KOMPAStekno

KOMPAStekno


BlackBerry Rugi Besar Karena Z10?

Posted: 28 Sep 2013 07:08 AM PDT

KOMPAS.com - Kabar buruk kembali datang dari BlackBerry. Perusahaan asal Kanada tersebut mengumumkan bahwa mereka kembali mencatat kerugian.

Dalam laporan keuangan kuartal II yang berakhir pada 31 Agustus 2013, BlackBerry melaporkan kerugian bersih sebesar 965 juta dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

Pada kuartal II tahun ini, pendapatan BlackBerry sebesar 1,6 miliar dollar AS, turun 49 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.

BlackBerry mengungkapkan jumlah perangkat yang berhasil mereka jual pada kuartal tersebut. Jumlahnya sangat mengkhawatirkan, yaitu hanya sebanya 3,7 juta perangkat saja.

Lebih mengecewakannya lagi, sebagian besar dari perangkat yang terjual masih menjalankan sistem operasi BlackBerry 7. Sayangnya, tidak disebutkan secara rinci hasil penjualan perangkat ini.

Dikutip dari Business Insider, Sabtu (28/9/2013), BlackBerry banyak menyalahkan produk BlackBerry Z10 untuk kerugian yang didapatkan. Perangkat komersil berbasis BlackBerry 10 ini kurang mendapat respons positif dari pasar.

Produk yang diharapkan dapat membawa BlackBerry kembali ke masa kejayaannya, malah membuat mereka semakin terpuruk. BlackBerry mengungkapkan, penurunan nilai buku dari Z10 yang tidak berhasil dijual mencapai 934 juta dollar AS.

"Kami sangat kecewa dengan hasil keuangan dan operasional pada kuartal ini dan ada banyak penurunan kinerja seiring dengan semakin ketatnya persaingan di pasar," kata CEO BlackBerry, Thorsten Heins.

Laporan keuangan ini sejalan dengan prediksi BlackBerry beberapa hari lalu. Pada saat itu, mereka menduga bakal terjadi kerugian sebanyak 995 juta dollar AS.

BlackBerry pun bergerak cepat mengatasi buruknya laporan keuangan ini. BlackBerry berencana memberhentikan 4.500 karyawannya atau 40 persen tenaga kerjanya di seluruh dunia.

"Developer, Jangan Berhenti Bikin Aplikasi"

Posted: 27 Sep 2013 10:14 PM PDT

HONG KONG, KOMPAS.com - Konsorsium yang dipimpin Fairfax telah mengumumkan ingin mengakuisisi BlackBerry dengan tawaran senilai 4,7 miliar dollar AS. Pemberitaan BlackBerry bakal berganti kepemilikan ini telah membuat risau para pengembang aplikasi (developer) BlackBerry.

Kerisauan ini makin menjadi saat BlackBerry mengumumkan bahwa perusahaan asal Kanada tersebut akan fokus ke pasar korporasi, tidak lagi ke retail (consumer).

Bagaimana nasib pengembang aplikasi yang menyasar pasar retail, seperti aplikasi gaming dan media sosial?

Vice President Developer Relations Alec Saunders mengatakan, BlackBerry tidak akan ke mana-mana.

"Jangan khawatir mengenai hal itu. BlackBerry tidak pernah mengatakan, memilih itu dan tidak memilih ini," tegas Saunder dalam sesi wawancara dengan KompasTekno di BlackBerry Jam Asia 2013, Kamis (26/9/2013).

Saunder mengatakan, Blackberry hanya berencana kembali fokus pada solusi end-to-end perangkat keras, perangkat lunak, layanan untuk perusahaan dan produktivitas, serta pengguna profesional.

"Lima tahun yang lalu, para pengguna dari korporasi telah membawa sendiri perangkat mobile pribadi ke tempat kerja. Sekarang, kondisinya berbeda. Semua orang melakukannya," tambahnya.

Pengguna dari korporasi (prosumer) sebenarnya tak berbeda dengan pengguna biasa. Mereka juga bermain game, mendengar musik, dan berbagi foto. Sedangkan, perilaku pengguna biasa sudah mirip dengan yang biasa dilakukan oleh prosumer. Pengguna akhir kini pun membaca dan mengirim e-mail dari perangkat mobile.

"Jadi, pengembang aplikasi tidak perlu khawatir dan jangan berhenti membuat aplikasi," tutup Saunders.

Jam Tangan Android Samsung Disebut Kurang "Greget"

Posted: 27 Sep 2013 07:53 PM PDT

Samsung Galaxy Gear

KOMPAS.com - Samsung memperkenalkan jam tangan pintar Galaxy Gear pada acara di Berlin, 4 September 2013. Jam tangan yang rencananya akan memasuki pasaran pada Oktober mendatang ini banyak dikritik lantaran dihargai relatif mahal di angka 299 dollar AS, memiliki daya tahan baterai yang pendek, dan saat ini hanya bisa digunakan dengan Galaxy Note 3.

Seorang pejabat dari Samsung sendiri juga mengakui bahwa Galaxy Gear memang kurang "greget". "Kami tahu bahwa (Galaxy) Gear tidak memiliki sesuatu yang spesial," ujar si pejabat yang tak disebut namanya itu, sebagaimana dikutip oleh Mashable dari Korea Times.

Tidak dijelaskan seperti apa persisnya hal "spesial" yang dimaksud, tapi sang pejabat Samsung juga menyebutkan bahwa pihaknya bakal merekrut sejumlah orang yang "ahli di bidang antarmuka dan pengalaman pengguna" untuk meningkatkan kualitas Galaxy Gear.

"Dengan berinvestasi lebih banyak lagi untuk membenahi interface dan user experience, perangkat Samsung akan lebih memuaskan pengguna," ujar sang pejabat yang dalam hal ini pendapatnya hanya bersifat pribadi dan tidak mencerminkan pandangan perusahaan.

Di sisi lain, wakil presiden eksekutif Samsung Lee Young-hee mengatakan bahwa Galaxy Gear menerima 'sambutan hangat'. "Galaxy Gear adalah produk yang hebat dan merupakan aksesoris yang harus dimiliki," ujar Lee. Dia juga menampik kabar bahwa Samsung sedang mengembangkan Galaxy Gear generasi ke dua.

Untuk saat ini, Samsung sedang menyiapkan update untuk sejumlah perangkatnya agar mendukung koneksi dengan Galaxy Gear. "Seluruh fungsi Gear akan terhubung dengan Galaxy S4 bulan depan. Galaxy Note 2 dan Galaxy S3 akan menyusul pada akhir Desember," ujar Lee.

Mito Kembali Rilis Ponsel Android Murah

Posted: 27 Sep 2013 07:36 PM PDT

KOMPAS.com - Mito membuktikan diri sebagai vendor ponsel yang konsisten dalam merilis produk-produk baru. Vendor lokal ini baru saja meluncurkan produk terbarunya, Mito Fantasy A50, Jumat (27/9/2013).

Perangkat ini tampaknya ditujukkan bagi pengguna di kalangan muda. Hal tersebut terlihat dari keputusan Mito dalam menghadirkan perangkat warna-warni. Produk Mito Fantasy A50 hadir dalam 5 variasi warna, yaitu biru, kuning, merah muda, hitam, dan biru muda.

"Saat ini, smartphone tidak hanya bergantung pada performa hardware, banyak pengguna pasti mengakui bahwa smartphone adalah sebuah lifestyle," kata Hansen Lie, salah satu pendiri Mito Mobile, dari siaran pers yang KompasTekno terima.

Dari segi spesifikasi hardware, Mito Fantasy A50 dipersenjatai prosesor MediaTek MT6572 dual-core dengan kecepatan 1,3 GHz yang dikombinasikan dengan RAM 512 MB.

Layarnya berukuran 5 inci dan mendukung resolusi FWVGA atau 854 x 480 piksel.

Salah satu keunikan dari ponsel ini adalah dukungan terhadap penggunaan dua kartu GSM sekaligus. Selain itu, ia juga dilengkapi speakser dengan teknologi DTS.

Mito Fantasy A50 juga sudah dilengkapi dengan dua buah kamera, di bagian belakang dengan kamera 5 megapiksel dan di bagian depan dengan kamera 0,3 megapiksel. Untuk masalah sistem operasi, produk ini berjalan di Android 4.2.2 Jelly Bean.

Mito Fantasy A50 sudah dilengkapi dengan berbagai aplikasi secara pre-install. Di antaranya adalah game The Avengers dari Gameloft, aplikasi keamanan NQ Mobile Security, dan peramban Baidu.

Harganya sendiri cukup terjangkau. Mito Fantasy A50 dijual dengan harga Rp 1.190.000.

No comments:

Post a Comment