KOMPAStekno

KOMPAStekno


5 Tips Pintar Pakai Android

Posted: 23 Nov 2012 09:27 AM PST

KOMPAS.com - Di setiap versi terbarunya, Google selalu menghadirkan begitu banyak fitur baru yang dijamin dapat memudahkan penggunanya.

Sayangnya, tidak semua fitur dijelaskan secara detail oleh Google.

Berikut KompasTekno hadirkan lima tips untuk mengoperasikan sistem operasi buatan Google tersebut, seperti dikutip dari AllThingsD.

Catatan: Tips ini dicoba dengan menggunakan sistem operasi Android 4.0 alias Ice Cream Sandwich. Kemungkinan ada beberapa fitur yang tidak berjalan dengan baik di versi Android sebelumnya.

1. Menggunakan keyboard dengan lebih mudah

Untuk berpindah dari mode huruf ke angka, Anda bisa menekan tombol "?123". Biasanya, tombol ini terletak di paling bawah, di sebelah tombol ",".

Namun, hal tersebut terkadang bisa terasa sangat merepotkan. Untuk cara cepatnya, Anda bisa menekan tombol "Q" cukup lama untuk angka 1, huruf "W" untuk angka 2, huruf "E" untuk angka 3, dan seterusnya.

Bagi Anda yang baru berpindah dari ponsel yang dilengkapi dengan keyboard fisik, biasanya akan sedikit merasa kurang nyaman dalam menggunakan keyboard virtual yang ada di ponsel layar sentuh penuh.

Android versi terbaru biasanya sudah dilengkapi dengan fitur Swype, mengizinkan Anda untuk mengetik tanpa harus mengangkat jari dari keyboard. Angkat jari Anda setelah selesai mengetik sebuah kata. Cara ini dijamin lebih akurat dibandingkan dengan cara biasanya.

Untuk melihat apakah fitur Swype ini bekerja atau tidak di ponsel Android Anda, buatlah sebuah kata. Jika tidak ada garis yang terlihat di antara huruf-huruf yang diinginkan, berarti fitur tersebut tidaklah aktif.

Tahan tombol "Space bar" dan pilihlah menu "Select Input Method". Kemudian pilihlah Swype.

2. Unlock ponsel dengan menggunakan wajah

Untuk membuka halaman Home di sebuah perangkat Android, beberapa pengguna biasanya menggunakan password, PIN, atau membuat sebuah pola.

Google sendiri sudah menambahkan sebuah fitur keamanan baru. Anda bisa masuk ke halaman Home dengan menggunakan wajah sebagai kodenya.

Fitur ini sayangnya tidak hadir di semua ponsel Android. Mengapa? Ternyata fitur tersebut memanfaatkan kamera pada bagian depan ponsel. Ponsel yang tidak diengkapi dengan dua buah kamera dipastikan tidak dapat menggunakan fitur "Face Unlock" ini.

Bagi Anda pemilik perangkat Android versi terbaru yang dilengkapi dengan kamera depan, Anda bisa mengaktifkan fitur ini dengan mengunjungi menu Settings, Security, Screen Lock, dan pilihlah Face Unlock.

3. Screenshot

Anda bisa mengambil gambar dari tampilan yang sedang dilihat dengan cepat. Anda tidak memerlukan aplikasi tambahan untuk melakukan hal tersebut. Anda cukup menahan tombol Home ditambah tombol "volume down", maka secara otomatis sistem akan mengambil screenshot.

Hasilnya akan disimpan di folder Gallery. Sayangnya, fitur ini baru tersedia di Android versi Ice Cream Sandwich ke atas.

4. Akses cepat ke kontak tertentu

Ada cara mudah untuk langsung menemukan kontak favorit Anda. Daripada Anda harus mencari satu-satu di menu "Contact" atau mengetik ulang nama orang tersebut, Anda bisa memanfaatkan widget contact.

Dengan widget tersebut, Anda bisa menaruh foto orang tersebut di layar Home. Saat foto tersebut ditekan, Anda bisa langsung memilih untuk menelepon atau mengirimkan pesan teks ke orang tersebut.

Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu pergi ke menu All Apps, Widgets, dan pilihlah Widget Contact. Saat memilih widget tersebut, Anda akan diizinkan memilih sebuah kontak dari daftar yang ada.

5. Gunakan Widget Power Control

Dengan menggunakan widget tersebut, Anda bisa menghemat baterai. Melalui widget ini, Anda bisa dengan cepat mematikan atau menyalakan fungsi WiFi, Bluetooth, GPS, automatic syncing (Google, Facebook, dan LinkedIn), dan mengatur tingkat kecerahan layar (low, medium, atau auto).

Anda bisa menemukan widget ini secara default.

Ada cara lain yang biasa Anda praktikkan, tetapi belum disebutkan? Mari berbagi tips melalui fitur komentar di bawah ini.

Microsoft Terancam Bayar Miliaran Dollar ke Google

Posted: 23 Nov 2012 08:06 AM PST

KOMPAS.com — Karena memakai sejumlah teknologi yang dipatenkan Motorola di sejumlah perangkat, antara lain, game Xbox dan tablet Surface miliknya, raksasa software Microsoft terancam harus membayar sejumlah besar biaya lisensi ke Google selaku pemilik Motorola Mobility.

Google mengakuisisi Motorola Mobile bulan Mei lalu seharga 12,5 miliar dollar AS. Motivasinya antara lain untuk menguasai portofolio paten-paten komunikasi yang dimiliki perusahaan itu.

Seorang saksi ahli dari pihak Motorola Mobility hari Selasa (20/11/2012) lalu memberi testimoni di pengadilan Seattle, AS, bahwa Microsoft akan memperoleh pendapatan sebesar 94 miliar dollar AS sampai tahun 2017 dari penjualan produk-produk yang mengandung paten Motorola.

Sidang pengadilan federal yang berlangsung selama seminggu itu memeriksa berapa besar royalti yang harus di bawah oleh Microsoft ke Google lewat Motorola Mobility.

Pihak Motorola pun menuntut pembayaran royalti tahunan sebesar 4 miliar dollar AS dari Microsoft untuk teknologi dengan paten-paten wireless dan video Motorola  yang dipakai perusahaan itu di produk-produknya.

Di sisi lain, Microsoft bersikukuh hanya perlu membayar biaya lisensi sebesar 1 juta dollar AS per tahun.

Apabila hakim memutuskan bahwa Google hanya berhak mendapat royalti dengan jumlah lebih kecil, paten-paten Motorola yang dikuasainya akan kehilangan posisi tawar dalam negosiasi lisensi Goolge dengan para rivalnya.

Perang paten

Industri smartphone yang tumbuh pesat telah memicu serangkaian perang paten di antara pemain-pemain besar yang terlibat di bisnis ini.

Sengketa didasari alasan kepemilikan teknologi dan hak atas desain tertentu.

Apple dan Microsoft berseteru di pengadilan di seluruh penjuru dunia melawan Google dan para partner raksasa internet itu, termasuk Samsung Electronics yang memakai sistem operasi Android besutan Google di perangkatnya.

Apple menuding Android sebagai jiplakan sistem operasi iOS miliknya, sementara Microsoft mengklaim memiliki hak atas sejumlah fitur yang dipakai Android.

Sebagai balasannya, Motorola dan beberapa produsen perangkat Android lain melancarkan tuntutan hukum serupa.

"Google Street View Bisa Bantu Jokowi"

Posted: 23 Nov 2012 07:06 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek Google Street View di Indonesia resmi dimulai hari ini, Jumat (23/11/2012). Tak lama lagi, layanan peta panorama besutan Google ini akan menampilkan secara detail Kota Jakarta dari segala penjuru.

Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memberikan sedikit komentarnya mengenai fungsi Google Street View di Indonesia, terutama di Jakarta.

"Google Street View bisa membantu Jokowi," kata Mari, saat ditemui KompasTekno di acara peluncuran, Jumat (23/11/2012).

Dengan layanan ini, menurut Mari, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bisa melihat langsung kondisi jalanan yang ada di Jakarta, tanpa harus turun langsung ke jalanan.

"Layanan ini bisa digunakan untuk mengetahui kondisi Jakarta sebenarnya dan juga bisa menunjukkan lokasi menarik," lanjutnya. "Walaupun hasil dari Google Street View ini tidak real time, tetapi bisa memberikan banyak gambaran dari sebuah daerah."

Street View merupakan layanan foto panorama buatan Google. Melalui layanan ini, pengguna dapat melihat keadaan sebuah wilayah melalui foto-foto yang sudah diambil sebelumnya.

Selain menghadirkan gambar wilayah di sebuah kota, layanan Street View juga menampilkan foto-foto dari daerah wisata terkenal.

Layanan ini telah berhasil "menangkap" foto dari 44 negara. Indonesia adalah negara ke-45 yang memiliki proyek Street View. Proyek Street View ini dimulai dari Jakarta dan akan segera mengunjungi kota-kota lain yang ada di Indonesia.

Baca juga:
- Ini Dia Mobil Google Street View yang Bakal Merekam Jakarta

Ini Dia Mobil Google Pemotret Jakarta

Posted: 23 Nov 2012 06:12 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Google secara resmi meluncurkan layanan Street View di Indonesia.

Jakarta mendapat kehormatan menjadi kota pertama di Indonesia yang akan direkam. Setelah itu, Google Street View akan merekam kota-kota lain dan daerah terpencil.

"Proyek Google Street View ini akan dimulai dari Kota Jakarta dan akan segera dilanjutkan ke kota-kota lain," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, saat ditemui di acara peluncuran.

Mulai hari ini, Jumat (23/11/2012), Google mulai mengoperasikan mobil Google Street View untuk memotret tempat-tempat di beberapa kota, yang dimulai dari Jakarta, dan daerah wisata di Indonesia.

Foto-foto tersebut akan dikumpulkan dan diracik yang kemudian akan diunggah ke layanan Google Street View. Setelah selesai, pengguna dapat "berjalan-jalan" secara virtual di Kota Jakarta.

Menurut Product Manager Google, Andrew McGlinchey, pengambilan foto di Jakarta akan dilakukan oleh lebih dari 10 mobil yang dilengkapi kamera 360 derajat.

Seperti apa mobil Google Street View yang akan menjelajahi Jakarta? Berikut jepretan KompasTekno saat salah satu mobil Google tersebut dipamerkan di Epicentrum Walk, Jakarta.

Kamera Nikon D600 Rawan "Kelilipan" Debu?

Posted: 23 Nov 2012 05:26 AM PST

KOMPAS.com - Kamera Nikon seri D600 merupakan kamera DSLR full-frame "terjangkau" yang menjadi andalan baru produsen kamera dari Jepang itu.

Dengan kisaran harga Rp 19 juta untuk versi body-only di pasaran Indonesia, kamera ini diklaim sebagai DSLR full-frame termurah dari Nikon, disamping juga yang paling ringan.

Namun, akhir Oktober lalu beredar kabar bahwa D600 kemungkinan memiliki masalah sensor yang rentan terkena debu.

Nah, untuk mencoba membuktikan kabar tersebut, seorang seniman Toronto bernama Kyle Clements membeli sebuah kamera D600 dan memasangkan lensa Nikkor 50 mm F1.8.

Dia kemudian menghadapkan kamera itu ke selembar kertas yang tertempel di dinding dan merekam video timelapse (video yang dibuat dengan menggabungkan banyak foto yang diambil selama beberapa waktu).

Hasilnya, di bagian kiri atas tangkapan gambar terlihat debu yang terakumulasi seiring dengan semakin banyaknya jepretan foto yang diambil kamera, seperti yang tampak dalam rekaman di bawah ini.

"Padahal, saya tidak mengganti lensa. Kemungkinan semua debu ini berasal dari dalam tubuh kamera sendiri dan menempel di sensor," tulis Clements dalam sebuah posting blog.

Debu sensor sendiri adalah masalah yang umum ditemukan pada kamera dengan lensa yang bisa diganti-ganti seperti DSLR. Namun sensor pada D600 dikabarkan bisa terkena debu lebih cepat dari kamera lainnya.

Nikon D600 adalah kamera DSLR full frame yang dibekali sejumlah fitur unggulan seperti sensor 24 megapixel, dual sd-card slot, sensor AF 39-titik, weather sealing, prosesor image processor EXPEED 3, serta tubuh yang sebagian terbuat dari magnesium alloy.

Selain versi body-only, Nikon juga menawarkan paket D600 yang dibundel dengan lensa Nikkor AF-S 24-85 F3.5-4.5 ED VR seharga 2.699 dollar AS atau sekitar Rp 25,5 juta.

No comments:

Post a Comment