KOMPAStekno

KOMPAStekno


Elon Musk, Sosok "Iron Man" di Dunia Nyata

Posted: 07 Oct 2013 03:32 AM PDT

KOMPAS.com — Belum lama ini, Tesla Motors, produsen mobil listrik Amerika, mengumumkan akan membuat mobil bersistem otopilot. Tesla akan masuk ke dalam ring kompetisi bersama Google dan produsen-produsen mobil ternama lainnya. Di antaranya, perusahaan mobil raksasa asal Jerman, Daimler AG, dan produsen mobil asal Jepang, Nissan.

Daimler dan Nissan menargetkan untuk meluncurkan mobil otopilot mereka pada tahun 2020. Sementara itu, Google menargetkan akan meluncurkan "self-driving car" dalam 5 tahun ke depan. Dibandingkan rival-rivalnya, Tesla punya target yang sangat ambisius. Elon Musk, CEO Tesla Motors, mengatakan, pihaknya akan mengembangkan mobil dengan sistem otopilot itu secara mandiri, dalam waktu "hanya" 3 tahun.

Sebanyak 90 persen dari sistem mobil tersebut akan akan dikendalikan oleh sistem komputer. Kenapa hanya 90 persen? Menurut Musk, proses pengembangan mobil yang 100 persen sistemnya dikendalikan oleh komputer akan memakan waktu lebih lama. Selain itu, peran manusia masih diperlukan untuk mengendalikan kendaraan itu.

Siapakah Elon Musk?

Elon Musk bukanlah pemain baru dalam industri teknologi. Banyak orang bahkan menjuluki pengusaha "nyentrik" dan futuristik ini sebagai Tony Stark di dunia nyata, meskipun dia tak berlaga bak superhero (Iron Man).

Musk dikenal sebagai salah satu pendiri PayPal. Dia juga menggagas penerbangan luar angkasa komersial melalui SpaceX, perusahaan pembuat roket dan wahana antariksa yang dia dirikan pada tahun 2002. Maka, tak heran jika dia berani memasang target ambisius untuk Tesla Motors, yang tak lain juga merupakan perusahaan miliknya.

Elon Musk lahir dan dibesarkan di negara asal ayahnya, Afrika Selatan. Pria kelahiran 28 Juni 1971 ini adalah anak tertua dari 3 bersaudara. Ayahnya adalah seorang engineer dan pemilik sebuah perusahaan konstruksi. Sementara ibunya, yang berasal dari Kanada, adalah seorang ahli diet.

Sejak kecil, Musk gemar membaca buku. Dia bisa menyelesaikan 2 buku dalam satu hari. Selain komik fiksi ilmiah, dia pun menaruh minat yang besar terhadap hal-hal yang berhubungan dengan antariksa.

Kecintaan Musk terhadap teknologi dimulai ketika sang ayah menghadiahinya sebuah komputer. Saat itu, usia Musk baru 10 tahun. Dengan komputer itu, Musk belajar membuat program komputer sendiri. Pada usia 12 tahun, Musk sudah menjual software buatannya sendiri. Software pertama yang dijualnya adalah sebuah game bertema luar angkasa. Game berjudul "Blastar" itu dia jual seharga 500 dollar AS.

Ketika usianya 17 tahun, Musk pindah ke Kanada. Dia meninggalkan Kanada pada tahun 1992, untuk belajar bisnis di University of Pennsylvania, AS. Dia lulus dengan gelar sarjana ekonomi, dan melanjutkan kuliahnya di jurusan fisika.

Sejak awal, Musk sudah menetapkan 3 bidang yang ingin menjadi fokusnya. Ketiga bidang itu menurutnya penting bagi masa depan manusia, yakni internet, antariksa, dan energi bersih (clean energy).

Zip2 dan PayPal

Pada tahun 1995, Musk pindah ke California dan mendaftarkan diri untuk mengikuti program pascasarjana di bidang fisika energi di Stanford University. Tetapi, kuliahnya di Stanford itu hanya bertahan 2 hari. Musk keluar dari kampusnya untuk merintis sebuah startup (perusahaan rintisan internet) bersama adiknya, Kimbal Musk.

Startup itu bernama Zip2, menyediakan software untuk industri penerbitan konten online. Tak lama setelah berdiri, Zip2 berhasil mendapatkan investasi dari beberapa perusahaan media besar, seperti The New York Times, Hearst Corporation, dan Knight Ridder.  

Pada tahun 1999, Zip2 diakuisisi oleh AltaVista yang ketika itu sudah dibeli oleh Compaq. Dengan nilai akuisisi sebesar lebih dari 300 juta dollar AS, kakak-beradik Musk pun masuk dalam kelompok jutawan muda di Amerika.

Mundur setahun ke belakang, pada 1998, Musk dan beberapa rekannya mendirikan X.com, sebuah perusahaan penyedia layanan keuangan online. Setahun kemudian, X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang menyediakan sistem transfer uang antarperangkat mobile yang sedang populer pada saat itu, yakni Palm Pilot. Setelah akuisisi itu, nama X.com diubah menjadi PayPal.

Pada tahun 2002, PayPal diakuisisi oleh eBay senilai 1,5 miliar dollar AS dalam bentuk saham. Sebelum diakuisisi eBay, Musk adalah pemegang saham terbesar di PayPal, yakni sebanyak 11,7 persen. Akuisisi ini otomatis menambah nilai kekayaan Musk.

Kesuksesan Musk melalui Zip2 dan PayPal adalah bukti dari kekuatan visinya di bidang internet.

SpaceX

Hingga dewasa, Musk tidak melupakan obsesinya tentang luar angkasa. Dia ingin mewujudkan visinya untuk membawa manusia ke luar angkasa.

Pada tahun 2002, Musk menggunakan sebagian kekayaannya untuk mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX), perusahaan yang mengembangkan roket dan wahana antariksa untuk misi-misi ke luar angkasa. Hingga saat ini, dia menjabat sebagai CEO (chief executive officer) sekaligus CTO (chief technology officer) di perusahaan itu.

Pada tahun 2008, SpaceX memenangkan kontrak senilai 1,6 miliar dollar AS dari NASA. Salah satu proyek penting dalam kerja sama itu adalah pengembangan teknologi roket berbahan cair pertama, Falcon 1, yang diluncurkan ke orbit Bumi pada tahun 2009.

Pada tahun 2012, SpaceX juga membuat gebrakan dengan meluncurkan roket Falcon 9 dan pesawat kargo komersial pertama, "SpaceX Dragon", ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station atau ISS) di orbit Bumi.

Tesla Motors dan SolarCity

Visi Musk di bidang energi bersih dia wujudkan dengan mendirikan perusahaan mobil listrik, Tesla Motors, Inc pada tahun 2003. Produk pertama Tesla adalah mobil sport listrik berjuluk Tesla Roadster. Sekitar 2.500 unit mobil itu berhasil dijual ke 31 negara di dunia.

Pada 2012, Tesla meluncurkan seri Model S, mobil listrik berjenis hatchback 4-pintu. Tesla juga mengumumkan akan mulai memproduksi Model X, mobil listriknya yang berjenis minivan atau SUV (sport utility vehicle), pada tahun 2014.

Selain memproduksi mobil listrik, Tesla juga menjual sistem electric powertrain kepada produsen-produsen mobil lainnya. Di antaranya, Daimler AG dan Toyota Motor. Bahkan, Musk juga berhasil membuat kedua produsen mobil itu menanamkan investasi mereka di Tesla.

Kepedulian Musk terhadap lingkungan juga dia tunjukkan dengan menjadi investor utama di SolarCity, perusahaan penyedia energi bersih yang bertujuan memerangi pemanasan global. Pada 2012, Musk mengumumkan kolaborasi antara Tesla Motors dengan SolarCity.

Kiprah Musk memang cukup untuk membuatnya pantas disebut sebagai "Tony Stark" di dunia nyata, dan keikutsertaan Tesla Motors dalam kompetisi mobil berteknologi otopilot tentunya akan menggeser tren sekaligus memberi tekanan bagi industri otomotif untuk melangkah lebih maju.

Inilah Wanita di Balik Suara Apple Siri

Posted: 07 Oct 2013 02:08 AM PDT

Apple Siri

KOMPAS.com — "What can I help you with?", kalimat sapaan tersebut akan muncul ketika pengguna iOS menjalankan fitur personal assistant Siri di perangkatnya. Sejenak kemudian, Siri sudah bisa diajak berinteraksi untuk mencari informasi atau sekadar "bercakap-cakap" dengan topik konyol sekadar menghibur diri.

Pengguna iOS tentulah sudah akrab dengan suara perempuan Siri yang kaku dan terkesan mirip robot, datar dan tanpa emosi. Yang mungkin belum banyak diketahui adalah sosok wanita sungguhan yang berada di balik suara tersebut, Susan Bennet namanya.

Sebagaimana dilansir oleh CNN, Bennet merupakan voice talent yang mengisi suara aplikasi Voice Assistant Siri versi original yang pertama kali muncul di iPhone 4S dua tahun lalu. Sejak itu, suaranya telah menyapa jutaan pengguna gadget iOS di seluruh dunia.

Bennet pertama kali merekam suaranya tahun 2005 dengan perusahaan bernama ScanSoft yang sedang menyusun pangkalan data suara untuk berbagai macam keperluan teknologi otomatis. Setelah diproses, kumpulan suara dari database ini kemudian dipakai di perangkat-perangkat seperti GPS dan sistem telepon.

Tapi ketika itu Bennet tak tahu suaranya akan dipakai untuk alat apa. Hingga kemudian pada 2011 seorang teman memberi tahu dia bahwa perangkat iPhone 4S yang baru ternyata memiliki personal assistant yang suaranya mirip dengan Bennet.

Bennet yang tidak memiliki iPhone 4S lalu membuka situs Apple, di mana dia mendengar sapaan Siri untuk pertama kalinya. "Seketika itu juga saya langsung tahu bahwa itu suara saya," ujarnya.

Bennet sendiri sebelumnya sudah sangat akrab dengan dunia isi suara. Aktris voice-over yang tinggal di Atlanta, Amerika Serikat, ini telah berkecimpung di bidang tersebut selama lebih dari 40 tahun. Selain gadget iOS, suaranya bisa ditemukan di iklan TV, sistem GPS, bahkan bandar udara.

Selama dua tahun sejak debut perdana Siri, Bennet menyembunyikan fakta tentang kontribusi dirinya. Dia memang biasa tidak dikenal sebagai pengisi suara. Tapi kemudian muncul sebuah video di internet yang menimbulkan salah kaprah tentang "identitas sebenarnya" dari Siri. Bennet lalu memutuskan untuk mengklarifikasi.

"Saya harus menimbang-nimbang, juga tak yakin dengan aspek legalitasnya. Tapi belakangan semua orang seperti ingin tahu siapa sosok di balik Siri. Maka saya pikir mungkin sudah waktunya untuk berbicara," ujar Bennet.

Apple menolak berkomentar mengenai pangakuan Bennet. Tapi, Ed Primeau, seorang pakar forensik audio yang dihubungi CNN menyatakan bahwa Bennet memang benar merupakan sosok di belakang Siri. "Suara mereka identik, 100 persen cocok," katanya.

Kini, setelah sejumlah update, dan dalam sistem operasi iOS 7, kiprah Bennet dilanjutkan oleh beberapa pengisi voice-over baru. Siri pun telah resmi difinalisasi dan melepas label beta. Namun, tentulah suara Bennet dalam teknologi personal assistant yang ikonik itu tak akan dilupakan pengguna.

Seperti apa suara Susan Bennet dibandingkan dengan Siri? Simak video kutipan wawancara di bawah ini.

"Airin Rachmi" Kalahkan "Ketua MK" di Google

Posted: 07 Oct 2013 01:27 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberitaan skandal suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi  nonaktif Akil Mochtar dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi  ternyata banyak dicari pengguna internet di Indonesia.

Dalam siaran pers, Google mencatat kata kunci "Ketua MK" masuk dalam pencarian favorit ketiga di mesin pencari Google Indonesia periode 30 September sampai 6 Oktober 2013.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Akil sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Pilkada Lebak, Banten. Dari rumah Akil, KPK menyita uang hampir Rp 3 miliar. Uang itu diduga akan diberikan  Chairun Nisa dan Cornelis kepada Akil terkait pengurusan sengketa pilkada di Gunung Mas.

Untuk kasus Pilkada Gunung Mas, ada empat orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka. Selain Akil, Chairun Nisa, dan Cornelis, KPK juga menetapkan calon bupati petahana Gunung Mas, Hambit Bintih, sebagai tersangka.

Kemudian, dalam kasus Pilkada Lebak, KPK kembali menetapkan Akil sebagai tersangka atas dugaan menerima uang. Untuk kasus ini, dia dan advokat Susi Tur Andayani diduga menerima uang Rp 1 miliar dari Tubagus Chaery Wardana.

Tubagus adalah adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Nah, kata kunci "Airin Rachmi Diany" ternyata menempati urutan pertama pencarian favorit di Google dalam sepekan terakhir.

Pengguna internet di Indonesia penasaran dengan koleksi mobil mewah yang dimiliki pasangan suami-istri Tubagus dan Airin. Di garasi rumahnya terdapat belasan mobil mewah yang diparkir, antara lain Lamborghini Gallardo, dua unit Ferrari, Nissan GTR, Lexus, Bentley, dan Toyota Kijang Innova.

Berikut adalah hasil pencarian favorit di Google Indonesia, periode 30 September sampai 6 Oktober 2013:

1. Airin Rachmi Diany
2. Persipura vs Santos
3. Ketua MK
4. Hari Batik Nasional
5. Hasil Liga Champion
6. Advan S5E
7. Samsung Galaxy Core
8. Rowan Atkinson
9. Megan Young
10. APEC

Sensor iPhone 5S Cacat Produksi?

Posted: 07 Oct 2013 12:47 AM PDT

KOMPAS.com - Salah satu fitur andalan dari iPhone 5S adalah digunakannya prosesor "M7" yang khusus menangani pemrosesan data dari segala macam sensor.

Akan tetapi, hanya berselang beberapa minggu dari kiprah perdana iPhone 5S di pasaran dunia pada 20 September lalu, muncul banyak laporan mengenai masalah pada sensor gerak dan arah pada perangkat tersebut, termasuk gyroscope dan kompas.

Pengukuran yang dilakukan Gizmodo dengan memakai alat spirit level menunjukkan bahwa sensor orientasi iPhone 5S tidak akurat. Gyroscope yang tertanam pada ponsel pintar ini meleset sebesar 3 derajat.

Sebaliknya, iPhone 5 yang turut digunakan sebagai pembanding tidak mengalami masalah tersebut dan bisa mencatat sudut kemiringan dengan benar.

Sensor orientasi iPhone 5S (kiri) tidak akurat dibandingkan iPhone 5, dalam hal ini ketika ditaruh di atas meja yang rata

Sejumlah pengguna di forum online melaporkan adanya variasi kekeliruan pada sensor iPhone 5S. Dalam beberapa kasus, pengukuran smartphone itu disebut bisa keliru hingga 4-6 derajat.

Dampaknya bisa segera terlihat di aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan sensor gerak, seperti game misalnya. Gizmodo menyebutkan bahwa mobil di game Real Racing 3 cenderung berbelok ke arah kiri, walaupun ponsel sama sekali tidak dimiringkan ke arah tersebut.

Selain itu, fitur kompas pada iPhone 5S ternyata juga sering bermasalah dan tampilan arahnya sedikit meleset dibandingkan iPhone 5, meski kedua perangkat tidak benar-benar tepat dalam menunjuk arah seperti pada kompas sungguhan.

Yang mengkawatirkan, ada kemungkinan bahwa masalah yang cukup meluas ini bukan hanya disebabkan oleh kesalahan software, melainkan juga yang bersifat hardware alias cacat produksi Jika benar, maka problem yang bersangkutan tidak bisa diperbaiki begitu saja dengan update software.

Ini Dia Bocoran Harga BlackBerry Z30

Posted: 07 Oct 2013 12:05 AM PDT

KOMPAS.com — Ponsel jumbo perdana milik BlackBerry, Z30, tampaknya tidak akan dibanderol dengan harga yang murah. Rumor yang berkembang dari kalangan operator seluler di Kanada mengungkapkan, perangkat ini akan memiliki harga yang tidak jauh berbeda dari BlackBerry Z10.

Menurut bocoran dari operator Bell, BlackBerry Z30 tanpa kontrak (unlocked) akan dijual dengan harga 700 dollar AS atau sekitar Rp 8 juta.

Yang berniat untuk membeli perangkat ini dengan kontrak, seperti dikutip dari Ubergizmo, Senin (7/10/2013), BlackBerry Z30 bisa didapatkan dengan harga 149 hingga 199 dollar AS.

Jika bocoran informasi ini benar, maka harga dari BlackBerry Z30 ini terlihat tidak akan jauh berbeda dari Z10 pada saat peluncuran pertamanya. Pada saat itu, BlackBerry Z10 dijual dengan harga sekitar 600 hingga 650 dollar AS atau sekitar Rp 7,5 juta.

Pada perkembangannya, BlackBerry memangkas harga dari Z10 menjadi sekitar 500 dollar AS atau sekitar Rp 5,5 juta.

BlackBerry Z30 dapat dikategorikan sebagai perangkat phablet, yang merupakan perpaduan dari ponsel dan tablet. Ia memiliki bentang layar 5 inci yang mendukung resolusi 1.280 x 720 piksel dan kerapatan 294 pixel per inci.

Dari segi komponen hardware, Z30 menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon S4 kecepatan 1,7 GHz jenis dual-core dan RAM 2 GB. Ini merupakan ponsel dengan spesifikasi hardware tertinggi yang pernah dibuat BlackBerry.

BlackBerry Z30 sendiri sudah akan beredar di Kanada mulai 15 Oktober 2013 mendatang. Namun, masih belum diketahui tanggal rilis dari produk ini di Indonesia.

No comments:

Post a Comment