KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


dani - Paska Penangkapan Wawan, Rumah Atut Ramai Dikunjungi

Posted: 05 Oct 2013 12:32 PM PDT

- Rumah pribadi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Komplek Interkon Blok U I No. 99, Jalan Jeruk Joglo 2, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mendadak ramai dikunjungi oleh keluarga dan rekan dekat Atut.

Para tamu tersebut datang setelah adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardana, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, Banten, terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

"Rame itu, keamanan waktu malem penangkapan Pak Wawan rame dari malem sampe pagi," ujar Ketua RT 12, Ma'ah, kepada wartawan, Sabtu (5/10/2013) malam.

Sayangnya, ketika ditanya apakah kondisi keramaian itu berlangsung sampai hari ini, ia mengaku tidak mengetahuinya.

Ma'ah menceritakan, sudah sejak tahun 1990-an orang nomor satu di Provinsi Banten itu memiliki rumah tersebut. Pada saat rumah tersebut dibeli, seluruh keluarga Atut mulai dari suami, Hikmat Tomet, dan kedua anaknya Andhika Hazrumy dan Andiara Apriala Hikmat tinggal di rumah tersebut.

Atut dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kerap bersosialisasi. Anaknya yang pertama, Andhika Hazrumy, bahkan dikenal akrab dengan seluruh remaja yang tinggal di sekitar rumah mereka. Tak jarang pula, ia bermain sepakbola bersama rekan-rekan sejawatnya.

"Sebelum jadi gubernur sering bersosialisasi. Setelah jadi gubernur sekarang jarang ke rumah," ujarnya.

Saat ini, Ma'ah mengatakan, rumah tersebut hanya dihuni oleh suami dan anak sulung Atut saja. Kendati demikian, rumah itu tidak pernah sepi dari kunjungan rekan dan keluarga Atut.

Tak hanya itu, setiap satu minggu sekali, biasanya keluarga Atut kerap melakukan pengajian bersama para anak yatim piatu dan alim ulama. Para alim ulama itu bahkan sengaja dibawa dari Banten ke Jakarta.

"Biasanya di rumah ini suka ada pengajian seminggu sekali," katanya.

Menkominfo: Keamanan Peserta APEC Terjamin

Posted: 05 Oct 2013 07:51 AM PDT


NUSA DUA, KOMPAS.com - Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa keamanan delegasi negara sahabat yang datang ke Bali dalam rangka menghadiri KTT APEC maupun CEO Summit, dipastikan terjamin.

"Koordinasi dari pihak keamanan sudah berlapis,  dari unsur TNI, Polri maupun intelijen. Baik di darat maupun di perairan, bahkan udara disekitar lokasi penyelenggaraan APEC di kompleks Nusa Dua Bali", ujar Tifatul, Sabtu (5/10/2013).

Tifatul juga mengkonfirmasikan bahwa ledakan granat bekas di Tabanan, berjarak sekitar 70 kilometer dari Nusa Dua, Bali merupakan suatu kecelakaan, dan tidak ada indikasi mengacaukan APEC.

"Pihak kepolisian sudah menangani insiden kecelakaan di Tabanan, dan saat ini masih dalam penyelidikan. Insya Allah tidak ada kaitannya dengan KTT APEC", tegas Tifatul.

Menkominfo juga meminta pengertian semua pihak, bahwa untuk masuk ke kawasan Nusa Dua Bali, tempat penyelenggaraan APEC, diterapkan prosedur yang ketat. Bahkan untuk akses langsung ke lokasi-lokasi tertentu perlu pass khusus, dan terkadang harus antre lebih dari 30 menit.

"Untuk keamanan memang zero tolerance, sistemnya computerize. Kalau tidak ada pass, tidak boleh masuk. Ini untuk keamanan dan kenyamanan semua. Tolong dipahami, agar tamu-tamu delegasi juga merasa nyaman", ungkap Tifatul.

Besok pagi KTT APEC, secara resmi akan dibuka oleh Presiden SBY. Semua kepala negara anggota APEC akan hadir, kecuali Presiden Obama yang diwakili oleh Menlu AS, John Kerry.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Menag: 3.419 TKI \"Overstay\" Dipulangkan dengan Pesawat Haji

Posted: 05 Oct 2013 07:20 AM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com -  Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, 3.419 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang melewati batas tinggal atau overstay akan dipulangkan dengan pesawat haji yang kembali ke Indonesia dalam keadaan kosong.

"Kami akan membantu pemulangan para TKI itu," kata Suryadharma Ali di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Sabtu. Menteri Agama selaku amirul haj, bertolak ke Saudi guna memimpin pelaksanaan ibadah haji di tanah suci.

Seperti juga tahun lalu, pesawat Garuda Indonesia yang melayani pemberangkatan calon jemaah haji ketika kembali  dari Jeddah kosong. Nah, pesawat kosong itulah yang dimanfaatkan untuk mengangkut para TKI yang overstay, katanya.

Suryadharma Ali menyebutkan, untuk mengangkut jemaah sebanyak itu pihaknya menyiapkan sembilan penerbangan. Dengan jumlah penerbangan sebanyak itu, diperkirakan tenaga kerja yang over stay bisa terangkut.

TKI yang overstay di Saudi telantar dan tinggal di kolong jembatan. Mereka ini menanti bantuan untuk bisa dipulangkan ke Tanah Air.  

120.000 TKI

Laman Menko Kesra menyebutkan, sekitar 120.000 TKI yang bermasalah dan melampaui izin tinggi di Arab Saudi namun baru sekitar 3.250 TKI yang bisa memanfaatkan perbaikan dokumen dan izin tinggal dari imigrasi Arab Saudi. Pemerintah akan terus melobi pemerintah Arab Saudi untuk menambah kapasitas layanan dokumen keimigrasian bagi para TKI di Arab Saudi, sebelum sampai batas akhir masa layanan dokumen pada 3 November mendatang.

Menurut Menko Kesra Agung Laksono, hingga kini belum banyak TKI yang bisa memanfaatkan program pengampunan pengurusan dokumen izin tinggal dan perbaikan paspor bagi TKI bermasalah.

"Kami minta agar ada penambahan waktu layanan," kata Menko Kesra Agung Laksono usai memimpin Rakor tentang Masalah TKI di Kemenko Kesra, Jumat (27/9/2013).

Menurut Menko Kesra,  saat ini baru sekitar 3.250 TKI yang bisa memanfaatkan perbaikan dokumen dan izin tinggal dari imigrasi Arab Saudi. Padahal sejak program amnesti dimulai Mei lalu Kementerian Luar Negeri mencatat ada sekitar 89.000 TKI yang membutuh perbaikan dan perpanjangan dokumen.

Jumlah ini belum termasuk TKI lain yang belum sempat mengurus amnesti. Kementerian Luar Negeri memperkirakan ada sekitar 120.000 TKI yang bermasalah dan melampaui izin tinggal.

Agung Laksono mengatakan, lambatnya pengurusan amnesti disebabkan lamanya proses pengurusan administrasi di kantor imigrasi Arab Saudi. Pemerintah Arab selama ini hanya menyediakan satu hari layanan yaitu pada Kamis, dengan kapasitas maksimal 200 orang.

"Inilah yang sedang kita upayakan, bagaimana caranya waktu layanan ini ditambah,"ungkap Agung.

Selain penambahan kapasitas, Menko Kesra mengatakan tim gabungan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) juga telah meminta pemerintah Arab Saudi membuka ruang untuk memperpanjang masa amnesti.

Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, Tatang Budie Utama Razak mengatakan, pemerintah berharap hingga berakhirnya masa amnesti pada 3 November nanti, pemerintah Arab Saudi segera mengeluarkan kebijakan baru.

"Kami minta ada kebijakan baru yang bisa memudahkan para TKI," ujarnya.

Selain itu Tatang berharap, pemerintah Arab Saudi memberlakukan syarat yang sama di setiap kantor keimigrasian dalam mengurus dokumen bagi TKI.

Selama ini, persyaratan pengurusan perpanjangan paspor berbeda-beda di setiap kantor imigrasi. Ada yang harus memakai surat izin majikan dan menunjukkan dokumen asli paspor saat pertama sampai ke Arab, ada pula yang tidak.

Editor : Kistyarini

Hary Tanoe: Potensi Ekonomi RI Ditopang oleh Jumlah Penduduk

Posted: 05 Oct 2013 06:29 AM PDT


PALU, KOMPAS.com
- Bakal calon Wakil Presiden dari Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo, Sabtu (5/10/2013) di Palu, Sulawesi Tengah, mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa tersebut merupakan potensi yang luar biasa.

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut menempatkan Indonesia berada pada posisi ke empat setelah Amerika Serikat serta posisi ketiga di Asia.

Hary, dihadapan ratusan kader partai Hanura dalam kegiatan Pembekalan Calon Legislatif DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota se Provinsi sulawesi Tengah yang digelar di Hotel Mercure, mengatakan, penggerak dari ekonomi bangsa itu adalah populasinya.

"Jadi dengan infrastruktur sebaik apapun kalau populasinya kurang, bangsa tersebut tidak akan bisa tumbuh maksimal. China, India dan Amerika misalnya bisa menjadi negara besar karena populasinya besar, wilayahnya besar serta sumber daya alamnya yang melimpah. Ditunjang pula dengan pendidikan yang tinggi," kata Hary.

Menurutnya, Indonesia itu seharusnya mampu menjadi bangsa yang sangat besar. Hal ini karena Indonesia memiliki hampir semua syarat-syarat yang diperlukan untuk menjadi negara besar. Kondisi ini berbeda dengan Australia, yang wilayahnya besar namun populasinya hanya 23 juta.

Dengan jumlah populasi yang sedikit dan wilayah yang cukup luas tersebut, Australia tidak mungkin menjadi negara besar walaupun Australia dikatakan negera maju.

"Memang sekarang produk domestik bruto (PDB) kita dibawah satu trilyun dolar, artinya jika pdb kita meningkat 20 ribu dolar per kapita misalnya, itu artinya pdb kita bisa tumbuh sampai lima trilyun dolar. Mendekati Jepang. Karena kenapa, karena populasinya sangat besar," jelas Hary.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Ratu Atut Sakit karena Kepikiran Wawan

Posted: 05 Oct 2013 06:12 AM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tamu dengan menggunakan mobil berplat nomor Banten berdatangan ke rumah Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, di komplek perumahan Intercon, Jalan Jeruk Joglo II, Blok U1 Nomor 99, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (5/10/2013) siang.

Kedatangan para tamu itu dilakukan setelah adik Atut, Tubagus Chairy Wardana alias Tubagus Wawan alias Wawan ditangkap KPK karena kasus dugaan suap Rp 1 miliar sengketa Pilkada Lebak kepada Ketua MK Akil Mochtar, dan KPK melakukan mencegah Atut bepergian ke luar negeri terhadap Ratu Atut.

Pantauan Tribunnews.com, ada delapan mobil berplat nomor polisi berawalan huruf A yang diparkir di sekitar rumah Atut. Mereka berdatangan satu per satu menjelang siang.

Seorang tamu yang baru keluar dari rumah Atut mengaku, kedatangannya sebatas menjenguk Atut. "Jenguk aj, enggak ada acara apa-apa, cuma ketemu Bu Atut aja," ujar tamu berjas abu-abu itu saat keluar dari rumah Atut.

Ia mengakui Atut sempat kondisi kesehatan Atut sempat drop setelah mengetahui sang adik, Wawan, ditangkap KPK, karena kasus dugaan korupsi. "Sekarang sehat. Memang iya sempat sakit, karena banyak pikiran. Bagaimana enggak sakit, mas, adiknya kena masalah gitu," ujarnya.

Ia mengaku hanya bertemu dengan Atut. "Di dalam eggak ada suaminya. Kalau anak bungsu ada," jelasnya. (Abdul Qodir)

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Rhoma: Kalau Tak Didukung, Ngapain Saya Capek-capek?

Posted: 05 Oct 2013 05:40 AM PDT

- Raja dangdut Rhoma Irama tidak merisaukan dua faksi di tubuh PKB dalam mengusung calon presiden 2014. Namun ia yakin DPP PKB pada akhirnya akan memilih dirinya sebagai capres dari partai berlambang bola dunia itu.

"Yang pasti DPP sudah komitmen sama saya. Bahwa ada dua faksionalisme dipartai itu biasa. (Saya) optimis didukung 100 persen oleh PKB, kalau tidak optimis ngapain capek-capek," kata Rhoma, saat ditemui di hotel Sumber Alam Cipanas, Garut, Sabtu (5/10/2013) siang.

Rhoma Irama selama dua hari menggelar Tabligh Akbar di Garut bersama ketua umum PKB Muhaimin Iskandar. Dimulai pada jumat malam kemarin di Alun-alun Garut dan Sabtu ini didua lokasi yakni, Lapangan Karangpawitan pukul 10.00 WIB dan di Lapangan Jayabakti Kadungora pukul 13.00 WIB.

Mengenai kegiatan itu, Rhoma buru-buru menjelaskan bahwa Tabligh Akbar merupakan kebiasaan lamanya dan bukan semata-mata upayanya mendekati konstituen jelang pilpres 2014.

"Untuk mencapai parliamentary treashold kita dipicu untuk memenangkan partai pengusung. Salah satunya dengan sosialisasi kultural seperti ini. Tabligh Akbar ini sebenarnya kebiasaan Rhoma sejak lama," ujarnya.

Sementara itu keterangan sedikit berbeda disampaikan ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, bahwa partainya belum final menentukan calon presiden yang bakal diusung dalam Pilpres 2014.

"Dua-duanya (Mahfud dan Rhoma) kita lempar ke publik. (Kita lihat) siapa yang paling laku," kata Cak Imin.

Dikabarkan Menghilang, Ratu Atut Tinggal Di Rumahnya di Kebon Jeruk

Posted: 05 Oct 2013 05:23 AM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini Gubernur Banten Ratu Atut Chossiyah dikabarkan 'menghilang' dari wilayah yang dipimpinnya. Bahkan, pada saat rapat paripurna DPRD Banten menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-13 yang seharusnya dilaksanakan Jumat (4/10/2013) kemarin, ia tidak datang.

Menghilangnya Atut menyusul Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardana, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Tak hanya itu, KPK juga telah mengeluarkan surat pencegahan keluar negeri bagi Atut. Rupanya, selama tidak berada di Banten, Atut berada di rumahnya yang terletak di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di Perumahan Interkon Blok U I No. 99, Jalan Jeruk Joglo 2, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Ooo...ibu (Atut) ada beberapa hari ini disini," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (5/10/2013).

Ratu Atut diketahui sudah lama memiliki rumah tersebut. Namun, sehari-hari anak dari Chassan Sohib itu tidak tinggal di rumah tersebut lantaran tugasnya sebagai Gubernur Banten, sehingga ia harus tinggal di rumahnya yang terletak di Jalan Bhayangkara No. 51, Serang, Banten.

Dari pantauan Kompas.com, rumah Atut merupakan rumah tingkat berwarna putih. Pada sisi depan temboknya terdapat tekstur bata merah. Rumah itu sendiri sehari-hari dihuni oleh suami Atut, Hikmat Tomet, dan anak bungsunya.

Hikmat merupakan anggota Komisi V DPR RI yang berasal dari Dapil Serang, Banten. "Biasanya setiap dua minggu sekali dia suka datang," kata penjaga keamanan komplek yang enggan disebutkan namanya.

Masih menurut penjaga tersebut, biasanya, ketika Atut datang ke rumah tersebut, ia selalu menghunakan mobil Toyota Lexus hitam B 16 RAC dan dikawal dengan menggunakan sirine.

Namun, ia mengaku tidak tahu jika beberapa hari ini rupanya Atut berada di rumah tersebut. "Saya tahunya banyak yang mengawal kalau dia datang. Tapi kemarin enggak ada. Saya kira enggak datang, tapi ternyata ada di rumah," ujarnya.

Sayangnya, ketika Kompas.com tiba di kediaman Atut, orang nomor satu di Banten itu sudah meninggalkan rumahnya. Ia dikabarkan pergi sekitar pukul 15.00 WIB setelah menggelar pertemuan keluarga besarnya di rumah itu. Dari informasi yang dihimpun, Atut kembali ke rumah dinasnya di Serang, Banten.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

\"Kaki Lima Night Market\" Diguyur Hujan Deras

Posted: 05 Oct 2013 04:57 AM PDT


JAKARTA,KOMPAS.com - Pengunjung dan pedagang Kaki Lima Night Market dikagetkan dengan hujan besar yang tiba-tiba turun. Akibatnya, Mereka berlarian ke tenda terdekat.

"Kemarin-kemarin nggak hujan kok sekarang ujannya,"ujar Soni (73) pedagang es podeng, yang tinggal di Kuningan Barat, Jakarta Selatan,Sabtu (5/10/2013).

Sementara itu, Jamal (52), seorang pembeli sate mengatakan,"Baru saja makan sate, langsung bubar, sepertinya tidak ada pawang hujan yang disiapkan untuk melancarkan acara ini," candanya.

Menurut Jamal, seharusnya risiko hujan juga dipikirkan dalam pengelolaan Kaki Lima Night market. Apalagi ini memang sudah memasuki musim penghujan.

Kaki Lima Night Market sudah mulai ramai sejak pukul 18.00. Tidak hanya pengunjung lokal, para bule pun terlihat mengunjungi stand-stand di pasar malam ini.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

No comments:

Post a Comment