 6D, yang diluncurkan pada September 2012, dan kini sudah bisa diperoleh di Indonesia.

PT Datascrip selaku distributor tunggal kamera-kamera Canon di Tanah Air membanderol kamera full-frame "terjangkau" ini seharga Rp 20.550.000 untuk versi body-only. Tersedia juga paket kit dengan lensa EF 24-105 mm F4L IS USM seharga Rp 27.500.000 dan lensa 24-70 mm F4L IS USM seharga Rp 33.250.000.

Harga tersebut memang paling "terjangkau" di antara kamera-kamera DSLR full-frame dari Canon. EOS 5D Mark III yang posisinya setingkat di atas EOS 5D, misalnya, dihargai lebih dari Rp 30 juta body-only.

"Kehadiran kamera ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi kalangan fotografer yang lebih luas," ujar Direktur Divisi Canon PT Datascrip Merry Harun dalam keterangan pers yang diterima Kompas Tekno.

Kamera yang sekaligus menjadi tipe full-frame paling ringan dari Canon dengan bobot 680 gram ini mengandalkan sensor beresolusi 20,2 megapiksel.  Tangkapan gambar dari sensor tersebut diproses oleh image processor Digic 5+.

Selain sensor full-frame, fitur lain yang menjadi andalan kamera ini adalah konektivitas WiFi yang membuatnya bisa dikendalikan melalui perangkat iOS atau Android dengan aplikasi EOS Remote App. Aplikasi tersebut bisa diunduh gratis lewat Google Play Store dan Apple Store.

"Kita bisa menyortir foto atau mengunggahnya ke media sosial secara langsung dari perangkat ponsel atau tablet, sementara kamera tetap tersimpan di dalam tas," ungkap Marketing Manager Canon Image Dommunication Product Division Sintra Wong tentang teknologi WiFi milik EOS 6D.

Ada pula fitur GPS terintegrasi pada EOS 6D sehingga penggunanya bisa memberikan data geo-tagging untuk menyimpan informasi lokasi pengambilan sebuah foto.

Tak tertarik dengan WiFi atau GPS? EOS 6D pun tersedia dalam versi tanpa dua fitur tersebut dengan harga yang lebih murah, yaitu Rp 19.825.000 untuk versi body-only, serta paket kit dengan lensa EF 24-105 mm F4L IS USM seharga Rp 26.825.000 dan lensa EF 24-70 mm F4L IS USM seharga Rp 32.500.000. 

Demi Windows 8, Microsoft Gaet Mahasiswa

Posted: 08 Feb 2013 07:52 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Microsoft Indonesia telah menunjuk 40 mahasiswa dari 25 perguruan tinggi untuk menjadi duta Windows 8 melalui program University Crew (UCrew). Dengan hadirnya para duta tersebut, Microsoft Indonesia berharap tingkat adopsi dan juga pangsa pasar Windows 8 bisa terus meningkat di kalangan pelajar.

Proses pemilihan duta UCrew ini sendiri sudah berjalan pada awal Desember 2012 lalu. Microsoft harus bekerja keras untuk menjaring sekitar 1.400 pendaftar yang berasal dari berbagai universitas di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta.

"Pemilihan UCrew ini berdasarkan latar belakang akademis dari para pendaftar. Selain itu, para UCrew tersebut juga harus mampu bersosialisasi dengan baik," kata Lucky Gani, Business Group Head Windows Division Microsoft Indonesia, saat menjelaskan kriteria penunjukan UCrew kepada KompasTekno di Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Setelah melewati proses penjurian yang ketat, mulai 7 Januari 2013 ini, ke-40 UCrew tersebut sudah menjalankan tugas mereka untuk mempromosikan Windows 8 di kalangan kampus masing-masing. 

"Mereka ini bukan sales person, melainkan duta yang memperkenalkan dan memberi pengalaman Windows 8 kepada lingkungan kampus," ujar Lucky.

Untuk menjalankan tugasnya, para UCrew ini dipersenjatai dengan perangkat berbasis Windows 8, seperti tablet Acer Iconia W510 dan ponsel Nokia Lumia 820.

Hasilnya, Microsoft mengklaim kenaikan keinginan mahasiswa untuk beralih ke perangkat tablet berbasis Windows 8 dari 11 persen ke 43 persen.

"Ini merupakan strategi kami untuk memperkenalkan Windows 8 yang tidak hanya untuk segmen enterprise, kantor, ataupun instansi pemerintah, tetapi juga untuk mahasiswa," kata Lucky.

Untuk ke depannya, program UCrew ini juga akan berlangsung di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Makassar. Program tersebut akan diselenggarakan paling lambat pada November 2013.

Melihat Jejak 3G di Pulau Penawar Rindu

Posted: 08 Feb 2013 06:59 AM PST

KOMPAS.com/Indra Akuntono

Direktur Technology Digital Services XL, Dian Siswarini saat menyerahkan sehelai bendera Merah Putih untuk dikibarkan di puncak BTS XL, di Desa Kampung Baru, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Jumat (8/2/2013). Pengibaran bendera merupakan seremoni menandakan komitmen XL melayani masyarakat di daerah perbatasan.

 

BATAM, KOMPAS.com - Wilayah bernama Belakang Padang merupakan salah satu wilayah terluar di Indonesia. Wilayah yang masuk dalam administrasi Kota Batam, Riau Kepulauan ini berbatasan langsung dengan perairan internasional dan negara jiran Singapura.

Posisinya yang berada di perbatasan wilayah negeri ini membuatnya menjadi cukup strategis dilihat dari sisi ekonomi dan ketahanan nasional.

Operator telekomunikasi seluler XL Axiata melakukan tinjauan pada infrastrukturnya di Pulau Belakang Padang, Jumat (8/2/2013).

Pulau yang juga dikenal dengan nama Pulau Penawar Rindu ini menjadi pusat dari Kecamatan Belakang Padang yang membawahi tujuh kelurahan dan kurang lebih 55 pulau kecil di sekitarnya.
 
Sampai saat ini, sedikitnya 2.000 pelanggan dari Pulau Belakang Padang telah terlayani. "Selain karena pertimbangan pasar, keberadaan BTS di pulau ini sekaligus sebagai dukungan kami kepada pemerintah dalam memajukan wilayah perbatasan," kata Dian, saat meninjau BTS tersebut, di Desa Kampung Baru, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Jumat (8/2/2013).

Direktur Technology Digital Services XL, Dian Siswarini menjelaskan, layanan komunikasi XL di Pulau Belakang Padang sudah dilakukan sejak 2004. Semua layanannya terus ditingkatkan dan sejak Maret 2012, BTS tersebut dilengkapi dengan layanan berbasis data - 3G HotRod.

Peduli Komunitas

Penduduk di kecamatan ini berjumlah kurang lebih 25.000 jiwa. Sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai pekerja di berbagai perusahaan di Batam, dan juga menjadi nelayan.

Tidak ada mobil di pulau ini. Moda transportasi yang lazim digunakan adalah motor dan becak. Sementara itu, untuk menyeberang ke Batam, warga menggunakan perahu pom-pong, dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit.

Sebagai wujud komitmen untuk ikut serta membangun masyarakat di sekeliling BTS dan di wilayah perbatasan, XL menyerahkan sejumlah donasi bagi komunitas warga Belakang Padang.  

Dian Siswarini dan Vice President West Region XL Bambang Parikesit, menyerahkan donasi kepada komunitas pengemudi becak dan ojek di wilayah ini berupa kartu komunitas. Warga bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk melakukan panggilan dan SMS secara gratis antar sesama anggota komunitas.

Di tempat yang sama, XL juga menyerahkan donasi pendidikan kepada sekolah terdekat di sekitar lokasi BTS, berupa peralatan sekolah. Selain di Pulau Belakang Padang, XL juga memiliki sejumlah BTS di pulau terluar lainnya.

Di wilayah sekitar Sumatera, XL memiliki BTS di Pulau Sabang (ujung Barat RI), Pulau Simeulue (Samudera Hindia), dan Natuna (Laut Cina Selatan).

Di Kalimantan, BTS XL juga melayani masyarakat di daerah perbatasan dengan Malaysia, yaitu di Pulau Sebatik dan Nunukan.

Sementara itu di Indonesia Timur, daerah perbatasan dengan Papua Nugini dan Pasifik XL menempatkan BTS untuk melayani masyarakat di Merauke dan Biak.

No comments:

Post a Comment