KOMPAStekno


KOMPAStekno


Posted: 17 Nov 2012 11:25 AM PST
JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis pengembangan aplikasi di perangkat bergerak, seperti ponsel dan tablet di Indonesia semakin menjanjikan. Sedari dini, para pemangku kepentingan mulai memperkenalkan bisnis ini dan segala peluang yang bisa ditempuh oleh generasi muda.
Mengapa menjanjikan? Karena pengembang aplikasi (developer) mobile dapat menghasilkan uang dari aplikasi yang mereka buat, di mana mereka bisa membuat aplikasi berbayar atau aplikasi gratis yang menyediakan ruang untuk iklan.
Manager Value Added Service Indosat Diana M. Sevi, mengatakan, pada September 2012 lalu, setiap pekannya ada 12.000 pelanggan Indosat yang membeli aplikasi berbayar di BlackBerry App World. Data ini terungkap karena sejak 2011 lalu Indosat memberlakukan sistem potong pulsa untuk membeli aplikasi BlackBerry. Aplikasi di iOS dan Android, tentu tak kalah potensial.
Menurut Diana, aplikasi yang paling banyak diunduh adalah game, musik, dan jejaring sosial.
Perusahaan pengembang game Altermyth Studio, sukses menghasilkan uang dari pasar Indonesia. "Populasi warga Indonesia terbesar keempat di dunia, jadi kita targetkan dulu pasar lokalnya, karena banyak segmen pasar yang belum dijamah," ujar Dien Wong, CEO Altermyth Studio dalam acara AppMazinc di Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (17/11/2012).

Dari hasil pasar Indonesia, Dien mengaku berhasil meraup Rp 200 juta sampai Rp 300 juta dari aplikasi game bawaan pada ponsel fitur yang dijual sebuah operator seluler CDMA.
Ia coba meyakinkan bahwa orang Indonesia berani membayar konten yang dirasa menarik. Selain itu, operator seluler kini juga makin gencar menjalin kerjasama dengan pengembang aplikasi, sejak bisnis content provider melesu pada akhir 2011 lalu.
Pendiri M-Saku Mobile Payment Izak Jenie, berpendapat, pertumbuhan bisnis pengembang aplikasi semakin didukung oleh penetrasi penggunaan perangkat mobile (smartphone dan tablet) serta semakin cepatnya layanan internet yang ditawarkan operator seluler.
Agar aplikasi disukai oleh pengguna, Izak menyarankan agar developer membuat sesuatu yang sederhana untuk konsumen, dan memberi pengalaman berbeda. "Tapi risikonya si developer harus bersusah payah terlebih dahulu untuk bikin aplikasi yang sederhana dan memberi pengalaman beda untuk penggunanya," ujar Izak di sela konferensi AppMazinc yang digelar di Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (17/11/2012).
Salah satu perusahaan yang sedang gencar mendorong ekosistem developer di Indonesia adalah Qualcomm. Perusahaan perancang chipset ini menyediakan software development kit (SDK) bagi para pengembang aplikasi, mulai dari SDK Augmented Reality, Fast CV (Computer Vision), Peer-to-Peer, Contextual Awareness, Gaming & graphics, HTML5, wireless health, hingga Multimedia Optimization.
Ben Siagian selaku Country Director Qualcomm Indonesia berharap, para pemangku kepentingan turut mendorong tumbuhnya ekosistem developer sehingga banyak konten lokal bermunculan dan bisa mempercepat industri.
Posted: 17 Nov 2012 07:32 AM PST
KOMPAS.com - Texas Instruments (TI), salah satu produsen chip yang produknya banyak dipakai di perangkat gadget mobile, mengutarakan niatnya untuk mundur dari bisnis smartphone konsumer.
"TI… akan mengurangi ongkos dan memfokuskan investasi di bisnis wireless pasar perangkat embedded yang memiliki potensi lebih baik untuk pertumbuhan berkelanjutan," tulis perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Cnet.
Bagian dari upaya "pengurangan ongkos" tersebut termasuk merumahkan sekitar 1.700 pekerjanya di seluruh dunia.
Pemicu langkah TI ini disinyalir adalah banyaknya produsen perangkat gadget seperti Apple yang beralih menggunakan chip buatan sendiri.
"Konsumen besar semakin banyak beralih memakai chip yang dibuat sendiri," tulis TI dalam pernyataannya soal alasan di balik keputusan tersebut.
Perusahaan ini akan mengalihkan fokusnya ke embedded system seperti yang dipakai di industri otomotif dan alat berat industri.
Prosesor seri OMAP bikinan Texas Instruments dipakai di perangkat-perangkat gadget seperti Motorola Droid, Kindle Fire dari Amazon, dan Galaxy Tab 2 dari Samsung. Chip buatan perusahaan ini juga akan dipakai di tablet Windows RT termasuk produk dari Toshiba.
Posted: 17 Nov 2012 02:18 AM PST

KOMPAS.com - Sebanyak 3.600 unit komputer tablet iPad Mini dicuri oleh sekelompok pencuri di bandara John F. Kennedy, New York, AS, Senin (12/11/2012). Para pencurinya lolos dari petugas keamanan.
Aksi pencurian dilakukan menjelang tengah malam. Kuat diduga, para pencuri bekerjasama dengan orang dalam bandara untuk memuluskan aksi. Ada petugas bandara yang membiarkan pencuri masuk dan keluar dari kargo tempat penyimpanan iPad Mini.
Nilai ribuan iPad Mini itu diprediksi mencapai 1,5 juta dollar AS atau Rp 14,4 miliar. Saat ini, otoritas setempat saat ini sedang menyelidiki kasus ini.
iPad Mini yang baru tiba dari China itu rencananya akan dipasarkan ke beberapa kota di Amerika Serikat. Tablet yang dicuri merupakan versi 16GB, 32GB, dan 64GB, tersedia dalam pilihan warna putih dan hitam.
Posted: 17 Nov 2012 12:43 AM PST
gizmodo
Perbandingan detail informasi antara Google Maps di iOS 5 dan Apple Maps di iOS 6.
KOMPAS.com - Sistem operasi iOS versi 6 hadir dengan aplikasi Maps buatan Apple sendiri. Dibuat untuk menggantikan Google Maps di iOS versi sebelumnya, informasi yang tertera dalam Apple Maps ternyata banyak yang kurang akurat atau bahkan salah sama sekali.
Atas masalah ini, CEO Apple Tim Cook bahkan meminta maaf kepada para pengguna perangkat berbasis iOS 6. Selain itu, perusahaan yang berpusat di Cupertino tersebut menyatakan agar para pengguna menggunakan aplikasi peta lain untuk sementara.
Keputusan untuk "membuang" Google Maps dari iOS pun ditarik kembali. Google akhirnya diminta untuk kembali mengembangkan aplikasi peta khusus untuk iPhone dan iPad.
Bagaimana perkembangan pengembangan aplikasi peta tersebut? Dikutip dari situs BGR, Jumat (16/11/2012), Google dikabarkan sudah hampir menyelesaikan aplikasi Google Maps untuk iOS 6.
Google pun dikabarkan sudah menyerahkan aplikasi tersebut kepada beberapa penguji dan sedang memberikan sentuhan akhir ke aplikasi tersebut sebelum dimasukkan ke App Store Apple.

No comments:

Post a Comment