KOMPAStekno

KOMPAStekno


Tumbang, Operator Seluler Singapura Didenda Rp 13 Miliar

Posted: 04 Oct 2013 04:07 AM PDT

KOMPAS.com — Salah satu operator besar di Singapura, M1, diharuskan membayar denda sebesar 1,5 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 13,9 miliar akibat terputusnya jaringan mereka selama 3 hari pada awal  2013 ini.

Gangguan layanan jaringan dari M1, seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (4/10/2013), disebabkan instalasi listrik yang buruk dan pengkajian risiko yang tidak memadai ketika M1 memperbarui salah satu pusat operasi jaringan.

"Permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya bunga api dan asap yang akhirnya mengaktifkan sistem penekanan gas, dan memicu salah satu alat penyiram air untuk bekerja, menyebabkan kegagalan salah satu switch jaringan selular M1," kata pihak regulator Singapura, Infocomm Authority of Singapore (IDA).

Efek dari gangguan yang terjadi dari 15 hingga 18 Januari 2013 ini cukup besar. Sekitar 250.000 pengguna M1 diklaim terkena dampak dari gangguan layanan tersebut.

Beberapa daerah di Singapura dikatakan tidak bisa mendeteksi jaringan 3G dan beberapa daerah lainnya bahkan tidak bisa mendapatkan jaringan 2G sama sekali.

Pihak IDA sendiri mengaku sangat prihatin terhadap durasi dari masalah tersebut. Total, layanan 3G milik M1 terganggu selama 63 jam 15 menit. Sementara itu, layanan 2G tidak bisa diakses selama 71 jam 15 menit.

Denda yang dikenakan kepada M1, masih menurut ZDNet, merupakan yang terbesar dalam sejarah telekomunikasi di Singapura. Sebelumnya, SingTel dikenai denda sebesar 400.000 dollar Singapura akibat gangguan 3G di tahun 2011. Denda terbesar ketiga sebesar 300.000 dollar Singapura dikenakan kepada M1 karena gangguan jaringan pada Mei 2011.

Mandiri E-Cash "Sulap" Ponsel Jadi Uang Tunai

Posted: 04 Oct 2013 03:41 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mandiri memperkenalkan aplikasi Mandiri E-Cash untuk perangkat mobile. Saat ini, aplikasi tersebut baru tersedia untuk platform iOS dan Android, dan akan menyusul untuk BlackBerry.

Mandiri E-Cash merupakan uang elektronik yang memanfaatkan teknologi aplikasi di ponsel, biasa disebut sebagai uang tunai di ponsel, yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.

Selain di Android dan iPhone, Mandiri E-Cash juga bisa digunakan di ponsel dasar (feature phone) yang operatornya mendukung USSD, seperti Telkomsel, Indosat, dan XL.

Jadi, setiap orang yang memiliki ponsel dan kartu SIM yang aktif, dapat menjadi pemegang Mandiri E-Cash.

Seperti uang elektronik pada umumnya, pengguna harus mengisi uang di Mandiri E-Cash terlebih dahulu. Pengisian dapat dilakukan melalui e-channel Bank Mandiri (ATM Mandiri, Mandiri SMS, Mandiri Internet, dan Mandiri ClickPay).

Selain itu, pengguna juga bisa mengisi uang di Mandiri E-Cash dengan transfer dari bank lain.

Fitur yang dimiliki Mandiri E-Cash cukup kaya. Ia menyajikan informasi saldo dan riwayat transaksi, melakukan transfer ke nomor ponsel Mandiri E-Cash lain ataupun ke rekening Bank Mandiri, tarik tunai di ATM Mandiri tanpa menggunakan kartu ATM, bayar/beli tagihan dari merchant-merchant yang telah bekerjasama.

Layanan ini dapat digunakan untuk membeli pulsa ponsel, membeli voucher PLN, dan juga untuk berbelanja online.

Mandiri E-Cash telah melakukan kerjasama dengan banyak pihak untuk kemudahan transaksi elektronik, yakni dengan Gramediana, Grazera, Gramedia Majalah, Scoop, Tokopedia, Bhinneka.com, Cipaganti, Dinomarket, Groupon, Traveloka, Bakmi GM, Cititrans, Express Taxi, Fotografer.net, Valadoo, dan lainnya.

Layanan uang elektronik Mandiri E-Cash ini menargetkan masyarakat Indonesia yang memiliki ponsel, baik yang menjadi nasabah Bank Mandiri ataupun yang belum. Perusahaan berharap, layanan macam ini dapat menjadi produk unggulan untuk mendorong cash-less society di Indonesia.

Microsoft Pastikan Nokia Lumia 1020 Masuk Indonesia

Posted: 04 Oct 2013 02:22 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Lumia 1020 dan Lumia 925 adalah dua ponsel pintar Windows 8 teranyar dari Nokia yang telah beredar selama beberapa waktu di pasaran internasional. Kedua smartphone ini pun bisa dipastikan bakal hadir di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Chris Capossela, Corporate Vice President Consumer Channels Group Microsoft, dalam acara diskusi dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (3/10/2013).

"Saya belum bisa memastikan waktunya, tapi yang jelas akan hadir di Indonesia," ujar Capossela. Dia hanya tersenyum ketika didesak lebih lanjut. "Nanti saya bisa dimarahi kalau mendahului kepala Nokia di sini," candanya.

Casing Lumia 1020 dilengkapi tombol shutter release

Dari kedua produk itu, Lumia 1020 mungkin adalah yang paling menarik. Smartphone ini dilengkapi dengan kamera 41 megapiksel dan lensa berlabel "Carl Zeiss" yang menjanjikan kualitas tangkapan gambar prima.

Nokia sendiri memang menekankan aspek kamera pada 1020 sebagai nilai jual utamanya. Capossela sempat memamerkan sebuah Lumia 1020 yang dilengkapi aksesori khusus berupa casing dengan baterai tambahan.

Antarmuka aplikasi kamera Lumia 1020

"Kalau memakai casing itu, daya tahan baterai bisa bertambah hingga 3 jam. Pemakaiannya pun lebih gampang karena ada tambahan handgrip dan tombol shutter. Cara penggunaannya jadi persis kamera sungguhan," imbuh Capossela.

Berdasarkan pantauan Kompas Tekno, Lumia 1020 memang telah terdaftar di Ditjen Postel sejak awal September lalu dengan kode "RM-875", mengacu pada versi internasional ponsel tersebut. Karena itu, boleh jadi perangkat ini akan segera hadir di pasaran Tanah Air dalam waktu dekat.

Adapun informasi harga masih belum diketahui. Sekadar untuk acuan kasar, perangkat ini dibanderol di kisaran 600 dollar AS atau sekitar Rp 7 juta di Amerika Serikat, menyusul pemotongan harga pada awal September.

Microsoft Rayu HTC dengan Windows Phone Gratis

Posted: 04 Oct 2013 01:47 AM PDT

KOMPAS.com — Meski terus meningkat, pangsa pasar Windows Phone terhitung masih sangat kecil. IDC mencatat, pangsa pasar sistem operasi mobile buatan Microsoft ini hanya sebesar 3,7 persen.

Nah, untuk meningkatkannya, Microsoft dikabarkan telah "merayu" vendor ponsel pintar asal Taiwan, HTC, untuk menambah lini produk baru yang berbasiskan Windows Phone.

Adalah Terry Myerson, kepala unit sistem operasi Microsoft, yang dikabarkan oleh sumber kepada Bloomberg, Jumat (4/10/2013), sebagai orang yang diutus untuk melakukan pembicaraan dengan HTC pada bulan lalu. Myerson berharap, HTC mau menggunakan Windows Phone sebagai pilihan kedua, selain sistem operasi mobile buatan Google, Android.

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini, HTC tidak perlu membayar mahal, bahkan gratis, untuk memasarkan perangkat Windows Phone tersebut. Biasanya, apabila ada sebuah vendor yang ingin merilis produk Windows Phone ke pasaran, mereka harus membayar sejumlah uang lisensi dengan nominal tertentu ke Microsoft.

Myerson mendiskusikan pemotongan atau menggratiskan biaya lisensi ini untuk membuat ide penggunaan Windows Phone tersebut lebih menarik.

Perbincangan antara Microsoft dan HTC dikatakan masih berada di tahap awal dan belum mencapai keputusan.

Jika dibandingkan dengan sistem operasi mobile Android dan iOS, maka pangsa pasar Windows Phone memang masih sangat kecil. Menurut IDC, ia hanya mampu menguasai 3,7 persen pasar di kuartal kedua ini.

Android menguasai pasaran sistem operasi dengan 79 persen. Sementara itu, iOS berada di tingkat kedua dengan 13 persen.

Tampilkan Iklan, Instagram Beri Pengguna Pilihan

Posted: 04 Oct 2013 01:14 AM PDT

KOMPAS.com - Para pengguna Instagram akan melihat konten iklan dalam beberapa bulan ke depan. Ini dilakukan sebagai upaya menghasilkan uang dari layanan berbagi foto populer itu.

Konten iklan pertama kali akan ditampilkan bagi pengguna di Amerika Serikat. Dalam publikasi di blog resmi perusahaan, Instagram menyatakan bahwa iklan itu bisa berupa foto atau video dari pemilik merek.

Meski demikian, Instagram memberi pilihan jika ada pengguna yang tak ingin melihat iklan. "Jika Anda melihat iklan yang tidak disukai, Anda dapat menyembunyikannya dan memberikan umpan balik atas sesuatu yang dirasa tidak nyaman," tulis Instagram.

Selain Facebook dan Twitter, Instagram juga mulai digunakan untuk mempromosikan berbagai produk atau jasa bagi perusahaan pemilik merek.

Layanan jejaring sosial yang sebelumnya tidak menampilkan iklan, sering kali mendapat kritik keras dari pengguna ketika layanan tersebut mulai membuka lapak iklan.

Namun, Instagram harus mulai mencari uang dari layanan mereka untuk menopang biaya operasional dan merancang strategi bisnis masa depan. Karena selama ini, Instagram belum bisa menghasilkan uang sepeser pun dari layanan, dan hanya mengandalkan pendanaan dari para investor.

Terlebih, bisnis iklan di aplikasi mobile saat ini sedang tumbuh pesar. Menurut perusahaan riset eMarketer, para pemilik merek global diprediksi menghabiskan uang sebesar 10 miliar dollar AS untuk iklan di jejaring sosial internet.

Facebook adalah salah satu perusahaan yang meraih sukses besar dalam bisnis iklan di perangkat mobile.

Jejaring sosial internet terbesar ini membukukan pendapatan sebesar 1.813 miliar dollar AS pada kuartal dua tahun 2013. Kontribusi terbesarnya berasal dari iklan, yakni sebesar 88 persen.

Keuntungan Facebook dari iklan di kuartal kedua 2013 mencapai 1,6 miliar dollar AS. Perusahaan menyatakan 41 persen dari jumlah tersebut atau 656 juta dollar AS dihasilkan berkat iklan di perangkat mobile. Ini berarti, pendapatan iklan mobile Facebook tumbuh 30 persen dari kuartal pertama tahun 2013.

No comments:

Post a Comment