KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Adiknya Dituding Terima \"Fee\" E-KTP, Mendagri Sebut Punya 7 Adik

Posted: 30 Aug 2013 10:04 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Terpidana kasus suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, menuding adik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai salah satu penerima fee dari proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Apa tanggapan Gamawan?

"Adik saya yang mana? Saya punya tujuh adik. Coba dibuktikan," kata Gamawan di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jumat (30/8/2013). Dia mengatakan dari ketujuh adiknya itu tak satu pun bekerja di instansi pemerintahan.

Menurut Gamawan, tidak ada juga adiknya yang menjadi pengusaha percetakan maupun di bidang yang terkait dengan e-KTP. "Makanya saya bingung, adik saya yang mana yang dimaksud?" ujar dia.

Sebelumnya, seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (29/8/2013), Nazaruddin menuduh Gamawan menerima komisi dari proyek pengadaan e-KTP. Fee tersebut, kata dia, diterima Gamawan melalui tranfer serta lewat sekretaris jenderal dan pejabat lain di kementeriannya, bahkan lewat adiknya.

Atas tuduhan penerimaan fee itu, Gamawan melaporkan Nazaruddin ke Polda Metro Jaya, Jumat pagi. Dia juga berencana kembali melaporkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut untuk tuduhan Gamawan telah menggelembungkan anggaran proyek e-KTP sebanyak 45 persen.

Editor : Palupi Annisa Auliani

PKB: Banyak Pelanggaran di Pilkada Jatim

Posted: 30 Aug 2013 08:58 AM PDT

JAKARTA,KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengklaim menemukan banyak pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Partai itu akan menindaklanjuti semua pelanggaran, melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan mempertimbangkan mengajukan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

"Banyak (pelanggaran). Ada, tapi belum masih. Kami belum melihat detailnya, tapi posko sudah menyampaikan kepada saya," ujar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam keterangan persnya di Gedung II Nahdlatul Ulama, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Ia mengatakan, saat ini tim bantuan hukum pasangan calon Khofifah Indra Parawangsa-Herman S Sumawiredja (Berkah) tengah menginventarisasi setiap temuan dugaan pelanggaran dalam perhelatan demokrasi di Jatim itu. Dia memastikan akan melaporkan temuan timnya kepada Bawaslu.

Soal rencana mengajukan sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK), Muhaimin mengatakan, langkah tersebut tergantung pada hasil rekapitulasi yang ditetapkan KPU. "Hasil KPU seperti apa, baru setelah ini nanti kami putuskan. Saya tegaskan kami belum melakukan gugatan sebelum melihat hasil akhir," ujarnya.

Hasil hitung cepat atas Pilgub Jatim Kamis (29/8/2013) yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan pasangan Khofifah-Herman (Berkah), pada peringkat kedua. Pasangan itu merebut 37,76 persen dari total sampel suara yang digunakan di 350 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Jawa Timur.

Perolehan itu selisih sekitar 10 persen dengan peringkat pertama, pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang meraih 47,95 persen suara. Pasangan nomor urut 3 yang diusung PDI Perjuangan, Bambang DH-Said Abdullah meraih 11,05 persen suara. Sedangan pasangan perseorangan Eggi Sudjana-M Sihat (Beres) hanya mendapat 2,38 persen suara.

Editor : Heru Margianto

Presiden Setuju Radjiman Wedyodiningrat Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Posted: 30 Aug 2013 07:49 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendukung agar dr Radjiman Wedyodiningrat diberi gelar Pahlawan Nasional. Presiden meminta kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk memprosesnya.

Hal itu dikatakan Presiden ketika Halalbihalal Keluarga Besar Paguyuban Pawitandigoro di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (30/8/2013) malam. Pawitandirogo adalah paguyuban warga asal Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo.

"Saya sendiri rasanya cocok kalau beliau mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Nanti akan diproses. Mudah-mudahan pada saatnya bisa mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada beliau dengan wujud pemberian gelar pahlawan nasional," kata Presiden.

Ucapan Presiden itu untuk menjawab pernyataan ketua panitia Luluk S. Dalam sambutannya, Luluk mengatakan, pihaknya berharap Radjiman diberi gelar Pahlawan Nasional. Usulan itu sudah disepakati oleh Paguyuban Pawitandirogo sejak tahun 2012.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Radjiman juga pernah diusulkan Pemerintah Kabupaten Ngawi berdasarkan hasil kerja Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Ngawi. Radjiman dinilai memiliki banyak jasa dalam pembentukan dasar negara Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, Radjiman terlibat secara aktif dalam perjuangan bangsa yang dimulai dari munculnya Budi Utomo sampai pembentukan BPUPKI. Setelah kemerdekaan, Radjiman banyak mengabdikan hidupnya untuk memberi pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah Dirgo, Wododaren, Ngawi.

Editor : Heru Margianto

Presiden Dukung Pendirian Universitas Negeri di Madiun

Posted: 30 Aug 2013 07:38 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendukung pendirian universitas negeri di daerah Madiun, Jawa Timur. SBY berharap pendirian universitas itu sudah mulai dirintis sebelum masa jabatan dirinya sebagai Presiden habis di 2014 .

Hal itu dikatakan Presiden ketika Halal Bihalal Keluarga Besar Paguyuban Pawitandigoro di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat ( 30/8/2013 ) malam. Pawitandirogo adalah paguyuban warga asal Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo.

Sebelumnya, ketua panitia Luluk S dalam sambutannya mengatakan, pihaknya berharap agar pemerintah membangun universitas negeri di Madiun. Harapannya dapat meningkatkan kualitas generasi muda di Pawitandigoro.

"Kalau di Madiun berdiri universitas negeri, saya katakan Insya Allah bisa, saya mendukung. Tinggal dirumuskan. Masih ada waktu, mudah-mudahan sebelum (masa jabatan) saya jatuh tempo tahun depan sudah bisa dirintis univeritas negeri," kata Presiden disambut riuh tepuk tangan ribuan warga Pawitandigoro yang hadir.

Presiden mempersilakan para bupati di wilayah Pawitandigoro dan para pengurus paguyuban untuk menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan diteruskan kepadanya.

Meski demikian, Presiden meminta agar dipastikan lebih dulu ada keunggulan yang akan ditawarkan kepada calon mahasiswa. Misalnya, kata Presiden, keunggulan di bidang teknologi, ekonomi, managemen, atau ekonomi kreatif.

Dengan adanya keunggulan ditambah infrastruktur pendukung yang baik, serta para pengajar dan guru besar berkualitas, kata Presiden, akan sangat bermanfaat bagi generasi muda di wilayah Pawitandigoro.

Presiden lalu bercerita permintaan para tokoh di kampung halamannya di Pacitan yang meminta dibangun universitas di Pacitan. Jika di tingkat kabupaten, Presiden mengaku lebih berharap agar dibangun lembaga pendidikan singkat yang lulusannya bisa langsung bekerja.

"Akhirnya saya undang Mendikbud, coba dijabarkan bagus kalau Pacitan memiliki institusi pendidikan seperti itu. Alhamdullilah sudah didirikan. Bulan Oktober nanti saya resmikan. Artinya di kabupen-kabupaten bisa didirikan (lembaga pendidikan singkat). Tapi di Madiun bisa ada universitas negeri," pungkas Presiden.

Editor : Heru Margianto

PKB Masih Optimistis Khofifah Menang

Posted: 30 Aug 2013 07:33 AM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat pemungutan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan pasangan calon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah) menempati urutan kedua dalam perolehan angka.

Meskipun demikian, PKB masih optimistis pasangan itu menang dan akan menjadi Gubernur Jatim periode 2013-2018.

"Ya, itu sementara (hasil hitung cepat). Laporan dari daerah, kami (memperoleh) 42 persen (suara). Itu di quick count baru 38 persen. Ya, kami masih optimis lah," tukas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam keterangan persnya di Gedung II Nahdlatul Ulama, Jakarta, Jumat (30/8/2013) malam.

Dia mengatakan, tidak ada pihak yang sudah bisa memastikan perolehan suara setiap kandidat Pilgub Jatim. Jadi, katanya, Khofifah belum dipastikan kalah. Ia menganggap, hasil penghitungan cepat yang disampaikan beberapa lembaga survei hanya informasi semata dan bukan hasil tetap.

"Selagi informasinya hanya quick count, kami hanya menanggap itu informasi semata. Basisnya hanya sampling bukan faktual," tutur Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Untuk itu, tegas dia, PKB akan terus mengawal proses penghitungan suara. Harapannya, kata dia, tidak ada manipulasi suara dan tidak satu pun suara yang mendukung Khofifah hilang.

"Faktualnya ini akan kami kawal terus, sehingga tidak ada satu pun suara yang hilang, manipulasi tidak terjadi," katanya.

Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu meminta semua kader PKB, terutama di wilayah Jatim untuk mengawal rekapiltulasi suara mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), panitia pemungutan suara (PPS) di kelurahan, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan di komisi pemilihan umum (KPU) tingkat kabupaten. "Terus sampai kabupaten masing-masing, dan kami terus menghitung," tegas Muhaimin.

Hasil hitungan cepat atas Pilgub Jatim Kamis (29/8/2013) yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan pasangan Khofifah-Herman (Berkah), pada peringkat kedua. Pasangan itu merebut 37,76 persen dari total sampel suara yang digunakan di 350 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Jawa Timur.

Perolehan itu selisih sekitar 10 persen dengan peringkat pertama, pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang meraih 47,95 persen suara. Pasangan nomor urut 3 yang diusung PDI Perjuangan, Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa) meraih 11,05 persen suara. Sedangkan pasangan perseorangan Eggi Sudjana-M Sihat (Beres) yang hanya mendapat 2,38 persen suara.

Editor : Kistyarini

Dituding \"Mark Up\", Kemendagri Juga Akan Laporkan Nazaruddin ke Polisi

Posted: 30 Aug 2013 07:27 AM PDT

JAKARTA,KOMPAS.com – Setelah melaporkan terpidana kasus suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, ke polisi dengan tudingan pencemaran nama baik, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi kembali menyiapkan laporan baru atas nama Kementerian Dalam Negeri terkait tudingan penggelembungan harga (mark up) dalam proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Pagi tadi Gamawan melaporkan Nazaruddin karena dianggap telah melakukan fitnah terkait tudingan fee yang diterima Gamawan dalam proyek yang sama.

"Zudan (Kepala Biro Hukum Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh) hari ini saya beri kuasa untuk melaporkan juga ke kepolisian soal dugaan mark up anggaran 45 persen itu, supaya Nazar juga membuktikan semua," kata Gamawan saat ditemui di Gedung Kemendagri, Jumat (30/8/2013).

Menurutnya, Nazaruddin telah memberikan keterangan palsu. Ia membantah tudingan Nazaruddin soal penggelembungan anggaran proyek e-KTP hingga sebesar 45 persen.

"Dia (Nazaruddin) menyebutkan 45 persen, itu kan artinya dia sudah hitung kan. Kami minta mana 45 itu," ujarnya.

Ia menjelaskan, Kementerian yang dipimpinnya melakukan tender terbuka. Konsorsium yang dipilih adalah yang menawarkan harga terendah yaitu Rp 5,8 triliun.  Ia membantah ada permainan harga dalam pelaksanaan proyek yang didukung anggaran multi year dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil audit yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atas proyek tersebut hingga dua kali.

"Saya minta audit lagi ke BPKP untuk jaga-jaga kehati-hatian kami. Saya minta lagi hasil tender itu diaudit lagi sebelum saya setujui," katanya.

Gamawan enggan berspekulasi soal motif tudingan Nazaruddin.

Nazaruddin menuding Gamawan menerima fee dari proyek pengadaan e-KTP. Menurut Nazaruddin, fee tersebut ada yang diterima Mendagri melalui transfer langsung, melalui sekretaris jenderalnya, serta lewat pejabat kementerian lain. Mantan anggota DPR ini bahkan menuding adik Mendagri ikut menerima fee proyek e-KTP ini. 

Editor : Heru Margianto

Anak Fathanah Tak Risih Ayahnya Dekat Banyak Wanita

Posted: 30 Aug 2013 07:17 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun ayahnya dekat dengan sejumlah wanita, Zhiyad Alli Fadeli, salah satu anak Ahmad Fathanah, merasa tidak terganggu. Zhiyad tidak merasa risih dengan pemberitaan yang menyebutkan kedekatan ayahnya dengan perempuan-perempuan selain ibunya.

"Oh enggak, enggak terganggu," kata Zhiyad saat menjenguk Fathanah di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi, kedekatan Fathanah dengan sejumlah wanita semakin mencuat. Fathanah diketahui menikah empat kali, tetapi tiga kali bercerai sehingga dia kini hanya beristrikan Sefti Sanustika.

Meskipun demikian, Fathanah diketahui membelikan hadiah mewah untuk sejumlah wanita cantik. Sebut saja model Vitalia Syesya atau penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu yang sempat dihadiahi mobil oleh Fathanah. Ada juga artis Ayu Azhari yang diketahui menerima sejumlah uang dari orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, tersebut.

Zhiyad merupakan anak ketiga dari istri pertama Fathanah, yakni Fazema Sunusi. Zhiyad menjenguk Fathanah bersama Sefti siang tadi. Kepada wartawan, Zhiyad yang asli Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan sengaja pindah ke Jakarta agar bisa lebih dekat dengan ayahnya. "Supaya bisa lebih dekat lagi sama papa, mau support (dukung) papa. Selama ini jauh dari anaknya," ujarnya.

Awalnya, lanjut Zhiyad, keluarga di Makassar tidak setuju jika dia tinggal di Jakarta untuk lebih dekat dengan Fathanah. Namun, menurut Zhiyad, akhirnya keluarga besar di Makassar menyetujui keinginan Zhiyad tersebut.

"Saya juga sudah siap tinggal di Jakarta, besok saya daftar kuliah daerah Depok, mungkin UI," ucapnya.

Meskipun demikian, Zhiyad mengaku tidak tahu persis kasus hukum yang menjerat ayahnya. Zhiyad juga mengaku awalnya tidak tahu apa pekerjaan ayahnya. Dia tidak tahu bahwa Fathanah kerap menjadi calo dalam sejumlah proyek pemerintah.

"Sampai sekarang saya enggak tahu kerjaan papa. Baru tahunya pas ada kasus baru, tahunya dari situ, dan keluarga tidak ada yang tahu kerjaan papa," ujarnya.

Selama ini, Zhiyad mengenal Fathanah sebagai ayah yang perhatian, loyal, dan selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya.

Editor : Laksono Hari Wiwoho

Presiden Hadiri Halalbihalal Pawitandirogo

Posted: 30 Aug 2013 06:52 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono menghadiri Halalbihalal 2013 Keluarga Besar Paguyuban Pawitandigoro di Sasono Langen Budoyo di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat ( 30/8/2013 ) malam.

Pawitandirogo adalah paguyuban warga asal Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo. Halalbihalal tersebut rutin digelar dengan penyelenggara bergantian. Tahun lalu, Pacitan menjadi penyelenggara. Tahun ini, yakni Ponorogo, dan tahun depan direncanakan Ngawi sebagai penyelenggara.

Saat tiba, Presiden disambut atraksi reog Ponorogo di halaman gedung. Adapula suguhan berbagai kuliner khas Pawitandirogo. Presiden dan para hadirin juga dihibur kesenian ketoprak. Para pemain bukan aktor ketoprak profesional, melainkan tokoh-tokoh asal Pawitandirogo.

Kalau pemain ketoprak habis main dibayar. Kalau ketoprak ini habis main, bayar, seloroh Ketua Panitia Luluk Sumiarso disambut tawa para hadirin. Gubernur Jawa Timur Soekarwo salah satu tokoh yang hadir.

Dalam sambutannya, Luluk juga menyinggung Pemilu Presiden 2014. Pihaknya berharap agar Presiden selanjutnya tetap berasal dari Pawitandirogo. Seperti diketahui, Presiden SBY berasal dari Pacitan.

Editor : Heru Margianto

No comments:

Post a Comment