KOMPAStekno

KOMPAStekno


Produsen PC Terbesar Lebih Banyak Jual Smartphone

Posted: 16 Aug 2013 03:23 AM PDT

KOMPAS.com - Produk apa yang paling banyak dijual oleh Lenovo, pabrikan asal China yang baru dinobatkan jadi produsen PC terbesar di dunia? Ternyata bukan PC, melainkan smartphone dan tablet.

Hal itu diungkapkan sendiri oleh Lenovo dalam laporan keuangan kuartal fiskal pertama 2013/2014, sebagaimana dikutip oleh BGR.

"Untuk pertama kalinya, angka penjualan gabungan smartphone dan tablet berhasil melewati PC," tulis Lenovo dalam sebuah laporan. Perusahaan ini menjadi produsen smartphone terbesar keempat di dunia dengan pangsa pasar 4,7 persen, menurut data kuartal kedua 2013 dari lembaga riset IDC.

Penjualan smartphone Lenovo meningkat lebih dari dua kali pada periode tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni itu, menjadi 11,4 juta unit. Tablet Lenovo terjual 1,5 juta unit sehingga angka gabungan keduanya mencapai 12,9 juta unit.

Adapun penjualan produk PC Lenovo dalam kurun waktu yang sama tercatat sebersar 12,6 juta unit. Berdasarkan data IDC, angka tersebut turun 1,6 persen dibanding kuartal sebelumnya, tapi masih jauh lebih baik dibandingkan kondisi pasar secara keseluruhan yang mencatat penurunan 11 persen.

Terlalu murah

Kendati terjual dalam jumlah besar, kontribusi smartphone dan tablet terhadap pendapatan Lenovo yang tercatat sebesar 8,8 miliar dollar AS, masih lebih kecil dibandingkan PC, yaitu hanya 14 persen.

Hal ini, sebagaimana dikutip dari New York Times, disebabkan oleh harga produk-produk smartphone dan tablet Lenovo yang rendah.

Harga rata-rata smartphone Lenovo di China, misalnya, kurang dari 100 dollar AS sementara perangkat high-end macam Apple iPhone 5 dan Samsung Galaxy S4 bisa dijual seharga 700 dollar AS di negara yang sama.

China merupakan pasar terbesar bagi Lenovo yang 80 persen penjualannya disumbang oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.

Analis memperkirakan bahwa Lenovo boleh jadi akan mempertimbangkan opsi akuisisi perusahaan lain untuk mendongkrak harga jual produk-produk smartphone miliknya.

- AnyBlog @2013

Banyak Main Facebook Bisa Bikin "Sedih"

Posted: 15 Aug 2013 09:18 PM PDT

Facebook

KOMPAS.com — Facebook mempermudah penggunanya menjalin hubungan dengan teman dan keluarga dengan menyediakan koneksi instan. Namun, apakah itu akan membuat bahagia seperti halnya hubungan antar-manusia di dunia nyata?

Ternyata belum tentu juga. Setidaknya, itulah hasil kesimpulan sebuah studi tim dari University of Michigan yang dilansir oleh The Next Web. Bahkan, menurut riset ini, pengguna Facebook cenderung merasa lebih buruk dan kurang puas terhadap diri sendiri seusai berinteraksi di jejaring sosial itu.

Studi ini dilakukan dengan mengirim survei secara berkala selama 14 hari ke 82 orang dewasa muda selaku subyek penelitian. Mereka diberi pertanyaan seputar pola penggunaan Facebook dan perasaan mereka terhadap diri sendiri.

Tim riset menemukan bahwa Facebook ternyata memiliki kecenderungan memperburuk mood penggunanya. Ini tetap terjadi meskipun pengguna menganggap teman-temannya di Facebook bersikap suportif, juga tak dipengaruhi oleh seberapa besar jaringan pertemanan yang dimiliki.

Menurut komentar kesimpulan penelitian tersebut, di permukaan, Facebook memang menawarkan solusi instan untuk menghubungkan pengguna dengan orang lain.

Namun, dalam penelitian ini dicatat bahwa tak seperti interaksi di dunia nyata yang biasanya membuahkan efek positif terhadap perasaan seseorang terhadap diri sendiri, interaksi di Facebook kerap memberi dampak sebaliknya untuk para orang dewasa muda yang menjadi mayoritas demografi situs tersebut.

Hal negatif semacam ini tidak ditemukan dalam komunikasi tatap muka atau pembicaraan melalui telepon yang juga dieksplorasi oleh tim peneliti.

"Kami menganalisis banyak dimensi kepribadian dan perilaku, seperti misalnya frekuensi penggunaan Facebook. Tapi tak satu pun dari faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap hasil yang kami dapat. Semakin sering Anda mengakses Facebook, semakin turun pula mood Anda," ujar psikolog Ethan Kross yang memimpin penelitian, sebagaimana dikutip oleh LA Times.

Sangat luas

Penelitian oleh tim Universitas Michigan ini adalah salah satu riset mengenai Facebook, yang dilakukan selama rentang waktu tertentu. Aktivitas yang terjadi di jejaring sosial ini begitu banyaknya sehingga memunculkan fenomena yang banyak pula.

"Facebook dan jejaring sosial online lainnya memberikan cara interaksi yang baru dalam hubungan antar-manusia. Kita baru mulai menggali permukaannya saja soal bagaimana interaksi-interaksi tersebut bekerja dan memengaruhi kita," lanjut Kross.

Sebelum ini, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Personality and Social Psychology Bulletin mengungkapkan bahwa melihat profil diri sendiri bisa membuat seorang pengguna merasa positif terhadap dirinya.

Sementara itu, sebuah penelitian lain menemukan bahwa melihat-lihat profil dan aktivitas orang lain di Facebook bisa memicu perasaan iri dalam hati pengguna dan merusak anggapan mengenai citra dirinya sendiri. Orang-orang dengan kepercayaan diri rendah pun tak memperoleh manfaat dengan berusaha membikin citra positif di dunia online.

Lalu, apa persisnya aspek penggunaan Facebook yang menyebabkan mood penggunanya memburuk? Kross mengaku belum tahu. Yang jelas, penyebabnya bukan rasa kesepian, yang ditemukan tidak berhubungan dengan perasaan pengguna.

- AnyBlog @2013

Lenovo Tak Terpengaruh "Kiamat PC"

Posted: 15 Aug 2013 08:40 PM PDT

KOMPAS.com - "Kiamat PC" yang banyak dirasakan oleh vendor-vendor tampaknya tidak berlaku terhadap Lenovo. Di saat vendor lain kesulitan mendapatkan laba dari divisi PC, Lenovo membuktikan bahwa divisi ini masih dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Informasi tersebut didapatkan dari laporan kuartal pertama yang berakhir pada 30 Juni 2013 yang lalu.

Dalam laporan ini, Lenovo memang menggaris bawahi pencapaian yang didapatkan divisi smartphone dan tablet. Dalam kuartal tersebut, gabungan penjualan kedua divisi ini mampu mengalahkan divisi PC untuk pertama kalinya. Karena prestasinya tersebut, Lenovo pun berhasil bercokol di posisi keempat supplier smartphone terbesar.

Meski kalah dalam penjualan unit, ternyata divisi laptop dan PC lah yang mampu menyumbangkan pendapatan terbanyak bagi Lenovo yang mencapai 8,8 miliar dollar AS di kuartal tersebut.

Memang penjualan PC Lenovo sedikit menurun. Mereka "hanya" mampu mengapalkan 12,6 juta unit PC desktop dan mengalami penurunan 2,8 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya. Namun, jumlah tersebut menyumbang 2,5 miliar dollar AS atau 28 persen bagi seluruh total pendapatan Lenovo.

Dengan jumlah penjualan tersebut pun, Lenovo telah diganjar sebagai vendor PC terbesar di kuartal tersebut.   

Penjualan unit tablet dan ponsel pintar Lenovo memang mampu melampaui divisi PC. Namun, seperti dikutip dari The Next Web, Kamis (15/8/2013), total pendapatan keduanya hanya mencapai 1,2 miliar dollar AS, sekitar 14 persen dari total pendapatan Lenovo.

Dengan penjualan tablet dan smartphone yang lebih banyak, mengapa pendapatan divisi PC masih bisa unggul dibandingkan keduanya? Jawabannya cukup sederhana. Harga per PC yang dijual ternyata lebih tinggi dibandingkan tablet dan smartphone.

Hal tersebut membuktikan, meskipun terdapat ancaman "kiamat PC", Lenovo tetap mampu mencari celah agar tetap mendapatkan keuntungan yang besar dari divisi ini. Berita yang bagus untuk vendor lain.

- AnyBlog @2013

Sony Siapkan Lensa "Ajaib" untuk Android dan iPhone?

Posted: 15 Aug 2013 07:50 PM PDT

KOMPAS.com - Pernah merasa kecewa dengan hasil jepretan smartphone? Perangkat mobile ini memang sangat praktis sebagai alat memotret, tapi masih memiliki sejumlah kekurangan dibanding kamera digital sungguhan.

Misalnya saja, dari segi kualitas tangkapan gambar yang relatif lebih rendah. Kebanyakan kamera smartphone juga tak memiliki kemampuan zoom optis.

Mungkin lantaran inilah, Sony dikabarkan bakal segera merilis dua buah lensa "ajaib" atau lebih tepatnya modul upgrade untuk smartphone, DSC-QX10 dan DSC QX-100

Modul-modul upgrade yang sekilas hanya terlihat sebagai lensa bisa dibilang ajaib ternyata merupakan unit kamera "hampir lengkap" yang dipasang di smartphone.

Seperti dilansir PetaPixel,  baik DSC-QX10 dan DSC QX-100 sama-sama dibekali dengan lensa, sensor, prosesor pengolah foto Bionz, chip wireless, dan slot micro-SD. Yang kurang hanyalah alat pembidik gambar.

Nah, sebagai pengganti viewfinder atau LCD, dipakailah layar smartphone. Kemungkinan dua modul upgrade kamera ini berkomunikasi dengan ponsel pintar Android atau iPhone melalui koneksi wireless. Adapun jenis perangkat yang didukung belum diketahui pasti.

Tentang perbedaan kedua jenis modul, DSC-QX10 yang berukuran lebih besar disinyalir bakal dibekali dengan sensor 20,2 megapixel yang sama dengan yang dipakai di kamera saku premium Sony RX100 Mark II. Lensanya pun mengusung label "(Carl) Zeiss".

Akan halnya DSC-QX100, modul kamera ini kabarnya akan dilengkapi sensor 18 megapixel yang berukuran lebih kecil, yaitu 1/2,3 inci, tapi memiliki lensa dengan retang zoom lebih panjang, yakni hingga 10x berbanding 3,6x pada DSC-QX10.

Sejauh ini belum ada informasi soal tanggal peluncuran dan harga kedua perangkat di atas, tapi ada kemungkinan Sony bakal memberi pengumuman pada pameran dagang IFA di Berlin bulan depan. 

- AnyBlog @2013

Ini Dia yang Membuat BlackBerry Berharga

Posted: 15 Aug 2013 06:51 PM PDT

KOMPAS.com — BlackBerry sedang mempertimbangkan pilihan strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan, termasuk kembali jadi perusahaan privat, membuat perusahaan patungan, sampai menjual perusahaan. Perusahaan ini masih memiliki aset berupa paten yang bisa meningkatkan harga dirinya.

Sejak berdiri pada 1984, saat masih bernama Research In Motion, perusahaan ini telah melakukan penelitian dan pengembangan sehingga menciptakan banyak paten dan aplikasi. Situs teknologi AllThingsD, melaporkan, BlackBerry memiliki sekitar 9.000 paten, meliputi 5.236 paten aktif di Amerika Serikat dan sekitar 3.730 aplikasi aktif dalam industri komunikasi nirkabel.

Menurut Chris Marlett, dari perusahaan bank investasi yang fokus pada hak kekayaan intelektual MBD Capital Group, paten yang dimiliki BlackBerry saat ini masih sangat berharga dan tidak menutup kemungkinan menjadi incaran perusahaan-perusahaan teknologi.

Marlett berpendapat, paten BlackBerry akan bernilai tinggi jika dibeli oleh sebuah perusahaan tunggal. "Kalau ada perang penawaran, saya pikir jumlahnya bisa mencapai 4 miliar sampai 5 miliar dollar AS," kata Marlett kepada AllThingsD, Rabu (14/8/2013).

Namun, jika paten BlackBerry dibeli oleh sebuah konsorsium yang sepakat untuk melakukan lisensi silang, nilai seluruh paten itu bisa turun jadi 2 miliar sampai 3 miliar dollar AS.

Beberapa perusahaan teknologi yang diprediksi tertarik dengan paten BlackBerry, antara lain, Google, Apple, Samsung, Microsoft, Lenovo, Cisco, sampai IBM.

Sekadar catatan, perusahaan Nortel yang memiliki 6.000 paten nirkabel dijual seharga 4,5 miliar dollar AS pada 2011. Sementara Motorola Mobility yang memiliki 17.000 paten teknologi dan 7.500 aplikasi diakuisisi Google seharga 12,5 miliar dollar AS pada 2012.

BlackBerry masih memiliki produk unggulan berupa platform pesan instan BlackBerry Messenger (BBM) sampai solusi keamanan BlackBerry Enterprise Service (BES). Kedua layanan komunikasi ini terkenal dengan tingkat keamanan yang tinggi.

- AnyBlog @2013

No comments:

Post a Comment