KOMPAStekno

KOMPAStekno


Waspadai Tipuan Situs Jodoh dan Warisan

Posted: 15 Feb 2013 11:37 AM PST

KOMPAS.com — Terkait hari kasih sayang atau Valentine Day yang selalu dirayakan tiap 14 Februari, para ahli keamanan dari Kaspersky Lab memaparkan beberapa dari bahaya mencari cinta di dunia maya.

Salah satunya adalah "spam Nigeria". Spam yang banyak beredar di situs pencarian jodoh ini dilaporkan telah berhasil membuat para korbannya kehilangan uang hingga ribuan dollar AS.

Sebagai catatan, spam Nigeria ini sudah banyak beredar dalam 1 tahun ini, tetapi masih belum kehilangan popularitasnya.

Seperti tertulis dalam keterangan resminya, "gadis" yang diduga menulis e-mail jenis ini biasanya menceritakan dirinya tinggal di sebuah negara terpencil di benua Afrika.

Tak lama setelah berkenalan, si gadis biasanya memberitahukan bahwa ia merupakan pemilik warisan uang sebesar satu juta dollar AS dan bersedia membagi kekayaannya tersebut dengan si korban.

Namun, untuk mendapatkan gadis dan uang tersebut, si korban diminta untuk membayar beberapa layanan legal yang biasanya berjumlah hingga ribuan dollar AS.

Taktik ini sendiri sebenarnya sangat sulit untuk dijalankan. Si penipu harus menyediakan banyak waktu dan usaha untuk menarik perhatian karena biasanya si korban tidak mau membayar uang sebanyak itu. Namun, apabila si penipu berhasil, ia akan mendapatkan hasil yang luar biasa besar.
 
Penipuan lainnya tampak lebih sederhana. Biasanya, untuk mencari pasangan melalui internet, orang-orang menggunakan situs-situs pencarian jodoh. Nah, dalam bentuk penipuan kali ini, si penjahat meminta korbannya untuk mentransfer sejumlah uang agar bisa bergabung ke sebuah situs pencarian jodoh tertentu.

Biasanya si korban harus merogoh kocek sebesar 0,3 dollar AS atau Rp 3.000, hingga 12 dollar AS atau Rp 116.000.

Namun, setelah uang dikirim, pengguna tetap tidak bisa mengakses situs tersebut.

LG Umumkan Android "Layar Cembung"

Posted: 15 Feb 2013 09:35 AM PST


KOMPAS.com — Seakan tak sabar menunggu hingga ajang Mobile World Congress akhir Februari mendatang, hari Selasa (13/2/2013) lalu LG mengumumkan keberadaan smartphone Optimus G Pro.

Ponsel pintar yang merupakan penerus seri Optimus G ini mengusung ukuran layar ekstra besar, mencapai 5,5 inci dengan resolusi full-HD (1920 x 1080).

Layar ini menggunakan panel "curved glass" yang diklaim LG mampu menghasilkan efek visual "2,5D". Sebelumnya, layar curved glass yang cembung sudah pernah digunakan di Dell Venue Pro, Nokia Lumia 920 dan Lumia 800, serta Windows Phone 8X dari HTC.

Berdasarkan rumor yang telah lebih dulu beredar, Optimus G Pro kemungkinan bakal dilengkapi prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon berkecepatan 1,7 GHz, RAM sebesar 2GB, dan kamera 13 megapiksel. Fitur lainnya termausk konektivitas 4G LTE dan baterai berkapasitas 3.140 mAh.

Dari bentuk dan ukurannya, boleh jadi smartphone LG ini akan ditujukan sebagai lawan Galaxy Note II dari Samsung.

Optimus G Pro adalah model smartphone keempat yang diumumkan LG minggu ini, di samping Optimus L7, L5, dan L3. Smartphone tersebut diprediksi akan memasuki pasaran Korea dalam beberapa minggu ke depan. Belum ada informasi soal ketersediaan perangkat ini di negara-negara lain.

Ini Dia, Desain Awal BlackBerry 10

Posted: 15 Feb 2013 07:38 AM PST

WATERLOO, KOMPAS.com - BlackBerry 10 merupakan sistem operasi perangkat BlackBerry yang benar-benar baru. Berbeda sama sekali dengan sistem operasi sebelumnya, baik dari sisi antarmukanya maupun fitur-fiturnya.

Begitu pula, dengan perangkat BlackBerry 10 yang diperkenalkan, yaitu BlackBerry Z10 dan BlackBerry Q10. Desain dua perangkat perdana BB10 ini benar-benar berbeda bila dibandingkan dengan ponsel BlackBerry sebelumnya.

Untuk BlackBerry Q10 yang menggunakan keyboard QWERTY fisik mungkin masih bisa dibilang mirip dengan BlackBerry sebelumnya, seri Bold. Perbedaan paling mencolok terlihat di BlackBerry Z10 yang menggunakan full touchscreen.

Bagaimana proses perancangan BlackBerry Z10, sejak masih berupa sketsa di kertas sampai menjadi desain final, diungkap oleh Wood yang dipercaya memimpin pembuatan desain BlackBerry Z10 dan Q10 ini menyebutkan BlackBerry Z10 terinspirasi dari sebuah rumah, yang fotonya diperlihatkan kepada beberapa wartawan yang hadir.

"Ini merupakan foto yang sangat penting bagi kami. Rumah ini meski  minimalis tapi indah dan mempunyai fungsi yang sangat banyak," tutur Wood. "Kami ingin BlackBerry 10 seperti rumah ini, mempunyai desain yang minimalis namun indah, mudah digunakan, dan penuh fungsi".

Pembuatan desain BlackBerry Z10 sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu dengan melibatkan karyawan dari berbagai bidang ilmu. Jadi jangan dibayangkan tim pembuatan desain Z10 hanya terdiri dari para artis dan desain grafis.

Salah satu kelompok tim ini adalah yang bertugas melakukan riset ke para pengguna dari berbagai latar belakang. Tim ini mencari tahu, apa yang mereka harapkan dari sebuah ponsel, apa yang mereka suka dan tidak. Riset ini dijadikan salah satu faktor penentu bentuk dari ponsel BlackBery 10.

Untuk tim grafisnya terdiri dari dua tim, tim pertama di kantor pusat BlackBerry yang berada di kota Waterloo, Kanada dan tim dari sebuah studio di kota Toronto, Kanada.

Sketsa awal bentuk BlackBerry Z10 dibuat secara analog alias masih menggunakan pensil dan kertas. Meski setelahnya, tetap menggunakan aplikasi grafis yang diklaim terbaik, Wood tak bersedia menyebutkan nama aplikasinya.

Dalam membuat rancangan ini, Wood juga mempertimbangkan antarmuka dari sistem operasi BlackBerry 10. Tujuannya agar desain yang dirancangnya selaras dengan cara pengoperasian dan fitur-fitur yang ada.

Setelah desainnya selesai, dibuatlah beberapa prototipe BlackBerry Z10 dengan menggunakan printer 3D. Prototipe berbahan plastik ini kemudian dicoba, dirasakan, digenggam, dan dimasukkan ke kantong.  Dibutuhkan ratusan prototipe sebelum akhirnya desain final  BlackBerry Z10 disepakati.

Inilah beberapa sketsa awal dari BlackBerry Z10 yang dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Wood:

Social Media dan Bahaya Penculikan

Posted: 15 Feb 2013 06:51 AM PST


Penulis: Arli Aditya Parikesit*

KOMPAS.com - Penculikan (kidnapping) merupakan suatu aksi kejahatan, yang tentu saja melanggar hukum. Dalam kasus ekstrim, penculikan bahkan dapat saja menjadi instrumen bagi kejahatan yang jauh lebih besar, seperti human trafficking, drugs trafficking, bahkan aksi terorisme. Oleh karena itu, semua pihak harus mengganggap hal ini sebagai ancaman yang sangat serius bagi kemanusiaan itu sendiri.

Di satu sisi, perkembangan media secara umum, dan social media telah begitu pesatnya, sehingga memungkinkan setiap detail privasi dari obyek liputan dapat terekspos ke seluruh penjuru dunia.

Di sisi lain, hal ini mengandung bahayanya sendiri, karena data privasi dapat dimanfaatkan penjahat sebagai instrumen untuk menjalankan aksinya.

Bagaimana hal itu dapat mereka manfaatkan, dan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah kejahatan seperti penculikan?

Kasus Penculikan

Baru-baru ini, telah terjadi kasus penculikan terhadap putri dari pasangan selebritis Musdalifah dan Nassar, yaitu Nana. Menariknya, sang penculik mengakui sendiri, bahwa mereka mendapatkan info kekayaan dan sekolah Nana dari infotainment.

Walaupun akhirnya diringkus oleh aparat berwenang, terlihat bahwa penculik tersebut adalah suatu sindikat, yang bekerja dengan sangat serius untuk melakukan aksi kejahatan mereka. Sedikit petunjuk saja mengenai data privasi seseorang, sudah sangat cukup bagi mereka untuk menjadi 'ausgangpunk' (titik berangkat) dalam rangka pengumpulan informasi. Apalagi, jika informasi tersebut tersedia sangat melimpah.

Di sini, Pentingnya menjaga privasi keluarga, terutama anak-anak, dengan tidak mengumbar informasi privat ke media & social media. Kejahatan masa kini telah memanfaatkan teknologi yang terbaru, termasuk social media. Sampai detik ini, kontrol privasi terhadap social media masih menjadi isu yang kontroversial. Sehingga seyogyanya harus berhati-hati jika merilis informasi ke publik.

Memperhatikan Privasi Anak

Apa yang terjadi pada Nana, seyogyanya membuat kita lebih hati-hati dalam membagikan data privasi kepada publik. Walau bukan selebriti, ada baiknya publik mulai memperhatikan privasi anak juga dengan:

  1. Tidak mengumbar foto anak di socmed (Twitter & FB).
  2. Tidak mengumbar info sensitive anak di socmed (di mana sekolahnya, alamat, no telpon, tanggal lahir, dan sebagainya).
  3. Tidak mengumbar data kelahiran anak. Menariknya, ada riset oleh Komnas Anak soal penculikan bayi, yang dipicu oleh orang tua yang mengumbar informasi kelahiran anaknya.
  4. Tidak mengumbar data sensitif semua anggota keluarga (selain penculikan, juga dimanfaatkan untuk pencurian identitas, penipuan, dan sebagainya).


Kasus pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan telah sangat jamak terjadi melalui social media. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

Paling tidak, tips-tips di atas dapat kita manfaatkan untuk mulai mengamankan anak-anak kita dari sentuhan penjahat. Namun, masih ada satu lagi langkah dari segi kebijakan publik, yang dapat diterapkan dibawah ini.

Panoptikon Foucault Bagi Penjahat

Dengan maraknya aksi para penculik, yang mendapatkan informasi dari media dan sosial media, maka tindakan pengawasan total dalam rangka melindungi publik terhadap kriminal sangat diperlukan. Panoptikon, sebagai sebuah konsep abstrak yang dipopulerkan Foucault, adalah suatu instrumen disipliner yang sudah seyogyanya diterapkan pada masyarakat modern.

Di Inggris, pengawasan CCTV terhadap aktivitas publik telah dilakukan secara menyeluruh, bahkan ke kota kecil sekalipun. Bahkan di beberapa kota besar seperti  Middlesbrough, Bristol, Brighton and London, CCTV telah dilengkapi dengan loudspeaker, untuk memberi efek kejut bagi penjahat.

Negara yang menerapkan demokrasi liberal seperti Inggris bukanlah 'bebas' dalam arti bisa melakukan apa saja tanpa kontrol, namun mereka tetap menjadikan hukum sebagai panglima, untuk mengawasi dan menghukum para kriminal.

Dalam konteks media sosial, aparat yang berwenang sudah seyogyanya menggunakan filosofi Panoptikon, dalam rangka optimalisasi aksi intelijen untuk cegah tangkal kejahatan.

Polri sudah mengaktivasi akun social media resmi, dalam rangka memberikan informasi mengenai lalu lintas dan aktivitas mereka. Namun, divisi cyberspace mereka diharapkan bisa lebih proaktif untuk memantau media sosial.

Di sisi lain, menggunakan CCTV untuk mengawasi aktivitas publik seyogyanya bukan sesuatu yang ditabukan. Melihat contoh Inggris, kita tetap bisa berdemokrasi dan menjadi reformis, dengan meningkatkan pengawasan (surveillance) terhadap aksi para penjahat, termasuk aksi para penculik.

Dalam konteks penculikan terhadap Nana, jika di depan sekolah ada CCTV yang diletakkan oleh aparat keamanan, tentu upaya rescue akan bisa dilakukan lebih cepat, dan identifikasi terhadap tersangka bisa lebih cepat juga.  

Filosofi Panoptikon, yang diterapkan dalam control center efektif/efisien terhadap public surveillance adalah cara untuk menjaga privasi semua warga negara yang baik-baik, terutama menjaga anak-anak kita.

*Tentang Penulis: Dr.rer.nat Arli Aditya Parikesit adalah alumni program Phd Bioinformatika dari Universitas Leipzig, Jerman; Peneliti di Departemen Kimia UI; Managing Editor Netsains.net; dan mantan Koordinator Media/Publikasi PCI NU Jerman. Ia bisa dihubungi melalui akun @arli_par di twitter, https://www.facebook.com/arli.parikesit di facebook, dan www.gplus.to/arli di google+.

Inaicta 2013 Fokus pada Tiga Hal

Posted: 15 Feb 2013 06:46 AM PST


JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran untuk ajang kompetisi karya kreatif tahunan Indonesia Communication Technology Award (INAICTA) 2013 akan dilangsungkan pada 21 Februari hingga 31 Juli mendatang.

Selain target mengumpulkan 1.500 peserta tahun ini, ada tiga hal penting yang, menurut Ketua Pelaksanaan INAICTA 2013 Andreas Surya, akan ditingkatkan dalam penyelenggaraan kompetisi yang telah memasuki tahun ke tujuh tersebut.

Pertama adalah fokus pada kekuatan ketegori lomba, yaitu karya-karya yang secara ekonomi dan pemasaran dipandang mampu mengantarkan Indonesia ke skala global.

Salah satu "kekuatan" tersebut adalah karya game yang tahun ini untuk pertama kalinya mendapat kategori sendiri yang terbagi lagi ke dalam karya game hiburan, promosi/ iklan, dan edutainment.

"Kita juga ingin masuk ke edugames, untuk mewujudkan permainan yang tak hanya menghibur namun bisa ikut mencerdaskan siswa sekolah," ujar Andreas dalam acara peresmian INAICTA 2013 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rabu (14/2/2013).

Satu contoh kategori lain yang disebutkannya adalah pariwisata. Para penyelenggara lomba berharap bisa melihat karya-karya yang bisa mendukung industri strategis dalam negeri itu.

Fokus ke dua, lanjut Andreas, adalah digitalpreneurship. Dalam rangka mengakomodir kebutuhan para alumni INAICTA untuk  berkembang lebih lanjut, penyelenggara akan berupaya mendirikan jaringan alumni INAICTA.

"Selain menjalin kerjasama antar alumni, network ini sekaligus berfungsi sebagai wadah untuk para pelaku industri agar memudahkan dalam mencari para pemenang INAICTA," papar pria berkacamata ini.

Yang terakhir, Andreas menyebutkan fokus pada ekosistem dan komunitas. Menyadari bahwa penyelenggara tak mungkin melakukan semua hal sendiri, maka INAICTA 2013 akan menjadi bagian dari jaringan ekosistem dan komunitas yang lebih besar.

"Caranya, kami ingin merangkul lebih banyak ekosistem, institusi dan departemen-departemen pemerintah yang lain agar karya alumni bisa dimonetisasi," ucapnya.

Andreas tak lupa menambahkan bahwa pihaknya menantikan partisipasi karya-karya sebanyak mungkin dari seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah. "Tahun lalu, 66 persen pesertta datang dari luar daerah," tandasnya.

No comments:

Post a Comment