KOMPAStekno

KOMPAStekno


Samsung Ingin Galaxy S5 seperti iPhone 5S

Posted: 15 Sep 2013 07:19 AM PDT

Samsung

KOMPAS.com — Ketika mulai memasuki pasaran pada 20 September mendatang, iPhone 5S dari Apple bakal menjadi smartphone pertama dan satu-satunya yang dibekali dengan prosesor 64-bit dalam bentuk chip Apple A7.

Manfaat prosesor 64-bit pada gadget mobile saat ini masih diperdebatkan, tetapi langkah Apple itu tak ayal memicu pesaing terbesarnya, Samsung, untuk menempuh jalur serupa.

Dilaporkan oleh AllThingsD, Kepala Divisi Perangkat Bergerak Samsung JK Shin menyatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan prosesor 64-bit. "Mungkin belum akan keluar dalam waktu dekat ini, tapi ya smartphone berikutnya (Galaxy S5) dari kami bakal mengusung teknologi pemrosesan 64-bit," ujar Shin.

Sekarang ini, smartphone andalan Samsung, Galaxy S4, dimotori oleh prosesor Exynos 5 Octa yang menggunakan arsitektur 32-bit.

Meskipun sebenarnya chip tersebut terbilang masih sangat bertenaga, Samsung hendak memanfaatkan arsitektur 64-bit di masa depan untuk menangani aplikasi-aplikasi yang rakus sumber data.

Belum perlu?

Dalam konteks peluang pemanfaatannya di masa depan, proseor gadget 64-bit terdengar masuk akal. Namun, bagaimana relevansinya dengan kebutuhan komputerisasi di masa kini?

Analis Moor Insights and Strategy Patrick Moorhead menilai bahwa prosesor 64-bit pada mobile gadget sekarang ini belum bisa memberikan keuntungan selain memungkinkan produsen perangkat yang bersangkutan menggembar-gemborkan jargon "64-bit".

"Pemrosesan 64-bit belum bisa menambahkan apa-apa pada pengalaman pengguna saat ini karena untuk merasakannya diperlukan memori lebih dari 4 GB," urai Moorhead. Salah satu kelebihan prosesor 64-bit dibanding 32-bit adalah mampu membaca dan memanfaatkan memori (RAM) berkapasitas di atas 4 GB.

"Kebanyakan ponsel saat ini hanya memiliki memori 1 GB hingga 2 GB. Butuh waktu bertahun-tahun lagi sebelum angka 4 GB menjadi standar baru," lanjut Moorhead.

Persoalan manfaat 64-bit pun tak sesederhana menambahkan jumlah RAM karena hal itu akan turut meningkatkan konsumsi daya yang berdampak negatif terhadap daya tahan baterai.

Dukungan software

Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa Apple telah melangkah lebih maju dibandingkan para kompetitornya dalam hal ini. Apple bukan hanya membuat prosesor 64-bit, melainkan juga merancang sistem operasi iOS 7 agar mampu memanfaatkan prosesor 64-bit.

Perusahaan berlambang buah apel ini juga menyiapkan peralatan pengembangan aplikasi agar para pengembang pihak ketiga turut bisa memanfaatkan arsitektur baru itu.

Prosesor dengan arsitektur 64-bit memang membutuhkan dukungan software agar bisa berfungsi optimal, meskipun sejatinya juga mampu menjalankan perangkat lunak 32-bit.

Akan halnya Android, sejauh ini OS besutan Google tersebut belum bertransisi ke 64-bit. Sebelum itu terjadi, agaknya ponsel 64-bit yang dijanjikan Samsung belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya.

Microsoft Bersedia "Tampung" iPad Bekas

Posted: 14 Sep 2013 11:01 PM PDT

KOMPAS.com — Microsoft sedang berupaya untuk membuat para pengguna iPad beralih ke tablet buatan Microsoft, Surface.

Cara yang ditempuh oleh Microsoft sedikit unik. Mereka membuat sebuah program, akan "membeli" atau menukar iPad 2, 3, dan 4, milik konsumen dengan gift card atau semacam voucer dengan nilai mulai dari 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,2 juta.

Namun, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (14/9/2013), ada syarat yang harus dipenuhi bagi para pemilik iPad yang berminat. Produk yang dimiliki haruslah dalam keadaan baik, alias tidak rusak. Penawarannya pun hanya berlaku di Microsoft Store wilayah AS dan Kanada. Peminat harus datang ke toko dan tidak bisa melakukan penukaran via online.

Promosi ini hanya berlaku hingga 27 Oktober 2013 mendatang.

Hingga saat ini, Surface memang belum mendatangkan keuntungan yang berarti bagi Microsoft. Pada kuartal 4 tahun fiskal 2013, perangkat ini bahkan diketahui telah membuat perusahaan yang besar dengan produk Windows-nya ini merugi hingga 900 juta dollar AS.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuat konsumen beralih ke tablet ini. Salah satunya, memotong harga Surface RT hingga 30 persen secara global. Microsoft juga telah memberikan diskon 100 dollar AS untuk produk Surface Pro.

Masih belum mencapai tingkat popularitas yang diinginkan, Microsoft akan merilis Surface generasi kedua pada 23 September 2013 mendatang pada sebuah acara khusus di New York, AS. Mengingat program pertukaran baru akan usai pada bulan Oktober, para peminat tentunya bisa menggunakan voucer 200 dollar AS dari Microsoft untuk membeli Surface generasi kedua ini.

Cortana, "Teman" Baru Apple Siri dan Google Now

Posted: 14 Sep 2013 08:41 PM PDT

KOMPAS.com — Microsoft dikabarkan sedang mengembangkan sebuah asisten digital via suara ala Siri dan Google Now. Aplikasi tersebut dinamakan Cortana.

Nama kode Cortana sendiri diambil dari tokoh karakter intelegensi buatan dari game Microsoft, Halo. Tokoh tersebut mampu mempelajari dan beradaptasi terhadap penggunanya.

Aplikasi Cortana sendiri kabarnya akan hadir di semua platform Microsoft, seperti Windows Phone, Windows, dan Xbox One.

Fungsinya mirip dengan Siri dan Google Now, yaitu pencarian dan juga perintah via suara pengguna. Selain itu, ia akan hadir dengan kemampuan yang lebih canggih. Sama dengan karakter Cortana dalam game Halo, Cortana yang dikembangkan oleh Microsoft ini juga akan dapat mempelajari tingkah laku penggunanya dan beradaptasi terhadapnya.

Nantinya, kemampuan Cortana akan bergantung kepada teknologi dari layanan pencarian milik Microsoft, Bing.

CEO Microsoft Steve Ballmer sebenarnya pernah memberikan petunjuk tentang kehadiran Cortana dalam sebuah memo kepada para karyawannya.

"User interface kita akan dapat dipersonalisasi secara mendalam, berbasiskan pada kepintaran, nyaris magis, yang lebih maju di produk cloud kita yang akan mempelajari lebih dan lebih tentang orang-orang dan dunia," tulis Ballmer, seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (13/9/2013).

Sayangya, para konsumen yang penasaran akan aplikasi Cortana ini harus menunggu cukup lama untuk mencobanya. Menurut seorang eksekutif Microsoft, aplikasi ini baru akan hadir paling cepat tahun 2014.

Google Plus Punya Fitur Olah Foto

Posted: 14 Sep 2013 07:56 PM PDT

KOMPAS.com - Google menambahkan fitur aplikasi olah foto populer Snapseed ke situs jejaring sosial Google Plus. Dengan menggunakan fitur ini, pengguna Google Plus dapat langsung melakukan editing foto dari situs tersebut.

Belum semua pengguna dapat menikmati fitur editing tersebut. Google memberikan update fitur Snapseed ini secara bertahap ke pengguna Google Plus.

Jika Anda sudah mendapatkannya, seperti dikutip dari The Next Web, Jumat, (13/9/2013), akan muncul menu baru, Edit, setiap kali membuka foto di Google Plus.

Tidak semua fitur Snapseed versi mobile yang dapat digunakan di Google Plus. Fitur-fitur yang dapat dinikmati oleh pengguna, antara lain auto enhance dan juga beberapa filter terpilih. Pengguna juga dapat menggunakan fungsi crop dan rotate.

Semua fungsi tersebut dapat digunakan melalui peramban Chrome. Apabila pengguna menggunakan peramban selain Chrome, fungsi yang bisa digunakan hanya crop dan rotate.

Aplikasi Snapseed versi mobile saat ini hadir untuk perangkat berbasis iOS dan Android, baik itu ponsel pintar maupun tablet. Aplikasi tersebut tersedia secara gratis.

No comments:

Post a Comment