KOMPASbola

KOMPASbola


Raih Hasil Maksimal, Barcelona Evaluasi Diri

Posted: 16 Sep 2013 03:03 PM PDT

BARCELONA, KOMPAS.com - Barcelona menguasai klasemen sementara Liga BBVA dengan nilai 12 dari empat pertandingan. Meski begitu, pelatih Gerardo "Tata" Martino dan sejumlah pemain menilai penampilan Barcelona belum meyakinkan sehingga perlu memperbaiki beberapa hal.

Terakhir, Barcelona menang 3-2 atas Sevilla, di Camp Nou, Sabtu (14/9/2013). Sementara gol Barcelona dicetak Dani Alves (36), Lionel Messi (75), dan Alexis Sanchez (90+4), gol Sevilla diciptakan Ivan Rakitic (80) dan Coke Andujar (90).

Sepanjang laga itu, Barcelona menguasai bola sebanyak 63 persen dan melepaskan sepuluh tembakan titis dari 19 usaha, sementara Sevilla menciptakan dua tembakan akurat dari tujuh percobaan.

"Kami harus memperbaiki beberapa hal. Kami harus menguasai pertandingan dan mengendalikan bola lebih baik pada babak kedua," ujar Tata.

"Kami tak tampak bisa tampil baik hingga akhir pertandingan. Kadang kala kami ingin menyerang terlalu banyak dan melupakan bahwa ada beberapa menit tersisa dan (merasa) kami telah memenangi pertandingan. Ini masalah kami. Semoga kami belajar dari laga ini dan hal ini tak terjadi lagi," ujar bek Gerard Pique.

"Kami melakukan terlalu banyak kesalahan yang tak boleh kami lakukan lagi," sahut gelandang Javier Mascherano.

Liverpool Imbang dengan Swansea di Liberty Stadium

Posted: 16 Sep 2013 02:02 PM PDT

SWANSEA, KOMPAS.com - Liverpool bermain imbang 2-2 dengan Swansea City, di Liberty Stadium, Senin (16/9/2013). Ini adalah kegagalan menang pertama Liverpool di Premier League musim ini.

Tuan rumah unggul lebih dulu melalui Jonjo Shelvey pada menit kedua. Shelvey membobol gawang tim tamu dengan tembakan jarak dekat, memanfaatkan bola hasil tembakannya yang diblok Martin Skrtl.

Daniel Sturridge membawa Liverpool menyamakan kedudukan pada menit keempat. Memanfaatkan back-pass Shelvey, Sturridge menaklukkan Michel Vorm dengan tembakan kaki kiri dari tengah kotak penalti.

Pada menit ke-36, Liverpool berbalik unggul berkat gol Victor Moses. Setelah memotong umpan Shelvey, ia menggiring bola mendekati benteng lawan dan dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan kaki kanan yang membuat bola melesat masuk sudut kanan bawah gawang.

Keunggulan 2-1 bertahan, hingga Michu membobol gawang Simon Mignolet pada menit ke-64. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan bola kiriman Shelvey ke sudut kanan bawah gawang dengan tendangan kaki kanan.

Dengan hasil imbang itu, Liverpool naik ke puncak klasemen dengan nilai sepuluh dari empat pertandingan. Liverpool unggul satu angka dari Arsenal di tempat kedua. Adapun Swansea duduk di peringkat ke-13 dengan nilai empat dari empat laga.

Sepanjang pertandingan, menurut catatan Premier League, Swansea melepaskan sepuluh tembakan titis dari 16 usaha, sementara Liverpool menciptakan lima tembakan akurat dari sepuluh percobaan.

Swansea: 1-Michel Vorm; 4-Chico, 6-Ashley Williams, 22-Angel Rangel, 33-Ben Davies; 7-Leon Britton, 12-Nathan Dyer (20-Jonathan De Guzman 45), 15-Wayne Routledge; 10-Wilfried Bony (24-Pozuelo  66)

Liverpool: 22-Simon Mignolet; 3-Jose Enrique, 17-Mamadou Sakho, 37-Martin Skrtel, 47-Andre Wisdom (4-Kolo Toure 69); 8-Steven Gerrard, 10-Philippe Coutinho (9-Iago Aspas 55), 12-Victor Moses 31-(Raheem Sterling 81), 14-Jordan Henderson, 21-Lucas; 15-Daniel Sturridge

Wasit: Michael Oliver

Mourinho: Chelsea Sekarang Berbeda dari 2004

Posted: 16 Sep 2013 08:10 AM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Jose Mourinho, untuk kedua kalinya, direkrut Chelsea pada Juni 2013. Sebelumnya, Mourinho menangani The Blues pada 2004-2007.

Pada 2004-2005, Chelsea meraih gelar Premier League dan memenangi Piala Liga. Untuk musim ini, Chelsea baru mendulang tujuh poin dari empat laga perdana Premier League. Hasil itu adalah rekor awal musim terburuk Chelsea pada era Abramovich.

Mourinho pun meminta Roman Abramovich dan suporter untuk tidak mengharapkan dirinya membawa Chelsea meraih sukses seperti 2004 pada musim ini.

"TIdak, ini tak akan seperti 2004. (Pada musim 2004-2005) kami kalah dari Manchester City pada Oktober dan itu adalah satu-satunya kekalahan kami (musim itu). Namun, bukan itu poinnya. Kami bukannya tak terkalahkan. Tim ini berbeda (dibanding Chelsea pada 2004-2005)," ujar Mourinho.

"Saya datang ke sini untuk bekerja. Saya tak mengatakan bekerja dengan tenang karena saya adalah orang pertama yang tidak suka bekerja dengan tenang, tetapi saya bekerja dengan waktu, untuk mengembangkan pemain dan membuat mereka tampil sebaik mungkin."

"Kami harus efektif, dewasa, dan tidak naif. Itulah yang kami sedang lakukan. Kami harus membuat sepak bola indah yang kami mainkan membuahkan gol," tuturnya.

Benitez: Napoli Bisa Kalahkan Tim Mana Pun

Posted: 16 Sep 2013 07:54 AM PDT

NAPLES, KOMPAS.com - Pelatih Napoli, Rafael Benitez, mengatakan skuadnya bisa mengalahkan tim mana pun di babak penyisihan Grup F Liga Champions.

Napoli berada di Grup F bersama Dortmund, Arsenal dan Olympique Marseille. Laga perdana Napoli di babak ini adalah melawan Borussia Dortmund di San Paolo, Selasa (17/9/2013).

Meski mengakui Dortmund berpotensi menjadi juara grup, Benitez optimistis Napoli juga akan lolos ke babak selanjutnya.

"Kami mempunyai kualitas untuk mengalahkan tim mana pun di grup ini, meskipun itu adalah Borussia Dortmund," tegas Benitez.

Benitez menuturkan, phaknya saat ini telah menyiapkan strategi untuk menghadapi jadwal ketat di Liga Champions dan Serie-A. Salah satu langkah yang akan dilakukan tim pelatih, menurutnya, adalah merotasi pemain.

"Skuad ini tidak bergantung hanya kepada 11 pemain. Tidak mungkin untuk menjalani jadwal seperti ini tanpa melakukan rotasi pemain," terang Benitez.

Ramsey: Kaki Kiri Oezil Ajaib

Posted: 16 Sep 2013 07:51 AM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, menilai Mesut Oezil tampil sangat baik pada laga perdananya, yaitu melawan Sunderland di Stadium of Light, Sabtu (14/9/2013).

Oezil bergabung bersama Arsenal pada 2 September 2013 dengan nilai transfer 43 juta poundsterling, yang menjadikannya sebagai pemain termahal sepanjang masa The Gunners. Ia langsung mendapat kesempatan bermain sebagai starter saat melawan Sunderland.

Laga itu berakhir 3-1 untuk Arsenal. Sementara gol Sunderland dicetak Craig Gardner dari titik penalti pada menit ke-48, gol Arsenal diciptakan Olivier Giroud (11) dan Ramsey (67, 76). Gol Giroud merupakan buah umpan Oezil.

"Dia (Oezil) adalah pemain yang fantastis dan merupakan hadiah bagi tim ini. Dia akan menciptakan banyak peluang bagi kami," ujar Ramsey seperti dilansir situs resmi Arsenal.

"Aku pikir dia telah menunjukkan semua kemampuannya. Dia mempunyai keajaiban di kaki kirinya. Dia seperti membelai bola dan melepaskannya umpan yang tampak terlihat sangat sempurna dan tepat menuju ke langkah setiap pemain," tambahnya.

Terkait dua golnya saat melawan Sunderland, Ramsey mengatakan, "Kami kebobolan sangat cepat di babak kedua dan suporter terus mendukung mereka. Mereka mampu menekan kami dengan umpan-umpan silang ke kotak penalti. Jadi, kami harus bersabar. Tapi, gol itu akhirnya tiba di menit-menit akhir dan aku pikir kami pantas meraih kemenangan," tukasnya.

Evan Dimas "Hattrick", Indonesia Singkirkan Thailand

Posted: 16 Sep 2013 07:47 AM PDT

SIDOARJO, KOMPAS.com — Kapten tim nasional Indonesia U-19, Evan Dimas, mencetak hattrick yang membuat skuad Garuda Muda menang 3-1 atas Thailand yang bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-65 dalam lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (16/9/2013).

Berkat raihan tiga angka ini, Indonesia naik ke peringkat dua klasemen sementara Grup B dengan poin sembilan, selisih tiga angka dari Vietnam di puncak. Sementara Thailand berada di peringkat lima dengan nilai tiga sehingga dipastikan gagal melaju ke babak selanjutnya.

Pada pertandingan tersebut, Indonesia terlihat terburu-buru saat melakukan serangan pada menit-menit awal. Sementara Thailand lebih mendominasi lewat sejumlah serangan dari sisi sayap lapangan melalui kombinasi Montree Promsawat dan Ratchanon Phunklai.

Permainan Indonesia membaik saat laga memasuki menit ke-10. Suporter tuan rumah pun mampu bersorak setelah Evan Dimas sukses menyarangkan bola ke gawang Thailand untuk membawa skuad Garuda Muda unggul lebih dulu pada menit ke-15.

Gol tersebut berawal dari tendangan keras Evan Dimas dari luar kotak penalti. Bola tersebut sempat mengenai kaki bek Thailand sehingga menjadikan bolanya berbelok arah yang kemudian membuat kiper Thailand, Rattanai Songsahan, mati langkah.

Tertinggal, Thailand berusaha membalas. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil setelah memanfaatkan kurang konsentrasinya barisan pertahanan Indonesia pada injury time. Berawal dari tendangan pojok, Ratchanon Phunklai sukses menyundul bola, yang menembus gawang Indonesia.

Selepas turun minum, kedua tim saling jual beli serangan. Indonesia yang dimotori Evan Dimas terlihat lebih menguasai tempo permainan. Sementara Thailand melakukan serangan lewat serangan balik cepat dari sisi sayap.

Petaka bagi tim tamu datang pada menit ke-65 setelah Ratchanon Phunklai dikeluarkan oleh wasit karena menerima kartu kuning kedua setelah dianggap melakukan diving. Unggul jumlah pemain, semangat para pemain Indonesia meningkat.

Evan Dimas lagi-lagi sukses membuat suporter Indonesia bersorak setelah mampu dua kali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-76 dan 90+4 (penalti). Skor 3-1 untuk Indonesia pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan Pemain:
Indonesia:1- Ravi Murdianto; 2-Putu Gede Juni Antara, 5-M Fatchu Rohman, 13-M Sahrul Kurniawan, 16-Hansamu Yama Pranata; 8-Hargianto, Zulfiandi, 6-Evan Dimas Darmono, 20-Ilham Udin Armaiyn, 9-Dinan Yahdian, 10-Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (15-Maldini 78)
Pelatih: Indra Sjafri

Thailand: 1-Rattanai Songsahan; 2-Kandani Thawornsak, 14-Nantawat Kokfai, 4-Sanhanat Opawasu, 12-Ratchanat Arunyapairot; 11-Ratchanon Phunklai, 21-Chaowat Veerachart, 5-Kullachat Jeentanorm, 29-Pisetsut Issarawong (24-Supravee Miprathang 20); 10-Ratchanon Phunklai, 9-Montree Pomsawat
Pelatih: Jeerasak Charoencha

Drogba: Galatasaray Bisa Kejutkan Madrid di Istanbul

Posted: 16 Sep 2013 07:42 AM PDT

AFP PHOTO / JAVIER SORIANO

Reaksi penyerang Galatasaray dari Pantai Gading, Didier Drogba, saat bertanding melawan Real Madrid dalam laga kedua perempat final Liga Champions di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Selasa (9/4/2013). Galatasaray akhirnya menang 3-2, namun kalah agregat 3-5.
ISTANBUL, KOMPAS.com - Bomber Galatasaray, Didier Drogba, menilai timnya punya kemampuan untuk menyulitkan Real Madrid pada laga perdana penyisihan Grup B Liga Champions di Turk Telekom Arena, Istanbul, Selasa (17/8/2013).

Musim lalu, Galatasaray menekuk Madrid 3-2 di kandang pada leg kedua babak perempat final. Akan tetapi, Madrid lolos ke semifinal karena pada leg pertama menang 3-0.

"Madrid adalah klub besar dengan sejumlah pemain hebat. Akan tetapi, sepak bola adalah permainan 11 lawan 11 di lapangan. Jadi, tak ada alasan kami tidak mampu membuat kejutan," ujar Drogba.

"Kami dapat membuat fans 'gila' dengan cara kami bermain. Aku ingat tahun lalu ketika para pemain Madrid kaget (kalah 2-3 di Istanbul). Mereka berkata kepadaku bahwa fans kami sangat luar biasa dan aku pikir suporter Galatasaray adalah yang terbaik," tambahnya.

Madrid dan Galatasaray berada di Grup B Liga Champions bersama Juventus dan Kopenhagen. Meski akan menghadapi lawan-lawan berat, Drogba mengaku optimistis timnya mampu lolos fase grup.

"Hal biasa jika kami finis di peringkat tiga atau empat. Tetapi, segalanya bisa terjadi dalam sepak bola. Aku percaya dengan kemampuan tim ini," ujar Drogba.

Van Persie Berharap MU Tawarkan Kontrak Baru

Posted: 16 Sep 2013 06:51 AM PDT

MANCHESTER, KOMPAS.com - Penyerang Robin van Persie (30) masih terikat kontrak dengan Manchester United hingga Juni 2016. Meski begitu, ia mengaku berharap mendapatkan kontrak baru.

"Aku memiliki kontrak tiga musim lagi dan aku ingin bertahan lebih lama. Aku ingin bermain selama mungkin di level tertinggi. Yang terpenting adalah meraih trofi," ujar Van Persie.

Van Persie direkrut MU dari Arsenal pada Agustus 2012. Ia mencetak 26 gol dan delapan assist dalam 38 pertandingan, yang berujung keberhasilan MU menjuarai Premier League.

Menurut Van Persie, satu-satunya hal yang mengecewakan pada musim lalu adalah kegagalan menyingkirkan Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions.

Saat itu, setelah bermain imbang 1-1 pada leg pertama, MU kalah 1-2 dari Madrid pada leg kedua. Semua gol Madrid pada leg kedua diciptakan setelah Nani mendapat kartu merah pada menit ke-56.

"Barangkali, itu adalah satu-satunya penyesalanku soal musim lalu. Wasit memainkan peran penting, tetapi aku seharusnya mencetak setidaknya satu atau dua gol dalam (dua pertandingan melawan Madrid) itu," ujar Van Persie.

"Aku tak mencetak gol (pada dua pertandingan melawan Madrid) dan aku tak menyukai itu. Aku harus berkembang. Semoga kami bisa lebih baik tahun ini," tambahnya.

No comments:

Post a Comment